Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


31 May 2019

Puskesmas dan Rumah Sakit di Kulon Progo yang Buka 24 Jam Selama Lebaran - liputan6.com

gambar : ilustrasi

Liputan6.com, Kulon Progo - Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiagakan 10 puskesmas dan enam rumah sakit yang siap melayani kesehatan pemudik selama arus mudik dan arus balik Lebaran Idulfitri 1440 Hijriah.

Adapun 10 Puskesmas yang siaga 24 jam selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2019, yakni Puskesmas Temon I, Puskesmas Sentolo I, Puskesmas Galur II, Puskesmas Girimulyo II, Puskesmas Samigaluh I, Puskesmas Panjatan I, Puskesmas Panjatan II, Puskesmas Lendah I, Puskesmas Sentolo II, dan Puskesmas Samigaluh II.

Semua puskesmas di Kulon Progo siap memberikan pelayanan kepada pemudik. Sebanyak 10 puskesmas yang disiagakan 24 jam ini berada di jalur mudik dan balik pada Lebaran 2019 dan sudah memiliki pelayanan rawat inap. Kemudian, puskesmas lainnya memberikan pelayanan kesehatan hingga 20.00 WIB.

"Kesiapsiagaan ini dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan dan pengendalian risiko kesehatan selama Lebaran 2019," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Ananta Kogam di Kulon Progo, Senin (27/5/2019), dilansir Antara.

Ia mengatakan 10 puskesmas yang disiagakan pada arus mudik dan arus balik tetap memberikan pelayanan biasa, sehingga tidak mengganggu warga yang akan berobat di puskesmas. "Kami tetap memberikan pelayanan kesehatan seperti biasa, masyarakat tidak perlu resah," katanya.

Selanjutnya, kata Ananta, ada delapan rumah sakit umum baik negeri dan swasta yang melayani kesehatan pemudik 24 jam, yakni Rumah Sakit Kharisma Paramedika, Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Wates, Rumah Sakit Rizki Amalia Temon, RSUD Nyi Ageng Serang Sentolo, Rumah Sakit ST Yusuf Boro, RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan, dan Rumah Sakit Pura Rahajarja Lendah.

"Rumah sakit negeri dan swasta di Kulon Progo siap memberikan pelayanan kesehatan bagi pemudik yang tinggal dan melewati Kulon Progo," kata Ananta.

Selain itu, lanjut Ananta, Dinas Kesehatan juga mendirikan posko kesehatan di Terminal Wates yang siap melayani kesehatan pemudik dan sopir hingga petugas yang sakit selama menjalankan tugasnya.

"Kami hanya mendirikan satu posko kesehatan di Terminal Wates. Hal ini dikarenakan sepanjang jalur mudik di Kulon Progo banyak terdapat Puskesmas dan rumah sakit yang siap melayani kesehatan pemudik. Posko kesehatan di Terminal Wates ini dikhususkan melayani pengguna jalur darat, dan awak bus," dia menandaskan.
Share:

Batik Air Resmi Beroperasi di Bandara YIA Kulon Progo, Penerbangan Perdana Angkut 107 Penumpang

Batik Air Resmi Beroperasi di Bandara YIA Kulon Progo, Penerbangan Perdana Angkut 107 Penumpang

Satu lagi 'kinjeng wesi' yang hinggap di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Temon, Kabupaten Kulon Progo.

Maskapai penerbangan Batik Air secara resmi mengoperasikan penerbangan komersialnya di bandara baru tersebut mulai Rabu (29/5/2019).

Pesawat Airbus A320 milik maskapai di bawah Lion Air Group tersebut mendarat di YIA pukul 09.05. Penerbangan bernomor ID-6372 itu membawa sekitar 107 penumpang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) di Banten.
Direktur Operasional Lion Air, Capt Daniel Putut mengatakan pesawat Batik Air secara sukses mendarat mulus dan selamat di YIA pada hari itu.


Pihaknya mengapresiasi PT Angkasa Pura I karena sudah menghadirkan bandara berkelas internasional yang bagus sebagai bandara baru Yogyakarta.

"Tentunya bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. Khususnya untuk menyambut Hari Raya (Lebaran) bisa dioptimalkan," kata Daniel.

Pihaknya langsung membuka tiga rute penerbangan sekaligus di YIA. Yakni rute CGK-YIA-PKY (Bandara Internasional Tjilik Riwut Palangkaraya)-YIA.

Kesemuanya merupakan rute baru yang telah disetujui Kemenhub dan beroperasi setiap harinya.

Pesawat menuju Palangkaraya dijadwalkan berangkat pukul 09.50 dengan nomor penerbangan ID-6696 dan mendarat di PKY pukul 11.15. Adapun pesawat dari PKY dijadwalkan berangkat pukil 12.00 dan mendarat di YIA pukul 13.25.

"Untuk penerbangan hari perdana ini, pesawat berangkat ke PKY membawa 59 penumpang sedangkan dari sana ke YIA penuh penumpangnya. Sudah lumayan dikenal YIA dan masyarakat sudah tahu. Mudah-mudahan semakin ramai," kata Daniel.

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Batik Air Resmi Beroperasi di Bandara YIA Kulon Progo, Penerbangan Perdana Angkut 107 Penumpang, http://jogja.tribunnews.com/2019/05/29/batik-air-resmi-beroperasi-di-bandara-yia-kulon-progo-penerbangan-perdana-angkut-107-penumpang. Penulis: ing Editor: has
Share:

28 May 2019

Efektifkan Layanan Sehabis Libur Lebaran, Agenda Syawalan ASN Kulon Progo Dimajukan








TRIBUNJOGJA .COM, KULON PROGO - Bupati dan Wakil Bupati Kulon Progo akan menggelar open house atau silaturahmi Lebaran pada Rabu (5/6/2019) mendatang.

Acara yang digelar di rumah dinas Bupati Kulon Progo itu akan berlangsung pada pukul 09.00 hingga 15.00.

Acara akan dibagi dalam dua gelombang.

Yakni, pada pukul 09.00-11.00 untuk pimpinan instansi vertikal, kepala organisasi perangkat daerah (OPD), aparatur sipil negara (ASN), forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda), perusahaan negara dan daerah, serta perusahaan umum.

Adapun pada pulukul 13.00-15.00 untuk pimpinan lembaga keagamaan, ormas, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.


"Open house dan syawalan Bupati-Wakil Bupati ini sesuai hasil rapat persiapan perayaan Idul Fitri 2019," kata Sekretaris Daerah Kulon Progo, Astungkara, Senin (27/5/2019).

Adapun untuk agenda syawalan dengan kepala OPD dan ASN dimajukan waktunya dari biasanya dilaksanakan pada hari pertama masuk kerja.


Setelah cuti bersama libur Lebaran, syawalan OPD dan ASN itu akan dilaksanakan pada Minggu (9/6/2019) pukul 07.30 di halaman kompleks Pemkab Kulon Progo.

"Hal ini dengan pertimbangan agar saat hari pertama masuk kerja setelah cuti bersama Lebaran, pelayanan kepada masyarakat bisa langsung dimulai kembali," kata Astungkara.(TRIBUNJOGJA .COM)
Share:

Empat Pasar Tumpah di Kulon Progo Bisa Picu Kemacetan, Ini Antisipasi dari Dinas Perhubungan





TRIBUNJOGJA.COM / Singgih Wahyu

TRIBUNJOGJA .COM, KULON PROGO - Aktivitas pasar pada sejumlah titik sepanjang jalur jalan di Kulon Progo berpotensi menimbulkan kemacetan lalu lintas saat arus mudik dan balik Lebaran 2019.

Pasalnya, aktivitas perdagangan pada waktu tertentu kerap meluber hingga bahu jalan atau diistilahkan pasar tumpah.

Dinas Perhubungan Kulon Progo mencatat, ada beberapa potensi pasar tumpah di hampir seluruh kecamatan di wilayahnya.

Lokasi pasar tersebut memang berada di pinggir jalan. Di antaranya Pasar Temon (Kecamatan Temon), Pasar Bendungan dan Pasar Wates (Kecamatan Wates), dan Pasar Dekso (Kecamatan Kalibawang).

Jelang hari raya, biasanya pasar-pasar tersebut ramai pengunjung hingga aktivitasnya tumpah ke jalan atau sering disebut prepegan.


"Pasar tumpah ini bisa menimbulkan kemacetan. Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan untuk menata pasar saat musim mudik Lebaran," jelas Kepala Bidang Lalu Lintas, Dishub Kulon Progo, Hera Suwanto, Jumat (24/5/2019).

Disdag nantinya akan meminta para pengelola pasar untuk mengimbau para pedagang agar tidak beraktivitas di bahu jalan hingga berpotensi menimbulkan gangguan lalu lintas.


Hera mengatakan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan jajaran kepolisian untuk pengaturan lalu lintas di sekitar pasar. Dengan demikian, diharapkan arus lalu lintas tetap lancar. (Tribunjogja I Singgih Wahyu)
Share:

Bandara YIA Beroperasi, Lalu Lintas Kulon Progo Direkayasa



TEMPO . CO, Yogyakarta - Kepolisian Kabupaten Kulon Progo telah menyiapkan rekayasa lalu lintas khusus di area bandara baru Yogyakarta International Airport (YIA) yang sudah beroperasi penuh pada Lebaran 2019 ini.


“Pertama kami akan terapkan sistem kanalisasi di depan area bandara baru, terutama dari arah jalur Yogyakarta,” ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Kulonprogo, Ajun Komisaris Polisi Maryanto kepada Tempo, Jumat 24 Mei 2019.

Kanalisasi yanng dimaksud berupa pemasangan pembatas jalan di tengah jalan sepanjang 500 meter. Kanal di area depan bandara di jalur Yogya-Purworejo itu dipasang sejak H-7 hingga H+7 lebaran.

Kanalisasi ini sebagai langkah pertama pemecah arus untuk mengurangi kepadatan kendaraan yang diprediksi terjadi di kawasan depan area bandara.

Selain itu, ujar Maryanto, pihaknya juga menyiapkan rekayasa untuk membuat kendaraan yang datang dari timur (dari arah Kota Yogya) sejak beberapa kilometer sudah bisa menemukan papan petunjuk untuk menentukan lajur kendaraannya. Misalnya jika hendak ke bandara maka kendaraan bisa mengambil lajur kiri atau lajur lurus jika langsung mengarah ke Purworejo atau Kebumen.

“Kami juga antisipasi jika terjadi kepadatan kendaraan di depan area bandara

sehingga membuat kendaraan tidak bisa menyeberang ke jalur utama, maka dibelokkan ke barat (arah Purworejo) terlebih dahulu,” ujar Maryanto.


Maryanto menuturkan titik-titik menuju Bandara YIA baik dari timur dan barat yang mempunyai potensi kerawanan kepadatan antara lain simpang empat Ngelu dan seputar Karangnongko. Jika sudah terjadi kepadatan di dua simpang itu, akan diberlakukan sistem rekayasa tarik manual estafet antar pos.

“Artinya jika kendaraan sampai tiga kali belum lolos lampu merah, maka kami atur arusnya secara manual, dengan mengabaikan traffic light sementara supaya tidak terjadi penumpukan kendaraan," ujarnya.

Maryanto mengatakan pengamanan di bandara baru Kulon Progo bakal dilengkapi dengan pendirian dua pos pemantauan. Satu pos di depan area bandara dan satu lagi di simpang empat Congot yang difungsikan untuk rekayasa lalu lintas dari arah Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).

Pelaksana Tugas General Manager Bandara YIA Agus Pandu Purnama sebelumnya menuturkan dalam menghadapi arus mudik maupun balik di bandara baru, mulai 29 Mei akan dioperasionalkan pos terpadu.


Pada masa lebaran, Bandara Kulon Progo akan melayani penerbangan tambahan atau exttra flight sebanyak 13 penerbangan tambahan dari empat maskapai.

Reporter: Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor: Rahma Tri
https://bisnis.tempo.co/read/1208981/bandara-yia-beroperasi-lalu-lintas-kulon-progo-direkayasa

Share:

Puskesmas dan Rumah Sakit di Kulon Progo yang Buka 24 Jam Selama Lebaran


Oleh Liputan6dotcom pada 27 Mei 2019, 16:00 WIB


Liputan6.com, Kulon Progo - Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiagakan 10 puskesmas dan enam rumah sakit yang siap melayani kesehatan pemudik selama arus mudik dan arus balik Lebaran Idulfitri 1440 Hijriah.

Adapun 10 Puskesmas yang siaga 24 jam selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2019, yakni Puskesmas Temon I, Puskesmas Sentolo I, Puskesmas Galur II, Puskesmas Girimulyo II, Puskesmas Samigaluh I, Puskesmas Panjatan I, Puskesmas Panjatan II, Puskesmas Lendah I, Puskesmas Sentolo II, dan Puskesmas Samigaluh II.

Semua puskesmas di Kulon Progo siap memberikan pelayanan kepada pemudik. Sebanyak 10 puskesmas yang disiagakan 24 jam ini berada di jalur mudik dan balik pada Lebaran 2019 dan sudah memiliki pelayanan rawat inap. Kemudian, puskesmas lainnya memberikan pelayanan kesehatan hingga 20.00 WIB.
 
"Kesiapsiagaan ini dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan dan pengendalian risiko kesehatan selama Lebaran 2019," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Ananta Kogam di Kulon Progo, Senin (27/5/2019), dilansir Antara.

Ia mengatakan 10 puskesmas yang disiagakan pada arus mudik dan arus balik tetap memberikan pelayanan biasa, sehingga tidak mengganggu warga yang akan berobat di puskesmas. "Kami tetap memberikan pelayanan kesehatan seperti biasa, masyarakat tidak perlu resah," katanya.

Selanjutnya, kata Ananta, ada delapan rumah sakit umum baik negeri dan swasta yang melayani kesehatan pemudik 24 jam, yakni Rumah Sakit Kharisma Paramedika, Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Wates, Rumah Sakit Rizki Amalia Temon, RSUD Nyi Ageng Serang Sentolo, Rumah Sakit ST Yusuf Boro, RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan, dan Rumah Sakit Pura Rahajarja Lendah.

"Rumah sakit negeri dan swasta di Kulon Progo siap memberikan pelayanan kesehatan bagi pemudik yang tinggal dan melewati Kulon Progo," kata Ananta.

Selain itu, lanjut Ananta, Dinas Kesehatan juga mendirikan posko kesehatan di Terminal Wates yang siap melayani kesehatan pemudik dan sopir hingga petugas yang sakit selama menjalankan tugasnya.

"Kami hanya mendirikan satu posko kesehatan di Terminal Wates. Hal ini dikarenakan sepanjang jalur mudik di Kulon Progo banyak terdapat Puskesmas dan rumah sakit yang siap melayani kesehatan pemudik. Posko kesehatan di Terminal Wates ini dikhususkan melayani pengguna jalur darat, dan awak bus," dia menandaskan.
Share:

Disnakertrans Kulon Progo Buka Layanan AK-1 pada H-1 Lebaran - TRIBUNJOGJA.COM

Petugas Polisi Berjaga Di Titik Titik Macet Tol Cipali

Di antaranya terkait pelayanan bagi pemohon kartu kuning atau kartu tanda pencari kerja alias AK-1.

Kepala Disnakertrans Kulon Progo, Eko Wisnu Wardhana mengatakan layanan permohonan AK-1 akan dilayani pada Selasa (4/6/2019) atau H-1 Lebaran.

Hal ini untuk memberi kesempatan bagi masyarakat yang membutuhkannya.

Terutama, bagi warga yang berniat mencari kerja selepas masa Lebaran.


"Sebetulnya di tanggal itu sudah masuk masa cuti Lebaran bagi instansi pemerintahan namun untuk pelayanan pada masyarakat tetap kami buka. Kami berharap kesempatan ini bisa dimanfaatkan sebai-baiknya oleh masyarakat,"kata Eko, Minggu (26/5/2019).

Karena sudah dalam masa liburan. pada tanggal pelayanan khusus tersebut pihaknya hanya melayani permohonan AK-1 dari pukul 09.00 hingga pulul 12.00.

Sedangkan setelah itu pelayanan baru akan dibuka kembali pada Senin (10/6/2019) seiring habisnya masa liburan dan normalnya kembali jadwal kerja instansi pemerintahan.

Eko menyebut, di waktu normal, pelayanan permohonan AK-1 dilayani setiap hari kerja yakni Senin sampai dengan Jumat.

Sedikitnya ada 15 orang per hari yang mengakses layanan tersebut.

Adapun angka pengangguran di Kulon Progo tercatat menurun dari tahun ke tahun.

Pada 2015 lalu, Disnakertrans mencatat angka pengangguran mencapai 8.000 orang dengan tingkat pengangguran terbuka 3,7 persen.

Jumlah tersebut berangsur menurun jadi 3.778 orang hingga Agustus 2018 kemarin dengan tingkat pengangguran terbuka 1,49 persen.

Artinya, ada penurunan sekitar 42 persen atau hampir separuhnya.

Dengan angka yang ada saat ini, terdapat tiga orang pengangguran pada setiap 200 orang warga Kulon Progo.

Adapun jumlah angkatan kerja sebanyak 277.000 orang dan setiap tahun rata-rata terdapat 3.000 pencari kerja yang mengajukan AK-1.

Eko menyebut, jumlah pencari kerja pada 2018 lalu sebanyak 3.891 orang dengan 3.205 orang di antaranya telah menjalani penempatan kerja lokal, daerah, maupun antar daerah.

"Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan angka pengangguran ini seperti pesatnya pembangunan dan perkembangan pariwisata. UMKM juga semakin menjamur dan banyak pelatihan kerja sehingga warga lebih berkompetensi," kata Eko.

(http://jogja.tribunnews.com/2019/05/26/disnakertrans-kulon-progo-buka-layanan-ak-1-pada-h-1-lebaran)

Share:

24 May 2019

Melihat Aspek Geologi Pembangunan Bandara YIA Kulon Progo

 Melihat Aspek Geologi Pembangunan Bandara YIA Kulon Progo

Aspek geologi dalam pembangunan Yogyakarta International Airport (YIA) sangat penting untuk diperhatikan guna menciptakan infrastruktur yang berkelanjutan.

Hal itu mengemuka dalam Kuliah Umum 'Yogyakarta International Airport dari Sudut Pandang Geologi' yang digelar oleh Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) pada Kamis (23/5/2019).

Kuliah umum ini menghadirkan dua pembicara yakni Imam A Sadisun selaku anggota Komite Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Dosen Fakultas Geologi Universitas Padjadjaran Adjat Sudrajat.


Imam mengatakan, aspek geologi harus diperhatikan dalam konteks infrastruktur untuk menghindari kendala-kendala.


Sebab kata Imam, aspek geologi bisa menjadi kendala, untuk itu harus diwaspadai.

"Aspek geologi yang yang harus diwaspadai seperti likuifaksi. Kita harus pahami dengan baik potensi likuifaksinnya. Sehingga infrastruktur sudah didesain agar tahan dengan potensi likuifaksi," ujarnya.

Sementara itu, Dosen Fakultas Geologi Universitas Padjadjaran (Unpad) Adjat Sudrajat menambahkan, data mengenai geologi sudah tersedia dan diteliti oleh para dosen ITNY.

"ITNY sangat intensif, buktinya secara fisik mendirikan kampus lapangan. Bagi Geologi, kampus lapangan itu mutlak. Itu sudah jadi bukti pengetahuan mengenai Kulon Progo sudah lengkap dengan adanya kampus Geologi lapangan," kata dia.


Sehingga, informasi mengenai jenis batuan yang lunak maupun batuan yang dapat menimbulkan likuifaksi juga sudah diketahui.

Untuk itu, perencanaan pembangunan yang berkelanjutan harus memperhatikan seluruh aspek.

"Maka mitigasi atau pengurangan bahaya akan dilakukan, sehingga menuju keamanan sudah diperhitungkan dan sebagian besar sudah diketahui oleh peneliti dari institut ini," jelasnya. (Tribunjogja I Noristera Pawestri)



Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Melihat Aspek Geologi Pembangunan Bandara YIA Kulon Progo, http://jogja.tribunnews.com/2019/05/23/melihat-aspek-geologi-pembangunan-bandara-yia-kulon-progo.
Penulis: Noristera Pawestri
Editor: has
Share:

Ketika Tukang Becak di Kulon Progo Dapat THR

 

istimewa

Tukang becak di seputaran kota wates mendapat THR alias santunan berupa uang Rp150.000 dan bingkisan yang berasal dari dana zakat infak fan sodakoh yang terkumpul melalui Baznas setempat.


TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Sebanyak 134 pengayuh becak di sekitaran Kota Wates mendapatkan 'THR' dari Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Kamis (23/5/2019).

Selain uang tunai senilai Rp150.000, mereka juga mendapatkan bingkisan berupa paket bahan makanan pokok alias sembako.

Pembagian 'THR' itu merupakan realisasi pemberian santunan dari hasil zakat, infak, dan sodaqoh (ZIS) yang telah dikumpulkan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kulon Progo.


Dana tersebut berasal dari penyisihan dana dari gaji para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo maupun masyarakat umum melalui Baznas.

Adapun para pengayuh becak itu biasanya mangkal di beberapa titik keramaian publik di Wates.

Antara lain di pasar, stasiun kereta, simpang lima Karangnongko, dan terminal bus.

Senyum bahagia langsung terpancar dari wajah mereka ketika mendapatkan amplop berisi uang tersebut.

"Uangnya nanti untuk berlebaran, njajakke (menraktir) cucu dan anak. Sebagiannya buat perbaiki becak, ada yang perlu dilas," kata Waluya (59), satu di antara pengayuh becak ketika ditemui di depan rumah dinas Bupati Kulon Progo.

Bersamaan acara itu juga digelar Pasar Rakyat Ramadan yang menjajakan berbagai jenis sembako dan barang murah.

Warga Kriyanan, Kelurahan Wates ini mengaku pemberian santunan tersebut sangat berarti bagi dirinya dan rekan-rekan.
Share:

19 May 2019

Dimulai Tahun Ini, Stasiun Kedundang Dibuat Baru



Tribunnews.com/Apfia Tiocony Billy
Presiden Jokowi meresmikan kereta bandara, Selasa (2/1/2018)

TRIBUNNEWS.COM, KULON PROGO - Kereta api khusus menuju Bandara Internasional Yogyakarta (BIY) alias Yogyakarta International Airport (YIA) di Temon, Kabupaten Kulon Progo akan segera dibangun.

Konstruksi fisiknya dimungkinkan berjalan mulai tahun ini.

Kepala PT KAI Daops 6 Yogyakarta, Eko Purwanto mengatakan informasi terakhir yang didapatkannya dari manajemen pusat, jalur kereta khusus bandara itu akan segera berjalan konstruksinya.


Yakni, pembangunan trase jalur dari Stasiun Kedundang menuju gedung terminal penumpang di Bandara YIA. Tahapan-tahapan pembangunan menurutnya sudah berjalan, termasuk sosialisasi kepada warga yang lahannya bakal terdampak pembangunan jalur kereta tersebut.

Sedangkan pembangunan nantinya akan dilakukan oleh DIrektorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.

"Informasinya, tahun ini akan dimulai konstruksinya. Stasiunnya (Kedundang) akan dibuat baru lagi oleh DJKA," kata Eko seusai memantau jalur rel menyambut Lebaran 2019 di Stasiun Wates, Kamis (16/5/2019).


Sementara ini, akses transportasi massal menggunakan kereta api untuk para penumpang penerbangan di YIA dilayani oleh satu rangkaian kereta.

Eko menyebut, KA tersebut dirancang dedicated untuk melayani penumpang YIA dan beroperasi reguler secara rutin setiap harinya.

Titik pemberangkatannya antara lain dari Stasiun Maguwo, Stasiun Tugu, Stasiun Wates, dan titik akhir pemberhentian di Stasiun Wojo, Kabupaten Purworejo.

Skema yang sama juga berlaku untuk mengangkut penumpang dari YIA yang hendak meneruskan perjalanan menggunakan kereta api.

Eko mengatakan, perjalanan kereta bandara itu disusun menyesuaikan jadwal penerbangan di YIA meski sementara ini baru ada satu jadwal kedatangan dan keberangkatan pesawat yakni dari maskapai Citilink.

Sedangkan ke depannya, seiring rencana penambahan penerbangan di bandara tersebut, pihaknya juga akan menyesuikan jadwal kereta. Di antaranya, mengoperasikan kereta api sampai malam jika ada penerbangan malam.

Rekayasa operasi perjalanan dengen menghentikan kereta reguler tertentu di Stasiun Wojo juga akan dilakukan apabila diperlukan.


Hal ini untuk mengantisipasi apabila terjadi keterlambatan kereta maupun pesawat sehingga penumpang tetap bisa terangkut.

Pihaknya terus menjalin komunikasi dengan berbagai pihak, terutama maskapai penerbangan untuk mensinkronkan jadwal tersebut.

"Kami juga sudah bertemu dengan PT Angkasa Pura I dan manajemen Garuda Indonesia di Yogyakarta. Komunikasi terus kami lakukan supaya sinkron jadwalnya sehingga penumpang bandara bisa terlayani dengan baik," kata Eko. (Tribunjogja I Singgih Wahyu)
 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jalur Kereta Bandara YIA Kulonprogo Dimulai Tahun Ini, Stasiun Kedundang Dibuat Baru, http://www.tribunnews.com/regional/2019/05/16/jalur-kereta-bandara-yia-kulonprogo-dimulai-tahun-ini-stasiun-kedundang-dibuat-baru.

Editor: Sugiyarto
Share:

Jalur Mudik Kulon Progo - Purworejo Ambles, Warga Amankan Barang Berharga - suara.com

Jalur Mudik Kulon Progo - Purworejo Ambles, Warga Amankan Barang Berharga
Ruas jalan penghubung Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, tepatnya di Desa Ngargosari, Kecamatan Samigaluh ambles sedalam satu meter dan panjang 20 meter.
Supriyono salah satu warga Desa Ngargosari Supriyono mengatakan, amblesnya badan jalan ini selain membahayakan pengendara, juga mengancam tiga rumah warga yang berada di bawah jalan.
"Kami sangat resah karena khawatir tebing setinggi 10 meter yang menopang jalan raya ini akan ambles sewaktu-waktu," kata Supriyono.
Selain ambles, aspal di sekitar lokasi juga mulai retak akibat pergeseran tanah. Amblesnya tanah ini membahayakan aktivitas warga yang melintas. Sebelum ambles, keretakan jalan ini sudah terjadi sejak awal 2017.
Ia menduga amblesnya jalan tersebut karena kondisi tanah yang labil, ditambah aktivitas lalu lintas yang cukup tinggi.
Saat ini, Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM DIY melakukan pembangunan talud di sisi jalan agar tidak terjadi longsor dan membahayakan warga yang tinggal di bawahnya.
"Kami berharap DPU-ESDM DIY segera memperbaiki jalan karena jalan provinsi ini sangat strategis bagi warga di Samigaluh. Selain itu, kondisi jalan yang seperti ini mengancam tiga rumah yang ada di bawahnya.
Warga yang rumahnya terancam dengan amblesnya jalan ini, Sarjiah mengaku khawatir kalau ada hujan mengguyur wilayah tersebut. Hal ini akan meningkatkan potensi amblesnya jalan yang nantinya turut berdampak kepada rumahnya.
"Saya tukut dan khawatir kalau hujan. Kami takut tebing dekat rumah ambrol dan menimpa rumah. Kami sudah menyiapkan barang-barang berharga kalau sewaktu-waktu terjadi hujan deras," katanya.
Ia berharap jalan tersebut segera diperbaiki. Di samping untuk keselamatan warga sekitar, juga demi kelancaran arus lalu lintas. Apalagi sebentar lagi akan memasuki arus mudik dan balik lebaran.
"Jalan vital jadinya kerap dilewati pemudik, semoga nanti sudah ada perbaikan," katanya. (Antara)
Share:

13 May 2019

Detail Outer Ring Road Kulon Progo Belum Jelas




TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas


TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Gambaran detail rencana pembangunan jalur lingkar luar (outer ring road) di wilayah Kulon Progo hingga kini belum diketahui secara pasti.

Trase yang akan digunakan hingga saat ini juga belum ditentukan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo, Gusdi Hartono mengatakan pihaknya masih menunggu keputusan dari Pemerintah DIY untuk pembangunan jalur outer ring road di Kulon Progo tersebut.


Sehingga, perencanaan untuk percepatan pembangunannya juga belum bisa dibuat.

"Proyek tersebut memang ditangani oleh Pemerintah DIY sehingga regulator di tingkat kabupaten belum tahu pasti lokasi maupun rute yang akan digunakan," kata Gusdi, Minggu (12/5/2019).
Disebutnya, rencana pembangunan outer ring road untuk ruas Ngeplang (Sentolo)-Dekso (Kalibawang) lalu tembus ke Magelang dan Godean itu masih dicari formasinya.

Yakni apakah hanya akan memperlebar jalan eksisting atau justru membuat jalur baru.

Demikian juga untuk arah Ngeplang ke selatan sebagai jalan tembus ke Bantul serta kawasan Yogyakarta International Airport (YIA) di Temon masih mencari rutenya.

Opsi yang tersedia adalah bisa langsung ke selatan dari Ngeplang atau mencari rute lain yang tembus ke jalur jalan lintas selatan (JJLS).

Sementara ini, Gusdi menyebut bahwa outer ring road di wilayah utara dimungkinkan masih menggunakan trase lama.

Sedangkan pengembangan outer ring road wilayah selatan belum ditentukan trasenya serta masih dilakukan survei lapangan.

Karena belum ada rencana final, pihaknya juga belum berencana melakukan pembebasan tanah.
"Kalau tetap menggunakan trase lama, berarti tinggal pelebaran saja. Sedangkan jika pakai jalur baru maka pembebasan tanah total. kami belum dapat kesimpulan finalnya rute mana yang ditetapkan," jelas Gusdi.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo menyebut informasi awal outer ring road akan dibangun dari Jalan Magelang-Godean-Dekso-Sentolo-langsung Bantul (Piyungan)-Prambanan.

Hanya saja sampai saat ini memang belum diputuskan jalur atau trase yang akan digunakan, khususnya di wilayah Kulon Progo.

Ia hanya berharap jalur jalan itu nantinya harus bisa mendongkrak perekonomian Kulon Progo dan tidak meninggalkan potensi lokal seperti UMKM.(TRIBUNJOGJA.COM)

Share:

Keluhan Buruh di Kulon Progo soal THR Kini Bisa Diadukan via WhatsApp



Shutterstock Ilustrasi THR

KULON PROGO, KOMPAS com - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mempermudah caraburuh mengadu seputar Tunjangan Hari Raya ( THR).

Mereka membuka layanan lewat telepon maupun pesan singkat ke nomor telepon petugas Posko Pengaduan THR Disnakertrans Ritus Widyanurti di nomor 085868542507 dan Hadrianus Widiharyoko di nomor 081804112913.

Selain melalui telepon, pengadu juga bisa datang langsung ke posko THR di kantor mereka di Jalan Sugiman Nomor 03, Wates Kulon Progo.

Kepala Disnakertrans Kulon Progo, Eko Wisnu Wardhana menyatakan, akan menindaklanjuti semua keluhan dan pengaduan seputar Tunjangan Hari Raya 2019 ini.

"Laporan (pengaduan) pekerja akan kami tindaklanjuti dengan datang ke perusahaan. Laporan itu bisa datang langsung (ke posko) atau lewat WA, intinya tersampaikan ke kami," kata Eko Wisnu, di kantor Pemkab, Jumat (10/5/2019).

Posko THR kembali berfungsi untuk menerima persoalan seputar THR. Baik itu yang tidak menerima, terlambat, hingga jumlah yang tidak sesuai dengan ketentuan berlaku.

Disnakertrans memastikan akan mendatangi perusahaan yang diadukan untuk membantu mediasi. Bila mediasi gagal, pihaknya akan melaporkan ke pegawai pengawas ketenagakerjaan.

Pemerintah bahkan sudah mensosialisasikan hal serupa pada 60 dari 80 pengusaha di Kulon Progo.

Mereka ini adalah para pengusaha yang mempekerjakan lebih dari 10 karyawan. "Bahkan, perusahaan yang belum datang akan didatangi," kata dia.

Dalam sosialisasi itu, Disnaker menghimbau agar perusahaan tidak perlu menunggu mendekati hari raya untuk menyalurkan THR. Eko Wisnu mengatakan, perusahaan sejatinya sudah memperhitungkan sejak semula.

Karenanya, masih menurut Eko, bila ada perusahaan belum memberi THR sesuai hak buruh, buruh bisa meminta bantuan mediasi.

"Kita biaa turun ke lapangan ke perusahaan-perusahaan," kata Eko.

Dunia usaha Kulon Progo sebenarnya cukup kondusif dari keluhan buruh soal THR. Disnaker menerima rata-rata 2-3 keluhan di tiap masa penyaluran THR hari raya keagamaan.

Keluhan biasanya terkait buruh terlambat menerima THR.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 6 Tahun 2016 tentang THR Keagamaan Pekerja/ Buruh di Perusahaan memuat bahwa perusahaan wajib membayar THR pada buruh yang mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus-menerus atau lebih, diberikan sebesar satu bulan upah.

Bagi pekerja atau buruh yang mempunyai masa kerja satu bulan secara terus-menerus tetapi kurang dari 12 bulan, diberikan THR secara proporsional sesuai dengan perhitungan masa kerja/12 bulan x 1 bulan upah.

THR bagi pekerja atau buruh di perusahaan swasta, diberikan setidaknya satu minggu (H-7) sebelum Hari Raya Idul Fitri.

PenulisKontributor Yogyakarta, Dani Julius Zebua
EditorRobertus Belarminus
Share:

Ikan Asin Berformalin Beredar di Kulonprogo saat Ramadan

 

KULONPROGO - Petugas Satpol PP Kulonprogo menemukan ikan asin yang positif mengandung formalin beredar di pasar tardisional. Ikan asin jenis tari nasi ini, ditemukan petugas saat melakukan pengawasan makanan beredar di Pasar Dekso, Kalibawang, Kulonprogo Minggu (12/5/2019).

Petugas gabungan dar Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan maupun Dinas Kelautan dan Perikanan, menyisir dan mengawasi barang yang ditawarkan pedagang.

Mereka juga memeriksa kondisi dagangan dan mengambil sampel ikan asin. Petugas mengambil 14 sampel ikan asin dari para pedagang. Namun setelah semuanya dilakukan pengujian menggunakan formalin test kit, hanya ada dua sampel yang positif.

“Ini kita dapat dari dua pedagang setelah kita uji sampel dengan formlain test kit. Ada dua yang positif mengandung formalin,” jelas Kasi Penyidikan dan Penindakan Satpol PP Kulon Progo, Qumarul Hadi.


Satu pedagang memiliki 6,5 ons teri nasi, dan satu lagi seberat 1,3 kilogram. Ikan asin ini tidak disita namun dikembalikan kepada pedagang. Pedagang hanya diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mejual kembali.

“Kalau nanti kita temukan lagim bisa kita proses hukum,” jelasnya

Pedagang yang menjual ikan asin berformalin, Suyatmi mengaku tak tahu menahu bila ikan asin yang ia jual mengandung bahan pengawet mayat. Ia mengaku baru pertana kali membeli ikan teri nasi di Pasar Beringharjo. Saat itu dia beli 3 kilogram dan sudah dijual selama 10 hari.

“Ini masih tersisa 13 ons. Saya tidak tahu kalau adakandugan formalinnya,” jelasnya.

(kha)

Share:

11 May 2019

Semua Penerbangan Tambahan saat Lebaran di Jogja Dialihkan ke Bandara Baru

Sebanyak 52 penumpang terbang dengan pesawat Citilink dari Bandar Udara Yogyakarta International Airport menuju Halim Perdanakusuma pada Senin (6/5/2019). Hari ini, Citilink menjadi maskapai pertama yang mengoperasikan armada di YIA. 

Ilustrasi - Proses pengerjaan Bandara New Yogyakarta International Airport di Kulon Progo, DIY, Rabu (24/4 - 2019).

Harianjogja.com, KULONPROGO - Penerbangan tambahan pada libur Lebaran 2019 di DIY dipastikan bakal dialihkan ke bandara baru di Kulonprogo.

Demi membantu Bandara Internasional Adisucipto Yogyakarta (YOG), PT Angkasa Pura I (Persero) akan memindahkan semua penerbangan tambahan atau extra flight menuju Yogyakarta ke Bandara Internasional Yogyakarta (YIA).

Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I (Persero) Devy W. Suradji mengatakan, guna membantu untuk mengantisipasi lonjakan penumpang di Bandara Adisucipto, fasilitas Bandara YIA akan menampung seluruh penerbangan tambahan menuju Yogyakarta pada musim puncak Lebanran 2019.

"Semua extra flight lebaran masuknya ke YIA, jadi tidak masuk ke Adisucipto, setiap tahun biasanya ada tambahan 32 penerbangan, semoga 32 juga ya tahun ini," katanya saat menyambut penerbangan komersial pertama di Bandara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo, Senin (6/5/2019).

Kapasitas Bandara YIA sendiri mencapai 14 juta penumpang per tahun, sedangkan kapasitas Bandara Adisucipto Yogyakarta (YOG) hanya 1,8 juta penumpang per tahun. Adapun saat ini Bandara Adisucipto melayani hingga 8,4 juta penumpang per tahunnya.

Sebagai langkah awal, maskapai berbiaya hemat (LCC) Citilink Indonesia melakukan penerbangan komersial perdana ke Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (6/5/2019).

Penerbangan QG 132 menggunakan armada Airbus A320 (PK-GQR) dengan 96 penumpang ini berangkat dari Bandara Halim Perdanakusumah (HLP) pada pukul 11.30 WIB dan tiba di YIA pukul 12.15 WIB.

Setiba di YIA, pesawat disambut water salute oleh 2 armada Satuam Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK). Kemudian saat masuk terminal kedatangan, penumpang disambut tarian khas Kulon Progo yaitu "Tari Angguk Sigrak" yang dipersembahkan oleh PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi berharap, dengan dibukanya penerbangan Citilink Indonesia dari dan menuju YIA ini bisa menjadi rute alternatif bagi masyarakat yang ingin bepergian ke Yogyakarta.

Penerbangan rute HLP-YIA ini menggantikan salah satu jadwal penerbangan Citilink Indonesia rute Bandara Internasional Halim Perdanakusuma (HLP) menuju Bandara Internasional Adisutjipto (JOG). Penerbangan rute HLP-YIA beroperasi setiap hari menggunakan pesawat Airbus A320 dengan kapasitas angkut sebanyak 180 penumpang.

Penerbangan ini dijadwalkan berangkat setiap hari dari Bandara Internasional Halim Perdanakusuma (HLP) pukul 11.30 WIB dan tiba di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) pukul 12.40 WIB dengan Nomor Penerbangan QG 132.

Sementara itu, penerbangan sebaliknya akan berangkat dari YIA pukul 13.10 WIB dan tiba di HLP pukul 14.15 WIB dengan nomor penerbangan QG 133.

"Angkasa Pura I berharap dengan dibukanya Bandara Internasional Yogyakarta ini dapat meningkatkan konektivitas ke Yogyakarta dan Jawa Tengah, yang pada akhirnya dapat mengembangkan perekonomian Jawa bagian selatan dan sekitarnya," katanya dalam keterangan yang diterima.

Pada sisi darat, YIA akan memiliki luas terminal 210.000 m2 dengan kapasitas penumpang sebanyak 14 juta penumpang per tahun. Adadpun di sisi udara, YIA memiliki runway atau landas pacu sepanjang 3.250 x 45 meter dengan 23 parking stand seluas 159.140 m2. NYIA juga akan dilengkapi fasilitas sebanyak 10 unit garbarata.

Sumber : Bisnis.com
Editor : Bhekti Suryani
 
Share:

Mudik ke Kulon Progo, Yuk Mampir ke Pemecah Gelombang Pantai Glagah


ANGGARA WIKAN PRASETYA

Kompas.com


Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Pemecah Gelombang di Pantai Glagah, Kulon Progo.

KULON PROGO, KOMPAS.com – Mudik merupakan tradisi tahunan yang dilakukan masyarakat Indonesia pada momen Hari Raya Idul Fitri. Tak hanya bertemu keluarga dan sanak saudara, mudik biasanya satu paket dengan aktivitas berwisata.

Bagi mereka yang bertujuan atau sekadar melewati Kulon Progo saat mudik, ada baiknya untuk berkunjung ke obyek-obyek wisata di sana. Saat ini ada banyak obyek wisata menarik di Kulon Progo yang sayang untuk dilewatkan.
 
Salah satu obyek wisata yang kini menjadi salah satu ikon Kulon Progo adalahPantai Glagah. Hal itu karena terdapat pemecah gelombang yang langka di pantai ini sehingga membuat banyak orang penasaran.

Pantai Glagah berlokasi di Desa Glagah, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Pantai yang berada di selatan Bandar Udara Yogyakarta Internationa Airport (YIA) ini berjarak sekitar 42 kilometer dari pusat Kota Jogja.

Benteng pemecah gelombang

Pemecah gelombang merupakan atraksi wisata utama yang ada di Pantai Glagah. Banyak pengunjung datang ke pantai ini untuk melihat secara langsung seperti apa pemecah gelombang itu.

Ada dua pemecah gelombang di kawasan Pantai Glagah ini. Pemecah gelombang yang banyak dikunjungi wisatawan ada di sisi barat yang satu bagian dengan kawasan pantai pasir Glagah. Pemecah gelombang sisi timur bisa dijangkau melalui Dermaga Adikarta.

Ombak yang menghantam pemecah gelombang menjadi atraksi menarik lain di Pantai Glagah ini. Saat sedang besar, ombak yang menghantam pemecah gelombang akan menghasilkan percikan air raksasa nan menakjubkan.



Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Pemecah Gelombang di Pantai Glagah, Kulon Progo

Momen inilah yang dinantikan oleh para pengunjung untuk berfoto. Mereka berharap agar bisa berfoto dengan latar belakang percikan air yang besar ketika ombak besar menghantam pemecah gelombang.

Namun, momen ini tidak bisa diperkirakan. Pengunjung harus memperhatikan gelombang yang ada di laut selatan. Saat ombak kemungkinan besar, mereka harus segera berpose untuk menangkap momen ketika ombak menghantam pemecah ombak.

Namun, tidak selalu ombak yang menghantam cukup besar untuk menghasilkan percikan air besar. Tidak jarang saat sudah berpose untuk foto, ombak terlalu kecil sehingga tidak menghasilkan momen yang diharapkan.

Atraksi wisata lain

Selain pemecah gelombang, masih ada atraksi wisata lain yang bisa dikunjungi di Pantai Glagah. Ramainya obyek wisata ini membuat banyak orang yang berjualan di sepanjang jalan menuju pemecah gelombang sehingga tampak seolah seperti pasar.

Aneka makanan dan suvenir menarik bisa didapatkan di pasar tersebut, mulai dari kaus, buah jambu, hingga undur-undur laut. Bahkan ada pula kolam renang untuk pengunjung yang membawa anak.



Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Perahu Wisata di Pantai Glagah, Kulon Progo.

Selain itu, ada pula perahu wisata yang akan membawa pengunjung berkeliling danau yang berada di kawasan Pantai Glagah ini. Menurut pengamatan KompasTravel, Minggu (28/04/2019), ada banyak pengunjung yang naik perahu wisata ini.

Tiket masuk Pantai Glagah cukup terjangkau, yakni hanya Rp 5.000. Waktu terbaik untuk berkunjung ke sini adalah sore hari menjelang matahari terbenam ketika cuaca sedang cerah.

PenulisAnggara Wikan Prasetya
EditorSri Anindiati Nursastri
Share:

Gubernur DIY dukung pembangunan Embarkasi Haji Kulon Progo

 

Kulon Progo (ANTARA) - Rencana pembangunan embarkasi haji di Desa Triharjo, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, sudah mendapat izin dari Gubernur Sri Sultan HB X, kata Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo.

Hasto di Kulon Progo, Jumat, mengatakan awalnya, pemkab mengusulkan dua kandidat lokasi embarkasi haji, yaitu di Desa Hargomulyo, Kecamatan Kokap dan Desa Margosari, Kecamatan Pengasih.

Ngarso Dalam (Sri Sultan HB X) mengarahkan kalau tanah yang digunakan merupakan tanah Kasultanan atau tanah Pakualaman, jangan sampai dijadikan tanah negara atau tanah pemerintah karena menyebabkan status tanah Kasultanan dan Pakualaman hilang.

"Ngarso Dalem sangat mendukung rencana kami untuk mengupayakan pembangunan embarkasi haji di Kulon Progo dengan catatan jangan menghapuskan kepemilikan tanah Kasultanan dan Pakualaman," kata Hasto.

Ia mengatakan dukungan dari Ngarso Dalem sudah jelas, sehingga Pemkab Kulon Progo akan bekerja cepat untuk pembangunannya.

"Kebutuhan embarkasi haji sangat penting yang terintegrasi imigrasi. Konsep kami itu, membangun embarkasi haji terintegrasi dengan imigrasi," katanya.

Hasto mengatakan dampak adanya embarkasi di Kulon Progo, yakni urusan umrah dan haji bisa diambilalih oleh Kulon Progo. Urusan imigrasi juga di Kulon Progo, sehingga urusannya lebih komplek ada di Kulon Progo.

"Kami akan membesarkan imigrasi dengan adanya umrah, haji yang berangkat dari Kulon Progo. Bandara internasional itu identik dengan imigrasi, sehingga turis asing centernya di Kulon Progo," katanya.

Dia mengatakan lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan embarkasi haji, idealnya enam hektare. Tapi, lahan di Triharjo, luasnya lebih dari enam haktare, yang terdiri dari dua hektare tanah milik pemerintah dan enam hektare milik tanah kas desa.

Rencana pembangunan embarkasi akan diusulkan mulai 2020, dan pada 2019 ini fokus menyelesaikan administrasi kepemilikan tanah.

"Kami target pembebasan tanah pada akhir tahun ini, kemudian tahun depan pembangunannya. Kalau tahun ini selesai proses pengadaan tanahnya, bersamaan menyusun rencana detail teknis, kemudian kami ajukan ke Kementerian Agama," katanya.

Lebih lanjut, Hasto mengatakan Pemkab Kulon Progo bekerja sama dengan Kementerian Agama untuk membangun embarkasi haji.

"Apakah nanti menggunakan dana jamaah haji yang uangnya dikelola Kementerian Agama, atau sumber lain. Kementerian Agama sendiri sudah menunjukkan ketertarikan bahwa lebih baik di bawah Kementerian Agama," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Triharjo, Samsu Giharto mengatakan belum lama ini pihaknya telah berkomunikasi dengan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kulon Progo terkait pemanfaatan lahan seluas sembilan hektare di wilayahnya untuk dijadikan lokasi embarkasi haji.

Lahan tersebut meliputi lima hektare tanah kas desa dan empat hektar tanah Paku Alam Ground (PAG). Untuk tanah kas desa, lokasinya berada di area persawahan Desa Triharjo. Saat ini difungsikan sebagai perkebunan tebu dan telah dikontrak rutin oleh Pabrik Madukismo, Bantul selama satu tahun. Beberapa hektare di antaranya digunakan petani setempat untuk menanam padi.

Sedangkan tanah yang berstatus milik PAG mencakup kawasan gedung balai desa dan hunian serta tempat usaha warga sekitar.

"Total ada 10 kepala keluarga, tapi itu tidak ada masalah, karena bukan tanah hak milik mereka," ujarnya.

Samsu memastikan, pemerintah desa dan masyarakat menyambut baik rencana pemanfaatan lahan tersebut untuk dijadikan Embarkasi Haji. Namun, sebelum melangkah lebih jauh, pemerintah terlebih dulu harus memberi kepastian ihwal nasib warga terdampak.

"Jadi ada tiga yang perlu diperhatikan, pertama soal hunian warga di PAG, mereka juga ingin dapat tempat baru, lalu lahan pengganti untuk petani, dan terakhir soal nasib tanah pelungguh [tanah bengkok] yang merupakan hak perangkat desa," kata dia.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Budi Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2019
Share:

Soal Pengangkatan Bupati Kulon Progo Jadi Kepala BKKBN Viral di Medsos


Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo. Foto: Tugu Jogja.


Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, santer dikabarkan diangkat menjadi Kepala BKKBN oleh Presiden Joko Widodo. Surat pengangkatan Hasto sebagai Kepala BKKBN beredar luas melalui media sosial di Kulonprogo. Hanya saja dalam surat tersebut memang belum ditangani oleh Presiden Jokowi.

Dalam Surat Keputusan (SK) Nomor 33/TPA Tahun 2019 tentang Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Utama di lingkungan BKKBN, Bupati Hasto ditetapkan sebagai Kepala BKKBN. Hanya saja dalam surat itu belum tercantum tanda tangan Presiden Joko Widodo. Namun baru ditandandatangani Deputi Bidang Administrasi Sekretaris Kabinet, Farid Utomo.
 
Sekretaris Daerah (Sekda) Kulonprogo, Astungkoro, ketika dikonfirmasi mengaku belum menerima surat tersebut secara resmi. Sehingga pihaknya berharap masyarakat untuk bersabar menunggu kepastian kebenaran surat tersebut.

"Iya, sudah banyak yang menanyakan. Saya sendiri tidak tahu surat itu darimana,"tutur Astungkoro ketika dikonfirmasi, Kamis (9/5/2019) malam.

 Sampai saat ini memang belum ada surat resminya. Namun demikian ia mengaku sudah menanyakannya ke Bupati Hasto Wardoyo, dan bahkan mengucapkan selamat. Namun Bupati Hasto Wardoyo juga mengaku belum menerima surat secara resmi dari pemerintah pusat.

Karena belum ada surat resmi, pemerintah Kulon Progo sendiri belum mengambil langkah apapun terkait dengan pengangkatan orang nomor satu di Kulonprogo tersebut. Jika memang nanti ada surat resmi yang memastikan pengangkatan tersebut, barulah akan ada proses termasuk dari Kementrian Dalam Negeri.

"Kita tetap menunggu surat resminya,"tandasnya.

Berikut ini adalah surat pengangkatan Hasto sebagai Kepala BKKBN beredar luas di media sosial.

Surat pengangkatan Hasto sebagai Kepala BKKBN beredar luas di media sosial. Foto: erl.

Bupati Kulon Progo sendiri belum bisa dikonfirmasi. Pesan singkat ataupun telepon ke nomor pribadinya juga belum ada respon. Karena berdasarkan asisten pribadinya, Hasto Wardoyo baru saja mendarat di Bandara Adisutjipto

"Bapak baru saja landing,"tutur Ajudan Bupati Kulonprogo, Alfian. (erl/adn)

Disalin dari : https://kumparan.com/tugujogja/soal-pengangkatan-bupati-kulon-progo-jadi-kepala-bkkbn-viral-di-medsos-1r2wMtcz0mg
Share:

Penambang di Kulon Progo Segera Dilatih Cari Emas Tanpa Merkuri




TRIBUNJOGJA/Bramasto Adhy


TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pelatihan pengolahan emas tanpa menggunakan merkuri akan diberikan kepada para penambang emas di Kecamatan Kokap.

Diharapkan ke depannya penambangan emas tidak merusak lingkungan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kulon Progo, Arief Prastowo mengatakan pelatihan yang diinisiasi Badan Pengkajiand an penerapan teknologi (BPPT) DIY itu rencananya akan dilakukan pada Juni mendatang.


Lembaga tersebut menurutnya telah merampungkan proyek percontohan pengolahan emas tanpa merkuri yang berjalan sejak tahun lalu sehingga bisa segera diaplikasikan secara luas.


"Harapannya, setelah ada fasilitas pengolahan emas tanpa merkuri, penambang emas ilegal di Kokap segera mengurus izin dan tidak lagi memakai merkuri untuk pengolahannya," kata Arief, Selasa (7/5/2019).

Area penambangan emas di Kokap mencapai luasan sekitar 100 Hektare dan sudah ditetapkan menjadi wilayah pertambangan rakyat (WPR).

Sebarannnya antara lain di Desa Kalirejo (75 Ha) dan Hargorejo (25 Ha) meski DLH belum mengetahui pasti jumlah penambangaktifnya lantaran pada 2013 sempat terhenti aktivitasnya.

Diakuinya, mayoritas penambang emas di Kulon Progo masih menggunakan merkuri.

Padahal, penggunaan zat kimia itu dilarang lantaran merusak lingkungan.

Pelatihan yang akan digelar nantinya menyasar penambangemas skala kecil agar bisa meraih emas tanpa merusak alam.
Share:

DKP Kulon Progo Beri Pelatihan Teknik Mesin Kapal bagi Nelayan Kecil




TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
 
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo pada tahun ini memberikan pelatihan perbaikan mesin motor perahu tempel kepada nelayan kecil.

Pelatihan itu diharapkan bisa menunjang aktivitas nelayan dalam mencari ikan.

Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil, DKP Kulon Progo, Sugiharto mengatakan kegiatan nelayan mencari ikan di laut tidak bisa lepas dari penggunaan kapal mesin.


Maka itu, penting bagi nelayan untuk mengetahui seluk beluk mesin kapal tersebut.

Pasalnya, sangatlah fatal jika mesin kapal rusak ketika nelayan masih berada di areal penangkapan ikan sedangkan mereka tidak tahu cara memperbaikinya.

 "Kalau itu terjadi, mereka hanya bisa menunggu bantuan datang atau mendayung hingga tepi. Karena itu, DKP akan mengadakan pelatihan teknis perbengkelan mesin perahu motor tempel (PMT) untuk nelayan yang aktif melaut," kata Sugiharto, Rabu (8/5/2019).

Menurutnya, ada dua unit mesin PMT yang disediakan untuk pelatihan itu.

Nelayan tidak hanya membongkar lalu memasang saja melainkan juga harus bisa mendeteksi kerusakan dan langkah perbaikannya.

Meski hanya berupa praktik perbaikan ringan, diharapkannya nelayan mampu mengetahui antar bagian mesin tersebut.

Berikut, tahu cara pembongkatan, mengindikasi kerusakan, cara perbaikan, perawatan, hingga pemasangan kembali ke badan kapal.

"Ketika mesin rusak di tengah laut saat menangkap ikan, mereka tahu langkah yang harus dilakukan. Juni mendatang juga ada pelatihan lanjutan oleh DKP DIY. Nelayan yang tertarik bisa menghubungi kami," kata Sugiharto.

Kepala DKP Kulon Progo, Sudarna mengatakan pihaknya intensif memberi pelatihan bagi nelayan kecil Kulon Progo agar lebih profesional.

Dengan memahami teknik permesinan, diharapkannya mereka bisa memperbaiki secara mandiri mesin perahu yang rusak di saat melaut.(TRIBUNJOGJA.COM)
Share:

Musim Kemarau dan Kekeringan di Kulon Progo Diprediksi Tak Separah Tahun Lalu



NET



TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (B{BD) Kulon Progo memprediksi musim kemarautahun ini tidak separah tahun lalu. Krisis air bersih dimungkinkan tidak akan berdampak pada banyak warga.

Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo, Ariadi mengatakan pada tahun lalu cukup banyak warga yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.

Setidaknya ada 7.000 warga di 109 pedukuhan yang mengalami krisis air bersih. Hal ini lantaran kemarau tahun lalu bertepatan dengan adanya penutupan saluran induk irigasi Kalibawang untuk pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan.


Kondisi itu mengakibatkan lahan pertanian seluas 3.936 hektare tidak mendapat pasokan air serta berimbas kepada warga yang membutuhkan air di sekitar saluran tersebut.

"Proyek itu saat ini sudah masuk tahap penyelesaian sehingga dimungkinkan tahun ini ada penurunan dampak kemarau. Sampai sekarang belum ada laporan krisis air yang masuk," kata Ariadi, Rabu (8/5/2019).

Meski diprediksi dampak kemarau tahun ini tidak separah tahun lalu, Ariadi mengatakan pihaknya tetap melakukan sejumlah langkah antisipasi.

Antara lain berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti PMI, Dinas Sosial dan PDAM, serta penyiapan anggaran bencana. Tahun lalu, BPBD Kulon Progo mengambil anggaran sebesar Rp450 juta dari Dana Tak Terduga (DTT) untuk penanganan bencana kekeringan meski hanya terpakai Rp148 juta. (Tribunjogja I Singgih Wahyu)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Musim Kemarau dan Kekeringan di Kulon Progo Diprediksi Tak Separah Tahun Lalu, http://jogja.tribunnews.com/2019/05/08/musim-kemarau-dan-kekeringan-di-kulon-progo-diprediksi-tak-separah-tahun-lalu.
Penulis: ing
Editor: has
Share:

06 May 2019

Bupati Kulon Progo Raih Penghargaan TOP Pembina BUMD 2019

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo menerima penghargaan sebagai pembina BUMD terbaik dalam ajang TOP BUMD 2019 di Jakarta, Kamis (2/5/2019) lalu.

Ia dinilai sukses memberi kontribusi dalam memajukan badan usaha milik daerah hingga berprestasi.
Dalam ajang penghargaan itu, BUMD di bawah naungan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, PT Selo Adikarto (SAK) meraih penghargaan sebagai BUMD berprestasi dan berkinerja terbaik.
Penentuan Pemenang TOP Pembina BUMD dilakukan berdasarkan prestasi yang diraih oleh BUMD terkait.
Dengan dasar penilaian dan pertimbangan bahwa keberhasilan BUMD tidak terlepas dari komitmen, dukungan, dan pembinaan kepala daerahnya
Atas penghargaan ini, Hasto mengucapkan syukur dan rasa terimakasihnya kepada segenap direksi BUMD di lingkup Pemkab Kulon Progo serta masyarakat yang telah mendukung kinerja badan usaha tersebut.
Dia mengungkapkan, PT SAK telah membuktikan kemampuannya untuk bangkit dari keterpurukan.
Bertahun-tahun lalu, perusahaan bidang aspal dan beton ini terlilit hutang dengan jumlah tak sedikit. 
"Akhirnya bisa terselesaikan dengan baik dan perusahaan ini bangkit hingga mampu menghasilkan keuntungan lebih dari Rp5 miliar setahun," kata Hasto, Jumat (3/5/2019).
Saat ini, perusahaan tersebut mampu membikin aspal mixing plant, batching plant, dan punya produk Beton-Ku (Beton Kulon Progo).
Menurutnya, pembinaan BUMD juga menjalankan nilai Bela Beli Kulon Progo.
Dengan memproduksi aspal dan beton, masyarakat yang akan mengaspal jalan atau membutuhkan beton bisa membeli produk lokal.
Hasto juga menyebut, BUMD lainnya cukup berprestasi.
Di antaranya, PDAM Tirta Binangun sukses membuat air minum dalam kemasan Air-Ku dan memperoleh penghargaan.
Lalu, perusahaan ini juga menjalin nota kesepahaman (MoU) dengan PT Angkasa Pura I di mana air bersih untuk kebutuhan di bandara Yogyakarta International Airport (YIA) dipasok dengan air dari PDAM.
"Air minumnya juga menggunakan Air-Ku," kata Hasto.(TRIBUNJOGJA.COM)
Share:

02 May 2019

Ini Nama Resmi Bandara Kulon Progo


Foto: angkasa pura II

Yogyakarta - Yogyakarta International Airport (YIA) resmi dipilih sebagai nama bandara baru di Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta (DIY). Segala persiapan telah dilakukan Kementerian Perhubungan untuk menyambut operasi perdana pada akhir bulan April ini.

"Nama resmi Yogyakarta International Airport (YIA), atas saran Ngarso Dalem (Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur DIY). Dan kita setuju semua," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di sela meninjau Bandara YIA, Rabu (24/4/2019).

Budi menyampaikan kementeriannya sedang mengusulkan agar operasional perdana bisa ditandai dengan pendaratan pesawat kepresidenan bersama Presiden Jokowi.


"Operasi perdana tunggu waktu presiden untuk landing pertama kali di Kulon Progo, kita harapkan Indonesia 1 yang landing di sini," jelas Budi.

"Kita sedang usulkan ke presiden, untuk melaksanakan penerbangan pertama. Kita harapkan pekan depan, waktunya kita persilakan ke presiden," lanjutnya.


Sertifikat bandar udara juga telah keluar setelah memenuhi syarat minimum safety dan security. Saat ini Angkasa Pura I tinggal menyelesaikan finishing untuk minimum operasi.

"Terminalnya masih berproses, runway sudah selesai 100 persen dengan kualifikasi paling baik di Indonesia, dari panjang 3.200, lebar 75 meter, dan daya dukung di atas 100, memungkinkan runway ini bisa digunakan untuk pesawat apapun, misalnya 380 airbus, bisa mendarat di sini," terang Budi.

"Bandara satu cerminan dari pemerintah pusat yang akan membuat 'empat Bali', yaitu Danau Toba, Yogyakarta, Mandalika, dan Labuhan Bajo. Borobudur dari sini cukup dekat, artinya turis-turis yang selama ini ke Indonesia lewat Soekarno-Hatta, lewat Bali, diharapkan nanti lewat sini. Yogya sebagai salah satu tujuan wisata, kita kerja sama dengan pemerintah daerah," imbuh Budi.

Sementara itu untuk aksesibilitas calon penumpang YIA, tahap pertama menggunakan kereta api yang bisa diakses dari Stasiun Maguwo dan Stasiun Tugu kemudian berhenti di Stasiun Wojo.

"Juga disiapkan bus Damri, kalau kereta api berangkat dan berhenti di Maguwo dan Tugu, bus akan berhenti ujungnya di Terminal Giwangan," ujar Budi.

"Tapi yang akan datang, atas saran gubernur (DIY), kita akan bangun kereta api langsung dari Yogya ke sini (dalam kompleks bandara). Itu akan selesai kira-kira akhir 2020," pungkasnya.
Share:

Kakek 85 Tahun di Kulon Progo Ditemukan Tewas Membusuk Dalam Rumahnya



ISTIMEWA
Ilustrasi Mayat
 
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Tri Harjono (85), warga Pedukuhan Pulo, Desa Gulurejo, Kecamatan Lendah, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di rumahnya sendiri, Selasa (30/4/2019) malam.

Saat ditemukan, tubuhnya dalam kondisi sudah membusuk.

Peristiwa itu terkuak sekitar pukul 18.00 WIB ketika seorang tetangga, Udin mengunjungi rumah kakek tua itu sambil membawakan makanan.


Harjono diketahui hidup sendirian di rumah tersebut karena ditinggal anak-anaknya merantau ke kota lain.

Saat datang, Udin mendapati seluruh pintu rumah dalam kondisi terkunci. Panggilannya kepada pemilik rumah selama beberapa kali tak mendapat sahutan hingga membuatnya curiga.

Udin lantas meminta pertolongan dari kerabat dekat Harjono untuk membantu membuka pintu dan memastikan kondisi kakek tersebut.

Mereka pada akhirnya mendobrak paksa pintu rumah Harjono yang terkunci dan sejurus kemudian dikagetkan dengan kondisi dalam rumah.

Harjono sudah meninggal dunia di dalam rumah dengan tubuh yang bengkak dan mengeluarkan bau tak sedap. Mereka lalu memanggil sejumlah tetangga dan kemudian melaporkannya pada pihak berwajib.

"Dari hasil pemeriksaan medis di lokasi, tidak ditemukan tanda penganiayaan. Lebih karena faktor usia dan penyakit," kata Kapolsek Lendah, AKP Sutarno, Rabu (5/1/2019).

Petugas menduga Harjono sudah meninggal sejak dua hari belakangan. Para tetangga mengaku masih melihat kakek tersebut beraktivitas pada Minggu (28/4/2019). Setelah pemeriksaan, jenazah langsung diserahkan pada pihak keluarga untuk proses pemakaman. (Tribunjogja I Singgih Wahyu)



Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Kakek 85 Tahun di Kulon Progo Ditemukan Tewas Membusuk Dalam Rumahnya, http://jogja.tribunnews.com/2019/05/01/kakek-85-tahun-di-kulon-progo-ditemukan-tewas-membusuk-dalam-rumahnya.
Penulis: ing
Editor: has
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP

Archive