Kulon Progo (ANTARA News) - Area yang mengalami kekeringan di
Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, tahun ini lebih
luas daripada tahun lalu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo Untung
Waluyo pada Rabu mengatakan tahun 2014 hanya ada 118 titik kekeringan
dan sekarang bertambah menjadi 200 titik.
"Kekeringan semakin parah," kata Untung serta menambahkan kekeringan
diprakirakan berlangsung sampai November.
Ia mengatakan area kekeringan di Kulon Progo meliputi Kecamatan Kokap,
Girimulyo, Kalibawang, Samigaluh dan sebagian Pengasih dan Sentolo.
Dan sekarang meluas ke Kecamatan Lendah dan Panjatan.
"Kami berupaya melakukan pipanisasi sumber mata air ke rumah tangga.
Supaya jumlah kepala keluarga yang kekurangan air dapat berkurang,"
katanya.
Untung mengatakan kelompok masyarakat yang mengharapkan bantuan air
bersih semakin banyak.
"Permintaan bantuan air bersih di wilayah yang dilanda kekeringan
akibat musim kemarau terus bertambah," katanya.
Menurut dia, persediaan air bersih untuk masyarakat di wilayah yang
mengalami kekeringan selama musim kemarau sekitar 300 truk tangki.
Sejak musim kemarau hingga awal Oktober, BPBD Kulon Progo sudah
memberikan bantuan air bersih sekitar 200 tangki di luar bantuan dari
berbagai pihak.
BPBD Kulon Progo terus memberikan air bersih kepada kelompok
masyarakat yang sudah mengajukan permohonan bantuan air bersih.
"Bantuan tersebut bukan untuk perseorangan, seharusnya dapat
dimanfaatkan bersama-sama," katanya.
"Kelompok masyarakat yang mengharapkan bantuan air bersih harus
bersabar. Tidak bisa hari ini mengajukan permohonan bantuan terus
dikirim hari itu juga karena harus antre," katanya.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Suhardiyana menjelaskan mobil
tangki yang dioperasikan masih mampu melayani permintaan bantuan
masyarakat.
Menurut dia, kelompok masyarakat yang mengajukan permohonan bantuan
air bersih kebanyakan berasal dari wilayah Kecamatan Kalibawang,
Girimulyo, Samigaluh, Kokap dan wilayah Kecamatan Lendah.
"Untuk sampai pada gilirannya, paling tidak harus menunggu antara dua
sampai tiga hari," katanya.
Editor:Maryati
COPYRIGHT ©ANTARA2015