Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


14 October 2015

Masa Paceklik, Nelayan Kulon Progo Beralih Jadi Petani

REPUBLIKA.CO.ID, KULONPROGO -- Sekitar 100 nelayan di Kabupaten Kulon
Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, beralih mata pencarian sementara
menjadi petani karena kondisi laut yang sedang pasang dan paceklik
ikan.

"Jumlah nelayan yang memiliki kartu anggota sebanyak 500 orang,
sebanyak 20 persennya beralih profesi sementara menjadi petani," kata
Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (DKPP) Kulon Progo
Sudarna di Kulon Progo, Selasa (13/10).

Menurut dia, alih profesi sementara yang dilakukan nelayan Kulon Progo
merupakan hal yang wajar. Ia mengatakan di Kulon Progo tidak ada
nelayan murni karena nenek moyang mereka adalah petani sehingga sangat
wajar ketika gelombang tinggi dan paceklik ikan beralih menjadi
petani.

"Hampir tidak ada nelayan Kabupaten Kulon Progo yang mengandalkan
hidupnya dengan melaut," katanya.
Ia mengatakan nelayan yang beralih sementara menjadi petani merupakan
optimalisasi potensi. Ketika tidak melaut, mereka dapat bercocok
tanaman seperti menanam cabai, semangka, atau sayur-sayuran.

"Apa yang mereka lakukan ini demi kelangsungan hidup mereka," katanya.
Sudarma mengatakan nelayan Kulon Progo akan menggantungkan hidupnya
dari melaut, ketika sarana dan prasarana sudah ada, yakni ketika
Pelabuhan Tanjung Adikarto sudah dibuka.

"Saat ini, Pelabuhan Tanjung Adikarto belum dapat difungsikan. Apa
yang menjadi impian dan harapan petani supaya pelabuhan beroperasi
belum terwujud," katanya.

Anggota nelayan Pantai Bugel Warto mengatakan nelayan yang tidak
melaut beralih bercocok tanam. Mereka menanam cabai, melon, semangka
dan sayur-sayuran supaya dapat bertahan hidup.

Ia mengatakan sudah beberapa tahun terakhir, jumlah nelayan Pantai
Bugel yang melaut sangat sedikit. Hal ini dikarenakan adanya abrasi di
pantai tersebut dan gelombang sangat tinggi.

"Untuk sementara waktu, kami beralih menjadi petani. Kami memiliki
ladang, sehingga kami dapat bercocok tanam saat tidak melaut,"
katanya.

Red:Nur Aini
Sumber:antara
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP

Archive