Reporter: Harun Susanto - Editor: Tigor Munte
Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo. (Foto: Tagar/Harun Susanto)
Kulon Progo – Hasto Wardoyo segera meninggalkan wilayah Kulon Progo, Provinsi DIY untuk menjadi Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat.
Dokter spesialis kandungan ini, dijadwalkan segera dilantik Senin 1 Juli 2019 di Auditorium BKKBN di Halim, Jakarta. Delapan tahun menjabat bupati, Hasto tak ingin mengucapkan salam perpisahan.
Dalam acara pengajian akbar dan syawalan di Panti Marhaen, Pedukuhan Tobanan, Pengasih, Kecamatan Pengasih, Minggu 30 Juni 2019 malam, dia mengatakan tidak akan mengucapkan kalimat pamitan atau perpisahan.
"Meski bertugas di Jakarta, namun saya tetap merupakan warga Kulon Progo dan tidak akan melupakan tanah kelahiran," ujarnya.
Hasto berkelakar, bahwa dirinya luar dalam tetap Kulon Progo. Memang akan bertugas di Jakarta sebagai Kepala BKKBN, namun dipastikan tetap pulang ke Kulon Progo.
Karenanya, acara pengajian akbar dan syawalan itu, bukan menjadi ajang pamitan, namun menjadi ajang memohon doa restu, agar diberikan kelancaran dalam menjalankan tugas baru.
Tak lupa dia memohon maaf kepada masyarakat, apabila ada hal yang belum memuaskan selama mengabdi sebagai Bupati Kulon Progo.
Wakil Bupati
Sementara untuk jabatan wakil bupati setelah nantinya Sutedjo dilantik sebagai bupati penggantinya, Hasto menitip harapan jabatan itu diisi orang yang mengerti Kulon Progo.
Sosoknya menguasai ilmu administrasi pemerintahan, amanah, baik dan bisa membimbing masyarakat Kulon Progo.
"Harapan saya ini senada dengan pesan Ngarso Dalem (Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X), di mana wakil bupati yang akan mendampingi Pak Sutedjo dalam menjalankan tugas adalah sosok yang bisa ngemong(membimbing) masyarakat dan di samping juga harus amanah," ujarnya.
Ternyata melepas Hasto dirasa berat tidak hanya oleh jajaran pemerintahan, namun juga PDI Perjuangan.
"Suka tidak suka, memang kami harus melepas seorang kader terbaik PDIP, yang akan menjalankan tugas sebagai Kepala BKKBN pusat," ujar Ketua PDIP Kulon Progo, Sudarto.
Sudarto menambahkan, pihaknya tidak bisa larut dalam rasa kehilangan, karena juga harus memikirkan siapa yang pantas mendampingi Sutedjo membangun Kulon Progo.
Karena itu, dia meminta masukan masyarakat, terkait siapa sosok yang dianggap mampu menjabat wakil bupati.
Sudarto kesempatan itu mengucapkan rasa terima kasih kepada masyarakat Kulon Progo, yang memberikan kepercayaan kepada PDIP sebagai peraih suara terbanyak di kabupaten itu pada Pemilu 2019.
"PDIP juga memohon doa restu dan dukungan masyarakat, untuk lima tahun ke depan. Kritik dan saran terbuka bagi kami," ungkap Sudarto.
Sementara itu, Gus Miftah selaku penceramah dalam acara pengajian akbar dan syawalan di Panti Marhaen dalam tausyiahnya mengajak masyarakat untuk kembali bersatu pasca Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif 2019.
Menurut dia, sudah tidak ada lagi kubu 01 maupun kubu 02. Kubu yang ada yakni yang menerapkan sila ke tiga dalam Pancasila yaitu Persatuan Indonesia.
"Hasil putusan Mahkamah Konstitusi dan juga KPU RI harus bisa diterima dengan lapang dada. Sudah saatnya fokus mendukung pemerintah, untuk membangun Indonesia," tuturnya