Ilustrasi. - Solopos/Ardiansyah Indra Kumala
Uli Febriarni Kulonprogo
Harianjogja.com, KULONPROGO-Sejumlah pedagang hewan kurban mulai menambah persediaan hewan kurban dari luar daerah, menghadapi tingginya permintaan hewan kurban di Kulonprogo.
Misalnya saja Siswo Inangun Tukino. Siswo yang menjual sapi di Pasar Hewan Terpadu Pengasih ini mengaku, permintaan hewan kurban dari Madura cukup tinggi. Alasannya, harga sapi dari Madura lebih murah. Selain itu, daging sapi Madura lebih banyak ketimbang daging sapi lokal.
BACA JUGA :
Kekeringan Tahun Ini Lebih Parah, Pemohon Bantuan Air Bersih Bertambah
Jelang Pilpres, Prabowo-Sandiaga Sowan ke PBNU, Minta Dukungan?
2 hours ago News Warga Palembang Harus Sabar Menunggu untuk Naik LRT
Daging sapi Madura memiliki kulit tipis, dagingnya kencang dan hanya sedikit lemak, imbuhnya.
"Sapi Madura harganya Rp21 juta, dagingnya kalau ditimbang bisa mencapai 150 kilogram. Kalau sapi lokal hanya 120 kilogram, padahal harganya sama," kata dia, Kamis (16/8/2018).
Ia menyebut, harga sapi saat ini masih cenderung stabil. Menurut dia, jumlah pembeliaan tidak terpengaruh Penerimaan Peserta Didik Baru maupun isu lainnya. Pasalnya, masyarakat sudah menyiapkan dan mengatur dana mereka sejak jauh hari.
Harga sapi ukuran kecil berkisar Rp17 juta hingga Rp18 juta, sedangkan sapi ukuran sedang berkisar Rp19 juta hingga Rp22 juta. Namun, sejauh ini banyak pembeli yang mengincar sapi kurban yang dibanderol harga Rp20 juta dengan berat sekitar 100 kg hingga 150 kg.
Pedagang sapi di Desa Sukoreno, Kecamatan Sentolo menyebut, permintaan hewan kurban pada Iduladha 2018 meningkat sebanyak 10% dibanding 2017.
Seorang pedagang sapi di Desa Sukoreno, Suparlan mengatakan, pada 2017, permintaan hewan kurban hanya sekitar 100 ekor. Tapi pada 2018, permintaan hewan kurban tercatat sebanyak 125 ekor.
"Kami menyediakan sebanyak 150 ekor, sekarang sudah terjual sebanyak 125 ekor," ungkapnya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, Drajat Purbadi mengatakan, Pemkab mengintensifkan pemeriksaan dan pemantauan hewan kurban di tempat-tempat penampungan hewan kurban, misalnya di Kecamatan Sentolo, Lendah, Galur, Panjatan, Nanggulan, Temon, dan Wates.
Pemeriksaan tersebut sebagai upaya Pemkab dalam memberikan jaminan, hewan kurban yang disembelih benar-benar sehat.