Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


17 September 2015

BPOM DIY Temuan Makanan Berpengawet Kimia di Kulonprogo

BPOM DIY Temuan Makanan Berpengawet Kimia di Kulonprogo
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Inspeksi yang dilakukan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DIY dan Disperindag Kulonprogo di pasar wilayah Kulonprogo, Rabu (16/9/2015), menemukan makanan mengandung bahan pengawet industri atau zat kimia.
Temuan tersebut terutama pada makanan jenis camilan kering seperti bolumprit dan lanting.
Petugas yang melakukan cek dan pemeriksaan tersebut tidak menyitanya. Namun, petugas hanya memberikan pembinaan kepada pedagangnya agar lebih cermat dan tidak mengulanginya.
Staff Bidang Pemeriksaan dan Penyidikan BBPOM DIY, Sri Yuniati, mengatakan temuan makanan berbahan pengawet kimia itu dipasok dari daerah Purworejo dan Magelang.
"Pedagang kami minta bikin surat pernyataan dan agar segera memusnahkannya," kata Yuniati.
Pemantauan dan pengawasan itu dilakukan di sejumlah toko dan pasar di Kulonprogo. Petugas memulai dari sejumlah kios di kompleks Pasar Wates. Selain itu, pemeriksaan juga dilakukan di wilayah Sentolo.
Selain menindaklanjuti temuan bahan pengawet kimia, petugas juga menegaskan kepada para pedagang agar melakukan pengemasan secara higienis.
Salah satunya adalah dengan cara pengemasan menggunakan sarung tangan. Dengan demikian, makanan yang akan dijual tidak tersentuh langsung oleh tangan.
Kasi Metrologi dan Perlindungan Konsumen, Disperindag Kulonprogo, Sungkono, mengatakan temuan memang tidak langsung disita.
Pihaknya hanya menegaskan agar pedagang langsung memusnahkannya. Selain itu, pedagang juga membuat pernyataan tidak akan merugikan konsumen.
Pengawasan tersebut tidak hanya pada toko dan pedagang di kompleks pasar. Petugas juga menyasar perajin kerupuk di rumah.
Perajin kerupuk tengiri rumahan, Paiman, mengakui selama proses pembuatan kerupuk, usaha yang dikelolanya itu selalu dipantau oleh dinas.
Dia menegaskan selama ini tidak pernah menggunakan bahan pewarna industri.
"Kami sudah jalan sekitar empat tahun dan tidak pakai pewarna kimia," katanya.
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP

Archive