Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


22 October 2015

Hadapi MEA, perajin batik di Kulonprogo siap untuk mengembangkan ide

TRIBUNJOGJA.COM,KULONPROGO - Sebuah taman yang berisi anjungan raja-raja nusantara bakal dibangun di Kulonprogo.
Meski belum dipastikan waktunya, namun pematangan konsep penyatuan prototype para raja di masa lampau tersebut mulai dilakukan antara Pemkab Kulonprogo dan Pemda DIY.
Dalam beberapa kesempatan, Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, bahkan sudah mengungkap wacana tersebut di hadapan masyarakat. Ide dasarnya, Taman Raja-raja Nusantara itu bakal berisi anjungan raja-raja dari seluruh nusantara yang pernah ada di masa silam sebagai bagian dari sejarah Indonesia.
Kepala Disbudparpora Kulonprogo, Krissutanto, mengatakan ide awal Taman Raja Nusantara itu memang dimunculkan oleh bupati.
Kini, antara Pemkab Kulonprogo dan Pemda DIY sudah saling bertemu untuk mematangkan konsep keseluruhannya.
"Pematangan rencana dan konsep ada di Bappeda, DPPKA, dan dinas kebudayaan maupun pariwisata. Yang jelas masih menunggu 'dawuh' Gubernur," kata Krissutanto, Rabu (21/10/2015).

Menurutnya, rencana Taman Raja-raja Nusantara itu dilatarbelakangi status Yogyakarta sebagai kota yang kental dengan sejarah dan budaya.
Untuk melengkapinya, keberadaan Taman Raja-raja Nusantara kelak bakal memiliki unsur pendidikan atau menjadi wahana dan sarana belajar sejarah, budaya dan pariwisata.
Krissutanto mengatakan wacana tersebut sampai saat ini masih berupa konsep awal atau kasar.
Namun pada dasarnya taman berisi anjungan para raja nusantara itu nantinya tidak sekadar berupa miniatur, tetapi memiliki ruh atau makna sejarah dan budaya yang dapat ditangkap masyarakat.
"Wujudnya mungkin bisa berupa bangunan-bangunan keraton kerajaan, gapura, dilengkapi dengan kisah-kisah dan sejarah para raja nusantara, misal salah satunya Kerajaan Kertanegara dan sebagainya," katanya.
Kerajaan mana saja yang bakal masuk dalam anjungan itu, Krissutanto mengatakan sampai saat ini masih dalam persiapan dan pematangan termasuk mendata kerajaan-kerajaan yang ada.
Intinya, rencana DED dan Masterplan taman tersebut masih dalam penggodokan.


Menurutnya, proyek taman tersebut bakal menggunakan anggaran dana keistimewaan (Danais). Meski demikian, sampai saat ini belum diketahui berapa nominal anggarannya.
"Sementara baru disebut lokasi di Kulonprogo. Nanti pastinya akan melibatkan tim ahli perencana, arsitek yang berkaitan dengan bangunan bersejarah kuno," lanjutnya.
Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, mengatakan rencana pembangunan Taman Raja-raja Nusantara dimaksudkan untuk menyatukan atau mengumpulkan prototype para raja dalam sejarah Indonesia.
"Kalau Gajah Mada dulu menyatukan nusantara, masak kita tidak bisa kalau hanya menyatukan prototype-nya," ujar Hasto. (tribunjogja.com)

Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP

Archive