TRIBUNJOGJA/Bramasto Adhy
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pelatihan pengolahan emas tanpa menggunakan merkuri akan diberikan kepada para penambang emas di Kecamatan Kokap.
Diharapkan ke depannya penambangan emas tidak merusak lingkungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kulon Progo, Arief Prastowo mengatakan pelatihan yang diinisiasi Badan Pengkajiand an penerapan teknologi (BPPT) DIY itu rencananya akan dilakukan pada Juni mendatang.
Lembaga tersebut menurutnya telah merampungkan proyek percontohan pengolahan emas tanpa merkuri yang berjalan sejak tahun lalu sehingga bisa segera diaplikasikan secara luas.
•
"Harapannya, setelah ada fasilitas pengolahan emas tanpa merkuri, penambang emas ilegal di Kokap segera mengurus izin dan tidak lagi memakai merkuri untuk pengolahannya," kata Arief, Selasa (7/5/2019).
Area penambangan emas di Kokap mencapai luasan sekitar 100 Hektare dan sudah ditetapkan menjadi wilayah pertambangan rakyat (WPR).
Sebarannnya antara lain di Desa Kalirejo (75 Ha) dan Hargorejo (25 Ha) meski DLH belum mengetahui pasti jumlah penambangaktifnya lantaran pada 2013 sempat terhenti aktivitasnya.
Diakuinya, mayoritas penambang emas di Kulon Progo masih menggunakan merkuri.
Padahal, penggunaan zat kimia itu dilarang lantaran merusak lingkungan.
Pelatihan yang akan digelar nantinya menyasar penambangemas skala kecil agar bisa meraih emas tanpa merusak alam.