Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


28 February 2020

DPRD Kulon Progo Minta Pemkab Keluarkan Perbup Penggunaan Bantuan Tak Terduga - Suara Pembaruan


Kulon Progo, Beritasatu.com - Komisi III DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong atau meminta pemerintah setempat segera mengeluarkan peraturan bupati (Perbup) tentang penggunaan bantuan tidak terduga untuk mengatasi kebencanaan secara cepat.
Ketua Komisi III DPRD Kulon Progo Nur Eny Rahayu di Kulon Progo, Jumat (28/2/2020), mengatakan penggunaan bantuan tidak terduga sebaiknya dapat digunakan untuk penanganan kerusakan akibat bencana tanpa harus menunggu dikeluarkannya status tanggap darurat bencana, seperti jalan di Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo yang ambrol separuh jalan.
"Kalau perbaikannya harus menunggu perencanaan selanjutnya lama, padahal akses jalan tersebut sangat strategis bagi masyarakat. Saat ini, karena aturan BTT mempersulit Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mengakses anggaran tersebut," kata Nur Eny.
Ia mengatakan perda atau Perbup sangat dibutuhkan oleh Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengatasi masalah kebencanaan, khususnya kerusakan infrastruktur dan sarana prasarana umum.
"Kalau menunggu perencanaan anggaran tahun berikutnya, kasihan masyarakat," katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo, Ariadi mengungkapkan anggaran Pemkab Kulon Progo untuk kedaruratan melalui BTT pada 2020 sebesar Rp3,6 miliar.
"Namun, anggaran ini belum digunakan sedikit pun untuk penanggulangan bencana," katanya.
BPBD Kulon Progo mencatat sedikitnya ada 171 kejadian bencana akibat cuaca ekstrem selama 2020. Kejadian pohon tumbang akibat hujan deras dan angin kencang mendominasi catatan bencana di Kulon Progo sepanjang tahun ini, mencapai lebih dari 80 kejadian.
Bencana yang terjadi sepanjang tahun ini dianggap Ariadi tersebar di banyak titik namun intensitasnya kecil sehingga dampaknya masih bisa diatasi secara swadaya. "Seperti pada Senin kemarin yang terjadi di Ngestiharjo, sempat terjadi erosi sungai sehingga aliran irigasi terkikis. Penanganannya pakai alat berat secara mandiri oleh warga," kata Ariadi.
Keberadaan desa tangguh bencana (Destana) yang diatur untuk menganggarkan dana untuk penanggulangan bencana juga dirasa bisa membantu penanganan bencana. Saat ini, sudah ada 43 desa di Kulon Progo yang dideklarasikan menjadi Destana.
Ariadi mengimbau seluruh warga untuk dapat waspada menghadapi puncak musim hujan ini. Tak hanya di wilayah rawan longsor, melainkan juga rawan banjir seperti pinggiran Sungai Serang. "Semuanya saya harap tingkatkan kewaspadaan," harapnya.

Sumber Berita :DPRD Kulon Progo Minta Pemkab Keluarkan Perbup Penggunaan Bantuan Tak Terduga - Suara Pembaruan
Share:

Pit Selawe, Digagas Polres, Didukung Bupati Kulon Progo - SuaraJogja.ID


SuaraJogja.id - Bupati Kulon Progo, Sutedjo mendukung penuh gerakan Pit Selawe yang diluncurkan Polres Kulon Progo.
Pit Selawe yang merupakan akronim dari Pit Kanggo Sekolah Lan Nyambut Gawe atau Sepeda Untuk Sekolah dan Bekerja. gerakan ini digagas Polres Kulon Progo guna menekan pelanggaran lalu lintas di kalangan pelajar di Yogyakarta.
"Gerakan ini sangat bermanfaat, kami mendukung penuh," kata Sutedjo saat ditemui langsung di kantornya setelah melakukan promosi Pit Selawe bersama Polres Kulon Progo, Kamis, (27/2/2020) sore.
Program Pit Selawe ini juga bertujuan merangsang minat anak-anak sekolah dan para karyawan kantor serta masyarakat pengguna jalan untuk hidup sehat dengan bersepeda. Kebiasaan itu selain menyehatkan tubuh, juga bermanfaat mendukung upaya Kulon Progo bebas polusi.
Sutedjo menceritakan pengalamannya berdebat dengan salah seorang warga ketika melaksanakan safari tarawih di salah satu kecamatan di Kulon Progo. 
Kala itu, ia menghimbau kepada jemaah untuk tidak mengizinkan putra-putrinya ke sekolah menggunakan kendaran bermotor jika belum punya SIM.
Sutedjo juga menyebut hal tersebut memiliki tujuan mengantisipasi resiko kecelakan. Hal ini karena banyak kalangan yang mengendarai sepeda motor padahal belum cukup umur dan belum memiliki SIM.
"Jadi kalau memang belum cukup umur tentu tidak boleh, hal itu sudah melalui kajian penelitian yang valid, umur-umur yang belum memenuhi syarat pasti jiwanya masih labil. Jadi, terlalu berbahaya untuk mengendarai kendaran bermotor," kenang Sutedjo.
Salah seorang jamaah lantas mendebatnya. Jamaah tersebut  beralasan, para orang tua sibuk dengan pekerjaan dan berbagai hal. Dengan dalih tak ada yang mengantar ke sekolah, lantas mereka mengizinkan anaknya untuk mengendarai sepeda motor sendiri. 
Mendengar cerita dari salah seorang jamaah, Sutedjo kemudian mengatakan, bahwa sebenarnya angkutan umum dulu masih ada.
Tapi karena para orang tua mengizinkan putra-putrinya menggunakan kendaran bermotor secara tak langsung membuat penumpang menurun drastis. Akibatnya, sebagian besar angkutan umum berhenti beroperasi.
"Waktu itu pun Pemda sudah membuat kebijakan memberi subsidi BBM. Tapi tetap saja penumpangnya tidak bertambah. Karena tidak untung juga,akhirnya angkutan umum memilih kukut atau berhenti," kata Sutedjo.
Ia meyakini, berhentinya operasi angkutan umum adalah akibat dari anak-anak sekolah yang kebanyakan lebih memilih menggunakan kendaran pribadi.
"Dengan gerakan Pit Selawe ini, saya tetap mendukung sekali," tegas Sutedjo.
Di lingkungan Pemda, Sutedjo mengatakan, sudah banyak pegawainya yang biasa bersepeda dari rumah menuju kantor. Bahkan ada juga yang bersepeda dari Yogyakarta bahkan Wates meskipun tidak setiap hari.
Sumber Berita :Pit Selawe, Digagas Polres, Didukung Bupati Kulon Progo - SuaraJogja.ID


Share:

Pemkab Kulon Progo Surati Sultan HB X, Minta Underpass Kulur Segera Dituntaskan - Kompas.com - KOMPAS.com


KULON PROGO, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo mendesak Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ( DIY) menuntaskan pemanfaatan Underpass Kulur.
Pasalnya, underpass yang berada di Kalurahan Kulur, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, DIY, kini tidak berfungsi sama sekali karena tergenang air.
Kondisi ini mengakibatkan bawah tanah itu berisiko tinggi bagi masyarakat sekitar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPU PKP) Kulon Progo, Gusdi Hartono mengungkapkan, desakan dilayangkan Pemkab lewat surat yang ditujukan ke Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X (HB X).
"Kami memohon dilakukan percepatan dan penuntasan terhadap genangan air Underpass Kulur secara permanen. Dengan tujuan agar underpass bisa berfungsi optimal," kata Gusdi di ruang kerjanya, Senin (24/2/2020). 
Gusdi mengungkapkan, underpass itu merupakan kewenangan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DIY lantaran berada pada jalur jalan provinsi sepanjang Klepu hingga Siluwok.
Sebagai bagian dari pekerjaan provinsi maka kewenangan perbaikan hingga optimalisasi masih berada di bawah kewenangan DPU PKP DIY.
Underpass Kulur merupakan salah satu dari 5 underpass yang ada di Kulon Progo. Selain Kulur, ada juga di Tapen, Margosari, Keborejo dan Miri.
Underpass itu dibangun pada 2011-2012, panjangnya sekitar 350 meter, lebar 8 meter.
Pemprov DIY membangun underpass sebagai jalur alternatif dari perlintasan sebidang dengan kereta api.
Namun, underpass malah tergenang air terutama pada musim hujan.
Underpass atau jalan umum di bawah jalur kereta api di Pedukuhan Pulodadi, Desa Kulur, Kapanewon Temon, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Cekungan itu berubah jadi kolam luas. Warga tetap nekat berenang walau sudah diberi tanda peringatan Dilarang Berenang.

Dalam perjalanannya waktu, underpass kini semakin rusak. Underpass mengalami bocor dari bawah. Debit air dari bawah kuat.
Pemkab Kulon Progo pernah menawarkan solusi untuk menuntaskan persoalan genangan ini yakni dengan cara melokalisir jalan bawah tanah ini dari limpasan air maupun dari curah hujan.
"Usulan perencanaan dan penanganan itu tidak diterima karena (jalur itu) sepenuhnya berada di bawah DPU DIY. Kami berpikir, mungkin karena usulan ini parsial. Sedangkan Pemprov itu memang berpikir luas dan kawasan, tidak hanya parsial underpass saja," kata Gusdi.
Genangan air di underpass pun akhirnya  tetap tergenang. Pemkab Kulon Progo hanya bisa menempatkan peringatan bertuliskan "dilarang mandi, bermain, berenang di underpass".
Pemprov DIY diharapkan tergerak oleh kematian 2 pelajar yang bermain di pinggir tanggul underpas, Sabtu (22/2/2020) sore.
Mereka bercanda tapi mengakibatkan salah satunya jatuh ke air. Hampir semua remaja itu berusaha membantu.
Nahas, 2 tewas 1 kritis dalam peristiwa ini.
Dua pelajar tewas itu, yakni Riyan Hariyanto (15) asal Sogan 2, Wates dan Tegar Kurohman (15) warga Tawangsari, Pengasih.
Sedangkan Ramli (15) pelajar asal Bojong, Kulur, dalam keadaan kritis.
Ini bukan kasus pertama. Seorang lansia pernah juga tewas di genangan ini pada 2017.Sumber  
Share:

BPBD Kulon Progo Sampaikan Kesiapannya terhadap Potensi Kebencanaan di Puncak Musim Hujan - Tribun Jogja




Laporan Reproter Tribunjogja.com, Andreas Desca Budi Gunawan

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Musim Penghujan di wilayah DIY beberapa waktu lalu diprediksi akan terjadi pada Februari hingga Awal Maret 2020.

Hal ini dikuatkan dengan hujan yang terus mengguyur sebagian wilayah di Kulon Progo beberapa hari terkahir.

Berkaitan dengan hal tersebut, potensi kebencanaan juga meningkat akibat curah hujan yang cukup tinggi.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kulon Progo, Ariadi, Kamis (27/2/2020) yang dihubungi terkait potensi kebencanaan di wilayah mengakui bahwa pihaknya sudah melakukan berbagai upaya persiapan sebelumnya.


"Rakor kesiapsiagaan seluruh OPD terkait, TNI, POLRI, Basarnas, Panewu dan Relawan sudah dilaksanakan. Selain itu Polres Kulon juga sudah menggelar Apel Siaga, Sosialisasi dgn Temu Relawan, Rakor FPRB," katanya.

Dia juga menyampaikan bahwa saat ini fokus BPBD Kulon Progo lebih cenderung menuju potensi kebencanaan berupa Longsor, banjir dan angin ribut.

Diketahui sebelumnya, beberapa wilayah di Kulon Progo dalam seminggu terakhir memang mengalami beberapa kejadian berupa tanah longsor dan pohon tumbang akibat cuaca buruk.

Dia pun menghimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dimana mereka tinggal.

"Masyarakat bisa melakukan antisipasi dengan menjaga agar saluran drainase dan parit bebas dari sampah maupun endapan supaya air dapat mengalir dengan lancar," katanya.
 Di sisi lain, dia meminta kepada masyarakat jika mereka menemukan pohon yang rawan tumbang, bisa dilakukan pemangkasan.

Selain itu kita harus pahami lingkungan.

Bila rawan atau dirasa berbahaya segera menghindar dan berlindung atau pergi ke tempat terdekat yang lebih aman.

lanjutnya, sebisa mungkin untuk terus berkomunikasi dengan pemerintah desa maupun relawan setempat jika mendapati lokasi yang rawan ataupun terdapat peristiwa terkait kebencanaan di wilayahnya. (TRIBUNJOGJA.COM)


Sumber Berita : BPBD Kulon Progo Sampaikan Kesiapannya terhadap Potensi Kebencanaan di Puncak Musim Hujan - Tribun Jogja

Share:

Gadis Cantik di Kulon Progo Jadi Korban Pencurian - Tagar News



Kulon Progo - Gadis cantik bernama Oni Dewanti, 22 tahun, warga Dusun Kepek, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, mengalami nasib apes. Oni harus kehilangan sejumlah barang berharga milik setelah menjadi korban pencurian dengan pemberatan. Mobil miliknya dipecah kacanya pada Kamis 27 Februari 2020 dini hari.
Aksi ini terjadi di dekat rumahnya. Sejumlah barang berharga miliknya dibawa kabur pencuri. Barang tersebut antara lain tas berisikan uang, kalung emas dan peralatan make up, dengan nilai total belasan juta rupiah.
Oni mengatakan mengetahui peristiwa pencurian saat akan mengambil barang-barang di dalam mobilnya sekitar pukul 06.00 WIB. Dia mendapati kaca depan sebelah kiri mobil Honda Jazz merah bernomor polisi AB 1998 C sudah pecah berantakan. Selain itu, baju miliknya yang ada di dalam mobil juga tercecer di jalan depan rumah.
Dia mengatakan tas milik berisi uang Rp 12 juta, kalung emas 10 gram senilai Rp 3,5 juta dan peralatan make up senilai jutan rupiah. "Saya cek ke mobil, barang milik saya sudah raib. Baju di dalam mobil juga sudah tercecer di jalan depan rumah," katanya di rumahnya pada Kamis 27 Februari 2020.
Oni mengatakan, sebelum kejadian pencurian sebenarnya sempat mendengar suara gaduh di depan rumahnya. Namun hal tersebut tidak dihiraukan, karena mengira suara tersebut berasal dari tetangganya yang akan menutup rumah.
Saya cek ke mobil, barang milik saya sudah raib.
"Saya juga mendengar lagi ada suara motor yang digas kenceng. Saya tidak curiga sama sekali, karena saya pikir itu hanya pengendara motor yang lewat," kata Oni.
Pelaksana Harian Wakil Kepala Kepolisian Resort Kulon Progo, Komisaris Polisi Sudarmawan mengatakan kepolisian sudah mendatangi tempat kejadian perkara dan mengumpulkan sejumlah barang bukti. "Salah satu yang diamankan di antaranya serpihan busi, yang diduga dipakai pelaku untuk melancarkan aksinya," ujarnya.
Sudarmawan mengatakan, pihaknya kini masih menyelidiki kasus tersebut, dan sudah menugaskan anggotanya untuk memburu pelaku. Dia juga mengimbau agar warga mengamankan barang berharga miliknya di dalam rumah, bukan menaruhnya di dalam mobil," tuturnya. []
Sumber Berita : Gadis Cantik di Kulon Progo Jadi Korban Pencurian - Tagar News
Share:

Tabur Bunga Musibah Underpass Kulur Kulon Progo - Tagar News


Kulon Progo - Musibah tiga anak tenggelam di Underpass Kulur Kulon Progo, Yogyakarta sudah berlalu. Namun kesedian masih menggelayut di sana, terutama keluarga korban yang meninggal dunia.
Dalam insiden yang terjadi pada Sabtu 22 Februari 2020 dua anak meninggal dunia atas nama Ryan Haryanto, 15 tahun, warga Kalurahan Sogan, Kapanewon Wates dan Tegar Qurohman, 16 tahun, warga Kalurahan Tawangsari, Kapanewon Pengasih.
Winarsih, ibunda Tegar Qurohman, mengaku sudah ikhlas atas kepergian buah hatinya. Hal ini dipandangnya sudah menjadi takdir dari Sang Pencipta terhadap Tegar dan juga Ryan, korban yang lainnya. Keluarga ingin, Tegar dan Ryan lebih tenang dan bisa mendapat tempat terbaik di akhirat.
Winarsih berharap agar pemerintah bisa segera melakukan perbaikan di underpass yang berada di Kalurahan Kulur, Kapanewon Temon. Tujuannya tidak lain agar musibah serupa tidak terulang lagi. 
"Semoga bupati bisa menindaklanjuti, agar underpass ini tidak menelan korban jiwa lagi," ucapnya usai mengikuti doa bersama di Underpass Kulur, Senin 24 Februari 2020 malam.
Malam itu, warga sekitar Underpass Kulur berinisiatif menggelar doa bersama. Loksinya di sisi utara underpass yang rutin terendam air saat musim hujan tersebut.
Keluarga korban menghadiri acaraa itu. Demikian juga puluhan warga Dusun Pulodadi dan Bupati Kulon Progo Sutedjo dan sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten Kulon Progo ikut mendoakan di sana. Usai acara doa bersama dilanjutkan dengan prosesi tebar bunga di genangan air underpass.
Semoga bupati bisa menindaklanjuti, agar underpass ini tidak menelan korban jiwa lagi.
Bupati Kulon Progo Sutedjo mengatakan doa bersama tersebut harapannya agar arwah kedua korban bisa tenang di alam sana dan mendapat tempat terbaik di akhirat. "Saya juga berharap peristiwa Sabtu 22 Februari lalu adalah yang terakhir. Masyarakat diimbau selalu berhati-hati dan waspada jika beraktivitas di sekitar Underpass Kulur," ucapnya.
Sutedjo mengatakan saat ini Pemerintah Kabupaten Kulon Progo sudah mengerahkan lima unit pompa air. Rencananya, dalam waktu dekat masih akan ditambah lagi untuk mempercepat upaya pengeringan atau setidaknya mengurangi volume genangan.
Dia mengatakan kondisi underpass sudah dilaporkan kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan HB X. Dalam laporan itu diusulkan agar di bagian bawah underpass dibuat penyedot air agar upaya pengeringan bisa lebih cepat terlaksana. "Kami akan melakukan upaya semaksimal mungkin sambil menunggu dalam memperbaiki konstruksi underpass," ujarnya. [] 
Sumber Berita : Tabur Bunga Musibah Underpass Kulur Kulon Progo - Tagar News
Share:

Kawanan Curi Perabot Angkringan di Kulon Progo - Tagar News


Kulon Progo - Kawanan maling yang satu ini bisa dibilang nekat. Bagaimana tidak, barang seperti tabung gas dan sejumlah perkakas di warung angkringan di simpang empat Cangakan, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta disikat pencuri nekat.
Angkringan tersebut milik Dwianto, 35 tahun, warga Dusun Kalangan, Kalurahan Bumirejo, Kapanewon Lendah, Kulon Progo. Selain tabung gas, barang dicuri antara lain tiga buah ceret, satu wajan besar serta berbagai minuman sachetan yang disimpan di warung tersebut.
Dwianto mengatakan, peristiwa pencurian tersebut diketahuinya pada Rabu, 26 Februari 2020 pukul 07.30 WIB. Saat itu dia kembali ke angkringan miliknya untuk mengambil helem yang tertinggal. Saat sampai di lokasi, Dwianto kaget karena pintu laci bawah terbuka dan barang-barang di dalamnya sudah hilang.
Menurut dia, aksi kawanan pencuri ini sempat terekam kamera CCTV milik toko yang berada tidak jauh dari angkringan. Berdasarkan rekaman CCTV, tampak terlihat dua mobil sedang berhenti di depan angkringan yang sudah tutup sekitar pukul 4.30 WIB.
Kedua mobil tersebut datang dari arah yang berbeda. Mobil pertama yaitu Suzuki Carry hitam datang dari arah Kapanewon Sentolo. Sementara mobil kedua yaitu Avanza silver, datang arah Brosot.
"Dalam rekaman CCTV, orang di mobil pertama terlihat memindahkan barang dari angkringan ke mobil kedua. Setelahnya mobil pertama berputar ke arah utara, mobil kedua menuju ke arah barat ke Kapanewon Panjatan," ujar Dwianto pada Rabu, 26 Februari 2020.
Dwianto mengaku saat ini belum ada ada rencana melaporkan kepada kepolisian. Kerugian yang tidak seberapa menjadi alasannya enggan melaporkan ke polisi. "Isin (malu) mas, soalnya ruginya tidak seberapa. Nanti khawatirnya sudah lapor eh ternyata dicuekin sama pak polisi," ucapnya.
Dalam rekaman CCTV, orang di mobil pertama terlihat memindahkan barang dari angkringan ke mobil kedua.
Dwianto menduga kawanan pencuri tersebut merupakan sindikat yang sudah profesional. Sejumlah warung di daerah Cangakan, pernah mengalami kejadian serupa. Karena itu, pihak kepolisian diminta agar meningkatkan keamanan di Cangakan dapat ditingkatkan.
Menanggapi adanya kasus pencurian tersebut, Kepala Kepolisian Sektor Lendah Ajun Komisaris Polisi Fakhrurodin mengatakan bakal segera menindaklanjuti jika ada kasus tersebut. Korban diminta segera melaporkan agar memudahkan kepolisian dalam melakukan pengungkapan.
Polsek Lendah memastikan, sekecil apa pun informasi dan laporan dari masyarakat, pasti akan tindaklanjuti. "Yang pasti kami akan menggencarkan patroli," ucap Ajun Komisaris Polisi Fakhrurodin.
Dia juga mengimbau, agar para pemilik warung di kawasan Cangakan bisa melakukan antisipasi seperti membawa pulang barang-barang di angkringan kecil. []


Sumber Berita :

Kawanan Curi Perabot Angkringan di Kulon Progo - Tagar News

Share:

25 February 2020

Fakta Miris di Balik Prank Maut yang Tewaskan 2 Remaja di Kulon Progo - Detiknews


Kulon Progo -
Dua orang remaja tewas tenggelam di Underpass Kulur Kulon Progo, usai salah seorang di antaranya mendapat prank ulang tahun. Terdapat beberapa fakta miris di balik kejadian ini. Apa saja?
Peristiwa ini terjadi di Underpass Kulur, Kecamatan Temon, Kulon Progo, Sabtu (22/2) sore. Saat itu ada tujuh orang remaja sedang duduk-duduk di dinding underpass.
Entah siapa yang memiliki ide, mereka bercanda dengan mendorong Rian Haryanto (15) yang saat itu sedang berulang tahun ke underpass yang sedang tergenang air. Rian akhirnya tercebur ke dalam genangan yang ternyata kedalaman airnya lebih dari tiga meter.
Rian ternyata tidak bisa berenang. Dua orang temannya yakni Ramli (15) dan Tegar (16) akhirnya menceburkan diri untuk membantu Rian. Sedangkan remaja lainnya yang masih ada di atas underpass meminta pertolongan warga.
Warga akhirnya berhasil menolong Ramli dalam kondisi pingsan. Sedangkan Tegar dan Rian sudah meninggal dunia.
Polisi telah menyelidiki kasus ini. Kapolsek Temon Kompol Hery Setyo Budi mengungkap polisi sudah memeriksa sejumlah saksi.
"Sengaja diceburkan, untuk surprise, dia kan ulang tahun," kata Hery kepada wartawan, Santu (22/2) malam.
Sumber Berita : Fakta Miris di Balik Prank Maut yang Tewaskan 2 Remaja di Kulon Progo - Detiknews
 
Share:

Terkait Insiden Susur Sungai Sempor, Disdikpora Kulon Progo : Jangan Sampai Terjadi di Kulon Progo - Tribun Jogja



Laporan Reporter Tribunjogja.com, Andreas Desca Budi Gunawan
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Peristiwa yang menimpa ratusan siswa SMP N 1 Turi yang mengakibatkan 10 orang diantaranya meninggal dunia, ketika mengikuti kegiatan susur sungai yang digelar sekolah tersebut di Sungai Sempor, Turi, Sleman, menarik perhatian banyak pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Kulon Progo.
Sebagai langkah antisipasi atas peristiwa tersebut di wilayah Kulon Progo, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kulon Progo telah mengimbau seluruh SMP untuk lebih hati-hati dalam menggelar kegiatan luar ruang.
Himbauan tersebut disampaikan saat rapat koordinasi dengan seluruh Kepala Sekolah dan guru dengan Disdikpora Kulon Progo, Senin (24/2/2020) dan disampaikan langsung oleh Kepala Disdikpora Kulon Progo, Sumarsana.  "Untuk antisipasi, kami sudah lakukan dalam bentuk imbauan. Kami tekankan yang terjadi di SMPN 1 Turi tidak boleh terjadi di Kulon Progo," katanya.
Selain itu, dalam rapat koordinasi tersebut kepala sekolah juga dituntut untuk lebih selektif dalam menyetujui penyelengaraan kegiatan luar ruang.
Sumarsana menyampaikan, kegiatan susur sungai seperti yang digelar SMP N 1 Turi boleh saja dilakukan, namun terdapa catatan pada pelaksanaannya yakni ada pendampingan dari pembina atau pihak lain yang sudah berkompeten.
"Kepala sekolah juga harus mengetahui semua program atau Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) baik di dalam maupun luar sekolah," tegasnya.
Disi lain, Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kulon Progo, ikut merespon tragedi yang menimpa ratusan siswa SMP N 1 Turi beberapa waktu yang lalu.
Wakil Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat dan Humas Kwarcab Gerakan Pramuka Kulonprogo, Eko Wisnu Wardhana, meminta seluruh pembina pramuka di bawah naungan Kwarcab Kulonpogo, untuk selalu menjalankan tugasnya sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
"Saya harap kakak pembina dapat selalu merencanakan kegiatan sesuai SOP dan mengantisipasi kemungkinan yang perlu diantisipasi, khususnya potensi risiko dalam setiap kegiatan," tandasnya. (TRIBUNJOGJA.COM

Sumber Berita : Terkait Insiden Susur Sungai Sempor, Disdikpora Kulon Progo : Jangan Sampai Terjadi di Kulon Progo - Tribun Jogja
Share:

Bupati Kulon Progo Hadiri Doa Bersama di Underpass Kulur - Tribun Jogja


Laporan Reporter Tribunjogja.com, Andreas Desca Budi Gunawan
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pascakejadian tenggelamnya sejumlah pelajar yang menewaskan dua orang beberapa waktu yang lalu di Underpass Kulur, Kapanewon Temon, Kulon Progo, Senin (24/2/2020) segenap warga masyarakat menggelar doa bersama di sekitar Underpas.
Doa bersama ini ditujukan untuk mendoakan kedua korban yang ditemukan tewas tenggelam di Underpas Kulur serta memohon agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Pada kegiatan ini, Bupati Kulon Progo beserta sejumlah Kepala Dinas juga hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memanjatkan doa bersama.
Ayat-ayat doa pun terus dikumandangkan, memecah keheningan seputar lokasi Underpas Kulur.
Terlihat Bupati Kulon Progo yang mengenakan baju koko berwarna putih lengkap dengan peci, dengan khusuk memanjatkan doa sembari bersila di samping Underpass Kulur.
Pada kesempatan tersebut Bupati Kulon Progo, Sutedjo, menyampaikan rasa belasungkawanya yang mendalam secara pribadi maupun mewakili pemerintah Kabupaten.
Selain itu dia berharap bahwa kejadia kemarin merupakan kejadian yang terakhir kalinya.
Di hadapan masyarakat, dirinya juga menegaskan bahwa sudah melakukan upaya untuk mengeringkan air di dalam Underpass Kulur. 
"Hari ini sudah kita kerahkan 5 mesin pompa untuk mengeringkan atau setidaknya mengurangi ketinggian air sampai titik di mana tidak berbahaya lagi bagi Masyarakat," jelasnya.
Dirinya juga meminta kepada masyarakat yang tinggal disekitar lokasi tersebut untuk senantiasa waspada.
"Terutama untuk yang memiliki anak-anak maupun orang tua yang sudah lanjut usia, harus lebih berhati-hati untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan," katanya.
Acara doa bersama ini lalu ditutup dengan tabur bunga di lokasi kejadian, bersama dengan keluarga korban dan dilanjutkan dengan peninjauan mesin air. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber Berita : Bupati Kulon Progo Hadiri Doa Bersama di Underpass Kulur - Tribun Jogja
Share:

SD di Kulon Progo Kebanjiran, Guru-Ortu Siswa Kerja Bakti Reresik - Detiknews

Hujan deras yang mengguyur Perbukitan Menoreh mengakibatkan SD Widoro yang terletak di Pedukuhan Pereng, Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo, kebanjiran. Para guru dan orang tua siswa pun melakukan kerja bakti bersih-bersih.
Kepala SD Widoro Edy Maryani mengatakan banjir itu terjadi sore tadi sekitar pukul 15.00 WIB. Air datang dari luapan dua selokan yang ada di depan sekolah. Imbasnya, sebagian ruangan terendam banjir.
"Yang kemasukan parah tiga ruang kelas dan ruang komputer. (Tinggi) air sekitar 30 sentimeter," kata Edy saat berbincang dengan detikcom, Senin (24/2/2020).
Edy mengatakan, akibat peristiwa tersebut, para siswa dipulangkan lebih awal. Dia menyebut banjir ini baru pertama kali terjadi sejak dia bekerja di sekolah tersebut. Menurutnya, banjir ini terjadi sejak selokan yang ada di depan sekolah dibuat permanen.
"Tidak ada kerugian, hanya kotor. Semuanya sudah dinaikkan," jelasnya.
SD di Kulon Progo Kebanjiran, Guru-Ortu Siswa Kerja Bakti Reresik
Ortu siswa dan guru gotong royong reresik SD Widoro, Kulon Progo. (Sayoto Ashwan/detikcom)
Pantauan detikcom, setelah hujan reda, para orang tua atau wali siswa mulai berdatangan ke sekolah. Mereka bekerja bakti membersihkan ruangan kelas yang sempat terendam.
Para orang tua ini dibantu warga sekitar dan PMI menyingkirkan lumpur di ruangan yang terendam banjir. Informasi tentang SD Widoro kebanjiran ini sebelumnya memang beredar di grup WhatsApp. Di antara orang tua siswa ada yang membawa mesin diesel untuk menyemprot ruangan kelas yang banyak lumpur.
"Ini kesadaran warga dan wali, agar besok anak-anak sudah bisa sekolah," tutur salah seorang warga bernama Widi.
(ams/ams)

Sumber Berita : 
SD di Kulon Progo Kebanjiran, Guru-Ortu Siswa Kerja Bakti Reresik - Detiknews

Share:

Ground Breaking 2 Gedung Baru Pendidikan Vokasi UNY di Kulon Progo - Tribun Jogja


Laporan Reporter Tribunjogja.com, Andreas Desca Budi Gunawan
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Peletakan batu pertama atau ground breaking sebagai tahap awal pembangunan dua gedung baru untuk pendidikan vokasi Universitas Negeri Yogyakarta, Senin (24/02/2020) dilaksanakan di Wates, Kulon Progo.
Bersama Bupati Kulonprogo dan jajaran Forkopimda, Rektor UNY Prof Sutrisna Wibawa melakukan peletakan batu bertama penambahan dua gedung di kampus UNY Wates.
Peletakan batu pertama ini menjadi sebuah perwujudan dari komitmen UNY dalam memajukan pendidikan vokasi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Kami ingin UNY menghadirkan atmosfer pendidikan vokasi yang unggul di Wates, sehingga bermanfaat untuk mahasiswa dan daerah. Terlebih lagi, kampus Wates adalah perintis vokasi yang kami miliki,” ungkapnya. 
Dia menambahkan bahwa kampus UNY Wates adalah perintis, karena telah hadir sejak tahun Agustus 2000.
Dulunya, gedung UNY adalah bekas Sekolah Guru Olahraga (SGO).
"Ketika SGO dibekukan pemerintah dan digabungkan ke UNY, jurusan D3 mulai beroperasi di kampus tersebut.
Sampai akhirnya pada tahun 2019, seluruh jurusan D4 dipusatkan di kampus Wates sebagai satu kesatuan vokasi," katanya.
Hal ini sejalan dengan visi Presiden yang berfokus dengan pendidikan vokasi, dan amanat Permenristekdikti bahwa vokasi harus diselenggarakan kampus di daerah yang berbeda dari pendidikan sarjana.
“Terlebih lagi, pendidikan akademis sarjana memang berbeda dengan vokasi. Jadi kampus Wates sejak tahun lalu difokuskan untuk vokasi. Penambahan dua gedung ini akan meningkatkan atmosfer pendidikan vokasi disana,” katanya.
Sumber Berita :
Ground Breaking 2 Gedung Baru Pendidikan Vokasi UNY di Kulon Progo - Tribun Jogja
Share:

Hiu Paus Terdampar di Pantai Glagah Kulon Progo - Tagar News


Kulon Progo - Seekor hiu paus terdampar di Kawasan Pantai Glagah, Kulon Progo, Minggu, 23 Februari 2020. Terdamparnya hewan yang memiliki nama latin Rhincodon Typus ini, pertama kali diketahui warga saat sedang memancing di laut.
Koordinator SAR Linmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Pantai Glagah, Kulon Progo, DIY, Aris Widiatmoko mengatakan setelah mendapat laporan dari warga, pihaknya langsung mendatangi lokasi terdamparnya hiu paus tersebut. Aris menjelaskan, saat ditemukan, hewan mamalia tersebut masih dalam kondisi hidup.
"Hiu tersebut sepertinya kembali sendiri ke laut. Saat anggota datang ke lokasi, posisinya sudah mulai ke selatan (laut lepas)," ucap Aris.
Adanya hius paus terdampar, pihaknya langsung berkoodinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DIY untuk melakukan evakuasi.
Hiu tersebut sepertinya kembali sendiri ke laut. Saat anggota datang ke lokasi, posisinya sudah mulai ke selatan (laut lepas).
Sementara itu, Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA DIY, Untung Suripto mengatakan hiu paus yang terdampar merupakan salah satu hewan yang dilindungi pemerintah berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18/KEPMENKP/2013.
Untung menjelaskan, ada beberapa penyebab hiu paus terdampar ke pinggir pantai. Selain karena gelombang besar, polusi juga bisa menjadi penyebab hiu paus mencari makan sampai jauh ke dekat pantai.
Faktor lainnya, imbuh Untung, juga karena gangguan dari aktivitas manusia seperti sonar kapal atau percobaan bom/nuklir di laut, sehingga navigasi hiu paus terganggu.
"Makanan dari hiu paus adalah plankton dan ikan atau udang kecil. Setiap tahun ada kejadian seperti ini, namun tempatnya tidak selalu sama," ujar Untung.
Dia mengimbau kepada nelayan, apabila menemukan hewan seperti hiu paus ini terdampar di pinggir pantai agar bisa membantu menghalau kembali ke lautan. Hal ini dilakukan agar hewan ini terhindar dari kepunahan. []

Sumber Berita : Hiu Paus Terdampar di Pantai Glagah Kulon Progo - Tagar News
Share:

Longsor Kembali Jebol Rumah Warga Kulon Progo - Kompas.com - KOMPAS.com


KULON PROGO, KOMPAS.com - Tanah longsor kembali melanda rumah warga di dataran tinggi Bukit Menoreh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta
Longsor yang terjadi saat hujan cukup deras, merusak satu rumah milik Mujiyono di Pedukuhan Tritis, Kalurahan Ngargosari, Kapanewon Samigaluh. 
Material longsor menjebol dinding dan jendela kamar yang biasa digunakan sebagai gudang penyimpanan barang.
"Saat itu hujan sudah berlangsung 3 jam. Tanah longsor kena rumah sekitar pukul 16.00 WIB," kata Febri (22), anak kedua dari Mujiyono, Minggu (16/2/2020). 
Febri menceritakan, rumah itu dihuni empat orang. Ketika peristiwa terjadi, semua orang sedang berada dalam rumah. 
Mereka terkejut ketika ada suara keras yang berasal dari gudang belakang. Saat diperiksa, dinding bangunan sudah jebol.
Akibat kejadian ini, Mujiono merugi hingga Rp 9 juta,
"Kami akan segera membersihkan lokasi longsor," kata Febri.  

Sementara itu, Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kulon Progo, Edi Wibowo mengungkapkan, telah menerjunkan tim reaksi cepat (TRC) untuk penanganan awal.
"Rencana kalau tidak ada acara lain maka TRC melaksanakan assesment," kata Edi.
Baru-baru ini, tanah longsor juga terjadi di Pedukuhan Keji, Kalurahan (desa) Hargotirto, Kapanewon (kecamatan) Kokap.
Dinding samping rumah milik Dulmanan ini sampai jebol diterjang  longsor tebing. Tidak ada korban akibat peristiwa ini. 
Longsor terjadi bersamaan dengan hujan menerpa semua wilayah Kulon Progo sepanjang Jumat (14/2/2020).
Sumber Berita : Longsor Kembali Jebol Rumah Warga Kulon Progo - Kompas.com - KOMPAS.com

Share:

Balapan Ala Fast and Furious di Underpass Kulon Progo, Sopir Dijerat 3 Pasal - Detiknews


Kulon Progo -
Polisi telah memanggil dua orang sopir mobil dan seorang perekam video balapan di Underpas Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo. Dua sopir telah ditilang dengan jeratan tiga pasal, apa saja?
"Di sini kami tetap berpedoman kepada pelanggaran lalu lintas setelah kita lakukan lidik dengan kasat lantas dan tim ini merupakan pelanggaran lalu lintas," ujar Kapolres Kulon Progo AKBP Tartono, saat jumpa pers di Mapolres Kulon Progo, Rabu (19/2/2020).
Tartono mengungkapkan, dari hasil penyelidikan dan pengecekan kendaraan, ditemukan beberapa pelanggaran. Di antaranya melanggar batas kecepatan maksimal di lokasi tersebut yakni 40 km/jam.
"Di situ ada rambu dan ketentuan batas kecepatan yakni 40 km per jam dan ada rambu dilarang berhenti serta parkir, itu yang dilanggar," kata dia.
"Selain itu, dalam video itu kami teliti ternyata sabuk pengaman tidak digunakan. Jadi ada tiga pelanggaran yang dilakukan," paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kasat Lantas Polres Kulon Progo, AKP Didik Purwanto menambahkan para pelanggar lalu lintas sudah dikenakan pelanggaran penilangan sesuai pasal.

Sumber Berita :
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP

Archive