Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


27 February 2017

Beredar Info Palsu Lowongan Kerja



Solopos.com, KULONPROGO-PT Antariksa Pura I menegaskan belum dilakukan penerimaan tenaga kerja maupun pekerjaan proyek terkait Bandara Temon. Faktor ini terkait dengan santer beredarnya informasi palsu terkait kehadiran lowongan pekerjaan di beberapa sosial media.

Didik Catur, Humas Proyek Pembangunan Bandara NYIA, berbicara ada sejumlah pihak yang menghubungi PT Antariksa Pura 1 guna mengkonfirmasi adanya lowongan pekerjaan terkait bandara.


Kemudian diketahui ada sejumlah pesan yang viral beredar di sosial media maupun grup-grup masyarakat. “Kabarnya juga telah ada [masyarakat] yang sempat dikumpulkan di Glagah,” ujarnya saat/ketika dihubungi pada Minggu (26/2/2017).

Padahal, pekerjaan proyek maupun penerimaan tenaga kerja di bandara sama sekali belum dimulai. Sejauh ini baru dilakukan pemasangan pagar bandara yang dikerjakan oleh sejumlah pekerja rekrutan dari desa setempat. Proses pengurukan lahan relokasi juga baru mulai dilakukan serta ditangani oleh pemerintah daerah.

Ia berbicara beberapa orang telah sempat tertipu meskipun selanjutnya sempat dicegah. Sasaran penipuan ini bukan cuma sekedar warga terdampak bandara semata namun juga masyarakat luas. Menurutnya, PT Antariksa Pura juga telah mengeluarkan pernyataan resmi untuk meverifikasi berita tersebut.

Didik menerangkan apabila informasi rekruitmen cuma bakal diumumkan melewati laman dalam jaringan (daring) perusahaan serta media massa terkemuka. Dipastikan pula apabila proses perekrutan PT Antariksa Pura tak memungut anggaran apapun serta untuk keperluan apapun.

Selain itu, Antariksa Pura juga tak sempat menunjuk perusahaan jasa pariwisata tertentu untuk transportasi serta akomodasi peserta interview di setiap proses rekruitmen.

Sebelumnya, R Sujiastono, Project Manager Kantor Proyek Pembangunan Bandara NYIA PT Antariksa Pura I membahas apabila pelelangan untuk konsultan perencanaan serta penglihatan maupun kontraktor pengerjaan tetap berlangsung di Jakarta.
Baca Halaman sumber.....
Share:

24 February 2017

Belasan Sekolah Tunda Simulasi UNBK



Solopos.com, KULONPROGO-Simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMP/MTs 2017 bakal diselenggarakan pada awal pekan depan di Kulonprogo. Namun, terdapat 12 sekolah yang dipastikan absen karena masih menunggu realisasi pengadaan komputer.

Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Kulonprogo, Jujur Santosa mengatakan, simulasi UNBK 2017 akan diselenggarakan pada Senin (27/2) dan Selasa (28/2) pekan depan. Kegiatan itu semestinya diikuti seluruh peserta UNBK yang berasal dari 79 sekolah. Namun, sebanyak 12 sekolah ternyata perlu menunda simulasi karena terkendala sarana dan prasarana komputer yang masih kurang. “Pengadaan komputer kita belum siap sehingga akan ada penjadwalan simulasi susulan,” ungkap Jujur, Kamis (23/2).


Jujur memaparkan, UNBK memang akan dilaksanakan oleh semua SMP/MTs di Kulonprogo. Namun, hanya 15 sekolah yang mampu menyelenggarakannya secara mandiri. Sebanyak 64 lain akan melaksanakan ujian di SMA/SMK terdekat karena keterbatasan fasilitas komputer.

Pemkab Kulonprogo berusaha mengatasi permasalahan kekurangan komputer dengan mengalokasikan Rp1,068 miliar untuk pengadaan enam paket komputer dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2017. Namun, pengadaan tersebut hanya cukup untuk menggenapkan jumlah komputer di 12 sekolah. Sebenarnya, Pemkab Kulonprogo juga mendapatkan program pengadaan komputer sebanyak 18 paket dari Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp150 juta per paket. Namun, belum ada kepastian mengenai realisasinya.

Jujur lalu mengungkapkan, pengadaan komputer dari alokasi APBD 2017 diperkirakan baru terealisasi pada pekan depan. Pihak sekolah tentunya juga masih membutuhkan waktu untuk melakukan perakitan dan persiapan lainnya. Kondisi itu lah yang membuat mereka menunda simulasi UNBK. “Tempat simulasi sekaligus menjadi lokasi penyelenggaraan UNBK. Jadi selain yang sudah bisa menyelenggarakan sendiri, lainnya menumpang di SMA/SMK,” kata Jujur.

UNBK SMP/MTs 2017 akan dibagi dalam dua gelombang. Gelombang pertama dilaksanakan pada 2, 3, 4, dan 15 Mei 2017, sedangkan gelombang kedua pada 8, 9, 10, 16 Mei 2017. Kepala Dinas Dikpora Kulonprogo, Sumarsana mengimbau sekolah mematangkan persiapan dengan membiasakan peserta ujian latihan mengerjakan soal dengan sistem computer based test (CBT).

Sumarsana menambahkan, beberapa sekolah diketahui sudah membiasakan peserta didiknya dengan sistem CBT, misalnya pada ujian semester. Namun, dia pun memahami jika masih banyak yang belum familiar dengan sistem tersebut sehingga perlu memperbanyak latihan ujian. “Kalau ada peserta didik yang punya laptop, bisa diinstalkan aplikasi simulasi UNBK juga untuk latihan di sekolah,” ujar Sumarsana.

Baca Halaman sumber.....
Share:

Bantuan 100 Unit Rumah, Pendaftar Hanya 46 KK



Solopos.com, JOGJA — Pemerintah Daerah (Pemda) DIY memperoleh bantuan 100 unit rumah dari Kementerian Pekerjaan Umum serta Perumahan Rakyat (PUPR) yang disediakan bagi relokasi warga yang bermukim di tanah Magersari terdampak pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulonprogo. Adapun kualitas anggaran setiap unit rumah berkapasitas jenis 36 itu kurang lebih Rp79 juta per unitnya. Meski demikian, baru 46 kepala keluarga (KK) yang mendaftar untuk memperoleh rumah tersebut.

Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUP-ESDM DIY Muhammad Mansur membahas bantuan rumah dengan ukuran jenis 36 itu diberikan oleh Kementrian PUPR sebanyak 100 unit. Meski demikian, hasil pemantauan sampai  pertengahan Februari 2017, masyarakat yang mendaftarkan diri bakal menempati relokasi magersari baru tercatat antara 46 kepala keluarga (KK) sampai  48 KK.


“Pusat kan bakal memberi 100 [unit rumah tiper 36] ya, tetapi kami butuhnya cuma kurang lebih 46, pokoknya di bawah 50 yang mendaftar,” ujarnya, Kamis (23/2/2017).

Adapun besaran anggaran per unit rumah ukuran 36 meter persegi kurang lebih Rp79,2 juta. Dengan hitungan anggaran per meter persegi setiap unit sebesar Rp2,2 juta dengan menyesuaikan harga material waktu ini. Apabila cuma 46 unit rumah sesuai jumlah KK yang mendaftar maka bakal menghabiskan anggaran sebesar Rp3,64 miliar. Namun Kementrian PUPR sudah menganggarkan 100 unit rumah yang diperkirakan total Rp7,92 miliar.

“Per rumah andai per meter standar itu Rp2,2 juta, tinggal mengalikan saja [jumlah 100 unit]. Standar kami itu [hitungannya], tapi itu kira-kira ya,” jelasnya.

Mengingat yang mengajukan rumah tak lebih dari 50 unit, lanjut Mansur, pihaknya bakal mengupayakan untuk meminta sisa anggaran tersebut supaya dapat dipakai untuk pembangunan fasilitas umum serta fasilitas sosial di pemukiman relokasi magersari. “Rencana Pemda DIY andai terbukti yang minta tak lebih dari 50 [unit] ya yang lain masih dananya kami minta, kelak diwujudkan dengan fasum, fasos andai dibolehkan ya. Tetapi itu usulan saja, kelak andai tak diperbolehkan ya kelak bagaimana lah kebijakannya,” kata Mansur.

Ia menambahkan, belum mengenal dengan-cara tentu waktu dimulainya pembangunan rumah di relokasi magersari. Pembangunan sepenuhnya bakal dilakukan pemerintah pusat. Adapun lokasi yang berubah opsi antara di Desa Kulur maupun Desa Kaligintung, yang keduanya berada di Kecamatan Temon, Kulonprogo. Mansur menegaskan, tak tahu menahu terkait syarat warga yang bakal menempati rumah tersebut, entah dipungut anggaran bisa juga tidak. Itu dikarenakan sepenuhnya pengelolaan bakal diserahkan ke Pemkab Kulonprogo. “Itu kebijakan Pemkab Kulonprogo, andai Kementrian PUPR cuma menyediakan fasilitas rumah, aturan main diserahkan Kulonprogo,” tegasnya.

Baca Halaman sumber.....
Share:

23 February 2017

Sultan Ingin NYIA Jadi Bandara Transit Internasional



Solopos.com, JOGJA – Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap, New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo kelak tidak sekedar menjadi bandara tujuan dari penerbangan internasional. Namun Raja Ngayogyakarta ini juga menyarankan kepada pihak terkait agar NYIA juga bisa menjadi bandara transit untuk rute internasional.

Sebelumnya, PT Angkasa Pura mengoperasikan terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada 2016 silam sebagai bandara transit penerbangan internasional untuk mengimbangi keberadaan Changi di Singapura.


HB X menegaskan, ia lebih setuju jika DIY tidak sekadar menjadi bandara tujuan, namun juga sebagai tempat transit penerbangan seluruh dunia setelah nanti NYIA beroperasi pada 2019. “Kalau saya ya, Jogja itu tidak sekedar [menjadi] destination, tempat tujuan tapi juga transit,” ungkapnya seusai menemui Dubes RI untuk Singapura di Kepatihan, Rabu (22/2/2017)

“Dalam arti entah penerbangan dari mana [saja] bisa ke Jogja, direct flight, tapi juga ke Australia. Jadi mungkin dari Singpaura ke Jogja tapi juga bisa ke Australia. Sehingga dari Australia pun transit di Jogja [dulu] baru ke Singapura,” imbuh Sultan lagi saat menjelaskan kemungkinan bisa dijadikan DIY sebagai transit internasional.

Sultan menambahkan, ide menjadikan DIY sebagai bandara transit internasional bisa menjadi pertimbangan pemerintah maupun pihak terkait. Menurutnya ide itu seharusnya menjadi isu saat ini. Sehingga ada pilihan-pilihan untuk memberikan layanan transit bagi penerbangan dunia, salahsatunya di Jogja.

“Jadi misalnya penumpang dari Amerika yang mau lewat barat itu apakah semuanya kan berhenti di Dubai atau Emirat, dari situ akan [ada pilihan] apakah lewat Malaysia, Singapura atau Jogja, bisa jadi pilihan,” kata Sultan.

Meski demikian hal itu harus dipertimbangan menyangkut fasilitas. Sultan berharap, PT Angkasa Pura I tidak sekedar menjadi Jogja sebagai tempat destinasi semata namun juga sebagai transit antar kota di dunia. Jika hal itu bisa dilakukan akan ada keuntangan yang besar. Tetapi, bandara yang dibangun perlengkapan harus memadai serta pelayanan yang sesuai standar internasional.

“Sekarang bagaimana fasilitas yang disediakan Angkasa Pura, tapi harapan saya tidak sekedar Jogja sebagai destinasi juga dimungkinkan jadi transit. Jelas lebih menguntungkan, perputaran duitnya kan mestinya lebih besar,” jelasnya.

Sementara itu Duta Besar RI untuk Singapura Ngurah Swajaya melihat ada potensi besar khususnya dalam investasi dari Singapura ke DIY. Selain bidang wisata, namun juga ekspor produk unggulan dari DIY. Investasi yang sekarang menjadi minat Singapura antara lain pengembangan digital ekonomi atau industri kreatif serta industri animasi, investasi bidang infrastruktur dan pengembangan smart city.

Ia tidak menampik, keberadaan NYIA di Kulonprogo akan memberikan sumbangsih besar akan masuknya investasi maupun perkembangan wisatawan ke DIY. “Ya saya kira memang dukungan utama peningkatan pariwisata adalah konektivitas, [dengan ada NYIA] itu penerbangan langsung dari Singapura ke Jogja akan signifikan. Kami kembangkan join destination, jadi orang datang ke Singapura, nanti pilihannya, Singapura dengan mana, salahsatunya bisa memilih Jogja, khususnya Borobudur dan Prambanan,” jelasnya.
Baca Halaman sumber.....
Share:

Siap-Siap, Pemkab Kulonprogo Rekrut Guru Non-ASN



KULONPROGO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo akan merekrut tenaga guru non-Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam waktu dekat. Langkah itu diharapkan dapat mengatasi permasalahan kekurangan guru, khususnya jenjang SD.

Pemkab Kulonprogo mencoba menyusun formulasi baru dengan merekrut tenaga guru non-ASN. Program itu akan diterapkan di jenjang SD dengan dukungan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kulonprogo. Sumarsana mengatakan, saat ini timnya sedang melakukan pendataan terbaru mengenai kebutuhan guru terbaru, termasuk menghitung jumlah guru yang pensiun pada 2018 mendatang.

Proses perekrutan rencananya mulai dilakukan pada Maret nanti. “Kami usahakan guru jenjang SD tidak akan kurang mulai tahun 2017, baik guru kelas, PAI, maupun guru Penjas Orkes,” ujar Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Kulonprogo, Sumarsana, seperti mengutip Harian Jogja, Kamis (23/22017).

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kulonprogo, Astungkoro mengungkapkan, peningkatan kualitas pendidikan termasuk hal yang diprioritaskan dalam program pembangunan daerah yang tercantum pada Rancangan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2018. Menurut dia, kebutuhan tenaga pendidik atau guru memang perlu mendapatkan perhatian khusus. Kekurangan guru yang terjadi selama ini dianggap membuat proses belajar mengajar menjadi tidak optimal.

Astungkoro sepakat jika perekrutan guru melalui jalur seleksi calon ASN tidak bisa dijadikan andalan. Jika ada usulan formasi yang disetujui, jumlahnya juga sangat terbatas. Itulah mengapa Pemkab Kulonprogo memutuskan untuk mengambil kebijakan khusus. “Jadi ada pola khusus di layanan pendidikan. Kita akan lakukan perekrutan secara terbatas untuk bisa memenuhi jumlah guru di sekolah,” ucap Astungkoro.

(ran)
Baca Halaman sumber.....
Share:

Raih 85 Persen Suara, Hasto Wardoyo Pimpin Kulon Progo Lagi



Rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat kabupaten yang dilanjutkan rapat pleno terbuka Komisi Pemilihan Umum Kulon Progo pada Rabu petang menghasilkan kemenangan bagi calon bupati serta wakil bupati inkumben Kabupaten Kulon Progo Hasto Wardoyo-Sutedjo. Hasto menang utama dari lawannya, Zuhadmono Azhari - Iriani Pramastuti.

Komisioner KPU Kulon Progo Panggih Widodo menyebutkan berdasarkan rekapitulasi akhir itu KPU Kulon Progo menetapkan perolehan suara untuk pasangan calon bupati-wakil bupati Hasto- Sutedjo sebanyak 220.643 suara (lebih dari 85 persen). “Semoga hasil rekapitulasi ini berguna serta menjadikan pemilu yang berintegritas,” ucap Panggih, Rabu, 22 Feruari 2017.

Berita lain: Soal Siti Aisyah, Kemlu Minta Malaysia Fokus Penyelidikan

Sedangkan perolehan suara pasangan calon Zuhadmono Azhari-Iriani Pramastuti cuma 36.874 suara. Suara sah keseluruhan di Kulon Progo sendiri berjumlah 257.517 suara.

Hasto-Sutedjo adalah pasangan inkumben yang diusung koalisi gemuk bagai partai PDI Perjuangan, Golkar, PAN, PKS, Hanura, NasDem serta PPP. Namun kenyataannya lawan Hasto, Zuhadmono-Iriani diusung tiga partai Gerindra, PKB, serta Demokrat.

Menyikapi kekalahan telak pasangannya dalam pilkada kali ini, tim kubu pendukung Zuhadmono-Iriani legowo serta siap menerima kekalahan. “Namun kita meminta temuan dugaan pelanggaran di lapangan semakin dilanjutkan ke proses hukum supaya pemilu ini sangatlah berintegritas,” ucap Sekretaris Tim Pemenangan Zuhadmono-Iriani, Adi Sutrisno.

Adi menuturkan, ada tiga permasalahan dugaan pelanggaran di lapangan yang ditemukan timnya. Bagus sebelum pelaksanaan pencoblosan maupun sesudahnya.

Temuan itu antara lain dugaan politik uang dari kubu pendukung Hasto-Sutedjo terhadap warga di Kecamatan Lendah serta Samigaluh berupa bagi-bagi uang Rp 50 ribuan. Serta satu permasalahan dugaan ketidaknteralan pegawai negeri sipil di Kecamatan Nanggulan dalam bentuk keterlibatan pemecahan brosur bergambar pasangan calon petahana terhadap warga.

Ketua Dewan Ceo Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DIY Bambang Praswanto menyebutkan pihaknya sebelumnya terbukti amatlah optimis kemenangan Hasto-Sutedjo di Kulon Progo bakal mencapai di atas 70 persen bagai diharapkan.

PRIBADI WICAKSONO
Baca Halaman sumber.....
Share:

22 February 2017

Opsi Sewa Taman Budaya Dipertimbangkan


Solopos.com, KULONPROGO-Sejumlah kegiatan kebudayaan rutin tahunan yang biasanya diselenggarakan di Alun-Alun Wates diperkirakan bisa dialihkan ke Taman Budaya Kulonprogo. Pengaturan untuk opsi sewa bagi sejumlah jenis kegiatan juga dipertimbangkan untuk dilakukan.

Kepala Dinas Kebudayaan Kulonprogo, Untung Waluyo mengatakan opsi sewa untuk penggunaan Taman Budaya bisa membuat gedung tersebut mandiri, khususnya menutup biaya operasionalnya.
 
“Kalau masih disubsidi pemerintah sama saja bohong,” ujarnya pada Senin (20/2/2017).

Menurutnya, masyarakat umum bisa saja menggunakan gedung yang berada di Pengasih tersebut dengan tarif yang ditentukan. Ketentuan ini mungkin bisa dibahas pemerintah daerah dengan DPRD terkait. Selain itu, Untung juga berharap Taman Budaya bisa segera digunakan pada tahun ini.
 
Berdasarkan pendataan Dinas Kebudayaan, paling tidak acara Festival Budaya Menoreh dan Festival Kesenian Yogyakarta bisa dipindah lokasi penyelenggaraannya ke Taman Budaya.

Manunggal Fair yang sempat dihelat di Stadion Cangring pun dinilai bisa ikut berpindah lokasi pula. Untung menyebutkan pemindahan lokasi acara sekaligus upaya membuka wawasan baru pengembangan perekonomian di Kulonprogo. Sejumlah acara tersebut yang ramai dikunjungi masyarakat sekaligus bisa memberikan potensi usaha baru bagi warga setempat.

Adapun, Taman Budaya sendiri masih membutuhkan sejumlah tahapan pembangunan sebelum bisa difungsikan. Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan pemukiman (DPUPKP) Kulonprogo, Zahram Azzurawan mengatakan tersedia anggaran sebesar Rp27 miliar untuk pengerjaan tahun ini.

Jumlah tersebut bersumber dari Dana Keistimewaan. Pembangunan tahun ini mencakup penAtaan landscape, joglo, pagar, mushola, dan pengurukan akses jalan. Diperkirakan, gedung ini sudah mulai bisa digunakan pada akhir tahun ini. “Jika joglo dan pagar selesai, sudah langsung bisa digunakan,”urai dia.

Zahram menerangkan rancang bangun gedung kesenian tersebut dibagi menjadi 3 ruang pertunjukkan. Namun, saat ini baru gedung hall utama yang selesai. Masih dibutuhkan galeri seni dan teater terbuka untuk melengkapinya. Dua gedung ini baru akan dibangun dengan anggaran di tahun sebelumnya.

Baca Halaman sumber.....
Share:

Serunya Gropyok Sampah ala Kulonprogo



Masyarakat Kulonprogo bersama dengan puluhan siswa sekolah melakukan bersih sampah bertajuk Gropyok Sampah di lingkungan Pasar Wates pada Selasa (21/2/2017). Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) DIY yang dipusatkan di Kulonprogo.

Rombongan ini berjalan bersama dari kompleks Setda Pemkab Kulonprogo dengan membawa sapu, serok, dan kantong plastik. Kahar, Koordinator aksi yang juga Kepala Seksi Pengendalian Sampah dan Pencemaran Lingkungan Kantor Lingkungan Hijau (KLH) Kulonprogo mengatakan Pasar Wates dipilih karena menjadi sasaran penilai Adipura.

“Bentuk kepedulian Hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh pada hari ini[Selasa, 21/2],”ujarnya pada Selasa (21/2/2017).

Gropyok sampah dilaksankan dengan diiringi musik tradisional seperti perkusi dan rebana oleh sejumlah pemuda. Kelompok tersebut juga berkeliling pasar lengkap dengan dandanan penari topeng. Tesa Wisnu, salah satu pelajar peserta acara mengatakan kegiatan tersebut sangat menyenangkan karena mengajak masyarakat peduli pada kebersihan. Ia menilai saat ini masyarakat, khususnya pelaku usaha masih minim upaya pemilahan sampah organik dan non-organik.

“Jadinya tempat pembuangan akhir [TPA] sampah cepat penuh,”ujarnya. Harapannya, acara ini akan mengajarkan siswa serta masyarakat luas mempraktikkan pemilahan sampah dan tetap menjaga kebersihan sekitar. Solopos.com, KULONPROGO — 
Baca Halaman sumber.....
Share:

UMK 2017 KULONPROGO Nihil Ajuan Keberatan dari Perusahaan



Solopos.com, KULONPROGO-Keluhan terkait dengan penerapan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Kulonprogo 2017 masih nihil. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Kulonprogo juga belum menerima pengajuan keberatan maupun penangguhan dari pihak perusahaan.

UMK Kulonprogo pada tahun 2017 ditetapkan sebesar Rp1.373.600. Angka itu diketahui naik 8,25 persen dibanding UMK 2016 yang mencapai Rp1.268.870. Kepala Disnakertrans Kulonprogo, Eko Wisnu Wardhana mengatakan, sosialisasi telah dilakukan sejak akhir tahun kemarin. Instansinya mengundang 90 perusahaan menengah dan besar dengan jumlah pekerja lebih dari 50 orang. Saat itu, tidak ada perusahaan yang menyatakan keberatan. “Kelihatannya semua sudah bisa menerima,” ungkap Eko, Selasa (21/2/2017).

Disnakertrans Kulonprogo juga telah membuka posko pengaduan untuk mengecek kepatuhan perusahaan dan pengusaha dalam menerapkan UMK 2017. Pihak yang keberatan bisa mengurus penangguhan dengan melampirkan sejumlah persyaratan, seperti pembukuan keuangan untuk menunjukkan kondisi perusahaan yang dianggap tidak memungkinkan menerapkan UMK. Namun, Eko mengaku sama sekali belum menerima ajuan keberatan maupun penangguhan dari pihak perusahaan atau pengusaha. Begitu pula dengan laporan atau keluhan dari kalangan pekerja.

Meski begitu, Pemkab Kulonprogo tidak ingin hanya bersikap pasif. Eko mengungkapkan, upaya pengawasan tetap akan dilakukan melalui pemantauan langsung ke sejumlah perusahaan yang dipilih secara acak. Kegiatan itu ditargetkan terlaksana paling lambat pada Maret mendatang. “Belum ada monitoring. Kemungkinan besok Maret tapi nanti kami sesuaikan jadwalnya dulu,” ujar Eko
Baca Halaman sumber.....
Share:

Surat Pengosongan Lahan Bandara Segera Dilayangkan



Surat pengosongan lahan kepada warga terdampak Bandara Temon mulai dilayangan pekan ini. Permintaan pengosongan lahan tersebut diberikan kepada warga terdampak yang tidak mengambil jatah relokasi di bawah koordinasi Pemkab Kulonprogo.

Meski demikian, Sekretaris Daerah Pemkab Kulonprogo, RM Astungkoro menyatakan belum mengetahui sama sekali mengenai surat pengosongan lahan tersebut.

“Belum tahu malah, biasanya saya ditembusi suratnya,”ujarnya, Selasa (21/2/2017).

Ia mengaku akan segera mengkonfirmasi berita itu kepada pihak Angkasa Pura untuk memahami situasinya.

Ia menerangkan jika warga terdampak sendiri pasti bingung akan segera pindah ke mana jika sewaktu-waktu diminta mengosongkan lahan. Pasalnya, meski tak mengambil relokasi, warga tersebut sebagian besar sedang membangun kediaman masing-masing di daerah berbeda dan sebagian besar belum selesai. Sementara pembangunan lahan relokasi sendiri baru sampai tahap pengurukan tanah.

Adapun, pembahan terkait pembangunan dan ganti rugi gedung sekolah dan saran kesehatan dengan PT Angkasa Pura 1 juga belum dilakukan. Sebelumnya, Pemkab Kulonprogo berharap pembangunan gedung pengganti akan dilakukan oleh pihak pengadaan bandara meski menggunakan dana ganti rugi tersebut. Pasalnya, jika menunggu pemerintah daerah maka pembangunanannya akan jauh lebih lama karena dana tersebut harus masuk kas daerah dan menjalani proses pendanaan seperti biasanya.

Sementara itu, Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X menolak berkomentar ketika dimintai keterangan soal perkembangan proyek bandara dan polemik lahan PAG terdampak bandara. Ia hanya memberikan isyarat menolak sembari mengatupkan kedua tangannya dan berlalu ketika ditemui dalam acara peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) DIY yang dipusatkan di Kulonprogo kemarin.

Sebelumnya, Humas Proyek Pembangunan Bandara NYIA, Didik Catur menyatakan pengosongan lahan areal terdampak bandara harus mulai dilakukan pada Maret. Sementara bagi warga yang menjalani relokasi memiliki waktu hingga April, sampai lahan relokasi siap digunakan. Saat ini, pengerjaan fisik proyek Bandara Temon yang dilakukan baru sebatas pemasangan pagar mengelilingi areal. - Solopos.com, KULONPROGO — 
Share:

21 February 2017

Sekolah Diminta Perbanyak Simulasi UNBK



Solopos.com, KULONPROGO-Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Kulonprogo meminta seluruh SMP/MTs mematangkan persiapan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Para peserta ujian mesti dibiasakan mengerjakan soal dengan sistem computer based test (CBT)

Kepala Dikpora Kulonprogo, Sumarsana mengungkapkan, sebanyak 79 SMP/MTs negeri maupun swasta akan kompak melaksanakan UNBK 2017.


Jumlah sekolah penyelenggara jelas bertambah signifikan karena tahun sebelumnya hanya ada dua sekolah. “Tahun lalu baru SMP Negeri 1 Wates dan SMP Negeri 1 Galur,” kata Sumarsana, Minggu (19/2/2017).

Sumarsana memaparkan, UNBK SMP/MTs 2017 akan dibagi dalam dua gelombang. Gelombang pertama dilaksanakan pada 2, 3, 4, dan 15 Mei 2017, sedangkan gelombang kedua pada 8, 9, 10, 16 Mei 2017. Dengan demikian, waktu persiapannya hanya tinggal sekitar 2,5 bulan.

Menurut Sumarsana, bukan hanya sarana dan prasana UNBK saja yang perlu disiapkan. Sekolah juga mesti menyiapkan peserta didik dengan meningkatkan intensitas pendalaman materi dan simulasi UNBK.

Sumarsana lalu mengatakan, beberapa sekolah diketahui sudah membiasakan peserta didiknya dengan CBT, misalnya pada ujian semester. Namun, dia pun memahami jika masih banyak yang belum familiar dengan sistem tersebut.

“Harus dibiasakan latihan soal dengan aplikasi simulasi UNBK. MKKS [Musyawarah Kerja Kepala Sekolah] sudah menyiapkan aplikasinya,” ujar Sumarsana.

Kepala Bidang Pembinaan SMP Dikpora Kulonprogo, Jujur Santosa memaparkan, penyelenggara UNBK harus memiliki 20 unit komputer dan satu server. Padahal, ada banyak SMP/MTs di Kulonprogo yang belum memenuhi persyaratan itu.

Pemkab Kulonprogo kemudian berusaha mengatasi permasalahan dengan mengalokasikan Rp1,068 miliar untuk pengadaan enam paket komputer sebagai penunjang layanan pendidikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2017.

Setiap paket terdiri dari 32 unit komputer dan satu server. Ada pula pengadaan komputer sebanyak 18 paket dari Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp150 juta per paket.

Namun, sekolah tidak perlu khawatir seandainya pengadaan tersebut tetap belum bisa mencukupi kebutuhan komputer untuk UNBK. Hal itu karena terdapat kemudahan berupa izin untuk memanfaatkan fasilitas komputer milik sekolah lain dari jenjang yang berbeda.

Ujian SMA/SMK/MA memang dilaksanakan pada bulan yang berbeda sehingga komputer dapat digunakan bergantian. “Tapi jarak antara sekolah dengan tempat ujian alternatif itu dibatasi maksimal lima kilometer,” ucap Jujur.

Baca Halaman sumber
Share:

DPRD Kulonprogo Kembangkan Layanan AspirasiKu



Solopos.com, KULONPROGO-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kulonprogo mengembangkan sistem layanan berbasis aplikasi AspirasiKu. Masyarakat bisa mengaksesnya untuk menyalurkan aspirasi terkait pembangunan daerah.

Ketua DPRD Kulonprogo, Akhid Nuryati berpendapat, antusiasme masyarakat Kulonprogo untuk berpartisipasi dalam pembangunan daerah sudah cukup tinggi. Banyak aspirasi yang diterima anggota Dewan dan ditindaklanjuti sebagai bahan pertimbangan penyusunan kebijakan daerah.

Namun, dia yakin masih banyak aspirasi yang belum tersampaikan karena kesempatan untuk bertemu langsung juga terbatas. “Jadi kami membangun sistem khusus yang bisa diakses seluruh masyarakat kapanpun,” kata Akhid, Senin (20/2/2017).

Akhid memaparkan, AspirasiKu memungkinkan masyarakat menyampaikan aspirasinya kepada DPRD Kulonprogo tanpa harus melalui pertemuan resmi yang terkadang butuh jadwal khusus. Aspirasi itu bisa berbentuk laporan, keluhan, hingga saran konstruktif.

Semuanya akan ditampung dan ditindaklanjuti, termasuk menjadi bahan pertimbangan dalam pembahasan alokasi anggaran daerah. “Kami terus berbenah diri agar seluruh masyarakat bisa berpartisipasi aktif dan ikut mewarnai proses pembangunan Kulonprogo,” ujar dia.

Sekretaris DPRD Kulonprogo, Yohanes Irianta memaparkan, AspirasiKu adalah salah satu wujud komitmen anggota Dewan untuk lebih dekat dan menampung sebanyak mungkin aspirasi masyarakat.

Aspirasi yang masuk selanjutnya disusun sesuai daerah pemilihan (dapil) anggota Dewan agar memudahkan penentuan langkah tindak lanjut. “Aspirasi itu direkap setiap masa reses di bulan Januari, Juli, dan Oktober,” ucap Irianta.

Irianta mengungkapkan, sosialisasi layanan AspirasiKu bakal dilakukan melalui berbagai media, mulai dari surat pemberitahuan, brosur, hingga laman resmi DPRD Kulonprogo. Menurutnya, seluruh masyarakat Kulonprogo berhak mengetahui informasi mengenai adanya kemudahan dalam penyampaian aspirasi.

Dia berharap banyak masyarakat yang kemudian tertarik berpartisipasi dalam pembangunan daerah dengan memanfaatkan AspirasiKu.

Sosialisasi juga bakal dilakukan langsung oleh para anggota Dewan. Hal itu misalnya saat mereka turun ke lapangan untuk mengawasi atau mengevaluasi program dan kebijakan pemerintah daerah.

“Nanti ada rencana Dewan datang ke kecamatan sesuai dapil masing-masing. Itu sekalian untuk sosialisasi AspirasiKu,” ungkap Irianta menambahkan.
Baca Halaman sumber 
Share:

Pembangunan Infrastruktur Jadi Prioritas - Solopos.com

Solopos.com, KULONPROGO-Peningkatan kualitas infrastruktur menjadi salah satu prioritas pembangunan daerah pada 2018 nanti. Kondisi infrastuktur yang lebih baik dianggap dapat mempercepat tumbuhan daerah di berbagai daerah.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah Kulonprogo, Astungkoro pada konsultasi publik rencana awal Rancangan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2018 di Gedung Kaca, Wates, Kulonprogo, Senin (20/2/2017). “Upaya peningkatan infrastruktur di tahun 2016 kemarin ternyata belum tercapai maksimal,” kata Astungkoro.

Astungkoro memaparkan, sebanyak 20 juta orang akan keluar dan masuk Kulonprogo dalam dua hingga tiga tahun mendatang seiring dengan adanya pembangunan bandara baru. Kulonprogo dituntut menyesuaikan diri agar megaproyek tersebut dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Salah satunya adalah dengan memperbaiki dan meningkatkan kualitas infrastruktur.

Bentuk peningkatan infrastruktur antara lain dengan membangun dan memperbaiki kualitas jalan, jembatan, maupun fasilitas publik lain. Astungkoro lalu berpendapat jika kualitas infrastruktur juga berpengaruh terhadap kelancaran pembangunan di bidang lain. “Kita bisa membangun sektor pariwisata dengan dukungan infrastruktur itu, misalnya melalui pembangunan jalan menuju tempat wisata,” ujar dia
Baca Halaman sumber.....
Share:

Pemkab Siapkan Rp 27 Miliar untuk Sempurnakan Taman Budaya Kulonprogo



TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Taman Budaya Kulonprogo tahun ini akan menjalani penyempurnaan sebelum mulai bisa digunakan secara resmi.

Pemerintah Kabupaten Kulonprogo sudah menyiapkan anggaran hingga Rp27 miliar untuk proses penyempurnaan tersebut.

Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan pemukiman (DPUPKP) Kulonprogo, Zahram Azzurawan mengatakan, rancang bangun Taman Budaya Kulonprogo dibagi jadi tiga konsep ruang pertun jukkan.

Yakni, gedung hall utama, gedung galeri seni, dan juga teater terbuka. Adapun yang sudah dibangun saat ini barulah gedung hall yang sudah memasuki tahap akhir sebelum digunakan.

“Bangunannya sudah jadi dan tahun ini juga bisa digunakan. Kami akan memulai pekerjaan penyempurnaannya dengan penataan landscape, pembangunan joglo, pagar, fasilitas mushola, juga pengurukan akses jalannya,” kata Zahram, Minggu (19/2/2017).

Anggaran untuk penyempurnaan tersebut mencapai Rp27 miliar yang diambilkan dari Dana Keistimewaan.

Meski begitu, belum diketahui kapan pekerjaan penyempurnaan itu akan mulai dilakukan.
Namun, Zahram memastikan bahwa pekerjaan dilakukan tahun ini sehingga di akhir tahun nanti gedung sudah bisa digunakan.

“Kalau landscape dan pagar berikut joglonya selesai, sudah langsung bisa digunakan. Sedangkan dua gedung pertunjukan lainnya akan dibangun pada tahun anggaran berikutnya secara bertahap,” kata dia.

Kepala Dinas Kebudayaan Kulonprogo, Untung Waluyo berharap Taman Budaya Kulonprogo bisa segera dituntaskan pembangunannya pada tahun ini juga.

Nantinya, Taman Budaya itu akan digunakan untuk mengakomodasi pentas seni maupun kegiatan kebudayaan di Kulonprogo.

Pihaknya sudah menginventarisir beberapa event rutin di Kulonprogo yang nantinya bisa dialihkan lokasi penyelenggaraannya ke Taman Budaya tersebut.

Di antaranya Festival Budaya Menoreh, Festival Kesenian Yogyakarta, hingga Manunggal Fair.
“Karena sudah rutin, diharapkan bisa dikonsentrasikan ke situ, tidak di Alun-alun lagi. Ini sekaligus membuka wawasan baru pengembangan perekonomian di Kulonprogo,” kata dia. (*)
Baca Halaman sumber.....
Share:

Kapal Nelayan Pantai Gesing Terbalik di Kulonprogo - TRIBUN JOGJA


GUNUNGKIDUL – Dua anak buah kapal (ABK) menjadi korban ganasnya ombak laut selatan. Mereka berhasil selamat ke daratan dengan merangkul jeriken.


Kecelakaan terjadi Minggu (19/2) dinihari. Saat kapal nelayan dari Pantai Gesing, Ponjomulyo, Girikarto, Panggang melaut. Kapal yang dinakhodai Turyono, dan ABK Tumin, warga Majingklak, Kalipucang, Pangandaran Jabar bertolak dari Pantai Gesing. Mereka hendak menangkap ikan di perairan Pantai Glagah Kulonprogo.
Gelombang besar datang menghantam dan kapal terbalik. Berbekal merangkul jeriken, dua awak kapal tersebut berenang ke pantai dan akhirnya selamat.
“Kedua korban langsung dilarikan ke puskesmas terdekat. Korban mengalami luka memar pada lengan sebelah kanan akibat terhantam badan kapal,” kata Koordinator SAR Wilayah II Pantai Baron Marjono.

Bangkai kapal berhasil dievakusi Tim SAR Wilayah IV Pantai Glagah. Sementara kedua nelayan telah kembali ke kampung halaman.
“Hingga sekarang, kapal dan mesin masih kami titipkan di Pantai Kuwaru karena mengalami kerusakan,” ujarnya. (gun/iwa/mg1)

Baca Halaman sumber.....
Share:

19 February 2017

Pemkab Berharap Nelayan Naik Kelas Pakai Kalam di Atas 10 GT



Solopos.com, KULONPROGO – Pemerintah Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan nelayan setempat naik kelas, sehingga mampu mengoperasikan kapal-kapal di atas 10 grosston.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulonprogo Sudarna di Kulonprogo, mengatakan jumlah nelayan tradisional Kulonprogo sebanyak 648 orang.

“Kami berharap mereka naik kelas, meski nanti kewenangannya beralih ke provinsi. Tapi kami tetap mereka naik kelas dengan mengoperasikan kapal di atas 5 grosston,” kata Sudarna seperti dikutip Antara, Sabtu (18/2/2017).

Ia mengatakan nelayan tradisional itu hanya mampu mengoperasikan kapal perahu tempel. Mereka melaut juga masih mengandalkan kondisi cuaca.

“Kami sudah memberikan pelatihan kepada nelayan bagaimana mengoperasikan kapal ukuran besar. Mereka, kami ikut pelatihan di Cilacap dan Pacitan, tapi setelah kembali mereka tetap memilih mengoperasikan kapal motor tempel,” katanya.

Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKPP) Kulon Progo Prabowo Sugondo mengatakan profesi nelayan di Kulon Progo ini masih sambilan.

“Selama pertanian masih menguntungkan, nelayan akan bertani. Selain itu, sebagian nelayan juga beralih profesi menjadi pembudi daya udang,” kata Prabowo.

Ia mengatakan turunnya produksi perikanan tangkap laut juga dikarenakan produksi perikanan tangkap menggunakan perahu motor tempel sangat tergantung oleh cuaca, angin, gelombang, posisi bulan, dan pasang surut.

Selain itu, terjadinya kemarau panjang menyebabkan suplai dari sungai ke laut menurun sehingga kandungan nutrisi air lau di jalur satu yang menjadikan kelimpahan fitoplankton menurun.

“Kami optimistis, produksi perikanan tangkap akan kembali meningkat pada 2017,” katanya.
Baca Halaman sumber.....
Share:

Mencicipi Growol Versi Modern



Growol merupakan satu dari sederet makanan tradisional khas Kulonprogo yang patut diicipi. Growol bahkan sudah memiliki versi trendi yang cukup mudah ditemukan di sejumlah toko modern di Kulonprogo.

Growol terbuat dari singkong. Sebelum digiling dan dikukus hingga matang, singkong yang telah dikupas harus direndam dalam air selama sekitar tiga hari. Pada zaman dahulu, growol yang rasanya hambar ini sering dijadikan pengganti nasi.

Namun, bentuk makanan khas Kulonprogo ini dianggap cenderung tidak menarik sehingga tidak cocok dijadikan oleh-oleh. Selain itu, tidak semua orang mampu menerima cita rasa yang ditawarkan growol.

“Growol itu baunya dianggap tidak enak jadi tidak semua kalangan bisa menikmati growol. Sekarang orang Kulonprogo sendiri saja belum tentu doyan,” kata Desti, beberapa waktu lalu.

Sejak April 2016, Desti dan ibunya, Sri Puji Astuti merintis usaha stik growol di rumah mereka, Dusun Karangwuluh Lor, Desa Karangwuluh, Kecamatan Temon, Kulonprogo. Keduanya mencoba berinovasi agar growol dapat dinikmati semuanya kalangan.

Pembuatan stik growol dimulai dari mengukus growol selama beberapa menit. Growol kemudian dicampur dengan berbagai bahan seperti tepung terigu, maizena, mentega, serta bumbu pendukung sesuai rasa yang diinginkan. Ada enam rasa yang ditawarkan, yaitu original, bawang, pedas, stroberi, keju, dan barbeque.

Adonan lalu dicetak dengan mesin penggiling hingga berbentuk seperti mie dengan panjang sekitar 10 sentimeter. Goreng hingga kering dan jadilah stik growol yang siap santap.

Sri sendiri merupakan salah satu anggota aktif Koperasi HJKP Manunggal. Setelah melalui serangkaian proses, stik growol mendapatkan akses untuk dijual di Toko Milik Rakyat (Tomira) yang dikelola koperasi.

Namun, stik growol saat juga sudah masuk beberapa toko moderen lain sehingga semakin memudahkan konsumen. Mereka juga menggunakan sistem penjualan online sehingga konsumen stik growol juga berdatangan dari wilayah Jogja, Jawa Tengah, Kalimantan, bahkan Papua.

Sri menambahkan, growol aman dikonsumsi penderita diabetes karena mempunyai kandungan gula yang rendah. “Harganya Rp10.000 per kemasan. Cocok untuk oleh-oleh,” ucap dia.
Share:

16 February 2017

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Magelang-Kulon Progo Telah Dibuka




MAGELANG, KOMPAS.com - Akses jalan Magelang-Kulon Progo, tepatnya di Desa Sambeng, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, sudah dapat dilalui setelah sempat tertutup material longsor sejak Selasa (14/2/2017) malam.

Jalan dibuka sekitar pukul 12.30 WIB, Rabu (15/2/2017).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Magelang Edi Susanto mengatakan, petugas dibantu masyarakat sempat mengalami kesulitan saat membersihkan material tanah karena terkendala hujan dan medan yang gelap. Saat membersihkan pun sempat terjadi longsor susulan pada Selasa malam.

"Kegiatan pembersihan kemudian kami lanjutkan Rabu pagi, dengan mendatangkan alat berat agar lebih cepat," ujar Edi, Rabu siang.

Edi menuturkan, longsor di jalur alternatif wisata Borobudur itu terjadi akibat hukan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa jam. Tanah menjadi labil, dan menyebabkan tebing setinggi 15 meter, lebar 10 meter, dan tebal 1,5 meter runtuh.

"Selain menutup jalan, longsor juga sempat menimpa tiga orang pengendara sepeda motor. Namun, mereka tidak mengalami luka, hanya trauma," ungkap Edi.

Baca juga: Longsor di Jalur Magelang-Kulon Progo, 3 Orang Tertimbun

Kepala Desa Sambeng, Sugiyarto, mengungkapkan bahwa longsor di lokasi tersebut adalah yang keempat sejak beberap waktu terakhir. Hal itu karena adanya rekahan tanah di atas tebing, serta kondisi tanah yang mudah sekali longsor jika terkena hujan deras.

“Longsoran ini sudah keempat kalinya. Setiap musim hujan di sini sering longsor,” jelas Sugiyarto.

Camat Borobudur, Nanda Cahyadi Pribadi, menyebutkan, di wilayah Borobudur ada beberapa desa yang rawan longsor, seperti Desa Kenalan, Desa Giritengah, dan Desa Giripurno.

Bahkan, hujan deras kemarin juga mengakibatkan longsor dan nyaris menimpa rumah warga di Dusun Kemiriombo, Desa Giripurno.

Pihaknya mengimbau masyarakat yang berada di wilayah rawan longsor agar tetap waspada mengingat curah hujan masih berintensitas tinggi.

“Apabila terjadi hujan deras segera mencari tempat yang lebih aman agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” imbau Nanda.

Sementara itu, dari hasil pantauan BPBD Kabupaten Magelang, sejak Selasa (14/2/2017), telah terjadi longsor di empat titik di Kabupaten Magelang, antara lain dua titik di Kecamatan Borobudur dan dua titik di Salaman.

Selain itu, terjadi pula angin kencang yang menyebabkan sebuah rumah di Dusun Tempuksari, Desa Candisari, Kecamatan Secang.

Sebagai antisipasi longsor susulan, pihaknya bersama masyarakat segera menutup rekahan dan mengeruk tanah yang masih berpotensi longsor jika terjadi hujan.

Penulis : Kontributor Magelang, Ika Fitriana
Editor : Farid Assifa 
Share:

Penggugat Paku Alam Ground di Lokasi Bandara Kulonprogo Dilaporkan ke Polisi




TRIBUNNEWS.COM, KULONPROGO - Polemik perebutan hak kepemilikan yang menyelimuti lahan Paku Alam Ground (PAG), lokasi calon pembangunan bandara baru di Temon, Kulonprogo kian panas.

Pihak yang menggugat Puro Pakualaman atas klaim tanah tersebut kini justru dilaporkan ke polisi.
Sebelumnya ada 8 orang yang menyebut diri sebagai cucu dan cicit dari PB X dan BRAy Moersoedarinah yang diklaim merupakan pemilik sah lahan tersebut.

Para penggugat itu antara lain Suwarsi, Eko Wijanarko, Endah Prihatini, Hekso Leksmono Purnomowati, Nugroho Budiyanto, Rangga Eko Saputro, Diah Putri Anggraini dan Ida Ayuningtyas.

Adapun pihak tergugat yakni Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X dan Direksi PT Angkasa Pura I.
Isi gugatan tersebut memperkarakan perbuatan melawan hukum terkait lahan yang diklaim milik tergugat tanpa disertai alas hak yang benar menurut hukum.

Belakangan, gugatan intervensi dilayangkan atas perkara perdata tersebut oleh tiga orang yang mengaku sebagai ahli waris sah dari BRAy Moersoedarinah yang merupakan permaisuri PB X.

Ketiganya yakni BRAY Koes Siti Marlia, M Munier Tjakraningrat, dan M Malikul Adil Tjakraningrat. Kubu ini mengklaim sebagai ahli waris sah dari perkawinan Moersoedarinah dan PB X.

Kubu inilah yang kini mengajukan laporan pidana atas pihak penggugat pertama atau kubu Suwarsi.
Pelaporan disampaikan di Mapolres Kulonprogo melalui berkas pengaduan bernomor Reg/13/II/2017/SPKT pada Rabu (15/2/2017) kemarin.



Halaman
123

Share:

Pilkada Kulonprogo, Hasto Menang Telak


WATES (KRjogja.com) - Hasil penghitungan perolehan suara sementara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Kulonprogo 2017, menempatkan Pasangan Calon (Paslon) Nomor Urut 2, dr H Hasto Wardoyo SpOG(K)-Drs H Sutedjo sebagai pemenang. Pasangan 'Sedulur Hasto-Tedjo' (Sehat) berdasarkan perolehan suara sementara menang telak mengalahkan Paslon Nomor Urut 1, Drs H Zuhadmono Azhari-BRAy Hj Iriani Pramastuti (Hadir).

Hasto bersyukur atas hasil sementara yang memenangkannya, dan akan menjalin komunikasi serta silaturahmi dengan Paslon Hadir, termasuk mengakomodir program-program mereka. Sementara Zuhadmono menyatakan legawa dan menerima kekalahan ini.

Di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 13 Pedukuhan Klepu Desa Hargowilis, Kokap tempat Hasto menggunakan hak pilihnya, Paslon Sehat meraih kemenangan mutlak dengan 245 suara sedangkan Paslon Hadir hanya kebagian empat suara. Demikian pula di TPS 01 Pedukuhan Temanggal, Wijimulyo, Nanggulan, tempat Cawabup Drs H Sutedjo nyoblos, Paslon Sehat menang telak dengan mendulang 428 suara sementara Hadir hanya satu suara.

Bahkan Zuhadmono kalah di kandang sendiri (TPS 07 Jogoyudan). Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS tersebut tercatat 239 plus 4 (pindahan 3 dan tambahan 1), total 243. Tapi yang menggunakan hak pilihnya 189 orang. Perolehan suara Paslon Hadir hanya 52 suara sementara Paslon Sehat 135 suara. Sedangkan dua suara tidak sah.

Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 13 Klepu, Sukirdi mengatakan, DPT di TPS tersebut 316 orang, yang menggunakan hak pilih 251 orang dengan dua suara tidak sah. "Hasto-Tedjo dapat 245 suara, Zuhad-Iriani hanya empat suara," tegasnya.

Di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Wates, Kepala Rutan Soleh Joko Sutopo AMD IP SH MH mengatakan, TPS 32 khusus untuk warga binaan dan pegawai Rutan. DPT Rutan (TPS 32) sebanyak 83 orang, yang hadir 60 dan tidak hadir karena sudah bebas maupun pindah memilih di dekat rumah. Perolehan suara di Rutan dengan kehadiran 60 orang, Paslon 1 mendapat 11 suara dan Paslon 2 sebanyak 49 suara.

Penghitungan cepat Tim Pemenangan Paslon Hasto Wardoyo-Sutedjo baik di Rumah Klepu Hargowilis Kokap maupun Sekretariat Bersama (Sekber) Pendapa Nanggulan serta DPC PDI Perjuangan setempat menunjukkan Paslon Sehat meraih kemenangan sementara mencapai 86,12 persen. Sedangkan Paslon Zuhadmono Azhari-Iriani Pramastuti 13,88 persen.

Quick count atau penghitungan cepat di rumah Hasto, Klepu disaksikan keluarga dan Tim Pemenangan. Satu persatu laporan dari TPS di seluruh Kulonprogo dimasukkan data, hasil suara sementara Paslon Sehat jauh di atas rival mereka yakni Hadir. "Kami sangat bersyukur terhadap hasil perolehan suara sementara. Sungguh 86 persen di luar ekspektasi saya," kata Hasto usai proses hitung cepat.

Hasto menilai, perolehan 86 persen suara jauh lebih bagus dengan nilai 70 persen diperkirakannya. Diakuinya, dengan hasil memuaskan tersebut justru mengandung konsekuensi tanggung jawab yang lebih besar. Masyarakat memberikan dukungan dan kepercayaan untuk membangun Kulonprogo.
"Kemenangan ini menjadi tugas yang tidak ringan. Pasangan Hasto-Tedjo harus bekerja keras untuk memenuhi keinginan dan tuntutan masyarakat. Sehingga syukur dan istigfar akan dilakukan agar diberikan kekuatan dan bisa amanah. Terlepas dari itu kami tetap harus menunggu penghitungan manual oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU)," ujarnya.

Paslon Sehat berjanji akan tetap menjaga tali silaturahmi dan komunikasi dengan masyarakat. Termasuk dengan Pasangan Hadir. Bahkan visi dan misi mereka saat kampanye akan diakomodir dalam program kerja nanti.

Kemenangan Paslon Sehat mendapat respons positif dari para pendukung dan sejumlah anggota DPRD Kulonprogo serta DIY. Termasuk Ketua DPD PDI Perjuangan DIY Bambang Praswanto.

Pasangan Hasto-Tedjo juga memenangkan perolehan suara di TPS kawasan pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta Baru (New Yogyakarta International Airport/NYIA) di Kecamatan Temon. Dari hasil penghitungan sementara yang berhasil dihimpun dari 54 TPS di Temon, Zuhadmono-Iriani meraih sekitar 12,3 persen dari jumlah 21.187 pemilih. Sedangkan Hasto-Tedjo sekitar 60,2 persen.

Dalam pemantauan TPS di Kecamatan Temon, termasuk TPS di kawasan pembangunan NYIA, pemungutan suara berlangsung lancar. Keamanan tetap kondusif dan kekhawatiran adanya gangguan pada penyelenggaraan pemungutan suara tidak terjadi. (Rul/Wid/Ras/*-32)

http://krjogja.com/web/news/read/24640/Pilkada_Kulonprogo_Hasto_Menang_Telak
Baca Halaman sumber.....
Share:

14 February 2017

2 Kecamatan Terdampak Bandara Rawan Konflik

 



Solopos.com, KULONPROGO-Polres Kulonprogo mengantisipasi sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di daerah terdampak pembangunan bandara dan pabrik pasir besi. Kedua lokasi tersebut dianggap memiliki potensi konflik karena adanya gejolak masyarakat kepada program pemerintah.

AKP Heru Meiyanto, Kasubag Humas Polres Kulonprogo, menjelaskan jajaran Polres Kulonprogo telah menyelesaikan pengarahan pengamanan di berbagai TPS pada hari pelaksanaan pemungutan suara pada 15 Februari mendatang.

“Kita sudah memiliki SOP pengamanan dan penanganan potensi konflik di TPS yang rawan,” ujarnya pada Harianjogja.com pada Sabtu (11/2/2017).

Selain 2 lokasi yang disebutkan di atas, dikatakan tidak ada tempat lainnya yang mendapat perhatian khusus untuk potensi konflik. Menurutnya, nyaris tidak permasalahan berarti karena persiapan dan pemetaan yang dilakukan sudah cukup matang. Hanya saja, masih ada kendala terkait koordinasi dan komunikasi personil dengan kondisi geografis yang ada.

Heru menyebutkan komunikasi cenerung sulit dilakukan di TPS yang berlokasi di areal perbatasan Purworejo, Jawa Tengah seperti Kokap dan Temon. Hal serupa juga berlaku untuk sejumlah TPS di kawasan perbatasan Magelang areal pegunungan Menoreh seperti Samigaluh dan Kalibawang. Namun, jajaran kepolisian telah mengantisipasi hal itu dengan menyiapkan komunikasi sistem lokal yakni dengan HT.

Harapannya, komunikasi bisa tetap dijalin dengan koordinasi terpusat. Persiapan yang dilakukan juga diklaim sudah mencapai 100%. Heru menerangkan pergeseran pasukan pengamanan menuju ke lokasi masing-masing akan dilakukan sehari sebelum hari H.

Terpisah, Kapolres Kulonprogo, AKBP Nanang Djunaedi mengatakan telah menghimpun informasi berkenaan pencegahan praktik money politik. Pola pengamanan yang dilakukan pada 15 Februari mendatang juga akan disesuaikan dengan jumlah kerawanan.

Data TPS rawan milik Polres Kulonprogo akan disingkronkan dengan data dari Panwaslu. Nanang menyebutkan TPS yang rawan juga tak sebatas konflik namun juga rawan bencana alam seperti longsor
Baca Halaman sumber.....
Share:

Kulon Progo Jadi Percontohan Bantuan Pangan Non Tunai

 

YOGYAKARTA, NETRALNEWS.COM - Tujuh kecamatan di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi lokasi percontohan pelaksanaan Bantuan Pangan Nontunai Kementerian Sosial.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kulon Progo Eko Pranyata, mengatakan Bantuan Pangan Nontunai merupakan nama baru dari bantuan beras bagi masyarakat miskin yang diuban menjadi beras masyarakat sejahtera dan menjadi Bantuan Pangan Nontunai.
"Program raskin dianggap merendahkan masyarakat kurang mampu dan diganti Bantuan Pangan Nontunai. Di Kulon Progo ada tujuh kecamatan yang ditunjuk Kementerian Sosial," kata Eka, seperti dilansir Antara, Selasa (14/02/2017).
 
Ia mengatakan tujuh kecamatan yanh melaksanakan program ini, yakni Temon, Wates, Panjatan, Galur, Lendah, Sentolo, dan Pengasih.

"Dari tujuh kecamatan ini, ada 27.848 keluarga penerima manfaat (KPM). Masing-masing KPM menerima bantuan Rp110 ribu per bulan. Bantuan tersebut baru dapat digunakan untuk membeli beras dan gula pasir di toko Sahabat RPK Bulog. Ke depan dapat dibunakan untuk membeli telur dan elpiji," kata Eka.

Eka menambahkan, total KPM di Kulon Progo sebanyak 43.021 KK. Penerima BPNT adalah keluarga sejahtera. Kartu yang diterima KPM ada kantong-kantongnya. Bantuan tidak bisa diambil secara tunai, tapi dalam wujud barang yang sudah ditentukan.

"Sampai kapan pun program tidak bisa diambil secara tunai. Hal ini menjadi tantangan Bulog menyediakan beras kualitas medium dan premium dengan standar harga eceran tertinggi (HET) beras Rp8.500 per kg dan Rp12.500 per kg untuk gula pasir," katanya.

Eka mengatakan pihaknya sudah mendapat informasi bahwa BPNT sudah ditransfer sejak 23 Januari, maka sesuai ketentuan 30 hari setelah uang ditrasfer, maka kewajiban menyalurkannya.

"Artinya, 23 Februari 2017 sudah harus kita realisasikan. Waktunya tidak lama, tinggal 10 hari dan kita kerjakan bersama-sama. Semoga program ini berjalan dengan baik," tandas Eka.

Selanjutnya, kecamatan yang belum melaksanakan program BPNT, yakni Samigaluh, Kokap, Girimulyo, Nanggulan, dan Kalibawang distribusi rastra masih seperti biasa.
Baca Halaman sumber.....
Share:

1 Desa di Glagah Enggan Terima Formulir C6, Ada Apa?




Solopos.com, KULONPROGO — Hingga H-2 dari Pilkada, diketahui masih ada salah satu lokasi di Desa Glagah yang belum mau menerima surat undangan untuk memilih.

Baca Juga : PILKADA KULONPROGO : Sanksi untuk PNS Tak Netral Diberikan Setelah Pembuktian
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Kulonprogo, RM Astungkoro menyebutkan ada salah satu wilayah di Desa Glagah yang enggan menerima formulir C6. Meski mengakui jika daerah merupakan terdampak bandara, namun Astungkoro enggan mengkaitkan hal itu dengan gejolak masyarakat atas pembangunan mega proyek tersebut.

Ia menilai pemanfaatan hak pilih menjadi hak pribadi sehingga mungkin masyarakat memiliki alasan tersendiri. Areal tersebut sebelumnya memang diprediksi tidak akan menggunakan hak pilihnya dalam pilkada ini. Namun, masih dilakukan pemantauan hingga sore ini [Selasa,14/2/2017] apakah warga tetap masih menolak surat undangan tersebut atau tidak.

Sebelumnya, oknum ASN di salah satu kecamatan di Kulonprogo dilaporkan ke Panwaslu Kulonprogo atas tindakan tak netral. Oknum tersebut diketahui ikut membagikan Alat Peraga Kampanye (APK) berupa stiker paslon nomor 2 di sepanjang ruas jalan kawasan Siluwok Lor, Tawangsari, Pengasih.

Sementara itu, Ketua Panwaslu Kulonprogo, Tamyus Rochman mengatakan masih melakukan kajian atas berbagai dugaan pelanggaran yang muncul. Meski sudah memasuki masa tenang dan akan segera dilakukan pemungutan suara, dipastikan kajian dan penyelidikan atas dugaan pelanggaran terus berjalan. Tamyus menyebutkan dibutuhkan minimal dua alat bukti, adanya saksi, serta berbagai aspek lainnya untuk melakukan kajian.

Panwaslu juga akan memaksimalkan peran pengawas guna mengantisipasi praktik politik uang berupa serangan fajar di sejumlah wilayah. Lokasi tersebut menurutnya cukup banyak dan menyebar di seluruh wilayah Kulonprogo. “Sudah ada pemetaan kerawanan oleh Panwaslu,”ujar dia, Senin (13/2/2017).
Baca Halaman sumber.....
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP

Archive