“Kulon Progo (ANTARA News) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta, membentuk tiga tim pemantau hewan kurban untuk mengantisipasi adanya hewan kurban yang tidak sehat dan penyakit cacing hati. Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Drajat Purbadi di Kulon Progo, Jumat, mengatakan pihaknya sudah membentuk Tim Pemantau Hewan Kurban (PHK) kabupaten yang melibatkan para dokter hewan, petugas Pos Kesehatan Hewan (Poskeswan), para kader di tingkat desa dan puluhan mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Hewan sebuah universitas negeri di Yogyakarta. "Tim dibagi menjadi tiga kelompok, memantau hewan kurban di Kulonprogo utara, tengah dan Kulon Progo selatan. Rencananya, Tim PHK mulai melakukan pemantauan kesehatan hewan kurban pada awal Agustus ini," kata Drajat. Baca juga: Pedagang hewan kurban diminta perhatikan kebersihan tempat Baca juga: Kementan prediksi kebutuhan hewan kurban 1,5 juta ekor Ia mengatakan tim pemantau hewan kurban dibentuk untuk mengantisipasi hewan kurban yang terserang penyakit seperti cacing hati dan antraks. "Mereka akan bertugas untuk memeriksa kesehatan hewan kurban yang ada di tempat penampungan hewan yang tersebar di 12 kecamatan," katanya. Sementara itu, Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmasvet) Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Hari Suryanto mengatakan masyarakat di perdesaan masih perlu ditingkatkan pengetahuan dan pemahamannya mengenai penyembelihan dan pemeliharaan hewan kurban. Menurut dia, sejumlah desa sudah mengadakan penyuluhan teknik penyembelihan dan penanganan hewan kurban. Selain masyarakat mengetahui cara menyembelih hewan kurban yang baik dan benar, masyarakat juga perlu memahami cara penanganan daging yang sehat. "Hewan kurban yang akan disembelih harus dalam kondisi sejahtera dan dihindarkan dari stres. Berdasarkan evaluasi pelaksanaan pemotongan hewan kurban pada tahun-tahun sebelumnya, perlu ada perhatian khusus soal sanitasi di tempat penyembelihan hewan kurban," katanya. Pewarta: Sutarmi Editor: Desi Purnamawati COPYRIGHT © ANTARA 2018” https://buff.ly/2LWjeGX
04 August 2018
Home »
Arsip berita kulonprogo
» Kulon Progo bentuk tim pemantau hewan kurban
Kulon Progo bentuk tim pemantau hewan kurban
“Kulon Progo (ANTARA News) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta, membentuk tiga tim pemantau hewan kurban untuk mengantisipasi adanya hewan kurban yang tidak sehat dan penyakit cacing hati. Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Drajat Purbadi di Kulon Progo, Jumat, mengatakan pihaknya sudah membentuk Tim Pemantau Hewan Kurban (PHK) kabupaten yang melibatkan para dokter hewan, petugas Pos Kesehatan Hewan (Poskeswan), para kader di tingkat desa dan puluhan mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Hewan sebuah universitas negeri di Yogyakarta. "Tim dibagi menjadi tiga kelompok, memantau hewan kurban di Kulonprogo utara, tengah dan Kulon Progo selatan. Rencananya, Tim PHK mulai melakukan pemantauan kesehatan hewan kurban pada awal Agustus ini," kata Drajat. Baca juga: Pedagang hewan kurban diminta perhatikan kebersihan tempat Baca juga: Kementan prediksi kebutuhan hewan kurban 1,5 juta ekor Ia mengatakan tim pemantau hewan kurban dibentuk untuk mengantisipasi hewan kurban yang terserang penyakit seperti cacing hati dan antraks. "Mereka akan bertugas untuk memeriksa kesehatan hewan kurban yang ada di tempat penampungan hewan yang tersebar di 12 kecamatan," katanya. Sementara itu, Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmasvet) Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Hari Suryanto mengatakan masyarakat di perdesaan masih perlu ditingkatkan pengetahuan dan pemahamannya mengenai penyembelihan dan pemeliharaan hewan kurban. Menurut dia, sejumlah desa sudah mengadakan penyuluhan teknik penyembelihan dan penanganan hewan kurban. Selain masyarakat mengetahui cara menyembelih hewan kurban yang baik dan benar, masyarakat juga perlu memahami cara penanganan daging yang sehat. "Hewan kurban yang akan disembelih harus dalam kondisi sejahtera dan dihindarkan dari stres. Berdasarkan evaluasi pelaksanaan pemotongan hewan kurban pada tahun-tahun sebelumnya, perlu ada perhatian khusus soal sanitasi di tempat penyembelihan hewan kurban," katanya. Pewarta: Sutarmi Editor: Desi Purnamawati COPYRIGHT © ANTARA 2018” https://buff.ly/2LWjeGX