Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


24 June 2019

Pelaku wisata Kulon Progo ikuti sertifikasi pemandu wisata - ANTARA News






Kepala seksi Pengelola Informasi Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Kulom Progo Heri Budisantosa mengharapkan pemandu wisata tidak hanya menguasasi tentang seputar kepariwisataan akan tetapi sebaiknya juga mengerti dan memahami tentang berbagai potensi yang ada di Kulon Progo dalam segala aspek. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Sebanyak 15 pelaku wisata di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengikuti pelatihan dan sertifikasi pemandu wisata supaya profesional di bidangnya.

Salah satu anggota DPD HPI DIY Isnani Fajri di Kulon Progo, Jumat, mengatakan pelatihan dan sertifikasi pemandu wisata ini memberdayakan warga masyarakat asli Kulon Progo di destinasi obyek wisata.

"Mereka juga dibekali materi bagaimana menjadi memperkenalkan objek wisata kepada masyarakat," kata Isnani.

Ia mengatakan tujuan pelatihan dan sertifikasi pemandu wisata ini supayan warga Kulon Progo dengan beroperasinya Bandara Internasional Yogyakarta tidak jadi penonton, tetapi menjadi pelaku dan memahami daerahnya sendiri serta dampak sosialnya bahwa mereka dapat menggerakkan warga untuk mencari penghidupan melalui sektor pariwisata.

"Pengembangan secara maksimal baik itu masyarakat yang ada di lokasi dan potensi wilayahnya. Jadi semua potensi tidak hanya untuk destinasi wisata tapi berdampak sosial," katanya.

Kepala seksi Pengelola Informasi Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Kulom Progo Heri Budisantosa mengharapkan pemandu wisata tidak hanya menguasai seputar kepariwisataan akan tetapi sebaiknya juga mengerti dan memahami tentang berbagai potensi yang ada di Kulon Progo dalam segala aspek.

Seorang pemandu wisata harus mampu mempromosikan potensi lokal untuk dikenalkan kepada wisatawan sehingga menjadi magnet bagi wisatawan lainnya untuk berkunjung ke Kulon Progo.

Semua pemandu wisata dalam mengikuti pelatihan dan sertifikasi harus mengenal program pemerintah untuk menunjang pengetahuan.

"Dengan begitu mereka benar-benar kompeten dan profesional dalam melayani tamunya, memahami daerahnya serta mengenal program-program pemerintahya," kata Budi.


Pewarta: Sutarmi
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2019

 
https://m.antaranews.com/berita/922859/pelaku-wisata-kulon-progo-ikuti-sertifikasi-pemandu-wisata
Share:

Kecelakaan Beruntun di Kulon Progo, 3 Orang Tewas

Kecelakaan Beruntun di Kulon Progo, 3 Orang Tewas

Ristu Hanafi - detikNews

Foto: Dok Basarnas Yogyakarta

Kulon Progo - Kecelakaan lalu lintas di Kulon Progo memakan tiga orang korban jiwa. Kecelakaan melibatkan sebuah minibus dengan truk dan bus.

"Kantor Basarnas Yogyakarta menerima info Pukul 15.00 WIB dari Rangga PMI Kulon Progo bahwa telah terjadi laka lantas di Jalan Yogya-Wates Km 25 Kedungsari, Kulon Progo," dalam keterangan tertulis Basarnas Yogyakarta, Jumat (21/6/2019).

Petugas piket Kantor Basarnas Yogyakarta yang menerima informasi tersebut langsung melaporkan ke Kasubsi Operasi dan memerintahkan Kepala Jaga untuk menyiapkan 1 Tim Rescue berjumlah 8 orang berserta peralatan Ekstrikasi VAR (VEHICLE ACCIDENT RESCUE) untuk penanganan Khusus korban lakalantas.


Kronologi mobil minibus dengan penumpang empat orang melaju dari arah barat. Sesampai di daerah Kedungsari, minibus itu mendahului kendaraan di depannya dari sebelah kanan.

Tiba-tiba minibus langsung menabrak truk dari arah timur dan oleng.

"Setelah oleng, minibus tersebut di tabrak bus dari arah barat. Korban meninggal dunia tiga orang dan luka-luka satu orang," bunyi keterangan dari Basarnas.
 Setelah sampai di lokasi kejadian, Tim Rescue Kantor Basarnas Yogyakarta langsung melakukan evakuasi dua orang korban yang terjepit.

Korban akhirnya berhasil di evakuasi dan diserahkan ke PMI Kulon Progo untuk di evakuasi ke RSUD Wates. Unsur yang terlibat terdiri dari Tim Rescue Kantor Basarnas Yogyakarta, Satlantas Polres Kulon Progo, PMI Kulon Progo dan BPBD Kulon Progo.

"Untuk identitas korban masih didata oleh petugas terkait," terang Humas Basarnas Yogyakarta, Pipit Eriyanto. (ush/sip)

kulon progo kecelakaan kecelakaan beruntun basarnas yogyakarta birojatengdiy

Copyright @ 2019 detikcom
All right reserved
Share:

23 June 2019

Kegagalan Tanam Sabuk Hijau di Selatan Bandara Kulonprogo Cukup Tinggi, Pemeliharaan Harus Diperhatikan | Harianjogja.com

Oleh : Fahmi Ahmad Burhan


Pengendara sepeda motor melintas di samping area sabuk hijau Yogyakarta International Airport yang ditanami cemara udang, Jumat (21/6/2019). - Harian Jogja/Fahmi Ahmad Burhan

Harianjogja.com, KULONPROGO—Pemeliharaan sabuk hijau yang disiapkan di selatan Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) sebagai mitigasi bencana tsunami perlu perhatian serius karena tingkat kegagalan tumbuh cemara udang cukup tinggi.

Pada Mei lalu, 2.000 pohon cemara udang ditanam di selatan YIA. Itu menjadi bagian dari pengurangan risiko bencana tsunami. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kulonprogo, Arif Prastowo, mengatakan pemeliharaan ribuan pohon itu harus benar-benar dipikirkan .

"Penanaman termasuk perawatan jadi kewajiban Pemerintah Pusat, Pemprov DIY, juga Pemkab Kulonprogo. Untuk pohon yang sudah ditanam beberapa bulan lalu, kami bertanggung jawab untuk menyiraminya," ujar Arif, Jumat (21/6).

Arif mengatakan pohon cemara udang akan ditanam lagi sekitar Oktober. Menurutnya, masa pemeliharaan dari pohon-pohon itu minimal dua tahun.

Pemupukan cemara udang juga perlu diperhatikan. Menurutnya, tingkat kegagalan tumbuh pohon cemara udang tinggi. "Kami memperhitungkan teknis pemeliharaan dan tingkat kematian tanaman. Kemungkinan 40% tanaman mati kalau tidak ditangani dengan serius."

Menurut Arif, cemara udang untuk sabuk hijau ditanam secara bertahap. Diperlukan sekitar 30.000 pohon cemara udang sebagai upaya mitigasi tsunami di selatan YIA.

Sabuk hijau disiapkan di selatan bandara dengan panjang sekitar 5,3 kilometer membentang dari Pantai Glagah sampai Pantai Congot. Jenis sabuk hijau tidak hanya cemara udang, tetapi juga pule dan mahoni.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo Ariadi mengatakan jawatannya bekerja sama dengan beberapa instansi untuk mengiram cemara udang secara rutin.

"Kerja sama antara BPBD DIY, BPBD Kulonprogo, juga dengan Kodim 0731/Pamungkas Kulonprogo. Kami rutin menyiram empat kali dalam sepekan menggunakan tangki milik DPUPKP [Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman]," ujar Ariadi.
 
Share:

Kulon Progo Segera Terbitkan Perbup RTRW Jamin Investasi | Republika Online Mobile


REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera menerbitkan peraturan bupati tentang rencana tata ruang wilayah. Aturan ini diterbitkan untuk memberikan kepastian hukum kepada investor yang masuk di wilayah ini.
 

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan setelah operasional Bandara Internasional Yogyakarta (BIY) atau Yogyakarta International Airport pada awal Mei ini, banyak investor akan masuk ke Kulon Progo. Namun mereka terganjal review Perda RTRW DIY dan review RTRW Kulon Progo yang belum disahkan.

"Kami akan mengajukan izin ke Gubernur DIY untuk penerbitan peraturan bupati penataan kawasan YIA dan penataan tata ruang kawasan sembari menunggu ditetapkannya Perda RTRW. Saat ini banyak investor yang menunggu kepastian hukum Perda RTRW," kata Hasto pada Jumat (21/6).

Pemkab Kulon Progo akan menerapkan pembangunan ekonomi berbasis kluster yang membuka peluang masuknya investasi secara terbuka. Ekonomi berbasis kluster meliputi pembangunan aerotropolis sebagai pusat pengembangan bisnis yang terintegrasi dan pembangunan transit oriented development (TOD) yaitu pembangunan yang berbasis pada mode transportasi umum yang terintegrasi.

"Ini merupakan kesempatan bagi para investor untuk menanamkan investasinya secepatnya pada tahun ini. Saat ini harga tanah masih terbilang murah dibanding nanti jika sudah ada bandara," kata Hasto.

Untuk itu, Pemkab Kulon Progo tidak ada saringan khusus bagi investasi yang masuk ke Kulon Progo. Investasi bisa berlaku jangka panjang dan pengusaha lokal yang mau bergabung hendaknya menanamkan sifat kejujuran dan bertanggung jawab.

Pemkab juga sudah menyiapkan regulasi untuk mengantisipasi serbuan investor asing yang bisa berpotensi mencaplok aset-aset milik rakyat. Antara lain lewat Peraturan Daerah Perlindungan Produk Lokal. Ada juga Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang menurutnya sangat membatasi dan Peraturan Daerah Rencana Detail Tata Ruang yang sangat mengikat.

"Kami tidak begitu saja membebaskan investasi masuk ke Kulon Progo. Kami juga harus melindungi BUMD dan produk lokal," ujarnya.

Hasto mengatakan siapa saja bisa mengajukan investasi ke Kulon Progo baik swasta, BUMD, dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) juga bisa ikut andil. Tujuannya, agar warga Kulon Progo bisa ikut berpartisipasi bukan hanya menjadi penonton.

"BUMD dan BUMDes bisa kongkalikong (kerja sama) untuk kemajuan Kulon Progo. Misalnya BUMD bersama AP I dengan layanan airKu dan air bersih PDAM untuk digunakan di YIA," tuturnya.

Sumber: Antara

new yogyakarta international airportkulon progo

bandara investasirtrw
Share:

Banyak Pembangunan, Jumlah Warga Kulonprogo yang Merantau Menurun - Harian Jogja



Harianjogja.com, KULONPROGO—Jumlah warga Kulonprogo yang bekerja di luar daerah menurun. Salah satu penyebabnya Kulonprogo memasuki fase pembangunan besar-besaran, terlebih dengan beroperasinya Yogyakarta Internasional Airport (YIA).

"Memang trennya sekarang berubah sejak ada bandara. Warga lebih memilih kerja di tempat asal tetapi ya masih ada yang tetap ke luar daerah karena itu hak mereka [warga]," kata Kepala Bidang Pengembangan Dan Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kulonprogo, Susilo, Selasa (18/6/2019).

Klaim ini berdasarkan data pencari kerja Disnakertrans Kulonprogo. Pada 2017, saat YIA mulai dibangun, jumlah Angkatan Kerja Antar Daerah (AKAD) sebanyak 761 orang dan Angkatan Kerja Antar Negara (AKAN), 670 orang. Setahun kemudian, AKAD turun menjadi 570 orang dan AKAN, sebanyak 529.

Data sementara sampai Mei 2019, warga Kulonprogo yang mencari kerja luar daerah sebanyak 70 orang dan AKAN 133 orang. Namun, data ini kemungkinan bisa berbeda dengan fakta di lapangan sebab tak semua pencari kerja mengurus pendataan di Disnakertrans.

Selain karena bandara dan masifnya pembangunan, perubahan pola pikir masyarakat Kulonprogo turut mempengaruhi penurunan tersebut. Kini, masyarakat mulai beralih dari bermimpi menjadi karyawan ke membuka usaha mandiri.

Susilo memaparkan hal ini dibuktikan dengan menjamurnya usaha mikro kecil menengah (UMKM). Tren ini juga menjangkiti kalangan muda produktif yang kini tak segan-segan menjadi wirausaha dibandingkan pegawai.

Warga Desa Bendungan, Kecamatan Wates, Agus, 26, mengaku kini memilih mengadu nasib di Kulonprogo setelah pernah bekerja di sejumlah perusahaan di area Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi serta Sumatra.

Menurut dia, gaji di tempat rantau lebih tinggi dibandingkan upah minimum regional (UMR) sehingga ia mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sisa gajinya juga cukup untuk membantu orang tua di rumah.

Dipalak Preman

Namun, hal itu nyatanya tak membuat ia bertahan lama. Di Sumatra, Agus bekerja di salah satu perusahaan konstruksi kurang dari setahun. Di pulau itu, beban kerja cukup tinggi bahkan memaksanya memiliki dobel tanggung jawab.

"Saya yang basisnya ke teknis juga disuruh mengerjakan administrasi. Jadinya cukup berat," kata pria yang kini bekerja di proyek YIA itu. Tekanan kerja yang tinggi bukan satu-satunya alasan. Faktor budaya juga diakui cukup mempengaruhi betah tidaknya ia kerja di sana.

Itulah yang melatarbelakangi dirinya untuk pulang ke kampungnya di Kulonprogo. Di tempat kelahirannya, meski penghasilan tak seberapa tetapi lebih nyaman. Di samping itu juga jadi dekat dengan keluarga dan masyarakat sekitar.

Triyono, 25, juga mengungkapkan hal senada. Ia yang pernah bekerja di kawasan Jabodetabek hingga Kalimantan mengamini pernyataan Agus. Di Jakarta, ia yang bekerja di sektor konstruksi bangunan bahkan beberapa kali harus berurusan dengan para preman.

Beberapa kali, nyawanya sempat terancam saat dirinya berusaha mempertahankan harta bendanya. "Sempat dipalak dan diancam pakai pisau sama preman saat pulang kerja. Ya saya berusaha melawan. Alhamdulillah selamat," katanya.

Kini Triyono sudah berada di kampung halaman dan mengandalkan pertanian keluarganya untuk memenuhi kebutuhan. "Saya juga jadi nelayan di pesisir, mencari undur-undur, hasilnya lumayan. Sehari bisa bawa pulang uang Rp100.000," ucap pria asal Kecamatan Wates tersebut.
Share:

Pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto Kulonprogo Dilanjutkan - INDONESIAINSIDE.ID

 Pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto Kulonprogo Dilanjutkan
Indonesiainside.id, Kulonprogo – Pembangunan proyek Pelabuhan Tanjung Adikarto, di Karangwuni, Wates, Kabupaten Kulonprogo, DIY, kembali diteruskan. Sebelumnya proyek ini sempat terhenti selama 15 tahun.

Proyek pelabuhan ikan dan barang, senilai Rp 450 miliar tersebut mulai dikerjakan sejak Rohmin Dahuri menjabat sebagai Menteri Kelautan RI, di era kepemimpinan Megawati.

Kini, Pemda DIY akan kembali melanjutkan pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto tersebut dengan mengubah desain teknis, sehingga dapat segera dioperasikan.



"Harus ada perubahan desain, supaya pasir laut tidak masuk," kata Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kulonprogo, Rabu (19/6).

Sultan mengatakan perubahan desain ini untuk mengantisipasi pasir laut masuk ke dalam kolam pelabuhan atau alur pintu masuk pelabuhan.

"Kalau pasir laut masuk, masa setiap tahun saya harus mengeluarkan uang Rp 2 miliar untuk mengeruk pasir," katanya.

Sultan mengatakan saat ini, usulan penyelesaian Pelabuhan Tanjung Adikarto sedang dikaji di Kementerian Keuangan.

"Baru akhir tahun, ada kepastiannya," katanya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo Akhid Nuryati meminta pemerintah provinsi secepatnya mencarikan solusi penyelesaian Pelabuhan Tanjung Adikarto supaya tidak hanya menjadi dermaga impian.

Akhid mengatakan saat ini, kondisi bangunan dan infrastruktur pendukung Pelabuhan Tanjung Adikarto sangat memprihatinkan karena banyak yang rusak.

Beberapa bangunan atapnya sudah rusak, jalan kawasan dermaga ambles, seperti perumahan untuk pendukung pelabuhan juga sudah rusak.

"Pelabuhan Tanjung Adikarto ini dibangun dengan dana yang tidak sedikit, sekitar Rp450 miliar. Harapan saya, pelabuhan ini tidak dibiarkan mangkrak, dan tidak bisa dimanfaatkan," harapnya.

Ia mengatakan warga Desa Karangwuni, Kecamatan Wates, berusaha memanfaatkan Pelabuhan Tangjung Adikarto ini dengan baik.

Di sini sudah dibentuk Pordarwis, disiapkan peraturan desa, tetapi terkendala oleh kewenangan pengelolaan Pelabuhan Tanjung Adikarto yang ada di Pemda DIY, dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan.

"Kemarin sempat ada wacana yang disampaikan ke kami bahwa di 2019 ini dana provinsi akan mengalokasikan anggaran KPBU untuk pelabuhan ini, tapi ya harus segera direalisasikan. Mengingat, kalau tidak segera dieksekusi, supaya tidak rusak fasilitasnya. Dulu, pemerintah pusat memiliki impian Pelabuhan Tanjung Adikarto, akan hanya menjadi dermaga impian," katanya. (sug)

https://indonesiainside.id/news/nusantara/2019/06/19/proyek-pembangunan-pelabuhan-tanjung-adikarto-kulonprogo-dilanjutkan/
Share:

Bupati Kulon Progo jelaskan proyek strategis untuk sejahterakan masyarakat


Kamis, 20 Juni 2019 - 10:35 WIB | Penulis : Dhany Lukito | Editor : Dewi Rusiana

Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo. Sumber foto: https://bit.ly/2MYosU4


Elshinta.com - Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo, mengatakan sembilan dari total 17 proyek strategis milik DI Yogyakarta yang saat ini dilaksanakan di Kulon Progo berdampak positif dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi sebesar 10,6 persen.

Bupati Hasto menjelaskan, sembilan proyek itu di antaranya pembangunan jalan akses Temon-Borobudur, penyelesaian Pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto, pengembangan Kawasan Perbukitan Menoreh dan lain-lain.

Menurutnya, hal itu guna menyejahterakan masyarakat dan menurunkan angka kemiskinan. Angka pengangguran di Kulon Progo juga berkurang dari 3,8 persen menjadi 1,4 persen. "Berharap angka ini akan terus turun," ujarnya.

Dilansir dari InfoPublik, selain itu Bupati mengatakan meskipun menghadapi beberapa kendala, mulai Mei lalu, bandara baru Yogyakarta International Airport (YIA) telah beroperasi. Meskipun masih belum semua rute penerbangan terlayani di situ, geliat bandara sudah mulai nampak.

"Masyarakat banyak yang penasaran, ingin melihat dari dekat bandara bertaraf internasional yang sekarang menjadi kebanggaan masyarakat Kulon Progo,” jelas dia.

Selain itu, keberadaan bandara baru diharapkan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kulon Progo. Ditopang dengan pembangunan infrastruktur seperti pembangunan jalur Bedah Menoreh dan beroperasinya kereta api bandara.
Share:

Pemkab Kulon Progo akan Bebaskan Lahan untuk KA Bandara - Republika Online





Suasana pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo. Rencananya, bandara tersebut akan dioperasionalkan pada 29 April 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) segera melakukan pembebasan lahan untuk proyek pembangunan jalur kereta dari Stasiun Kedundang sampai Bandara Internasional Yogyakarta sepanjang lima kilometer.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan kajian analisis dampak lingkungan (amdal) dan Izin Penetapan Lokasi (IPL) jalur kereta bandara itu sudah ditandatangani Gubernur DIY. "Saat ini, tim penaksir (appraisal) independen akan turun ke lapangan untuk mengkaji harga lahan dalam tahap pengadaan tanah," kata Hasto, Selasa (18/6).

Pemkab Kulon Progo nantinya akan turut mengawal dan mendampingi proses pembebasan lahan yang ditangani langsung oleh manajemen PT Kereta Api Indonesia (KAI) tersebut. Ia menargetkan pembebasan lahan tidak berlangsung lama dan sudah rampung pada akhir 2019 sehingga kontruksi fisik jalur kereta api itu bisa dibangun simultan pada 2020.

"Apalagi Bandara Internasional Yogyakarta ditargetkan rampung dibangun secara menyeluruh pada akhir tahun ini sehingga kepadatan pengguna jasa penerbangan sangat dimungkinkan meningkat pesat," katanya.

Hasto mengatakan pemkab juga sudah melakukan tahapan sosialisasi dan konsultasi publik kepada warga terdampak pembangunan jalur kereta bandara. Selain itu, pemkab sudah melakukan pendekatan secara persuasif kepada pemilik lahan.

"Insya Allah, 99 persen tidak ada penolakan," katanya.

Berdasarkan analisa dan kajian dari Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (PTR) Kulon Progo bahwa rencana awal pembangunan jalur kereta bandara akan melalui empat desa, yaitu Desa Kedundang, Kaligintung, Kalidengen, dan Glagah. Lahan yang dibutuhkan mencapai sekitar 10 hektare untuk jalur rel ganda dari Stasiun Kedundang menuju area bandara.

Hasto menyebut sebagian besar tanah yang akan digunakan merupakan lahan sawah, sedangkan jumlah rumah yang turut terdampak kurang dari 20 unit.

Kepada warga terdampak itu, pemkab memilih pemberian kompensasi berupa ganti rugi sesuai nilai aset yang terkena proyek ketimbang relokasi. Hal itu lebih menguntungkan bagi warga, meskipun masih ada tanah kas desa yang bisa digunakan sebagai tujuan relokasi.

"Opsi pertama tetap ganti rugi dulu. Harapan saya dengan ganti rugi, mereka bisa mengatasi permasalahannya sendiri. Harga tanah nanti tergantung tim penaksir," kata Hasto.

Kepala Desa Kaligintung Hardjono mengatakan sejauh ini tidak ada penolakan dari warga pemilik tanah terdampak di wilayahnya. Lahan yang akan digunakan untuk jalur kereta bandara di desanya mencapai lebih dari satu hektare dalam 148 bidang.

Di dalamnya termasuk Pasar Dondong seluas 600 meter persegi serta 10 unit rumah warga. Secara total disebutnya ada sekitar 181 jiwa pemilik tanah terdampak.

"Keinginan warga ada program relokasi seperti saat pembebasan lahan untuk bandara. Desa punya tanah 2.000 meter persegi yang bisa digunakan," katanya.

Sumber: Antara

https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/pt9r14366/pemkab-kulon-progo-akan-bebaskan-lahan-untuk-ka-bandara
Share:

Parpol di Kulonprogo Mulai Godok Nama Pimpinan DPRD | Harianjogja.com




Sejumlah perwakilan partai politik peserta Pemilu 2019 beserta Bawaslu Kulonprogo dan KPU Kulonprogo, di sela penandatanganan Deklarasi Kampanye Damai, Bersih dan Berintegritas, di Hotel Kings's, Sabtu (22/9/2018). - Harian Jogja/Uli Febriarni

Harianjogja.com, KULONPROGO—Partai politik (parpol) yang mendapatkan jatah pimpinan DPRD Kulonprogo masih menggodok nama-nama yang akan maju menjadi ketua dan wakil ketua DPRD Kulonprogo. Jabatan struktural di partai tidak lantas menjadi patokan utama.

Bendahara Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kulonprogo Akhid Nuryati mengatakan partainya masih menunggu arahan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan dalam menentukan siapa yang akan menduduki kursi Ketua DPRD Kulonprogo pada periode 2019-2024.

"Kami masih menunggu Kongres dulu. Belum ada nama yang muncul. Penentuannya nanti sesuai mekanisme partai. Kalau sudah ada arahan mekanisme dari DPP baru kami munculkan nama," ujar Akhid, Senin (17/6).

Pada Pemilu 2019, PDI Perjuangan mendapatkan perolehan suara tertinggi dibanding parpol lainnya. Raihan suara PDIP dan calegnya pada pemilu tahun ini sebanyak 78.170 suara. Sebanyak 12 caleg lolos menjadi wakil rakyat. Dengan perolehan suara paling tinggi di Kulonprogo, PDI Perjuangan berhak mendapatkan jatah kursi Ketua DPRD Kulonprogo.

Tahun lalu, Akhid yang mendapatkan kursi pimpinan dewan. Namun, di periode ini, menurut Akhid, nantinya yang maju menjadi Ketua DPRD dan mendapatkan rekomendasi dari DPP partai tidak mesti mempunyai jabatan struktural tinggi.

Menurut dia, akan ada uji kepatutan dan kelayakan dari internal partai.

"Periode kemarin ada tiga nama yang muncul, saya, Pak Aris Syarifuddinan dan Pak Aji Pangaribawa. Lalu yang keluar rekomendasinya nama saya," tutur Akhid.

Begitu juga dengan PAN yang berdasarkan hasil Pemilu 2019 kembali mendapatkan jatah Wakil Ketua DPRD Kulonprogo. Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Kulonprogo, Bukhori Burhanuddin mengatakan dalam penentuan nama pimpinan dewan pihaknya masih menunggu instruksi dari DPP.

"Mengarah ke orangnya belum, tetapi kriteria akan kami tentukan. DPD membuat parameter mengacu keputusan DPP. Beberapa poin dari parameter itu jabatan struktural di partai, perolehan suara, dan rekam jejak di partai," ujar Bukhori pada Senin.

Menurut Bukhori, jabatan struktural yang tinggi bukan satu-satunya patokan. "Jabatan strukturalnya ketua tetapi suaranya rendah itu juga bisa menjadi pertimbangan. Rekam jejak di partai juga dilihat," kata dia.

Bukhori mengatakan pada periode DPRD 2009 lalu, perolehan suara caleg terpilih yang paling banyak menentukan.

Pada tahun ini meskipun perolehan kursi turun dari sebelumnya mendapatkan tujuh kursi menjadi enam kursi, PAN tetap menjadi parpol yang mendapatkan jatah pimpinan dewan. Perolehan PAN pada Pemilu 2019 yaitu 38.161 suara sah.
Sumber
https://m.harianjogja.com/jogjapolitan/read/2019/06/17/514/999235/parpol-di-kulonprogo-mulai-godok-nama-pimpinan-dprd
Share:

Wakil Bupati Kulonprogo Tegaskan Menolak Segala Bentuk Aksi Kerusuhan dan Kekerasan - Tribun Jogja



Tribun Jogja/ Singgih Wahyu Nugraha

Wakil Bupati Kulonprogo, Sutedjo

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Wakil Bupati Kulonprogo, Sutedjo, menyatakan menolak segala bentuk aksi kerusuhan dan kekerasan yang mengancam keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ia mendukung langkah TNI - Polri agar menindak tegas para pelaku aksi kerusuhan, atau kegiatan yang mengancam nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Saat ditemui pewarta di ruang kerjanya, Sutedjo menyampaikan dirinya menolak aksi-aksi kerusuhan dan kekerasan yang merusak nilai-nilai persatuan dan kesatuan.

"Atau bahkan, aksi yang mengancam integritas kita sebagai sebuah bangsa, mengancam keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia," jelas Sutedjo dalam keterangannya, Selasa (18/6/2019).

Sutedjo juga mendukung TNI-Polri untuk menindak tegas semua pelaku kerusuhan atau kegiatan yang mangancam nilai-nilai persatuan dan kesatuan serta keberlangsungan kehidupan di Indonesia sebagai sebuah bangsa.

Maka itu, dirinya mengajak masyarakat untuk tidak melakukan hal-hal yang bisa mengganggu keamanan dan ketenangan warga.

"Bagi saya, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah harga mati," pungkas Sutedjo. (*)

Sumber :
https://jogja.tribunnews.com/2019/06/18/wakil-bupati-kulonprogo-tegaskan-menolak-segala-bentuk-aksi-kerusuhan-dan-kekerasan
Share:

PPDB 2019, Jumlah Kursi Sekolah di Kulon Progo Melebihi Angka Lulusan - Tribun Jogja







TRIBUNJOGJA COM, KULON PROGO - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kulon Progo menjamin tidak akan ada siswa yang terlantar dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019.

Kuota tersedia cukup banyak untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

PPDB 2019 di Kulon Progo rencananya bakal berlangsung pada 24-26 Juni untuk tingkat SD dan 1-3 Juli untuk PPDB daring tingkat SMP.

Kursi tersedia untuk SMP/Madrasah Negeri sebanyak 7.328 kursi sedangkan untuk SD sebanyak 9.856 kursi.


Adapun jumlah lulusan SD tahun ini hanya sekitar 6.120 siswa.

"Secara data, jumlah kursinya lebih banyak ketimbang calon siswanya. Saya jamin, anak lulusan SD/MI bisa dapat SMP/MTS di Kulon Progo. Kalau semua lulusan ini mendaftarkan diri, masih ada sisa kursi sekitar 1.208," kata Kepala Disdikpora Kulon Progo, Sumarsana pada Tribunjogja.com, Selasa (18/6/2019).

Dengan kondisi tersebut, tak dipungkirinya ada beberapa sekolah yang mungkin akan kekurangan siswa seperti pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya.

Meski begitu, kegiatan belajar mengajar di sekolah tetap berjalan sebagaimana mustinya sekalipun jumlah muridnya tak maksimal.

Adapun wilayah dengan jumlah peserta paling padat antara lain sekolah di area Kecamatan Wates, Panjatan, Galur, Lendah, dan Pengasih.

Kelima wilayah ini terkadang juga beririsan dari sisi pengaturan zonasinya sehingga diharapkan ada persaingan yang merata.

Baca Selengkapnya 
Share:

Produksi Ikan Kulon Progo Diprediksi Turun Hingga 40 Persen | Republika Online Mobile




Nelayan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO,ID, KULON PROGO -- Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memprediksi produksi budi daya perikanan di wilayah setempat akan menurun 30 persen hingga 40 persen pada Juni hingga Agustus 2019.

Kepala Bidang Budi Daya Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kulon Progo Leo Handoko mengatakan pada penurunan produksi perikanan pada Juni hingga Agustus disebabkan musim bediding atau pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau. Kemudian pada Agustus sampai September, penurunan produksi disebabkan ketersediaan air yang minim, yang menyebabkan sebagian pembudi daya ikan mengistirahatkan kolam sampai musim hujan.

"Masa bediding adalah masa peralihan musim hujan ke kemarau. Pada masa ini fluktuasi suhu sangat tinggi. Suhu siang hari panas, dan suhu pada malam hari sangat dingin. Masa bediding ini biasanya terjadi pada Juni-Agustus," kata Leo di Kulon Progo, Senin (17/6).

Ia mengatakan produksi ikan pada Juli sampai September sebanyak 15 persen dari total produksi per tahun, menurun sebesar 20 persen bila dibanding produksi Oktober sampai Desember sebesar 35 persen dari total produksi pertahun.

Rata-rata produksi ikan di Kulon Progo kuartal kedua sebanyak 3.577,5 ton yang terdiri dari produksi lele sebanyak 1.292,7 ton, gurami 511,2 ton, nila 197,9 ton, udang vaname 1.566,6 ton. "Penurunan ini lebih disebabkan minimnya ketersediaan air," katanya.

Sementara itu, Kepala DKP Kulon Progo Sudarna mengatakan berdasarkan pengamatan DKP Kulon Progo, pada 2018 suhu kolam pada siang hari di Juni-Agustus dalam kisaran 26 derajat Celcius hingga 27 derajat Celcius. Menurut BMKG, pada malam hari di Juli 2018, suhu udara di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat mencapai 18 derajat Celcius dan bisa menjadi lebih dingin pada air kolam. Perubahan drastis suhu sampai mencapai 5 derajat Celcius dapat menyebabkan stres pada ikan atau membunuhnya.

"Stres pada ikan sangat merugikan karena daya tahan tubuh ikan menjadi rendah sehingga gampang terkena penyakit," katanya.

Selain itu, pada masa ini pembenihan dianjurkan di tempat yang terlindungi dari alam (hatchery tertutup). Jika tidak, dapat dilakukan penutupan kolam dengan terpal atau bahan lain, sehingga suhu air relatif menjadi lebih stabil. Cara itu sudah dibuktikan efektif oleh petani benih lele dari Pati.


Mereka menutup rapat kolam mulai siang hari sampai pagi hari berikutnya. Tutup kolam hanya dibuka sekitar beberapa jam di pagi hari, sekitar 06.00 WIB sampai 11.00 WIB untuk mendapat hangat matahari pagi. Dengan cara ini, bibit lele menjadi lebih tahan terhadap penyakit dan terlindungi dari stres akibat perubahan lingkungan.

"Pembesaran ikan bersifat labirinti, yaitu ikan yang tahan terhadap oksigen (O2) terlarut rendah, seperti ikan lele gurami, patin, dan nila, dapat dilakukan pada masa bediding ini dengan kontrol lingkungan budi daya dan pakan yang ketat," katanya.

Sumber: Antara
Share:

18 June 2019

Puluhan Ribu Ikan Nila Mati di Kulonprogo Disebabkan Keracunan Amoniak



KULONPROGO – Kematian massal puluhan ribu ikan nila di Laguna Pantai Trisik, Desa Banaran Kecamatan Galur, Kulonprogo, disebabkan kandungan amoniak tinggi mencapai 4,8. Amoniak berasal dari pembuangan limbah organik pakan budidaya tambak udang di sekitar laguna.

Hal tersebut terungkap dari rapat koordinasi Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) DIY bersama Dinas DKP Kulonprogo, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Kehutanan DIY, DLH Kulonprogo, Kelompok Bandeng Jaya Trisik dan Akademisi Fakultas Pertanian Departemen Perikanan UGM di Ruang Rapat Nila 3 DKP DIY.

"Kandungan amoniak di laguna sangat tinggi, mencapai 4,8. Padalah yang ideal seharusnya kurang dari 0,3. Amoniak bersifat racun. Jika kondisi basa (alkali) pH air juga tinggi, ditambah sebelumnya tidak dipanen sehingga biomassa-nya meningkat," ujar Dumanto, Akademisi Fakultas Pertanian Departemen Perikanan UGM, mengutip krjogja.com, Minggu (16/6/2019).

Menurutnya, faktor lain volume air laguna menurun sehingga ketersediaan oksigen pada malam hari tidak cukup. Limbah organik sisa-sisa pakan yang berasal dari budidaya udang bersifat berbahaya untuk kelangsungan hidup ikan.

Untuk solusi jangka pendek, petambak seharusnya menyisakan dua petak kolam tambak dijadikan penampungan limbah sebelum dibuang ke laguna. Satu petak diberikan bandeng dan satu petak sebagai penampungan untuk peningkatan kualitas air.

Upaya lainnya melakukan penyuluhan kepada petambak udang mengurangi penggunaan kapur. "Misalkan biasa memakai 1,5 ton pupuk, dapat dikurangi menjadi 1 ton ditebar pada lahan seluas 2000 m2," ujarnya.

Kepala Bidang Budidaya Ikan, DKP Kulonprogo, Leo Handoko mengungkapkan kematian ikan lebih banyak disebabkan limbah yang berasal dari tambak udang yang masuk ke laguna. Penyusutan air laguna menjadikan sendimen laguna terus bertambah sehingga kandungan amoniak tinggi.

"Kami menyarankan kepada para petambak bisa membuat bak penampungan limbah agar tidak dibuang langsung ke laguna," papar Leo Handoko.

Ketua Kelompok Budidaya Bandeng Jaya, Supoyo menjelaskan kematian ikan secara massal seperti menjadi kejadian rutin selama tiga tahun terakhir. Sebelum ada kematian massal, telah berhasil memanen sekitar 10 ton.

(erh)
Share:

Menteri PUPR: Juli 2019 Kesepakatan Tol Yogya-Solo | Republika Online Mobile

  Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengikuti rapat kerja dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/6/2019).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebutkan bahwa kesepakatan tentang pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo akan diteken Juli 2019 nanti. Basuki mengungkapkan, dirinya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta dan dihasilkan respons positif dari pemda setempat. Padahal kabar terakhir menyebutkan bahwa Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X belum sepenuhnya menyepakati pembangunan jalan tol yang melintasi wilayahnya.

"Yang jelas Yogya-Solo saya sudah telepon Sekda sudah oke. Jadi mudah-mudahan Juli ini Solo-Yogya dua ruas yakni Solo-Prambanan dan Prambanan-Yogya sudah ada kesepakatan," kata Basuki di Istana Negara, Senin (17/6).

Basuki menambahkan, pihaknya akan segera menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI yang membidangi pembangunan infrastruktur. Ditargetkan, setelah disepakati pembangunan jalan tol yang melintasi DIY, segera dilakukan tender untuk proyek tol Bawen-Yogyakarta.

Beberapa waktu lalu, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Gatot Saptadi juga membenarkan bahwa Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X belum menyepakati rencana pembangunan jalan tol Yogyakarta. Gubernur beralasan, pembangunan jalan tol dikhawatirkan menutup akses ekonomi bagi masyarakat setempat.

Pemprov DIY mencatat, dari tiga ruas jalan tol yang direncanakan di DIY, baru ruas Bawen-Yogyakarta yang disepakati. Ruas ini akan dibangun dengan panjang sekitar 10 sampai 15 kilometer di Yogyakarta. Sedangkan, ruas tol Yogyakarta-Solo dan ruas jalan tol Yogyakarta-Cilacap belum dipastikan.

Gatot menjelaskan, ruas tol Yogyakarta-Solo jika melewati wilayah Prambanan tentunya jangan melintas di atas situs Prambanan. Berdasarkan aturan, sekitar 500 meter dari bangunan bersejarah harus bebas jalan tol.

"Situs tersebut juga destinasi wisata sehingga tentunya desain tol memperhitungkan untuk bisa turun ke Prambanan, simpul-simpul untuk turun naik dan sebagainya, pintu masuk, pintu keluar dan sebagainya," katanya.

Berita Terkait

Dia mengatakan ruas tol Yogyakarta-Cilacap belum pasti. Karena, selain ada bandara internasional diKabupaten Kulon Progo, Gubernur DIY juga ingin agar jalur jalan lintas selatan (JJLS) di selatan DIY difungsikan secara optimal.

"Gubernur menghendaki JJLS difungsikan, kemudian jalan nasional difungsikan. Artinya jangan sampai begitu ada jalan tol yang melintas di atas dua jalan tersebut jalan yang ada sekarang tidak optimal, kita masih diskusikan," ujar Gatot.

https://m.republika.co.id/berita/ekonomi/korporasi/pt8oeo370/menteri-pupr-juli-2019-kesepakatan-tol-yogyasol
Share:

Bupati Kulonprogo Yakin 99% Pemilik Lahan Tak Akan Menolak Jalur Kereta Bandara - Harian Jogja

 


Harianjogja.com, WATES—Pemerintah Kabupaten Kulonprogo menargetkan pembebasan lahan untuk jalur kereta bandara menuju Yogyakarta Internasional Airport (YIA) di Kecamatan Temon selesai akhir tahun ini.

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengatakan target akhir tahun agar pengerjaan rel oleh PT KAI bisa segera dilakukan.

Harapannya, pada 2020, kereta bandara sudah bisa digunakan. Kebutuhan angkutan transportasi pada tahun itu menurutnya sangat vital seiring pengoperasian penuh YIA.

"Akhir tahun ini YIA akan selesai pembangunannya, nanti pada 2020 bandara bakal ramai, jadi pembangunan rel kereta bandara perlu cepat," kata Hasto kepada sejumlah awak media di ruang kerjanya, Senin (17/6).

Pemkab Kulonprogo telah melakukan sosialisasi kepada warga terdampak rel kereta bandara. Kepala desa diterjunkan langsung untuk menemui warga, terutama yang rumahnya akan tergusur pembangunan.

"Sosialisasi ini persuasif," ucap Hasto.

Dengan cara itu, Hasto yakin proses pembebasan lahan tidak akan menimbulkan gejolak di masyarakat. Minimnya gejolak menurutnya juga terkait dengan sedikitnya jumlah warga terkena proyek ini. Hasto mengatakan jumlah keluarga yang terdampak pembangunan ini tak sampai 20. Sebab sebagian besar lahan calon rel bandara adalah tanah kosong dan persawahan.

"Insyaallah, 99 persen tidak ada penolakan," kata dia.

Terpisah Kepala Desa Kaligintung, Hardjono mengatakan tidak ada pemilik tanah yang menolak pembangunan rel kereta. Kendati begitu, warga berharap ada program relokasi khusus, bisa menggunakan tanah kas desa seluas 2.000 meter persegi.

Selain relokasi, pemberian kompensasi perlu diperhatikan. Warga, kata dia, ingin nilai pembebasan lahana tidak terlalu rendah. Sebab tanah yang akan dipakai sebagai rel sebagian besar lahan sawah produktif.

Adapun lahan yang terdampak jalur KA di desanya mencapai lebih dari satu hektare dalam 148 bidang berisi 600 meter persegi pasar dondong serta 10 rumah warga. Pemilik tanah sekitar 181 jiwa.

https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2019/06/17/514/999239/bupati-kulonprogo-yakin-99-pemilik-lahan-tak-akan-menolak-jalur-kereta-bandara
Share:

Tiket Pesawat Mahal Karena Pemerintah Bangun Bandara Seperti Mall - tirto.id

 


Pengatamat menilai pembangunan fasilitas bandara yang seperti mall menimbulkan biaya tambahan yang berimbas pada mahalnya tiket pesawat.

tirto.id - Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio mengatakan mahalnya tiket pesawat turut dipengaruhi oleh pembangunan bandara yang dilakukan pemerintah.

Menurutnya, desain bandara cukup berlebihan sehingga ketika dioperasikan tarif yang dipasang pengelola bandara juga besar. Alhasil mahalnya jasa bandara ikut mempersulit harga tiket untuk turun.

"Enggak usahlah bangun bandara seperti mall. Enggak usah ada macam-macam. Cukup dingin ada colokan. Nanti biaya jasa bandaranya mahal. Passanger service charge mahal. Nanti jadi mahal tiketnya," ucap Agus dalam siaran langsung Perspektif Indonesia di Gado-gado Boplo, Cikini Sabtu (15/6/2019).

Menurutnya saat ini banyak bandara yang dibangun dengan desain cukup megah, kenyataannya juga bertolak belakang dengan penumpang yang mau menggunakannya.

Ia mencontohkan pada bandara seperti Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati berakhir sepi penumpang saat dioperasikan.

"Sewa ruangan naik karena bandara kayak mall tapi sepi. Ini harus dipikirkan," ucap Agus.


Bentuk kesalahan lainnya menurut Agus juga terpampang jelas ketika pembangunan yang dilakukan juga tak banyak memikirkan aspek ekonomi dan sosial sekitarnya.

Ia mencontohkan sepinya BIJB sampai harus membuat Pemprov Jabar memindahkan seluruh penerbangan domestik dari Husein Sastranegara ke BIJB.

Menurut Agus, langkah ini diragukan keberhasilannya. Kalau pun sudah dipindah, ia memperkirakan konsumen akan keberatan dan justru dibebani dengan bertambahnya biaya transportasi menuju ke bandara.

Hal yang sama juga berlaku pada Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) di Kabupaten Kulon Progo. Ia menyebutkan akses ke bandara itu sulit. Meskipun ada kereta, menurutnya keberangkatannya terbatas pada jam tertentu.

"Bandara Kertajati semua penerbangan mau pindah dari Husein. Apa iya publik mau? Jauh loh. Lalu Kulon Progo aksesnya sulit di jalan raya. Kereta api ada tapi masa harus ke sana waktu tertentu aja," ucapnya

Untuk itu Agus mengingatkan selanjutnya pembangunan perlu diperhatikan agar tidak berakhir seperti yang sudah terjadi saat ini. Menurutnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) jangan hanya sekadar membangun tanpa memikirkan dampaknya.

"Ini perlu duduk bersama. Bangun infrastruktur dipikirkan sosial ekonominya. Masa PUPR bilang lah saya kan cuma bangun," kata Agus. 

Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Irwan Syambudi  
Share:

Perbaikan Kontur Jalan Yogya-Wates Wilayah Sukoreno, Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan - Tribun Jogja



IST

Ilustrasi: Sebuah mobil pick up terguling saat melibas tikungan Gembongan Sentolo lantaran sopir memacunya dalam kecepatan tinggi, Senin (25/6/2018)

.

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Rekayasa lalu lintas diberlakukan di Jalan Yogya-Wates KM 19 wilayah Sukoreno, Kecamatan Sentolo, mulai Senin (17/6/2019).

Hal ini sehubungan adanya proyek perbaikan kontur jalan nasional tersebut di ruas Milir-Sentolo.

Pekerjaan ini ditangani oleh Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) selama 40 hari mulai 17 Juni-22 Juli 2019.

Fokus utamanya adalah di lajur selatan tikungan Gembongan, Desa Sukoreno sepanjang sekitar 15 meter.

Titik jalan tersebut selama ini menjadi area yang sangat rawan terjadi kecelakaan lalu lintas.


"Kami telah melakukan ujicoba rekayasa arus lalu lintas di ruas tersebut dengan sistem buka tutup pada penggal jalan sebelum lokasi proyek pekerjaan. Nantinya akan kami evaluasi hasilnya," jelas Kasat Lantas Polres Kulon Progo, AKP Maryanto, Senin siang.

Menurutnya, jika kondisinya memungkinkan, arus akan dibuat contra flow dengan mengubah arah normal arus kendaraan di ruas jalan tersebut.

Namun, hal ini akan dilakukan dengan mengamati kondisi lapangan terlebih dulu.

Pihaknya juga akan menempatkan rambu-rambu petunjuk pelaksanaan proyek dan papan imbauan pengurangan kecepatan laju kendaraan serta rambu berhati-hati pada beberapa titik.

Selain itu, penambahan penerangan jalan.(TRIBUNJOGJA.COM)
Share:

Bupati Kulon Progo inginkan inovasi dalam penggunaan dana keistimewaan - Elshinta.com


 Bupati Kulon Progo inginkan inovasi dalam penggunaan dana keistimewaan

Elshinta.com - Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo memimpin rapat evaluasi kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pra triwulan II tahun 2019 di ruang Sermo, kompleks Pemkab Kulon Progo, DI Yogyakarta, pada Jumat (14/6) kemarin.

Evaluasi Kinerja OPD pra triwulan II dilakukan untuk menindak lanjuti hasil kesimpulan evaluasi triwulan I sesuai arahan Buapti, guna mengejar ketertinggalan terhadap kegiatan-kegiatan yang di rencanakan di triwulan I, dimungkinkan dipercepat.

Kepala Bappeda Kulon Progo Agus Langgeng Basuki pada evaluasi pra triwulan II memaparkan kinerja meliputi realisasi penggadaan barang dan jasa, keuangan Kabupaten, fisik, terhadap target sampai bulan Mei. Serta pelaporan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) segera diselesaikan.

"Jumlah target 2019 ada 167 paket terdiri dari kontruksi, konsultasi, barang/jasa dan jasa lainnya. Untuk target sampai dengan triwulan II ada 155 paket dengan realisasi sampai Senin (10/6) ada 85 paket dengan presentase 70 persen," jelasnya, dilansir dari InfoPublik Sabtu (15/6).

Selanjutnya Langgeng menuturkan 70 paket belum terealisasi terdiri dari 58 paket dalam proses (46 konstruksi, 4 konsultansi, 8 barang/jasa) dan 12 paket dokumen lelang belum masuk Bagian Layanan Pengadaan (BLP).

"Realisasi keuangan pada pagu-triwulan II sebesar Rp 259 miliar dengan pagu paket terealisasi sampai (10/6) sejumlah Rp 142 miliar, untuk nilai kontrak sampai (10/6) sebesar Rp 113 miliar dengan persentase 79.65 persen. sehingga terdapat sisa lelang 20 persen," ungkapnya.


https://elshinta.com/news/177924/2019/06/15/bupati-kulon-progo-inginkan-inovasi-dalam-penggunaan-dana-keistimewaan
Share:

Akan Ada Bus yang Antar Warga Yogya ke Bandara Kulon Progo



Yogyakarta - Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan nantinya akan ada angkutan bus yang menghubungkan Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo dengan Terminal Giwangan Yogyakarta. Moda transportasi ini akan melengkapi keberadaan kereta bandara.

"Kita itu mau membuat angkutan dari (YIA) Kulon Progo ke (Terminal) Giwangan ya. Jadi ada bus khusus," jelas Budi, sapaan akrabnya kepada wartawan, Minggu (16/6/2019).

Hal itu disampaikan Budi usai meninjau Terminal Giwangan Yogyakarta, Minggu (16/6/2019). Turut hadir saat peninjauan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti dan Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi.

Budi menerangkan, nantinya akan ada berbagai moda transportasi massal menuju YIA. Selain kereta bendara yang kini sudah tersedia, juga akan ada bus khusus.

"Itu nanti kombinasi dengan angkutan kereta api (kereta bandara). Angkutan kereta apinya dari (YIA) Kulon Progo ke (Stasiun) Lempuyangan, busnya dari (YIA) Kulon Progo ke (Terminal) Giwangan," tuturnya.

Ia menilai keberadaan angkutan bus yang menghubungkan YIA dengan Terminal Yogyakarta penting untuk memperlancar mobilitas pengakses bandara. Apalagi angkutan bus dinilai lebih fleksibel.

"Kalau keuntungan bus ini kan bisa berhenti di beberapa tempat, kalau kereta api kan jalurnya lain," sebutnya.


Untuk merealisasikan angkutan bus YIA Kulon Progo-Terminal Giwangan Yogyakarta, Budi berharap peran aktif pemerintah daerah termasuk Pemerintah Kota Yogyakarta.

"Jadi itu konsep angkutan massal yang memang menjadi suatu konsep kita. Mudah-mudahan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah ini menjadi suatu kebaikan," pungkas Budi.

https://m.detik.com/finance/infrastruktur/d-4588333/akan-ada-bus-yang-antar-warga-yogya-ke-bandara-kulon-progo
Share:

17 June 2019

Pemkab Kulonprogo Kejar Target Pengadaan 167 Paket - Harian Jogja


Harianjogja.com, KULONPROGO—Pemerintah Kabupaten Kulonprogo mengejar target pengadaan sebanyak 167 paket di tahun ini. Sampai menjelang triwulan II, sebanyak 85 paket yang terealisasi.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kulonprogo Agus Langgeng Basuki mengatakan tahun ini instansinya menargetkan 167 paket pengadaan. Paket itu antara lain terdiri dari konstruksi, konsultasi serta barang dan jasa.

Sampai saat ini yang sudah terealisasi ada 85 paket dengan persentase 70% rampung. Menjelang berakhirnya triwulan II, Pemkab menargetkan 155 paket terealisasi sedangkan beberapa paket yang belum terelasiasi untuk mengejar target di triwulan II masih dalam proses pengerjaan kontrak.

Sebanyak 70 paket belum terealisasi dengan rincian 58 paket dalam proses dan 12 paket dokumen lelang masih dalam peninjauan ulang dokumennya. Pemkab berupaya mengejar target realisasi pengadaan paket tersebut.

Agus mengatakan setiap organisasi perangkat daerah (OPD) dituntut memaksimalkan waktu yang ada guna mengejar target pengadaan paket. Paket pengadaan yang paling banyak yaitu pada konstruksi.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulonprogo Nurcahyo Budi Wibowo mengungkapkan berdasarkan rinciannya, di tahun ini untuk bidang Bina Marga ada 82 paket pengadaan yang disiapkan.

Dari 82 paket tersebut, sebanyak 18 paket berupa paket berkala, 16 paket peningkatan jalan lokal primer 1 dan 45 paket peningkatan jalan primer 2 lalu ada pembangunan jalan satu paket. "Kalau untuk jembatan, ada paket pembangunan jembatan satu paket, dan pemeliharaan jembatan satu paket," ungkapnya.
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP

Archive