Yogyakarta - Presiden Joko Widodo hari ini memulai pembangunan New Yogyakarta International Airport di Kulon Progo. Dirut AP I menjelaskan perbandingan bandara ini dengan Bandara Adisutjipto yang ada saat ini.
Proses "Babat Alas Nawung Kridha" yang artinya membuka, membersihkan, merapikan, menata lahan, serta melakukan peletakan batu pertama pembangunan NYIA.
Acara ini dihadiri pula oleh Menhub Budi Karya Sumadi, Mensesneg Pratikno, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteru PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, dan Direktur Utama PT Angkasa Pusa I Danang S Baskoro.
Danang menjelaskan, saat ini Bandara Adisutjipto berkapasitas 1,2 juta orang pertahun harus melayani 7,2 juta penumpang per tahun. Nantinya NYIA akan mampu menampung 14 juta penumpang per tahun.
Bandara Adisutjipto yang saat ini beroperasi hanya memiliki luas terminal 15 ribu meter persegi. Landasan pacu (runway) Bandara Adisutjipto 2.250 meter dengan apron berkapasitas 8 pesawat.
Nantinya NYIA akan dibangun di atas lahan seluas 587 hektar pada tahap I (2020-2031), akan memiliki runway sepanjang 3.250 meter, apron berkapasitas 35 pesawat.
Pada pengembangan tahap II (2031-2041) terminal NYIA akan dikembangkan menjadi 195 ribu meter persegi, runway 3.600 meter, apron yang bisa digunakan 45 pesawat dan mampu menampung hingga 20 juta penumpang setiap tahunnya.
Dengan pembangunan NYIA, lanjut Danang, permasalahan lack of capacity akan mampu teratasi. Sehingga akan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna jasa bandara.
"Tidak hanya untuk memenuhi standar pelayanan bandara bertaraf internasional di Yogyakarta, tapi juga bisa memberi multiplier effect yang bisa memacu perkembangan perekonomian, aktivitas bisnis, serta mendukung kegiatan pariwisata Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian selatan," urai Danang.
Untuk pembangunan NYIA, PT AP I menyiapkan investasi Rp 9,3 triliun dan ditargetkan akan rampung pada Maret 2019. Selain NYIA, PT AP I juga sedang melakukan pengembangan dua bandara lainnya yaitu Bandara Ahmad Yani Semarang yang ditargetkan akan beroperasi pada tahun 2018 dan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin yang rencananya akan ampung pada tahun 2019.
NYIA akan dikembangkan sejalan dengan misi PT AP I untuk mewujudkan konsep "airport city" di Yogyakarta yaitu memadukan bandara dengan kawasan logistik, kawasan industri, serta kawasan wisata dalam satu kawasan ekonomi terpadu.
"Untuk mendukung konektivitas dengan kota-kota sekitarnya, selain dihubungkan dengan jalan nasional, bandara ini juga akan teintegrasi dengan jalur kereta api untuk mempermudah transportasi dari dan ke bandara," urai Danang. (sip/mkj)