TRIBUNJOGJA.COM - Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) secara resmi mulai disalurkan untuk masyarakat penerima manfaatnya di Kulonprogo, Jumat (10/8/2018).
Pendistribusian bantuan pengganti beras sejahtera (rastra) ini terbilang terlambat.
Di Kulonprogo terdapat 47.323 keluarga penerima manfaat bantuan tersebut.
Tiap keluarga dijatah Rp110.000 per bulannya dan bisa dibelanjakan di 111 e-Warong yang telah disediakan.
Skemanya berupa transaksi non tunai di mana telah disiapkan electronic data capture di tiap e-Warong.
Total dana yang dialokasikan pemerintah pusat unutk pelaksanaan program BPNT di Kulonprogo mencapai Rp60 miliar.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kulonprogo, Eka Pranyata mengakui ada keterlambatan pendistribusian bantuan.
Baca: Pembebasan Lahan Belum Tuntas, Rencana Pemkab Gunungkidul Bangun Sirkuit Terancam Batal
Seharusnya, bantuan tersebut didistribusikan pada Juli namun akhirnya terlambat dan baru bisa disistribusikan pada Agustus ini.
"Ada permasalahan di Kementerian Sosial sehingga penyaluran terlambat," jelas Eka saat peluncuran BPNT di Tapen, Desa Hargomulyo, Kokap.
Disebutnya, penyaluran BPNT di Kulonprogo terbilang berbeda dengan daerah lain. Keberadaan e-Warong dibentuk dari keluarga kurang sejahtera dan stok kebutuhan pokoknya (beras dan telur) dipasok serta disalurkan oleh masyarakat lokal Kulonprogo.
Dengan begitu, sesuai keinginan bupati, manfaat dari program tersebut bisa benar-benar dirasakan masayrakat.
"Harapannya, kalau separuh dari nilai alokasi itu beredar di Kulonprogo, bisa membawa peningkatan kesejahteraan masyarakat. Baik itu penerima maupun penyalurnya," kata Eka. (tribunjogja)
Baca Selengkapnya pada https://ift.tt/2nrhV4Z
Kulon progo - Google News