Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo mengatakan, jika memang diperbolehkan menggunakan lahan di Triharjo tersebut, maka nantinya Kementrian Agama bisa membangun di atas lahan seluas 2,8 hektar yang berstatus milik pemprov.
Untuk pembebasan lahan sekira 9 hektar, bisa dilaksanakan setelahnya.
"Untuk harga tanah tergantung appraisal. Mungkin kalau di Pengasih semeter bisa mencapai Rp 1 juta. Triharjo bisa lebih dari Rp 2,5 juta. Paling murah di Hargomulyo, Kokap mungkin bisa Rp 400 ribu per meter," urainya, Rabu (19/2/2019).
Sesuai aturan, kata dia, memang setelah berstatus menjadi tanah milik negara nantinya bisa dibangun oleh kementrian agama.
Selain itu, opsi menggunakan dana haji pun bisa dan mencukupi untuk pembangunan ini.
Perlu diketahui Bupati Hasto menawarkan tiga lahan alternatif untuk pembangunan embarkasi haji di DIY.
Salah satu lahan alternatif yang potensial ini berada di kawasan Triharjo, Wates, Kulonprogo dengan luasan sekira 11,8 hektar.
Namun, masih perlu pembebasan lahan sekitar 9 hektar karena status lahan berupa kas desa.
Hal tersebut disampaikan oleh Hasto Wardoyo usai bertemu dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kepatihan, Rabu (20/2/2019).
Hasto mengatakan, ada tiga alternatif lahan yang ditawarkan dan dibahas dengan Sultan HB X, diataranya berada di Margosari, Pengasih berstatus milik perorangan dengan luasan 6 hektar dan Hargomulyo, Kokap berstatus tanah kas desa seluas 20 hektar. (TRIBUNJOGJA.COM)