KULONPROGO-Pelaksanaan Indonesia Scouts Challange (ISC) 2015-2016 Kabupaten Kulonprogo tinggal beberapa hari lagi. Para peserta mulai mendaftar di Gubuk Pramuka atau kantor Kwartir Cabang (Kwarcab) Kabupaten Kulonprogo di Jalan Adiaksa No 1, kemarin (19/8).
Antusiasme peserta nampak jelas dalam registrasi tersebut. Seperti target semula, sebanyak 50 regu melakukan registrasi awal. Mereka berasal dari perwakilan kecamatan. Masing-masing mengirimkan empat wakilnya meliputi dua regu putra dan dua regu putri. Itu kecuali Kecamatan Pengasih dan Kecamatan Wates yang mengirimkan lima regu karena jumlah sekolahnya paling banyak.
"Ini berdasarkan keputusan rapat dan technical meeting sebelumnya,'' terang perwakilan dari Tim ISC 2015-2016 Jawa Pos Group Atika Lis Widowati didampingi Feny E Jayanti.
Pendaftaran kali ini adalah pendaftaran awal. Perwakilan dari Kwarran atau sekolah menyerahkan berkas peserta secara lengkap sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan panitia. Yakni selain menyerahkan biaya pendaftaran, peserta juga wajib mencamtumkan biodata diri.
"Biodata peserta ini penting. Karena kami sudah tidak perlu lagi mendata ulang jika yang bersangkutan maju ke provinsi, nasional atau bahkan jika berkesempatan ke Amerika,'' lanjutnya.
Peserta nanti akan melakukan registrasi ulang sebelum acara pembukaan. Diharapkan itu dilakukan saat pelaksanaan (23/8) sebelum pukul 08.00 registrasi ulang sudah selesai untuk dilanjutkan upacara pembukaan.
Sukis Sudarmono salah seorang guru SDN Wonorejo, Kecamatan Nanggulan, Kulonprogo mengungkapkan, setiap UPTD mendapat kesempatan mengirimkan empat regu. Sementara jumlah sekolah yang ada di UPTD Nanggulan ada sekitar 26 sekolah.
"Jadi kami pilih yang terbaik dari setiap sekolah, khususnya gugus inti. Jumlahnya sudah cukup. Menurut saya unuk SD ISC ini bagus, anak-anak juga sangat antusias," ungkapnya.
Pembina dari SDN Janten, Kecamatan Temon Dyah Puspita Sari mengatakan, semua materi perlombaan sudah disampaikan kepada peserta. Dengan bimbingan Pembina, mereka melakukan latihan rutin selepas jam sekolah. Untuk materi lomba yang dipertandingkan sudah dikenal anak-anak. Karena di sekolah juga aktif melakukan kegiatan kepramukaan.
"Setiap tahun kami juga mengadakan Persami, dan materi ISC hampir mirip namun memang gamenya lebih menarik," katanya. (tom/din/ong)