12 August 2016
4.650 Hektare Sawah Mulai Masa Tanam Pertama
Pemkab Kulonprogo Luncurkan Pencetakan KTP Elektronik di Kecamatan Galur
08 August 2016
JAKARTA
Pertemuan dengan Sultan untuk membahas progres rencana pembangunan Bandara Kulon Progo sebagai pengganti Bandara Adisutjipto yang daya tampungnya sudah melebihi kapasitas. Dalam pertemuan tersebut, Menhub Budi menyebutkan bahwa persoalan pembebasan tanah sudah ada titik terang,
"Pemda Yogyakarta bersama BPN (Badan Pertanahan Nasional) telah melakukan pembebasan tanah dan menurut hasil pengamatan kami cukup baik," katanya dalam keterangannya yang diterima Sindonews di Jakarta, Senin (8/8/2016).
Dengan adanya titik terang ini, Menhub Budi mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi Yogyakarta yang telah proaktif ikut menyelesaikan persoalan tanah untuk Bandara Kulon Progo ini.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Prasetyo juga menyerahkan perizinan pembangunan Kereta Bandara Kulon Progo. "Kami menyampaikan izin tentang kereta bandara, maka dengan ini dapat ditindaklanjuti dengan perencanaan dan lain sebagainya", jelasnya.
PT Angkasa Pura I telah menyiapkan dana Rp4,146 triliun sebagai ganti rugi tanah masyarakat yang terkena dampak pembangunan Bandara Kulon Progo, dimana dana tersebut akan segera dibayarkan mulai 22 Agustus 2016.
Menhub meminta agar PT Angkasa Pura I untuk melakukan pembangunan lebih cepat. Bandara Kulon Progo sendiri ditargetkan dapat beroperasi pada 2019. Budi Karya mengatakan nantinya bandara baru ini akan dapat menampung jumlah penumpang empat kali lipat dibanding Bandara Adisutjipto. Pada tahap pertama, nantinya Bandara ini memiliki kapasitas tampung 15 ribu penumpang dan 28 pesawat berbadan lebar sekelas Boeing 777.
Baca: Jokowi Ingin Bandara Kulon Progo Dibangun Secara Sederhana
Sebelumnya Budi Karya menyempatkan diri meninjau Stasiun Tugu. Selain meninjau sejumlah fasilitas, ia juga berkesempatan menyapa sejumlah calon penumpang KA untuk memperoleh masukan dan saran terkait pelayanan di stasiun kereta api.
"Bagaimana Bu fasilitas kereta api sekarang? Apa saran ibu?," ceritanya saat bertanya kepada salah seorang ibu calon penumpang KA yang kemudian dijawab bahwa fasilitas di Stasiun Tugu sudah baik.
Toilet juga tidak luput dari perhatian Menhub Budi. Menurutnya tingkat pelayanan di Stasiun Tugu sudah baik akan tetapi ia meminta kepada jajaran KAI Stasiun Tugu untuk terus meningkatkan pelayanan kepada penumpang.
(ven)
06 August 2016
Ganti rugi lahan Bandara Kulon Progo capai Rp4,08 triliun
Dua Pekan Lagi, Kompensasi Bandara Kulon Progo Dibayarkan
Papan bertuliskan aneka penolakan pembangunan bandara baru di Kecamatan Temon, Kulon Progo, DIY. (Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim) |
Kepastian ini disampaikan Kepala kakanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN) DIY Ari Yuriwin di Yogyakarta, Jumat, 5 Agustus. Kompensasi itu untuk 4.347 bidang tanah milik warga serta untuk 885 pekerja penggarap di tanah Pakualaman.
Pemberian uang kompensasi akan dilakukan secara bertahap. Mekanisme pembayaran tengah dimatangkan oleh BPN DIY.
Pemilik lahan yang telah sepakat di musyawarah awal akan diprioritaskan lebih dulu mendapat kompensasi. Sementara, bangunan pemerintah dan tanah Pakualaman berada di urutan terakhir.
Para penggarap wajib membawa bukti tertulis yang menyatakan mereka benar menggarap lahan Pakualaman untuk mencairkan uang kompensasi. "Karena sekarang sudah banyak lahan yang pindah tangan garapan," tegasnya.
Besaran kompensasi mengacu pada hasil tim penilai independen. Sayangnya, Ari enggan merinci besaran nilai kompensasi.
Hingga kini, BPN masih menemukan ada selisih tanah sebanyak 64 bidang. Selisih ini muncul dari hasil penghitungan dan pencocokan data dari peta bidang dengan tim penilai. Pihaknya masih mencaritahu selisih ini dengan mencocokkan objek dan subjek bidang tanah ini.
Pro dan Kontra
Tak semua warga Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo sepakat dengan pembangunan bandara. Mereka yang menolak tergabung dalam Wahana Tri Tunggal. Sejak tahun lalu, mereka menggelar demonstrasi penolakan. Jalur hukum pun ditempuh meski akhirnya kandas.
Beredar Rekomendasi Diduga Palsu untuk Cabup Kulonprogo
05 August 2016
Pemkab Lakukan Kaderisasi Nelayan
Ini Alasan Pelajar Bawah Usia Tak Boleh Kemudikan Kasus
02 August 2016
Penyandang Disabilitas di Kulonprogo Dapat Pengobatan Gratis
Pengembangan Wisata Kulon Progo Tunggu Bandara
- Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, belum membuat perencanaan pengembangan objek wisata pantai di wilayah selatan daerah itu karena masih menunggu rencana induk pembangunan bandara.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kulon Progo Agus Langgeng Basuki di Kulon Progo, Senin (1/8), mengatakan sesuai rencana tata ruang wilayah, kawasan selatan sudah banyak program pembangunan skala besar, seperti pasir besi, bandar udara, dan pelabuhan.
"Kami masih merencanakan pengembangan objek wisata Pantai Glagah dan Trisik, tapi tidak dalam waktu dekat," kata Langgeng.
Ia mengatakan pengembangan Pantai Glagah menunggu rencana induk bandara. Bappeda tidak mungkin membuat atau mengubah kawasan Pantai Glagah karena perencanaannya harus menunggu bandara, supaya tidak tumpang tindih kebijakan.
"Kami masih menunggu rencana induk bandara. Setelah itu, kami baru merencanakan langkah selanjutnya," kata dia.
Saat ini, kata Langgeng, Pemkab Kulon Progo akan melakukan pendekatan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) untuk pengembangan tambak udang di Kawasan Pasir Kadilangu dan Pasir Mendit.
Rencananya, lokasi tersebut akan dikembangkan wisata mangrove secara profesional. Sehingga, saat bandara beroperasi menjadi wisata alternatif yang potensial dalam mendorong perekonomian masyarakat.
"Hal ini yang perlu, kami rencanakan sebaik mungkin. Tambak udanb, kami kembangkan menjadi objek wisata baru," kata dia.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kulon Progo Krissutanto mengatakan rencana detail teknis (DED) kawasan selatan, khususnya Pantai Glagah dan Congot sudah disusun, tapi dengan adanya rencana bandara belum dapat dilaksanakan dan harus direviuw sesuai dengan DED bandara.
"Sampai saat ini, kami masih menunggu DED bandara. Nanti, kalau DED bandara, kami akan menyesuaikan untuk luasan, sarana dan prasarana, serta jalan dari Glagah ke Congot yang terkena bandara. Sehingga kami harus mengulang penyususunan atau mereview DED," kata Krissutanto.
Menurut dia, daya tarik Pantai Glagah dan Congot adalah laguna, pemecah gelombang, pelabuhan samudera, dan tambatan perahu wisata, plus bandara. Harapannya, wisatawan dapat melihat pesawat. Pemkab Kulon Progo berharap pagar bandara dibuat secara transparan.
"Objek wisata pantai tetap hidup, dan akan dikembangkan sesuai ketentuan berlaku," katanya.
ANTARA