Tribun Jogja/ Singgih Wahyu
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi menginspeksi Jembatan Timbang Kulwaru, Wates, Kulonprogo, Rabu (29/8/2018).
TRIBUNJOGJA.COM - Kepadatan lalu lintas kendaraan umum dan angkutan barang di jalan nasional menuju lokasi bandara baru di Temon, Kulonprogo diperkirakan bakal meningkat drastis dalam beberapa tahun ke depan.
Pengaktifan kembali jembatan timbang dipandang penting untuk pengendalian beban jalan dan mencegah kerusakan infrastruktur.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Setiyadi mengatakan konektivitas darat menjadi hal penting sebagai bagian dari penunjang keberadaan bandara di Kulonprogo.
Ini menjadi tanggung jawab banyak pihak, tidak hanya Kemenhub. Kepadatan lalu lintas kendaraan di jalanan wilayah Kulonprogo menuju bandara diprediksinya bisa meningkat hingga 20 persen dari kondisi saat ini dalam tiga tahun ke depan.
"Karena sudah pasti, kendaraan dari wilayah sekitar seperti Purworejo dan Magelang (Jawa Tengah) juga akan meningkat. Dua atau tiga tahun bisa meningkat 15-20 persen dan di tahun-tahun berikutnya bisa jauh lebih banyak dari itu. Pembangunan jalan mustinya berorientasi untuk 25 tahun ke depan," ujar Budi saat inspeksi ke Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan (UPPKB) atau Jembatan Timbang Kulwaru, Rabu (29/8/2018).
"Jelang Lebaran, pemerintah juga masih harus menggelar proyek perbaikan. Maka, kami aktifkan lagi jembatan timbang. Hingga September 2018 ini akan ada 48 jembatan timbang yang aktif kembali di seluruh Indonesia dan akhir tahun ini akan ada 92 jembatan timbang yang beroperasi," imbuhnya. (tribunjogja)
Artikel ini sebelumnya telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Bandara Baru Picu Peningkatan Beban Jalan di Kulonprogo, http://jogja.tribunnews.com/2018/08/29/bandara-baru-picu-peningkatan-beban-jalan-di-kulonprogo.
Penulis: ing
Editor: has