adhi karya. ©2017 Merdeka.com
Merdeka.com - Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Budi Harto mengungkapkan, pembangunan Tol Yogyakarta-Solo sepanjang 40,49 km nantinya akan tersambung dengan jalan menuju Bandara International Yogyakarta, Kulon Progo. Saat ini, pihaknya telah mengajukan diri sebagai pemrakarsa dengan porsi sebesar 40 persen. Untuk porsi sisa, Adhi Karya bermitra dengan dua pihak swasta yakni Gama Grup dan DDT.
"Kita sudah mengajukan sebagai pemrakarsa. Kami join dengan swasta, porsi Adhi 40 persen. Partner ada Gama Grup, DDT. Pemerintah juga kan sedang mendorong swasta masuk ke tol," terangnya di Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (20/8).
Menurut data yang diambil dari Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Pemerintah (KPPIP), pembangunan tol akan menghabiskan biaya Rp 16,01 triliun. Namun, Budi menyebutkan, ongkos pembangunan kini bertambah Rp 3 triliun.
"Investasi sekitar Rp 19 triliun, di luar tanah. Itu sampai Kulon Progo, akses bandara nantinya. Ada elevated itu 15 km. Makanya agak mahal, tiga kali lipat dari biasa," urainya.
Demi menambal nominal yang membengkak tersebut, dia menambahkan, pihak swasta akan turut dilibatkan dalam pengerjaan proyek Tol Yogyakarta-Solo, agar pembangunan fisiknya mulai bisa dilakukan pada 2019.
"Lelang segera, mudah-mudahan tahun ini. Feasibility Study sudah kami ajukan, jadi tahun depan bisa langsung fisik," ujar dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com [azz]
Merdeka.com - Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Budi Harto mengungkapkan, pembangunan Tol Yogyakarta-Solo sepanjang 40,49 km nantinya akan tersambung dengan jalan menuju Bandara International Yogyakarta, Kulon Progo. Saat ini, pihaknya telah mengajukan diri sebagai pemrakarsa dengan porsi sebesar 40 persen. Untuk porsi sisa, Adhi Karya bermitra dengan dua pihak swasta yakni Gama Grup dan DDT.
"Kita sudah mengajukan sebagai pemrakarsa. Kami join dengan swasta, porsi Adhi 40 persen. Partner ada Gama Grup, DDT. Pemerintah juga kan sedang mendorong swasta masuk ke tol," terangnya di Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (20/8).
Menurut data yang diambil dari Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Pemerintah (KPPIP), pembangunan tol akan menghabiskan biaya Rp 16,01 triliun. Namun, Budi menyebutkan, ongkos pembangunan kini bertambah Rp 3 triliun.
"Investasi sekitar Rp 19 triliun, di luar tanah. Itu sampai Kulon Progo, akses bandara nantinya. Ada elevated itu 15 km. Makanya agak mahal, tiga kali lipat dari biasa," urainya.
Demi menambal nominal yang membengkak tersebut, dia menambahkan, pihak swasta akan turut dilibatkan dalam pengerjaan proyek Tol Yogyakarta-Solo, agar pembangunan fisiknya mulai bisa dilakukan pada 2019.
"Lelang segera, mudah-mudahan tahun ini. Feasibility Study sudah kami ajukan, jadi tahun depan bisa langsung fisik," ujar dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com [azz]