- TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Sektor agrobisnis banyak berkembang di sekitar destinasi wisata dan sentra perkebunan di kawasan perbukitan Menoreh belakangan ini.Hal itu mendorong Pemerintah Kabupaten Kulon Progo untuk mengembangkan kampung kopi, teh, dan kakao (Kampung Koteka).Kampung Koteka ini dipusatkan di wilayah Kecamatan Samigaluh, Kalibawang, dan Girimulyo.Ketiga wilayah ini merupakan sentra perkebunan dari tiga komoditas tersebut.Adapun program Kampung Koteka ini telah digagas Pemkab sejak 2017 dan dilakukan bertahap hingga 2020 sebagai bagian dari dukungan terhadap Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur serta Bandara Internasional Yogyakarta (YIA).Kasi Produksi Perkebunan, Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo, Cahyadi Jono mengatakan agribisnis banyak tumbuh di tiga kecamatan itu dalam tiga tahun terakhir.Terutama di sekitar objek-objek wisata sehingga mampu mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan ke wilayah tersebut.Adapun kampung-kampung agribisnis yang dikembangkan Pemkab melalui program Kampung Koteka itu antara lain Kampung Kakao di Banjararum (Kalibawang), Kampung Kopi Purwosar (GIimulyo), dan Kampung Kopi Gerbosari maupun Pagerharjo (Samigaluh)."Di sana dibangun unit usaha perkebunan yang dikelola masyarakat sekaligus menjadi objek wisata dan agribisnis ini kemudian muncul di sekitarnya sehingga bisa mendongkrak angka kunjungan wisata," kata Cahyadi, Senin (14/10/2019).Disebutnya, letak geografis Kulon Progo cukup strategis seiring adanya program pengembangan KSPN Borobudur dan Bandara YIA oleh pemerintah pusat.
Sumber Berita :