Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


22 August 2018

Idul Adha, Khatib Ajak Umat Islam di Kulonprogo Teladani Nabi ...



Umat Islam melaksanakan salat Idul Adha di alun-alun Wates, Kulonprogo, DIY. (Foto: iNews.id/Kuntadi

KULONPROGO, iNews.id – Ribuan umat Islam di Kabupaten Kulonprogo, DIY, melaksanakan ibadah salat Idul Adha di alun-alun Wates tepat pada pukul 06.30 WIB. Ibadah yang telah dipersiapkan oleh Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kulonprogo sejak H-1 berlangsung khidmat.

“Setiap tahun saya pasti melaksanakan salat di sini. Baik Idul Adha maupun Idul Fitri,” kata salah seorang jamaah salat Idul Adha, Wahyu Hidayat, Rabu (22/8/2018).

Sementara itu dalam khotbahnya, Abdul Rahman yang juga merangkap sebagai imam salat mengajak para jamaah untuk senantiasa bertakwa dan mensyukuri nikmat dan karunia dari Allah SWT. Selain itu sebagai salah satu bentuk rasa syukur kepada Allah, kaum muslim juga dianjurkan untuk menunaikan ibadah kurban.

“Umat Islam harus menaati perintah Allah dan meneladani Nabi Ibrahim AS sebagai wujud syukur akan nikmat Allah yang tak terhingga,” ujar Rahman.

Dia mengatakan kisah Nabi Ibrahim AS sangat menginpirasi umat Islam karena dia rela melakukan apapun sebagai bentuk kepatuhan kepada Allah SWT, termasuk menyembelih anaknya yaitu Nabi Ismail AS. Karena Nabi Ibrahim sangat bertakwa, dia akhirnya mengikuti perintah Allah SWT untuk menyembelih buah hati yang telah dinantikannya.

Untuk diketahui Nabi Ismail AS merupakan anak dari istri kedua Nabi Ibrahim AS bernama Siti Hajar. Sebelum menikah dengan Siti Hajar, Nabi Ibrahim AS sudah menikah dengan Siti Sarah namun tidak diberikan keturunan. Dengan alasan Nabi Ibrahim AS tidak mempunyai penerus, Siti Sarah kemudian memintanya untuk menikah lagi dengan Siti Hajar.

“Nabi Ibrahim AS tidak langsung menyembelih tapi bermunajat terlebih dahulu meminta petunjuk. Setelah dia yakin akhirnya mengajak anaknya untuk disembelih. Namun pada saat Nabi Ibrahim akan menyembelih Nabi Ismail, Allah SWT kemudian menggantinya dengan seekor domba. Kisah inilah yang kemudian menjadi dasar umat Islam untuk berkurban,” ujarnya.

Rahman menjelaskan banyak sekali prinsip hidup yang bisa dipelajari dari kehidupan Nabi Ibrahim dan keluarganya. Setidaknya, kata dia, ada empat prinsip hidup yang harus diwujudkan dalam kehidupan. “Pertama, senantiasa berdoa kepada Allah SWT. Doa bukan hanya menunjukkan kita merendahkan diri kepada Allah. Tetapi memang kita merasa betul-betul memerlukan bantuan dan pertolongan-Nya,” kata dia.

Prinsip hidup kedua yaitu umat muslim harus memiliki semangat berusaha semaksimal mungkin, sesulit apapun keadaannya peluang mendapatkan hasil tetap terbuka lebar. “Siti Hajar telah membuktikan kepada kita betapa ia begitu tegar meski tinggal di Baitul Haram. Dia yang merupakan istri kedua Nabi Ibrahim AS yang harus tinggal di tempat yang gersang karena permintaan istri pertama bernama Siti Sarah,” ujarnya.

Menurutnya, meski berada tempat yang sangat tandus dan panas Siti hajar tidak lantas menyerah. Dia berlari dari bukit Shafaa ke bukit Marwa sebanyak tujuh kali untuk mencari makanan dan minuman berharap bertemu orang yang akan membantunya. Namun dia tidak menemukan sesuatu yang bisa di minum dan dimakan.

“Namun di tengah kebingungan dan kegelisahan merasuki hati dan pikirannya, Allah menunjukkan kebesarannya. Dari bawah kaki anaknya Ismail yang sedang menangis kehausan, muncul sumber mata air yang kini dikenal sebagai mata air Zam-Zam,” kata dia.

Kemudian, kata dia, prinsip hidup ketiga yaitu memiliki hati yang bersih dan tajam. Hati menjadi kotor dan tumpul bila manusia selalu berbuat sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT. “Oleh karena itu maka jalan terbaik adalah bertaubat sehingga manusia kembali bersih,” ujarnya.

Menurutnya, prinsip hidup yang terakhir yakni tidak menyombongkan diri atas kebaikan yang dilakukan. Karena dalam kehidupan manusia, biasanya banyak orang yang merasa paling baik. “Marilah kita bermunajat kepada Allah agar hidup di dunia ini senantiasa berada di jalan-Nya, beribadah dan menjalankan tugas kekhalifahan dalam bimbingan-Nya. Serta di akhirat kelak menjadi penghuni Jannatun Naim,” katanya.


Editor : Muhammad Saiful Hadi


Baca Selengkapnya pada  Idul Adha, Khatib Ajak Umat Islam di Kulonprogo Teladani Nabi ... iNews
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP

Archive