Foto Istimewa
KULONPROGO - Hutan milik warga di Desa Banjasari, Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulonprogo, DI Yogyakarta terbakar. Setidaknya api sudah membakar lebih dari 20 hektar lahan milik warga.
"Dari warga katanya titik api pertama justru di pinggir jalan di sekitar tanjakan di Dukuh Ngaren," jelas Edi Rianto, Kepala Desa Banjarasri, kepada wartawan Selasa (28/8/2018).
Lantaran musim kemarau, api dalam sekejap langsung membakar. Sebab lokasi ini banyak tanaman yang daunnya meranggas sehinga daun yang sudah kering banyak berserakan di lokasi kebakaran. Tiupan angin yang kencang menjadikan api semakin luas membakar.
Begitu mendapatkan laporan dari warga, Edi langsung menuju ke lokasi. Saat itu api sudah semakin panjang dan membakar lahan hingga lebih dari 500 meter. Lokasi sendiri merupakan hutan dengan kondisi geografis perbukitan. Sehingga lokasi sulit dijangkau manusia apalagi kendaraan pemadam.
"Di Ngaren sudah lebih dari 2 hektar. Lokasinya sulit dijangkau berupa tanjakan di perbukitan," tandasnya.
Kebakaran hutan ini sudah dilaporkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo. Mobil pemadam kebakaran juga sudah dikerahkan. Namun tetap saja sulit memadamkan api yang terus meluas. Mobil pemadam tidak bisa menjangkau lokasi kebakaran.
"Terpaksa kita dengan manual dibantu relawan," ujar Edi.
Upaya yang dilakukan warga adalah dengan membuat iosolasi. Sejumlah titik dibuat jarak agar api tidak merembet. apalagi ketinggian daunan kering mencapai beberapa centimeter.
Salah seorang warga, Samingin, mengatakan wilayahnya menjadi salah satu lokais rawan kebakaran saat musim kemarau. Tahun lalu juga terjadi kasus serupa dan membakar belasan hektar. Warga sendiri tidak bisa memastikan penyebab kebakaran ini. Namun saat musim kemarau tanaman kering dan semua daun jatuh karena meranggas.
"Tahun lalu di wilayah sini juga ada, lokasinya memang sulit dijangkau pemadam," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kulonprogo Ariadi mengatakan, luas lahan yang terbaklar sudah sekitar 20 hektar. Pihaknya sebenarnya sudah mensiagakan mobil pemadam. Namun jangkauan maksimal hanya 75 meter saja. Sedangkan lokasi berada di Perbukitan yang tidak bisa disentuh dengan kendaraan.
"Satu-satunya memang dengan cara manual. Kita sudah koordinasi dengan warga dan relawan," jelasnya.
BPBD mengimbau warga untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan. Termasuk untuk tidak membakar sampah di hutan. Dalam kondisi kemarau seperti ini bahaya kebakaran cukup mengancam.
(wal)
Artikel ini telah tayang di iNews