Kuntadi · Sabtu, 18 Agustus 2018 - 01:48 WIB
Proyek pembangunan bandara baru Yogyakarta (NYIA) terus dikebut untuk mengejar target. (Foto: Dok.iNews.id)
KULONPROGO, iNews.id - PT Angkasa Pura I mempercepat pembangunan bandara Yogyakarta Baru (Bandara Internasional Yogyakarta Baru / NYIA) di Kulonprogo, DIY agar bisa selesai April 2019.
Direktur PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi mengatakan, pembangunan bandara NYIA di Kulonprogo ini landasan pada April 2019 sudah selesai. Sedangkan untuk pembangunan Apron sudah selesai sekitar 50 persen, dan terminal juga minimal 35 persen. “April minimal operasional sudah bisa. Ini harus sesuai jadwal, ”kata dia di sela-sela Kegiatan BUMN Hadir untuk Negeri memperingati HUT Kemerdekaan Ri di Lapangan Palihan, Temon, Kulonprogo, Jumat (17/8/2018).
Dia menjelaskan, progres pembangunan bandara baru Yogyakarta yang sudah sesuai dengan jadwal. Menurutnya, tempat parkir sangat ditunggu dan dinantikan masyarakat, karena bandara yang ada di Adisutjipto sudah tidak mampu menampung penumpang yang terus meningkat.
Disinggung masih ada warga yang bertahan di dalam masjid di dalam Izin Penetapan Lokasi (IPL), Faik menyarakan kepada warga untuk segera pindah. Sebab saat ini proses pembangunan akan dilakukan secara paralel.
“Akan banyak alat berat untuk peningkatan progres pembangunan sesuai target. Jika masih ada orang pasti akan ekonomi yang ditimbulkan. Karena itu, warga harus pindah, ”ujarnya.
BACA JUGA:
- AP I Tak Ambil Pusing membahas Cairnya Kompensasi Tanah Pakualam Tanah
- Proyek Fisik Bandara NYIA Masih Terganjal Makam Warga di Kulonprogo
Juru berbicara proyek Pembangunan Bandara NYIA, Agus Pandu Purnama mengatakan, proses pemadatan runway sudah selesai. Proses pembangunan juga sudah dilelangkan di pusat dan sudah ada pemenang. Dalam hal ini, oleh PT Pembangunan Perumahan (PP) KSO dan sudah dilakukan pada bulan Juli lalu. “Jadi besok sudah di sisi udara, nanti fisiknya sudah akan kelihatan,” ucapnya.
Dia menambahkan, dalam waktu dua minggu ke depan, PT AP Aku akan membangun masjid baru untuk mengganti Masjid Al Hidayah yang kini masih dipakai warga. “Kita fokus untuk membangun masjid yang lebih besar dan lebih baik,” katanya.
Editor: Kastolani Marzuki