Wisata berbasis masyarakat di kawasan Glagah, Kulonprogo.
Foto: Antara.
Pembangunan infrastruktur juga akan ditingkatkan dengan pembangunan hotel.
REPUBLIKA.CO.ID, WATES -- Menjelang dioperasikannya New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang saat ini masih dalam proses pembangunan, Dinas Pariwisata Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memprioritaskan pembangunan di sektor paruwisata. Diharapkan, dengan beroperasinya bandara nanti dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kulonprogo.
Plh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kulonprogo, Agung Kurniawan, mengungkapkan Kulonprogo masih terbatas akan sumber daya alam. Sehingga, prioritas yang akan ditingkatkan lebih ke perdagangan dan jasa dalam sektor pariwisata serta pembangunan infrastruktur.
"untuk itu infrastruktur harus dibangun. Kita senang mengembangkan Bedah Menoreh. Dan itu akan dibuat jalan dari bandara sampai ke Pegunungan Menoreh ini, yang nanti sampai tembusnya ke Borobudur," kata Agung, di Dusun Duwet, Desa Purwoharjo, Kecamatan Samigaluh, Kulonprogo.
Ia menyebutkan, untuk sektor jasa sendiri peningkatan dilakukan dengan melakukan pelatihan terhadap SDM dalam bidang pariwisata. Sehingga, Kulonprogo memiliki SDM yang handal dalam bidang pariwisata.
"Dengan keberadaan bandara kita pasti akan membidik semua wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Salah satunya kita lakukan pelatihan-pelatihan terus," tambahnya.
Sementara itu, pembangunan infrastruktur juga akan ditingkatkan dengan pembangunan hotel. Saat ini, lanjutnya, sudah ada tiga hotel bintang tiga dan satu hotel bintang lima yang akan dibangun di sekitat kawasan NYIA.
Potensi wisata yang menjadi primadona di Kulonprogo saat ini di antaranya Kebun Teh Nglinggo dan Kalibiru. Potensi tersebut, lanjutnya, akan tetap dikembangkan.
Untuk di Kecamatan Samigaluh, juga akan dijadikan Kota Satelit. Untuk pembangunannya pun ditargetkan dalam tiga hingga lima tahun mendatang. Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan pariwisata khususnya di Samigaluh yang juga memiliki banyak potensi wisata, diantaranya Puncak Kleco yang tepatnya terletak di Desa Purwoharjo.
"Jadi orang dari bandara tidak hanya turun di Kulonprogo. Mereka singgah dulu ke sini (Samigaluh) dan juga di Bedah Menoreh. Ada 17 titik wisata. Dengan dikembangkan menjadi Kota Satelit diharapkan tumbuh hotel atau resort. Sekarang sedang dibangun rencana detailnya," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Desa Purwoharjo, Ari Wibowo, mengatakan pemberdayaan SDM di bidang pariwisata telah dilakukan sejak 2013 lalu. Sekitar 10 hingga 15 SDM yang mendapat pelatihan di bidang pariwisata per tahunnya.
Walaupun saat ini kualitas SDM di Desa Purwoharjo masih minim, namun hal tersebut akan selalu ditingkatkan. Terlebih dengan mulai beroperasinya NYIA nanti. "Ditingkatkan tata pelayanan. Infrastruktur juga kita tingkatkan," katanya.
Selengkapnya baca pada artikel Pemkab Kulonprogo Tingkatkan Pembangunan Sektor Wisata Republika Online
Ia menyebutkan, untuk sektor jasa sendiri peningkatan dilakukan dengan melakukan pelatihan terhadap SDM dalam bidang pariwisata. Sehingga, Kulonprogo memiliki SDM yang handal dalam bidang pariwisata.
"Dengan keberadaan bandara kita pasti akan membidik semua wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Salah satunya kita lakukan pelatihan-pelatihan terus," tambahnya.
Sementara itu, pembangunan infrastruktur juga akan ditingkatkan dengan pembangunan hotel. Saat ini, lanjutnya, sudah ada tiga hotel bintang tiga dan satu hotel bintang lima yang akan dibangun di sekitat kawasan NYIA.
Potensi wisata yang menjadi primadona di Kulonprogo saat ini di antaranya Kebun Teh Nglinggo dan Kalibiru. Potensi tersebut, lanjutnya, akan tetap dikembangkan.
Untuk di Kecamatan Samigaluh, juga akan dijadikan Kota Satelit. Untuk pembangunannya pun ditargetkan dalam tiga hingga lima tahun mendatang. Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan pariwisata khususnya di Samigaluh yang juga memiliki banyak potensi wisata, diantaranya Puncak Kleco yang tepatnya terletak di Desa Purwoharjo.
"Jadi orang dari bandara tidak hanya turun di Kulonprogo. Mereka singgah dulu ke sini (Samigaluh) dan juga di Bedah Menoreh. Ada 17 titik wisata. Dengan dikembangkan menjadi Kota Satelit diharapkan tumbuh hotel atau resort. Sekarang sedang dibangun rencana detailnya," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Desa Purwoharjo, Ari Wibowo, mengatakan pemberdayaan SDM di bidang pariwisata telah dilakukan sejak 2013 lalu. Sekitar 10 hingga 15 SDM yang mendapat pelatihan di bidang pariwisata per tahunnya.
Walaupun saat ini kualitas SDM di Desa Purwoharjo masih minim, namun hal tersebut akan selalu ditingkatkan. Terlebih dengan mulai beroperasinya NYIA nanti. "Ditingkatkan tata pelayanan. Infrastruktur juga kita tingkatkan," katanya.
Selengkapnya baca pada artikel Pemkab Kulonprogo Tingkatkan Pembangunan Sektor Wisata Republika Online