Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


06 June 2020

Kampung Kulo Siaga: Program Pemerataan Bansos di Kulon Progo

Ilustrasi pemberian bantuan sembako. Foto: Istimewa.

Sejak adanya pandemi COVID-19, berbagai bantuan sosial (bansos) bagi warga terus mengalir. Namun acap kali ada beberapa data terkait penerima yang belum terdata hingga tidak tepat sasaran. Oleh karenanya, salah satu upaya dibangun oleh Polres Kulon Progo dalam wujud Kampung Kulo Siaga.

Kampung ini baru saja diresmikan oleh Kapolda DIY, Irjen Pol Asep Suhendar, bersama Kapolres Kulon Progo, AKBP Tartono, di Mapolres Kulon Progo pada Selasa (2/6/2020). Dalam hal ini langkah kesigapan Polres Kulon Progo mendapat apresiasi lantaran saat ini betul-betul dibutuhkan koordinasi data yang tepat untuk warga penerima bansos COVID-19.

"Kampung Kulo Siaga ini lebih kepada mengatur atau mengkoordinasikan bantuan sosial, data-data yang berkaitan dengan bantuan bencana COVID-19 ini," kata Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yulianto, Selasa (2/6/2020).
Sementara itu Kasubag Humas Polres Kulon Progo IPTU I Nengah Jeffry mengatakan bahwa terbentuknya Kulo Siaga bermula dari temuan terkait data penerima bansos warga terdampak COVID-19 yang belum sesuai.

"Lebih tepatnya Kulo Siaga terbentuk dari awal Maret pada saat itu Polri siap kawal pendistribusian bantuan. Ternyata ada beberapa data yang tidak sesuai seperti dublikasi data, yang bersangkutan sudah meninggal/ pindah dan tidak tepat sasaran," ungkapnya.

Selain itu berdasarkan laporan dari lapangan terkait bansos, beberapa diantaranya masih tersalurkan hanya di satu titik saja sehingga wilayah lainnya belum terjangkau secara maksimal sementara ada warga yang juga maaih membutuhkan.

"Berawal dari banyaknya bantuan dari berbagai pihak yang berdonasi hanya memberi di kota atau akses provinsi, padahal di Kulon Progo banyak tempat yang susah diakses dan mereka dikatakan butuh bantuan tapi tidak dapat bantuan karena sepuh atau akses ke kota jauh atau tidak sampai info bansosnya. Kami dapat laporan dari Bhabin dan masyarakat terkait masih banyaknya orang yang membutuhkan bantuan," sambungnya.

Dalam pelaksanaannya, nantinya Polres Kulon Progo juga aoan melibatkan banyak pihak agar nantinya tercipta data yang sinkron yang berdampak pada bantuan yang tepat sasaran.


"Memang Polres yang mendirikan, tapi di dalamnya bekerja sama dengan Kodim dan Panewu. Biar saling singkron data dan gotong royong dalam aksi kemanusiaan bantu masyarakat Kulonprogo," ungkapnya.

 Senada dengan Jefri, Yulianto berharap agar adanya program ini bisa meminimalisasi bantuan tumpang tindih.
Menurut Yulianto, hal ini baru pertama kali diadakan di wilayah Polda DIY. Diharapkan hal ini bisa menjadi contoh bagi polres lainnya terkait permasalahan koordinasi bansos.
"Saya kira Polres Kulon Progo yang pertama membangun sistem ini dan mudah-mudahan bisa dicontoh polres yang lain," pungkasnya

sumber kumparan.com
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP

Archive