Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo (kiri) mencoba mengikuti petugas untuk menguliti kambing di rumah pemotongan hewan Samigaluh, Kamis (24/8/2018). - Harian Jogja/Beny Prasetya
Harianjogja.com, KULONPROGO -- Kulonprogo menyalurkan daging dari 500 kambing kurban pemberian warga muslim Singapura. Penyembelihan yang dilakukan di pusat pemotongan hewan di Samigaluh itu dilakukan bersama 1.100 hewan kurban lainnya yang diberikan warga muslim Singapura melalui Jalaludin Service & Rajendra Farm.
Pengiriman daging hewan kurban tersebut dilakukan menuju pulau seribu masjid dengan mengunakan kontainer pendingin sejak Kamis (23/8/2018) malam.
“Berkat kerjasama dengan warga muslim Singapura sehingga lebih dari 1600 ekor kambing bisa dipotong di Kulonprogo semoga bermanfaat meningkatkan iman taqwa kita kepada Alloh SWT,” kata Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo, Jumat (24/8/2018).
Penyembelihan hewan kurban ini sduah menjadi agenda rutin di Kulonprogo. Hak ini dilakukan lantaran di Singapura sendiri, proses penyembelihan hewan kurban tidak bisa semudah di Indonesia. Peraturan tertentu yang diberlakukan membuat warga muslim lebih memilih menyembelih hewan kurban di Indonesia khususnya Kulonprogo.
"Di Kulonprogo sendiri pemotongan juga dapat dijadikan contoh, dan dilakukan dengan sebaik-baiknya, karena massal maka dibuat rumah potong hewan, didampingi dokter hewan. Penyembelihan secara sehat dan aman, dengan membuat sumur untuk memasukkan jeroan kedalam lubang yang aman, kedap air, sehingga bakteri ecoli tidak merambat," ungkapnya.
Terpisah, Gusti Kanjeng Ratu Hemas, mengapresiasi warga muslim di Singapura dan Bupati Kulonprogo yang berniat menyerahkan hewan kurban ke warga Nusa Tenggara Barat yang mengalami musibah gempa. Menurutnya dengan pemberian ini rasa kebersamaan semakin tinggi.
"Sebagai masyarakat Indonesia karena mendapatkan bantuan dari masyarakat Singapura, tentu rasa kebersamaan kami untuk menyalurkan ke NTB,” kata GKR Hemas.
Harianjogja.com, KULONPROGO -- Kulonprogo menyalurkan daging dari 500 kambing kurban pemberian warga muslim Singapura. Penyembelihan yang dilakukan di pusat pemotongan hewan di Samigaluh itu dilakukan bersama 1.100 hewan kurban lainnya yang diberikan warga muslim Singapura melalui Jalaludin Service & Rajendra Farm.
Pengiriman daging hewan kurban tersebut dilakukan menuju pulau seribu masjid dengan mengunakan kontainer pendingin sejak Kamis (23/8/2018) malam.
“Berkat kerjasama dengan warga muslim Singapura sehingga lebih dari 1600 ekor kambing bisa dipotong di Kulonprogo semoga bermanfaat meningkatkan iman taqwa kita kepada Alloh SWT,” kata Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo, Jumat (24/8/2018).
Penyembelihan hewan kurban ini sduah menjadi agenda rutin di Kulonprogo. Hak ini dilakukan lantaran di Singapura sendiri, proses penyembelihan hewan kurban tidak bisa semudah di Indonesia. Peraturan tertentu yang diberlakukan membuat warga muslim lebih memilih menyembelih hewan kurban di Indonesia khususnya Kulonprogo.
"Di Kulonprogo sendiri pemotongan juga dapat dijadikan contoh, dan dilakukan dengan sebaik-baiknya, karena massal maka dibuat rumah potong hewan, didampingi dokter hewan. Penyembelihan secara sehat dan aman, dengan membuat sumur untuk memasukkan jeroan kedalam lubang yang aman, kedap air, sehingga bakteri ecoli tidak merambat," ungkapnya.
Terpisah, Gusti Kanjeng Ratu Hemas, mengapresiasi warga muslim di Singapura dan Bupati Kulonprogo yang berniat menyerahkan hewan kurban ke warga Nusa Tenggara Barat yang mengalami musibah gempa. Menurutnya dengan pemberian ini rasa kebersamaan semakin tinggi.
"Sebagai masyarakat Indonesia karena mendapatkan bantuan dari masyarakat Singapura, tentu rasa kebersamaan kami untuk menyalurkan ke NTB,” kata GKR Hemas.