Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


31 October 2015

Puluhan Ayam di Sukoponco Mati Mendadak

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Di Pedukuhan Sukoponco Desa Sukoreno
Kecamatan Sentolo, puluhan ayam mati tanpa diketahui penyebabnya. Ayam
yang sudah mati tersebut langsung dibakar dan dikubur, sedangkan yang
hampir mati dijual. Kasus ini dalam penyelidikan Dinas Kelautan
Perikanan dan Peternakan (Diskepenak) Kulonprogo.
Diungkapkan salah satu warga Wibowo (40), sudah sekitar 2 mingguan
banyak ayam mati tanpa sebab. "Ayam milik keluarga, ada sekitar 100
ekor dan 19 mentok. Sekitar 75 ekor mati berturut-turut. Yang terakhir
sejak Rabu malam lemes dan Kamis (29/10) pagi mati 3 ekor, sebelumnya
10 ekor dan beberapa hari lalu 14 ekor juga mengalami hal yang sama,
hingga mencapai sekitar 75 ekor. Ayam yang sudah mati akhirnya kami
bakar. Sedang beberapa ekor yang masih hidup dijual," kata Wibowo,
Kamis (29/10/2015).

Ayam sepertinya sakit, tapi sakit apa tidak tahu, karena hanya
nyekukrut saja. Seperti mengantuk, bagian mata dan wajah seperti tidak
sehat. "Itu malam, dan paginya ternyata sudah mati. Di tetangga juga
terjadi hal yang sama, yang sudah keburu mati dikubur atau dibakar,
sedang adapula yang belum mati dijual," kata Wibowo.

Pihaknya, kata Wibowo, pihaknya memang belum lapor ke Dinas Kelautan
Perikanan dan Peternakan (Diskepenak) Kulonprogo, karena menurutnya
bukan skala banyak seperti peternak ayam yang besar, pihaknya hanya
memelihara ayam sekitar 100 ekor. "Biasanya juga tidak ada masalah,"
ujarnya.

Warga yang lainnya, Rahmi (38) juga menuturkan hal yang sama. "Saya
tidak tahu apa yang menjadi penyebabnya, ada yang bilang karena cuaca.
Ayam menjadi ngantukan, tidak mau makan, dan langsung mati," katanya.

Menurut Rahmi, awalnya memang hanya 1 ayam babon. Habis itu ayam yang
kecil-kecil sekitar 16 ekor. Karena takut mati lagi, akhirnya saya
datangkan penjual ayam untuk membeli ayam yang masih hidup. Sebenarnya
baru mau bikin kandang ayam baru, malah ayam keburu mati. Yang sudah
mati saya kubur," ujarnya sambil mengaku dulu pernah mengalami hal
yang sama ayam gering lalu mati.

Sementara itu, Kepala Diskepenak Kulonprogo Sudarna menyatakan untuk
menindaklanjuti banyaknya kasus kematian ayam di wilayah Sukoreno
tersebut, pihaknya akan mengumpulkan informasi. Selanjutnya akan
ditentukan langkah untuk tindaklanjutnya.

Hasilnya akan kami umumkan menyusul," ujarnya.(Wid)

Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP

Archive