Kulon Progo, HanTer - Jumlah pemandu wisata atau "tour guide" di
Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta yang sudah memiliki
sertifikat masih sangat minim, padahal jumlah kunjungan wisatawan
terus mengalami peningkatan.
"Objek wisata di Kulon Progo belum dikelola secara optimal karena
kekurangan pemandu wisata yang profesional," kata Kabid Pemasaran
Pariwasata Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Eka
Winarsiwi di Kulon Progo, Kamis (10/9).
Ia mengatakan beberapa tempat wisata di Kulon Progo seperti Pantai
Gelagah, Kalibiru, dan Kebun Teh Nglinggo-Tritis banyak dikunjungi
wisatawan, namun, jumlah pemandu wisata masih sangat kurang.
"Sampai saat ini, belum ada pengelola wisata yang memiliki sertifikat
yang bisa memandu wisatawan, padahal jumlah kunjungan wisatawan di
Kulon Progo mengalami kenaikan yang siginifikan," kata Eka.
Ia mengatakan pemandu wisatawan lokal mengalami kesulitan mendapatkan
sertifikat karena yang mengeluarkan lembaga khusus yang ada di Sleman
dan Kota Yogyakarta. Untuk mendapatkan sertifikat sebagai pemandu
wisatawan, juga membutuhkan biaya besar.
"Kalau mereka memiliki sertifikat, bisa memandu wisatawan di luar DIY.
Tapi kalau tidak, mereka hanya memandu wisata lokal," kata dia.
Minimnya jumlah pemandu wisata resmi, kata Eka, dapat berdampak pada
menurunnya minat wisatawan untuk berkunjung ke Kulon Progo.
"Di kalangan masyarakat masih menganggap bahwa menjadi seorang pemandu
wisata tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka,"
katanya.
Ia berharap, kedepan minat warga Kulon Progo untuk menjadi pemandu
wisata bisa lebih baik lagi. Mengingat Kabupaten Kulon Progi gencar
dalam meningkatkan dan mengkampanyekan sektor pariwisata andalan ke
masyarakat luas, untuk meningkatkan PAD dan mendongkrak pertumbuhan
ekonomi masyarakat.
"Masalah pemandu wisata menjadi pekerjaan rumah kami dalam mendongkrak
sektor pariwsata," katanya.
Selain kekurangan jumlah pemandu wisata, menurut Eka, pelalu wisata
lokal mengalami kendala masalah bahasa asing ketika ada wisatawam dari
manca negara. Mereka tidak dapat berbahasa Inggris dengan baik.
"Kami sudah memberikan pelatihan bahasa Inggris, tapi kosa katanya
secara umum. Meski sudah diberi pelatihan, pelaku wisata lokal tetap
mengalami kesulitan," katanya.
(ruli)
10 September 2015
Home »
» Jumlah Pemandu Wisata di Kulon Progo Masih Minim