Istimewa
YOGYA, KRJOGJA.com - Populasi manusia kerdil atau tubuh pendek (stunting) di DIY yang mencapai 19,8% lebih rendah dibanding angka WHO yang jumlahnya sebanyak 20% penduduk dunia. Angka stunting tertinggi terdapat di Kulonprogo, sehingga kabupaten tersebut menjadi pilot project prioritas nasional (ProPN) pencegahan stunting di DIY.
Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X mengemukakan data tersebut pada temu Regional Evaluasi Pro-PN pencegahan stunting di 100 kabupaten/kota, Jumat (24/8) malam di Hotel Santika Yogya. Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wagub DIY Paku Alam X, Sultan mengemukakan pilot project itu mencakup 10 dari 88 desa di Kulonprogo yang terdeteksi mengalami gizi buruk.
Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN Pusat Dra Evi Ratnawati mengemukakan, sebanyak 8,8 juta jiwa penduduk Indonesia mengalami stunting yang disebabkan gizi kronis. Berdasar data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), pada tahun 2013 angka kejadian stunting nasional mencapai 37,2% atau meningkat dibanding data tahun 2010 sebesar 35,6%.
Evi Ratnawati menegaskan, persoalan stunting patut menjadi perhatian untuk segera diuntaskan. Tingginya prevalensi anak stunting telah memosisikan Indonesia ke dalam Lima Besar Dunia masalah stunting. "Stunting merupakan permasalahan gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu lama, sejak bayi dalam kandungan hingga anak berumur dua tahun," katanya. (No)
Sumber : Kulonprogo Penduduk Alami Stunting Tertinggi di DIY Kedaulatan Rakyat
YOGYA, KRJOGJA.com - Populasi manusia kerdil atau tubuh pendek (stunting) di DIY yang mencapai 19,8% lebih rendah dibanding angka WHO yang jumlahnya sebanyak 20% penduduk dunia. Angka stunting tertinggi terdapat di Kulonprogo, sehingga kabupaten tersebut menjadi pilot project prioritas nasional (ProPN) pencegahan stunting di DIY.
Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X mengemukakan data tersebut pada temu Regional Evaluasi Pro-PN pencegahan stunting di 100 kabupaten/kota, Jumat (24/8) malam di Hotel Santika Yogya. Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wagub DIY Paku Alam X, Sultan mengemukakan pilot project itu mencakup 10 dari 88 desa di Kulonprogo yang terdeteksi mengalami gizi buruk.
Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN Pusat Dra Evi Ratnawati mengemukakan, sebanyak 8,8 juta jiwa penduduk Indonesia mengalami stunting yang disebabkan gizi kronis. Berdasar data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), pada tahun 2013 angka kejadian stunting nasional mencapai 37,2% atau meningkat dibanding data tahun 2010 sebesar 35,6%.
Evi Ratnawati menegaskan, persoalan stunting patut menjadi perhatian untuk segera diuntaskan. Tingginya prevalensi anak stunting telah memosisikan Indonesia ke dalam Lima Besar Dunia masalah stunting. "Stunting merupakan permasalahan gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu lama, sejak bayi dalam kandungan hingga anak berumur dua tahun," katanya. (No)
Sumber : Kulonprogo Penduduk Alami Stunting Tertinggi di DIY Kedaulatan Rakyat