JawaPos.com - Abrasi pantai terjadi di pesisir selatan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ). Akibatnya, jalur penghubung Pantai Glagah dan Congot di Kecamatan Temon ambrol sepanjang 40 meter.
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi V Glagah Kulon Progo, Aris Widiatmoko mengatakan, abrasi itu diakibatkan karena adanya gelombang laut tinggi yang terjadi beberapa waktu belakangan ini.
"Jalur jalan aspalnya juga rusak akibat tergerus abrasi," katanya, Rabu (8/8).
Terjadinya abrasi menurutnya sejak beberapa hari terakhir. Namun terlihat semakin parah pada Rabu (8/8) pagi. Jalur penghubung antara Pantai Glagah dengan Congot itu ambrol dengan kedalaman sekitar 3 meter dan panjang 40 meter.
"Tanah dan aspal yang lebih bisa ambrol kapan saja, kalau pas gelombang tinggi," katanya.
Atas kejadian itu, petugas dan juga warga melakukan pemasangan papan tanda bahaya serta police line. Pihaknya juga mengimbau agar wisatawan sementara tak melintasi jalur itu. "Sudah kami sampaikan ke pemerintah kabupaten, karena itu jalur wisata," ucapnya.
Lanjut Aris, jika gelombang laut masih tinggi, dikhawatirkan abrasi pantai merembet ke tambak-tambak udang milik warga setempat. Karena jaraknya saat ini dengan yang sudah terdampak hanya sekitar 10 meter saja.
Dari laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jogjakarta, masih dikeluarkan peringatan dini pada Rabu (8/8). Kecepatan angin dari arah tenggara mulai 7 hingga 30 kilometer per jam.
Kemudian untuk tinggi gelombang laut di pesisir selatan DIJ juga masih perlu diwaspadai. Yaitu ketinggian antara 3 sampai 5 meter.
(dho/JPC)
Baca Selengkapnya pada https://ift.tt/2OT97kQ
Kulon progo - Google News