Harianjogja.com, KULONPROGO-Pohon kelapa merupakan salah satu potensi
terbesar Kabupaten Kulonprogo. Tidak tanggung-tanggung. Desa Bojong di
Kecamatan Panjatan bahkan diklaim sebagai daerah asal varietas tanaman
penghasil kelapa terbaik di Indonesia.
Kelapa bojong bulat. Begitulah masyarakat setempat menyebut tanaman
asli Desa Bojong ini. Hampir setiap rumah penduduk di sana memiliki
pohon kelapa di pekarangannya.
"Sudah ada sejak zaman nenek moyang," kata Kasie Pemerintahan Desa
Bojong, Yayan, saat ditemui di balai desa, Jumat (18/9/2015).
Yayan memaparkan, kelapa bojong bulat punya banyak keunggulan,
terutama pada kualitas buahnya. Daging buahnya lebih tebal dan
menghasilkan santan yang lebih kental. Kandungan minyaknya pun lebih
banyak, hampir dua kali lipat dibanding kelapa jenis lain.
Produktivitas kelapa bojong bulat juga tinggi.
"Satu jenjang bisa lebih dari 10 butir. Rata-rata 15 butir. Jenis lain
biasanya cuma lima sampai delapan butir," ujar Yayan.
Potensi tersebut kemudian mendapat perhatian khusus dari pemerintah
sejak 2008 lalu dengan mengembangkan perkebunan seluas empat hektare.
Selain peningkatan produksi kelapa, dikembangkan pula usaha
pembibitan.
"Ada 11 kelompok tani yang ikut mengelola dari masing-masing dusun," ucapnya.
Konsumen bibit kelapa bojong bulat berasal dari wilayah Wonosari dan
Bantul hingga Klaten dan Wonosobo. Sedangkan buahnya kebanyakan dijual
ke Solo dan Klaten. Yayan lalu mengeluh, keunggulan kelapa bojong
bulat sering dimanfaatkan pihak tidak bertanggungjawab.
"Sering diklaim sama orang-orang. Padahal itu bukan kelapa kami. Itu
bisa merusak citra kelapa bojong bulat," tuturnya.
Ketersediaan air yang cukup melimpah juga mendukung pengembangan
kelapa bojong bulat. Mereka belum pernah sampai kekurangan air saat
musim kemarau. Yayan lalu menambahkan, warga setempat juga
memanfaatkan bagian lain dari tanaman kelapa untuk mendapatkan
penghasilan tambahan.
"Serabut kelapa dan lidinya bisa untuk sapu," ungkapnya.
Sarinten adalah salah seorang warga yang sehari-hari membuat sapu lidi
di rumahnya. Nenek berusia 70 tahun itu mengaku punya beberapa tanaman
kelapa bojong bulat di pekarangannya. "Lumayan untuk mengisi waktu
daripada menganggur," kata warga Dusun II itu.
Editor: Mediani Dyah Natalia | dalam: Kulon Progo |