Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


29 July 2019

SMAN 1 Wates Wakili Kulon Progo dalam Lomba Kadarkum - Tribun Jogja


TRIBUNJOGJA-COM, KULON PROGO - SMA Negeri 1 Wates didapuk untuk mewakili Kulon Progo dalam Lomba Kelompok Keluarga Sadar Hukum (Kadarkum) tingkat DIY pada September 2019 mendatang. 
Hal itu disampaikan Kepala Bagian Hukum, Sekretariat Daerah Kulon Progo, Muhadi dalam keterangannya, Jumat (26/7/2019). Penunjukkan itu menurutnya sesuai amanah Bupati Kulon Progo Kepada Kadarkum Makarti dari SMAN 1 Wates.
Ini menurutnya menjadi kesempatan berharga karena tidak semua kelompok atau sekolah berkesempatan serupa. 
"Harapannya, kesempatan dan kepercayaan ini digunakan semaksimal mungkin dalam rangka mewakili sekolah dan Kabupaten Kulon Progo,"kata Muhadi.
Disebutnya, proses untuk menuju perolehan yang maksimal tentu tidak hanya sedapatnya saja namun harus diimbangi dengan latihan dan belajar.
Pihaknya dalam hal ini sudah memberikan dukungan dengan pembinaan dan pengarahan. 
Pada Kamis (25/7/2019) lalu, pembinaan juga dilakukan terhadap beberapa regu siswa Kadarkum Makarti SMAN 1 Wates. 
Peserta diberi pengarahan tentang simulasi dan materi yang akan dilombakan.
Enam materi dasar antara lain tentang Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan perubahannya, UU Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, UU Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, UU Tentang Narkoba, UU Sistem Peradilan Pidana Anak dan UU Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan orang.
"Buku panduan dari Kanwil KemenkumHAM juga sudah dibagikan untuk dipelajari sehingga mereka dapat memaksimalkannya,"kata Muhadi.
Kadarkum merupakan wadah masyarakat yang dengan kemauannya sendiri berusaha untuk meningkatkan kesadaran hukum bagi dirinya.
Lomba kadarkum dijadikan kegiatan untuk lebih memasyarakatkan hukum, terciptanya budaya hukum dan memacu peningkatan kualitas kesadaran dan ketaatan terhadap hukum ditengah-tengah masyarakat. 
Kepala SMAN 1 Wates, Moh Komarul Adnan mengatakan dukungannya dengan terpilihnya sekolah tersebut sebagai wakil Kulon Progo dalam lomba tersebut. Ia berpesan agar para siswa bekerja keras dan ikhlas.(TRIBUNJOGJA.COM)
Share:

Ribuan Jiwa Terpapar Kekeringan di Kulon Progo - Tagar News


https://www.tagar.id/Asset/uploads/432478-kekeringan-di-kulon-progo.jpeg
Penyaluran bantuan kekeringan pada masyarakat. (Foto: Tagar/Harun Susanto)
Kulon Progo - Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo Suhardiyana mengatakan hingga tanggal 25 Juli 2019, dampak kekeringan sudah di Kabupaten Kulon Progo semakin meluas dirasakan oleh 4.008 Kepala Keluarga (KK) dengan total mencapai 7.771 jiwa. 
Sementara untuk wilayah yang terdampak mencapai 97 Dusun, 24 Desa dan 6 Kecamatan yaitu Kecamatan Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo, Kokap, Sebagian Pengasih dan Panjatan. Sebagian wilayah itu berada di sisi utara Kulon Progo.
minggu, 28 Juli 2019."Dari 97 Dusun tersebut, juga termasuk rumah ibadah dan sekolah," ujar Suhardiyana saat dihubungi Tagar minggu, 28 Juli 2019.
Masyarakat juga dihimbau tidak membuang puntung rokok dan membakar sampah sembarangan karena hal itu merupakan salah satu penyebab terjadinya kebakaran.
Dia menambahkan, dampak dari kekeringan di Kulon Progo sangat dimungkinkan bisa lebih luas, mengingat kondisi pada saat ini masih pada awal kemarau. Musim panas tersebut diperkirakan terjadi pada awal Agustus, hingga beberapa waktu setelahnya yaitu Bulan September atau Oktober.

Awas Puntung Rokok

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Ariadi mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo sudah mengeluarkan surat edaran. yang menjelaskan jika masyarakat diharapkan bisa menggunakan air secara hemat sesuai kebutuhan, mengingat 41 dari 88 Desa di Kulon Progo termasuk wilayah rawan kekeringan.
"Masyarakat juga dihimbau tidak membuang puntung rokok dan membakar sampah sembarangan karena hal itu merupakan salah satu penyebab terjadinya kebakaran," ujar Ariadi.
Ariadi menjelaskan masyarakat juga diminta untuk selalu waspada dan mengecek instalasi listrik dalam rangka pencegahan korsleting listrik di musim kemarau ini. Meskipun begitu, persediaan air masih mencukupi untuk memasak, dan MCK (mandi cuci kakus).
"Memang sudah sangat sangat berkurang ya. Maka dari itu sejumlah donatur sudah membantu air, disejumlah wilayah, seperti Girimulyo, Kalibawang, Kokap dan sejumlah wilayah lain.

Bijak Gunakan Air

Sementara itu Kepala Stasiun Klimatologi Mlati BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas saat diwawancarai Tagar beberapa waktu lalu mengatakan masyarakat di wilayah kekeringan harus mulai bijak dalam menggunakan air, baik untuk konsumsi maupun pertanian.
"Sementara untuk penggunaan air bersih, harus bisa disiasati oleh masyarakat dengan bijak. Gunakan air secukupnya," ujar Reni.
Dia mengatakan pada periode tiga bulan ke depan untuk wilayah DIY, diperkirakan masih musim kemarau dengan puncaknya terjadi di bulan Agustus. Oleh karena itu, BMKG mengimbau agar masyarakat berhati-hati terhadap potensi kekeringan tersebut. []
Share:

Kisah Pilu Perjuangan Depi, Gadis Kecil Asal Kulon Progo Rawat Ayahnya yang Lumpuh - Tribun Jogja


  • Kisah Pilu Perjuangan Depi, Gadis Kecil Asal Kulon Progo Rawat Ayahnya yang Lumpuh
    TRIBUNJOGJA,COM – Kecelakaan saat memanjat pohon kelapa membuat Sakijo (59) mengalami lumpuh.
    Kini, warga Dusun Tangkisan 3, Desa Hargomulyo, Kulon Progo tersebut hanya bisa pasrah .
    Sehari-hari, Sakijo hidup dengan keterbatasan dan dibantu oleh anaknya semata wayangnya, Putri Depi Nur’aini (9).
    Siang itu, Sakijo menggeser tubuhnya sambil merambat dalam posisi duduk dari kursi panjang ke dipan tempat tidur ruang depan dalam rumah ukuran 5x5 miliknya.
    Mantan penyadap nira kelapa asal Dusun Tangkisan 3, Desa Hargomulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, itu menderita lumpuh separuh badan dari pinggang ke kaki.
    Hal itu menyebabkan hari-harinya diisi dengan merambat dalam posisi duduk dari kursi ke kursi, atau dari kursi ke dipan.
    Pada ruang depan yang berfungsi sebagai ruang penerima tamu itu, ada Putri Depi Nur’aini (9), anaknya semata wayang.
    Depi, begitu gadis kecil berkulit langsat itu dipanggil, tengah menyapu lantas mengeluarkan ember bekas cat yang sudah dekil dari bawah dipan.
    Tidak banyak yang diucapkan Depi.

Share:

21 July 2019

SRE 2019 Digelar di Kulon Progo - Tribun Jogja



TRIBUNJOGJA COM, KULON PROGO - Gelaran eksebisi dan kompetisi riset bidang inovasi kewirausahaan bertajuk Sagasitas Research Exhibition (SRE) 2019 digelar di Taman Budaya Kulon Progo, 17-19 Juli ini.

Sekitar 251 karya dari para siswa setingkat SMA/MA se-DIY ditampilkan dalam ajang tersebut. Acara dibuka oleh Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X pada Kamis (18/7/2019).

Sagasitas merupakan komunitas ilmiah yang dikembangkan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY.

Koordinator SRE 2019 sekaligus Ketua Sagasitas Community, Zainal Abidin mengatakan pameran digelar untuk mendukung pengembangan kualitas penelitian dan karya inovasi kewirausahaan di kalangan pelajar SMA/MA se-DIY. 

Di samping juga untuk mendorong budaya riset di dunia pendidikan menengah.

Ajang ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kalangan sekolah menengah terhadap pentingnya riset, pemanfaatan sains dan teknologi untuk peningkatan kompetensi dunia pendidikan dalam melahirkan calon-calon peneliti di era digital

"Karya yang ditampilkan merupakan hasil seleksi dari ribuan proposal yang diajukan para pelajar," kata Zainal.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Kadarmanta Baskara Aji, pameran ini untuk membentuk iklim penelitian di semua sekolah di DIY.

Setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah peserta dan sebaran sekolah yang mengikutinya, bukan hanya dari area perkotaan namun juga pelosok daerah.

Disdikpora DIY kini juga mewajibkan seluruh SMA/MA se-DIY untuk menggelar olimpiade penelitian serta festival inovasi kewirausahaan minimal setahun sekali agar siswa terbiasa meneliti dan berwirausaha.

 

"Sekarang bisa kita lihat, penelitian mulai banyak bermunculan dari daerah. Di Kulon Progo mungkin dulu hanya dari Wates tapi sekarang ini ada juga dari Samigaluh. Inovasi yang dimunculkan juga kian beragam," jelas Baskara.

Wakil Gubernur DIY Paku Alam X dalam kesempatan itu mengapresiasi hasil karya para siswa yang ditampilkan dalam SRE 2019.

Ia berharap lokasi penyelenggaraan ke depan bisa bergiliran di tiap kabupaten agar menjadi ajang pembauran para siswa.(TRIBUNJOGJA.COM)

Share:

Kulon Progo akan Bangun Tiga Desa Tangguh Bencana - Republika Online


Desa Tangguh Bencana dibentuk untuk mempercepat pencegahan dan penanganan bencana

REPUBLIKA,CO.ID, KULON PROGO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan membentuk tiga desa tangguh bencana atau destana guna mempercepat pencegahan dan penanganan potensi bencana di wilayah tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Ariadi mengatakan di wilayah itu berpotensi terjadi bencana, mulai dari banjir, kekeringan, angin kencanga, dan gempa serta tsunami. Mengenai hasil pemetaan potensi bencana di Kulon Progo, ia menjelaskan wilayah rawan longsor ada di Kecamatan Kalibawang, Samigaluh, Girimulyo, Kokap, sebagian Nanggulan dan Pengasih. Wilayah rawan bencana gempa dan tsunami ada di Kecamatan Galur, Panjatan, Wates, dan Temon.

Kemudian, wilayah potensi bencana angin kencang di Sentolo, Nanggulan, Girimulyo, dan Panjatan. Selanjutnya, wilayah berpotensi bencana kekeringan, yakni Kokap, Girimulyo, Samigaluh, Kalibawang, Nanggulan, sebagian Pengasih, Sentolo, Lendah dan Panjatan.

"Hampir 12 kecamatan berpotensi terjadi bencana dengan karakteristik masing-masing. Untuk itu, kami membentuk destana dengan harapan masalah potensi bencana dapat ditangani dengan cepat dan warga mengetahui tindakan yang dilakukan bila terjadi bencana," kata Ariadi di Kulon Progo, Jumat (19/7).

Ia mengatakan hingga saat ini, di Kulon Progo sudah terbentuk 37 destana dari 88 desa/kota yang tersebar di 12 kecamatan. Pembentukan tiga destana itu direncanakan akan dimulai sejak bulan ini sampai September nanti.

"Anggaran yang disiapkan Pemkab Kulon Progo dalam pembentukan tiga destana tersebut berasal dari APBD," katanya.

Sementara itu, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kulon Progo Happy Eko Nugroho mengatakan seluruh desa di Kulon Progo potensi terjadi bencana, mulai dari banjir, tanah longsor, hingga tsunami.

BPBD Kulon Progo memberikan pelatihan dan sosialisasi supaya tanggap terhadap potensi bencana di lingkungannya secara bertahap dan kemampuan keuangan daerah. Pada 2019, BPBD kolaborasi dengan BPBD DIY akan membentuk tiga desa tangguh bencana.

Biaya yang dibutuhkan untuk membentuk satu desa tangguh bencana sebesar Rp 10 juta. Biaya tersebut digunakan untuk biaya enam kali pertemuan, pemetaan risiko bencana dan membuat peta bencana desa, forum penanganan bencana dan pembuatan jalur evakuasi. 

Saat ini, BPBD Kulon Progo sedang mengupayakan pemerintah desa mengalokasikan anggaran penanganan bencana melalui dana desa. Hal itu karena bencana menjadi tanggung jawab semua pihak, BPBD hanya menangani dan mengkoordinasi ketika ada bencana.

"Anggaran pembentukan desa tangguh bencana hanya cukup untuk enam kali sosialisasi, berbeda dengan anggaran dari BPBD DIY," katanya.

Share:

Pengisian Anggota BPD di Kulon Progo Tahun Ini Wajib Wakilkan Perempuan - Tribun Jogja





TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Proses pengisian personel Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Kulon Progo pada tahun ini akan menerapkan peraturan baru.

Yakni, kewajiban adanya anggota dari kalangan perempuan, 

Hal ini menyusul telah diterbitkannya Peraturan Daerah nomor 10/2018 tentang anggota BPD sebagai tindak lanjut Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 110/2016.

Dengan demikian, pengisian kursi anggota BPD setidaknya harus memenuhi keterwakilan perempuan sedikitnya satu orang.  

"Kalau pengisian di periode sebelumnya belum ada peraturan itu. Hanya 25 persen dari 87 desa saja yang sudah memasukkan perempuan dalam komposisi anggota BPD," kata Kepala Seksi Kelembagaan Aparatur Pemerintah Desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMDPPKB) Kulonprogo, Risdiyanto pada Tribunjogja.com, Jumat (19/7/2019).

Pengisian kursi anggota BPD rencananya akan dilangsungkan di akhir tahun nanti dengan proses pembentukan panitia pengisian mulai September.

Proses pengisian bisa dilakukan dengan musyawarah maupun pemilihan langsung.

Jumlah anggota BPD dalam satu desa nantinya akan dibatasi dan harus dalam jumlah ganjil yakni 3-5 anggota menyesuaikan jumlah penduduk setempat.

Kondisi tersebut menurut Risdiyanto berpoternsi mengurangi jumlah anggota BPD se-Kulon Progo dari 817 orang menjadi 609 orang saja. 

"BPD berfungsi dalam tugas pengawasan dan penyaluran aspirasi warga. Dengan adanya keterwakilan perempuan dalam BPD, diharapkan aspirasi dan peran perempuan juga semakin terangkat,"kata dia.

Kepala Desa Srikayangan, Kecamatan Sentolo, Aris Puryanto mengakui belum ada satu orang pun perempuan yang duduk dalam keanggotaan BPD di desanya.

Hal itu dipastikannya tidak akan terjadi lagi seiring penerapan peraturan baru tentang keterwakilan perempuan.(*)
Share:

Pemkab Kulon Progo Kebut Persiapan Pembangunan Green Belt YIA







TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas


TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo memastikan 35 kolam tambak udang di kawasan pantai selatan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Temon sudah dalam keadaan kosong tanpa aktivitas budidaya.

Namun begitu, rencana perataan lahan untuk pembangunan area sabuk hijau (green belt) pelindung YIA masih menunggu kosongnya ratusan tambak yang ada.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo, Sudarna mengatakan pengosongan tambak udang sebagai tindak lanjut rencana pembangunan sabuk hijau bagi kepentingan mitigasi bencana dan pelindung bandara.


Letaknya memanjang dari kawasan Pantai Glagah hingga Pantai Congot yakni di wilayah Desa Glagah, Sindutan, Palihan, dan Jangkaran.


Adapun dari pendataan yang dilakukan diketahui ada total 230 kolam tambak udang yang dikelola 79 orang petambak di selatan YIA.

Letaknya tersebar di sisi timur, selatan, dan barat YIA.

"Data terbaru, 35 tambak sudah kosong dan sisanya masih untuk kegiatan budidaya," kata Sudarna, Kamis (18/7/2019).

Penutupan tambak udang berikut perataan lahannya akan dilakukan setelah seluruh kolam itu sudah dikosongkan.

Namun begitu, menurut Sudarna, kolam-kolam kosong yang terletak di tepi jalan bisa diratakan terlebih dulu.

Sedangkan kolam yang masih digunakan petambak akan ditunggu hingga akhir masa panen dan setelah itu akan dipantau agar tidak ditebari benih lagi.


Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Pemkab Kulon Progo Kebut Persiapan Pembangunan Green Belt YIA, https://jogja.tribunnews.com/2019/07/18/pemkab-kulon-progo-kebut-persiapan-pembangunan-green-belt-yia.

Penulis: ing
Editor: Ari Nugroho
Share:

Bandara YIA Kulon Progo Rampung Akhir 2019, Slot Penerbangan Siap Ditambah

Antara · Sabtu, 20 Juli 2019 - 17:03 WIB




Bandara YIA Kulon Progo. (Foto: Ant)

KULON PROGO, iNews.id - PT Angkasa Pura I (Persero) menargetkan Yogyakarta International Airport (YIA) bakal selesai seluruhnya pada akhir tahun ini. Pembangunan bandara yang berlokasi di Kulon Progo terus dikebut.

"Progres pembangunan YIA hingga pertengahan Juli 2019 ini, perkembangannya telah mencapai 56 persen, dengan fokus penyelesaian bangunan terminal penumpang dan jalan layang," ujar Plt GM Bandara YIA, Agus Pandu Purnama di Kulon Progo, DIY, Sabtu (20/7/2019)

Agus mengatakan, kehadiran YIA untuk mengurangi beban Bandara Adisutjipto Yogyakarta. AP I menargetkan pengalihan sebagian penerbangan, baik domestik maupun internasional dari Bandara Adisutjipto ke YIA akan dilakukan pada Oktober 2019.

Pengalihan yang dilakukan secara bertahap itu membuat slot dan jam penerbangan di Bandara Sutjipto berkurang. Saat ini, bandara itu melayani 452 penerbangan per minggu atau 66 penerbangan per hari. Adapun jam operasionalnya dari jam 05:00-24:00 WIB.

Dengan pengalihan ke YIA, maka jam operasional Bandara Sutjipto menjadi pukul 05:00-21:00 WIB. Sementara YIA yang saat ini baru beroperasi pukul 06:00-18:00 WIB akan menjadi 06:00-23:00 WIB.

"Rencananya, AP I akan menambah penerbangan dometik sebanyak empat slot per jam serta tentunya juga akan menambah kapasitas ruang tunggu YIA serta menambah jumlah dan frekuensi transportasi darat menuju YIA," tutur Agus.

Saat ini, kata Agus, sarana dan prasarana YIA sudah lengkap yang meliputi navigasi penerbangan, pengisian avtur, kesehatan pelabuhan, karantina ikan, hewan, dan tumbuhan, serta transportasi darat dari dan ke YIA.

Selain itu, ground handling dari Gapura Angkasa dan Kokapura Avia juga telah beroperasi. PT CAS (JAS) juga akan menyusul.

"Semua fasilitas sudah lengkap, sekarang tinggal penyempurnaan dan pengoperasian," kata dia.
Share:

14 July 2019

Dekatkan Layanan Keamanan, Polres Kulon Progo Ciptakan Aplikasi ALWA





 TRIBUNJOGJA COM, kULON PROGO - Aplikasi 'tombol panik' tengah disiapkan oleh Kepolisian Resor Kulon Progo untuk mendekatkan layanannya pada masyarakat setempat.

Warga yang sedang dirundung bahaya bisa langsung mendapatkan pertolongan dengan aplikasi ini.

Aplikasi tersebut dinamakan Alarm Warga (ALWA) yang tersedia untuk ponsel berbasis Android.


Selain tombol panik atau panic button itu sendiri, aplikasi ini juga dilengkapi fitur silent alarm, lapor, call center, dan info. 

Teknologi GPS dan layanan realtime digunakan dalam aplikasi itu sehingga bisa dimanfaatkan 24 jam oleh masyarakat.

Ketika warga menekan tombol-tombol itu, alarm di pusat pantau kepolisian akan berbunyi dan anggota yang paling dekat akan meluncur ke lokasi untuk memberi bantuan.

Singkat kata, masyarakat yang terkena risiko tindak pidana atau membutuhkan pertolongan bisa menghubungi polisi melalui aplikasi tersebut.

"ALWA merupakan aplikasi pertama yang dipersembahkan kepolisian di DIY. Tagline-nya, dua kali klik bantuan hadir,"jelas Kapolres Kulon Progo, AKBP Anggara Nasution saat ditemui Tribunjogja.com di sela peringatan Hari Bhayangkara ke-73 di Mapolsek Wates, Rabu (10/7/2019).

Aplikasi ini masih dalam tahap penyempurnaan dan akan diluncurkan untuk publik selambatnya dua pekan ke depan.
 

Namun begitu, kata Anggara, sejauh ini sudah aplikasi sudah diunduh sebanyak 1.000 kali yang menandakan animo masyarakat untuk menggunakannya cukup tinggi.

"Kami berharap program baru Polres Kulon Progo ini bermanfaat bagi masyarakat. Dengan semangat Hari Bhayangkara, kami juga berkomitmen terus meningkatkan kualitas SDM dan pembenahan layanan,"kata Anggara.

Wakil Bupati Kulon Progo, Sutedjo yang hadir dalam kesempatan itu berharap Polres Kulon Priogo bisa mempertahankan prestasi.

Sinergi polisi, TNI, dan Pemerintah Daerah menurutnya sudah terjalin baik, semisal dalam pengamanan Pemilu maupun proyek pembangunan bandara.

Hal ini menurutnya perlu terus dijaga dan ditingkatkan.(*)




Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Dekatkan Layanan Keamanan, Polres Kulon Progo Ciptakan Aplikasi ALWA, https://jogja.tribunnews.com/2019/07/10/dekatkan-layanan-keamanan-polres-kulon-progo-ciptakan-aplikasi-alwa.

Penulis: ing
Editor: Gaya Lufityanti
Share:

13 July 2019

Baru 65%, Bandara Kulon Progo Ditargetkan Rampung Desember - detikFinance



Kulon Progo - Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo telah beroperasi sejak akhir April lalu, namun konstruksi bandara ini sebenarnya belum rampung. Ditargetkan akhir 2019 pembangunannya sudah selesai sepenuhnya.

Bahkan, bandara yang digadang-gadang menjadi yang terbesar di Yogyakarta ini pun belum juga diresmikan. Memang, April lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana meresmikan bandara ini, tapi ternyata ditunda.

Bandara Kulon Progo sendiri telah digunakan oleh dua maskapai. Batik Air dan Citilink telah membuka rute disana.

Lantas, apa alasan bandara ini belum juga diresmikan? Padahal sudah digunakan untuk penerbangan, simak rangkuman berita detikFinance. (ara/ara)
Share:

Kekerasan Seksual Masih Menghantui Anak di Kulon Progo - Tagar News




Ilustrasi perselingkuhan. (Foto: Pixabay)


Kulon Progo - Anak-anak di Kabupaten Kulon Progo belum sepenuhnya terbebas dari ancaman kekerasan seksual, fisik dan psikis. Hingga Juni 2019, kekerasan terhadap anak mencapai 26 kasus, dari total 40 kasus yang dialami perempuan dan anak-anak.

"Dari 26 kasus itu, 12 di antaranya merupakan kekerasan seksual, pemerkosaan, pencabulan kepada anak. Sementara sisanya, yaitu kekerasan fisik, psikis, dan penelantaran," ujar Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kulonprogo, Woro Kandini, di kantornya pada Jumat 12 juli 2019.

Woro menjelaskan, jumlah kasus kekerasan anak kemungkinan bisa lebih besar, karena masih banyak masyarakat yang enggan melaporkan. Musababnya belum terbentuk kesadaran di masyarakat untuk mengadukan kepada pihak yang berwenang.

Mayoritas masyarakat lebih memilih diam dan mencari aman, meski sebenarnya mengetahui jika ada kejadian kekerasan pada anak. Dalam konteks memahami, kata Woro, kekerasan pada anak belum dipahami secara menyeluruh, seperti kasus perkawinan anak yang sebenarnya sudah merenggut hak untuk tumbuh kembang, pendidikan, dan partisipasi.

Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kulonprogo, Woro Kandini, saat memberikan keterangan kepada Tagar di kantornya pada Jumat 12 Juli 2019. (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Dia menambahkan, kekerasan pada anak dikhawatirkan menimbulkan trauma dan gangguan psikologis pada anak yang mengalami kekerasan.

"Maka dari itu, sebagai bentuk perlindungan pada anak, kami berupaya memberikan pendampingan psikologis pada setiap kasus kekerasan anak. Harus ada penanganan pengobatan. Kalau anak mengalami kekerasan seksual, kami bekerja sama dengan rumah sakit dan kepolisian, untuk penanangan psikisnya bagaimana, termasuk juga memberi efek jera pada pelakunya," ujar Woro.

Dia mengatakan, tidak hanya mendampingi, namun upaya preventif sudah dilakukan pada masyarakat, yaitu dengan sosialisasi, agar masyarakat terbuka wawasannya terkait bentuk kekerasan pada anak.

Di Kabupaten Kulon Prpgo sudah ada aturan terkait upaya perlindungan pada anak dan perempuan di Kulonprogo melalui Perda No.7/2015 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak. Dalam Perda tersebut, dijelaskan jika semua warga wajib melaporkan ketika melihat kejadian kekerasan pada perempuan dan anak.

Kasus kekerasan pada anak menjadi keprihatinan bersana. Karenanya, Anggota DPRD Kulon Progo, Nur Eni Rahayu, mendorong Pemkab Kulon Progo, agar lebih proaktif dalam memberikan sosialisasi pada masyarakat terkait bentuk kekerasan pada perempuan dan anak, karena masih banyak kasus kekerasan yang tidak dilaporkan oleh masyarakat.

"Memang sudah ada pusat aduan, namun belum banyak masyarakat yang mengetahui. Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo harus lebih banyak sosialisasi lagi hingga level pedukuhan bagaimana penanganan kekerasan pada perempuan maupun anak," kata Eni.

Sumber : https://www.tagar.id/kekerasan-seksual-masih-menghantui-anak-di-kulon-progo
Share:

Begini Rute Lengkap Kereta yang Tersambung Bandara Kulon Progo


Foto: Ristu Hanafi

Jakarta - Moda kereta api akan dihubungkan dengan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo. Nantinya akan ada rel kereta yang langsung masuk ke dalam bandara.

Kereta menuju bandara Kulon Progo sebetulnya sudah ada dan beroperasi, namun hanya melayani sampai Stasiun Wojo saja. Stasiun tersebut berjarak sekitar 6 km dari bandara, atau sekitar 15 menit perjalanan darat.

Kereta bandara menuju Bandara Kulon Progo sendiri menghubungkan Stasiun Maguwo hingga Stasiun Wojo. Setidaknya ada 4 stasiun tempat pemberhentian kereta bandara ini sepanjang Maguwo hingga Wojo.

Kereta bandara ini baru hanya 1 unit yg disiapkan dan dioperasikan sekali pulang pergi setiap hari. Jadwalnya adalah kereta akan berangkat pertama kali dari Maguwo 10.40 WIB dan tiba di Wojo pukul 11.26 WIB.

Lalu kereta akan kembali ke Maguwo pukul 14.04 WIB lalu akan sampai di Maguwo pukul 14.55 WIB.

Nantinya, pemerintah akan menambahkan pemberhentian baru langsung di dalam bandara. Jalur yang akan dibuat sepanjang 5,7 km, terdiri dari 5 km elevated alias rel layang sisanya rel datar menapak tanah.

"Ada jalur KA ke YIA ini akan jadi jalur baru. Jalurnya, sepanjang 5,7km, dan akan masuk bandara dari Stasiun Wojo. Nanti akan di mix 5 km elevated, 750 m sisanya at grid, pengerjaannya 2019-2020, 2021 operasi," Direktur Angkutan dan Lalu Lintas Dirjen Perkerataapian Kementerian Perhubungan Danto Ristiawan, di Bandara Kulon Progo, Jumat (5/7/2019).
(dna/dna)

Share:

01 July 2019

Hasto Wardoyo Pergi, Kulon Progo Mencari Wabup


Reporter: Harun Susanto - Editor: Tigor Munte




Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo. (Foto: Tagar/Harun Susanto)


Kulon Progo – Hasto Wardoyo segera meninggalkan wilayah Kulon Progo, Provinsi DIY untuk menjadi Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat.

Dokter spesialis kandungan ini, dijadwalkan segera dilantik Senin 1 Juli 2019 di Auditorium BKKBN di Halim, Jakarta. Delapan tahun menjabat bupati, Hasto tak ingin mengucapkan salam perpisahan.

Dalam acara pengajian akbar dan syawalan di Panti Marhaen, Pedukuhan Tobanan, Pengasih, Kecamatan Pengasih, Minggu 30 Juni 2019 malam, dia mengatakan tidak akan mengucapkan kalimat pamitan atau perpisahan.

"Meski bertugas di Jakarta, namun saya tetap merupakan warga Kulon Progo dan tidak akan melupakan tanah kelahiran," ujarnya.

Hasto berkelakar, bahwa dirinya luar dalam tetap Kulon Progo. Memang akan bertugas di Jakarta sebagai Kepala BKKBN, namun dipastikan tetap pulang ke Kulon Progo.

Karenanya, acara pengajian akbar dan syawalan itu, bukan menjadi ajang pamitan, namun menjadi ajang memohon doa restu, agar diberikan kelancaran dalam menjalankan tugas baru.

Tak lupa dia memohon maaf kepada masyarakat, apabila ada hal yang belum memuaskan selama mengabdi sebagai Bupati Kulon Progo.
Wakil Bupati

Sementara untuk jabatan wakil bupati setelah nantinya Sutedjo dilantik sebagai bupati penggantinya, Hasto menitip harapan jabatan itu diisi orang yang mengerti Kulon Progo.

Sosoknya menguasai ilmu administrasi pemerintahan, amanah, baik dan bisa membimbing masyarakat Kulon Progo.

"Harapan saya ini senada dengan pesan Ngarso Dalem (Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X), di mana wakil bupati yang akan mendampingi Pak Sutedjo dalam menjalankan tugas adalah sosok yang bisa ngemong(membimbing) masyarakat dan di samping juga harus amanah," ujarnya.

Ternyata melepas Hasto dirasa berat tidak hanya oleh jajaran pemerintahan, namun juga PDI Perjuangan.

"Suka tidak suka, memang kami harus melepas seorang kader terbaik PDIP, yang akan menjalankan tugas sebagai Kepala BKKBN pusat," ujar Ketua PDIP Kulon Progo, Sudarto.

Sudarto menambahkan, pihaknya tidak bisa larut dalam rasa kehilangan, karena juga harus memikirkan siapa yang pantas mendampingi Sutedjo membangun Kulon Progo.

Karena itu, dia meminta masukan masyarakat, terkait siapa sosok yang dianggap mampu menjabat wakil bupati.

Sudarto kesempatan itu mengucapkan rasa terima kasih kepada masyarakat Kulon Progo, yang memberikan kepercayaan kepada PDIP sebagai peraih suara terbanyak di kabupaten itu pada Pemilu 2019.

"PDIP juga memohon doa restu dan dukungan masyarakat, untuk lima tahun ke depan. Kritik dan saran terbuka bagi kami," ungkap Sudarto.

Sementara itu, Gus Miftah selaku penceramah dalam acara pengajian akbar dan syawalan di Panti Marhaen dalam tausyiahnya mengajak masyarakat untuk kembali bersatu pasca Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif 2019.

Menurut dia, sudah tidak ada lagi kubu 01 maupun kubu 02. Kubu yang ada yakni yang menerapkan sila ke tiga dalam Pancasila yaitu Persatuan Indonesia.

"Hasil putusan Mahkamah Konstitusi dan juga KPU RI harus bisa diterima dengan lapang dada. Sudah saatnya fokus mendukung pemerintah, untuk membangun Indonesia," tuturnya

sumber: tagar.id

Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP

Archive