foto : internet
caption : Tenaga Kerja Indonesia
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Sebagai satu di antara wilayah termiskin di DIY, Kulonprogo masih harus bergelut dengan tingkat pengangguran yang relatif tinggi.
Untuk mengatasinya, masyarakat didorong menjadi tenaga kerja luar negeri.
Program pembangunan bandara internasional memang tengah dikerjakan di Temon.
Namun, hal itu tentu saja belum mampu menuntaskan masalah pengangguran yang muncul meski grafiknya cenderung menurun.
Hal itu antara lain karena belum banyak lowongan kerja yang tersedia saat ini.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kulonprogo mencatat, angka pengangguran terbuka pada 2015 mencapai 3,72 persen lalu menyusut jadi 2,37 persen pada 2016.
Penurunan kembali terjadi hingga Agustus 2017 yang menurut Satuan Kerja Nasional Badan Pusat Statistik (Satkernas BPS) berada di level 1,99 persen.
Kepala Bidang Pengembangan dan Penempatan Tenaga Kerja, Disnakertrans Kulonprogo, Susilo mengatakan penempatan tenaga kerja ke luar negeri menjadi satu di antara upaya untuk mengurangi angka pengangguran di tengah kondisi belum banyaknya lowongan kerja tingkat lokal.
Para pencari kerja ditempatkan pada dunia usaha atau industri di luar negeri sesuai minat dan kompetensinya.
"Ini upaya Disnakertrans mengurangi pengangguran. Bekerja di luar negeri juga memiliki keuntungan yang bisa diterapkan kelak mereka kembali ke Indonesia," kata Susilo, Selasa (14/8/2018)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Penempatan Kerja Luar Negeri, Siasati Terbatasnya Lowongan Kerja Lokal, http://jogja.tribunnews.com/2018/08/14/penempatan-kerja-luar-negeri-siasati-terbatasnya-lowongan-kerja-lokal.
Penulis: ing
Editor: Ari Nugroho