x
Gula semut Kulonprogo yang akan diekspor terganjal pencemaran merkuri
pada tanaman kepala
Harianjogja.com, KULONPROGO-Pengembangan usaha gula semut di Desa
Kalirejo, Kecamatan Kokap, Kulonprogo terkendala sertifikasi tanaman
kelapa. Pasalnya, ada tiga dusun di sana yang diketahui telah tercemar
merkuri.
Kepala Desa Kalirejo, Lana mengatakan, wilayah tersebut antara lain
Dusung Sangon 1, Sangon 2, dan Plampang 2. "[Merkuri] Hanya di
seputaran sungai tapi dampaknya dirasakan juga sampai wilayah
atasnya," ungkap Lana, dikonfirmasi Minggu (20/9/2015).
Padahal, sertifikasi itu menjadi salah satu syarat standar kelayakan
produk gula semut, khususnya pasar ekspor. Meski nilai jualnya lebih
tinggi, warga setempat kemudian memilih tidak mengolah nira dari
tanaman kelapa menjadi gula semut. "Hanya dibut gula jawa biasa untuk
memenuhi pasar lokal," papar Lana.
Lana menambahkan, melemahnya perekonomian juga mempengaruhi kelancaran
ekspor gula semut yang dihasilkan warga dusun lainnya. Dia
mengungkapkan, sudah banyak warga yang berkeluh kesah padanya. "Sedang
tidak ekspor. Gula semut cuma ditampung tengkulak tapi petani tidak
langsung mendapat uang," kata Lana.
Lana berharap Pemkab Kulonprogo tanggap dengan kondisi tersebut.
Setidaknya ada kepastian mengenai lembaga dan tempat yang bisa
digunakan untuk menampung produk gula semut agar tetap tahan lama.
Sebab, jumlah salah satu produk unggulan Kulonprogo itu masih bisa
terus bertambah.
"Pemerintah Desa tidak bisa membantu menampung karena tidak ada gudang
yang bisa digunakan," ucapnya.
Editor: Nina Atmasari | dalam: Kulon Progo |
21 September 2015
Home »
» Ekspor Terganjal Pencemaran Merkuri pada Tanaman Kelapa