Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


04 August 2018

Masih Banyak Kasus Terjadi, Kulonprogo Belum Tereliminasi Malaria


Ilustrasi


WATES, KRJOGJA.com - Saat ini Kabupaten Kulonprogo belum tereliminasi malaria. Ini karena 80 persen kasus merupakan penularan lokal.

"Adanya tim eliminasi malaria dapat digunakan untuk melakukan penelitian pada orang-orang yang terkena malaria dan penularan secara lokal. Sasaran yang akan dihasilkan dari tim eliminasi ini yaitu tahun 2021 warga Kulonprogo bebas dari malaria dan mendapatkan sertifikat eliminasi," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Sakit Dinas Kesehatan Kabupaten Kulonprogo, drg Baning Rahayujati MKes komposisisi Kamis (02/08/2018).

Dalam mendapatkan sertifikat eliminasi, perlu diadakan selama tiga tahun, dan selama itu tidak ada kasus penularan malaria secara lokal. Penanganan ini difokuskan dengan deteksi dini dini cepat ke puskesmas, kualitas periksaan, sosialisasi ke tenaga kesehatan dan komunitas air minum.

Pelarangan menuturkan, malaria masih menjadi masalah kesehatan DIY terutama di Kabupaten Kulonprogo, karena masih sangat potensial untuk kasus Malaria. Kasus selama tahun 2015 hingga 2018 data berdasarkan di Dinas Kesehatan Kulonprogo yaitu tahun 2015 terdapat 122 kasus, 2016 ada 94 kasus, 2017 sebanyak 86, dan tahun 2018 sampai 14 Juli ada 8 kasus. "Dalam 10 tahun terakhir dari kasus malaria itu tidak ada kematian," katanya.

Ditambahkan Kepala Seksi Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular PADA Bidang Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kulonprogo, Wilis Prasetyo SKM MPH, untuk review Menuju Eliminasi malaria Kawasan Bukit Menoreh Perlu adanya surveilans Migrasi Yaitu activities Pengambilan sediaan Darah orangutan Yang baru Datang Dari Daerah Endemis hearts Rangka mencegah masuknya kasus impor.

"Kabupaten Kulonprogo masih ada penularan malaria, tamu yang pendatang dari daerah endemis juga dapat membawa penyakit malaria, di sisi lain Kulonprogo menjadi tempat studi banding. Keadaan seperti itu sangat membuat sulit untuk menghilangkan penyakit malaria, tetapi kami dapat meminimalisir malaria," kata Wilis yang mengajak untuk mencegah penyakit malaria dengan lingkungan hidup, perilaku hidup sehat, penyakit kelambu, repelent, dan larvasida.

Sementara itu, Setwiini Hestu Lestari dalam asuransi tim eliminasi malaria beberapa waktu lalu, katakanlah, tim eliminasi dapat meminimalisir terjangkitnya malaria menular secara lokal dengan melakukan deteksi sejak dini. “Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) juga dapat membantu meminimalisir malaria dengan melakukan kampanye hidup sehat, lingkungan sehat, makanan sehat, pengendalian penyakit menular dan tidak menular,” ujar Setyarini. (Wid)
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP

Archive