JAKARTA
- Yogyakarta menjadi kota pertama yang dikunjungi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Dalam kunjungan kerja (kunker) bersama sejumlah pejabat Kemenhub, Budi Karya mengecek Stasiun Tugu dan mengagendakan pertemuan dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X (HB X).
Pertemuan dengan Sultan untuk membahas progres rencana pembangunan Bandara Kulon Progo sebagai pengganti Bandara Adisutjipto yang daya tampungnya sudah melebihi kapasitas. Dalam pertemuan tersebut, Menhub Budi menyebutkan bahwa persoalan pembebasan tanah sudah ada titik terang,
"Pemda Yogyakarta bersama BPN (Badan Pertanahan Nasional) telah melakukan pembebasan tanah dan menurut hasil pengamatan kami cukup baik," katanya dalam keterangannya yang diterima Sindonews di Jakarta, Senin (8/8/2016).
Dengan adanya titik terang ini, Menhub Budi mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi Yogyakarta yang telah proaktif ikut menyelesaikan persoalan tanah untuk Bandara Kulon Progo ini.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Prasetyo juga menyerahkan perizinan pembangunan Kereta Bandara Kulon Progo. "Kami menyampaikan izin tentang kereta bandara, maka dengan ini dapat ditindaklanjuti dengan perencanaan dan lain sebagainya", jelasnya.
PT Angkasa Pura I telah menyiapkan dana Rp4,146 triliun sebagai ganti rugi tanah masyarakat yang terkena dampak pembangunan Bandara Kulon Progo, dimana dana tersebut akan segera dibayarkan mulai 22 Agustus 2016.
Menhub meminta agar PT Angkasa Pura I untuk melakukan pembangunan lebih cepat. Bandara Kulon Progo sendiri ditargetkan dapat beroperasi pada 2019. Budi Karya mengatakan nantinya bandara baru ini akan dapat menampung jumlah penumpang empat kali lipat dibanding Bandara Adisutjipto. Pada tahap pertama, nantinya Bandara ini memiliki kapasitas tampung 15 ribu penumpang dan 28 pesawat berbadan lebar sekelas Boeing 777.
Baca: Jokowi Ingin Bandara Kulon Progo Dibangun Secara Sederhana
Sebelumnya Budi Karya menyempatkan diri meninjau Stasiun Tugu. Selain meninjau sejumlah fasilitas, ia juga berkesempatan menyapa sejumlah calon penumpang KA untuk memperoleh masukan dan saran terkait pelayanan di stasiun kereta api.
"Bagaimana Bu fasilitas kereta api sekarang? Apa saran ibu?," ceritanya saat bertanya kepada salah seorang ibu calon penumpang KA yang kemudian dijawab bahwa fasilitas di Stasiun Tugu sudah baik.
Toilet juga tidak luput dari perhatian Menhub Budi. Menurutnya tingkat pelayanan di Stasiun Tugu sudah baik akan tetapi ia meminta kepada jajaran KAI Stasiun Tugu untuk terus meningkatkan pelayanan kepada penumpang.
Pertemuan dengan Sultan untuk membahas progres rencana pembangunan Bandara Kulon Progo sebagai pengganti Bandara Adisutjipto yang daya tampungnya sudah melebihi kapasitas. Dalam pertemuan tersebut, Menhub Budi menyebutkan bahwa persoalan pembebasan tanah sudah ada titik terang,
"Pemda Yogyakarta bersama BPN (Badan Pertanahan Nasional) telah melakukan pembebasan tanah dan menurut hasil pengamatan kami cukup baik," katanya dalam keterangannya yang diterima Sindonews di Jakarta, Senin (8/8/2016).
Dengan adanya titik terang ini, Menhub Budi mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi Yogyakarta yang telah proaktif ikut menyelesaikan persoalan tanah untuk Bandara Kulon Progo ini.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Prasetyo juga menyerahkan perizinan pembangunan Kereta Bandara Kulon Progo. "Kami menyampaikan izin tentang kereta bandara, maka dengan ini dapat ditindaklanjuti dengan perencanaan dan lain sebagainya", jelasnya.
PT Angkasa Pura I telah menyiapkan dana Rp4,146 triliun sebagai ganti rugi tanah masyarakat yang terkena dampak pembangunan Bandara Kulon Progo, dimana dana tersebut akan segera dibayarkan mulai 22 Agustus 2016.
Menhub meminta agar PT Angkasa Pura I untuk melakukan pembangunan lebih cepat. Bandara Kulon Progo sendiri ditargetkan dapat beroperasi pada 2019. Budi Karya mengatakan nantinya bandara baru ini akan dapat menampung jumlah penumpang empat kali lipat dibanding Bandara Adisutjipto. Pada tahap pertama, nantinya Bandara ini memiliki kapasitas tampung 15 ribu penumpang dan 28 pesawat berbadan lebar sekelas Boeing 777.
Baca: Jokowi Ingin Bandara Kulon Progo Dibangun Secara Sederhana
Sebelumnya Budi Karya menyempatkan diri meninjau Stasiun Tugu. Selain meninjau sejumlah fasilitas, ia juga berkesempatan menyapa sejumlah calon penumpang KA untuk memperoleh masukan dan saran terkait pelayanan di stasiun kereta api.
"Bagaimana Bu fasilitas kereta api sekarang? Apa saran ibu?," ceritanya saat bertanya kepada salah seorang ibu calon penumpang KA yang kemudian dijawab bahwa fasilitas di Stasiun Tugu sudah baik.
Toilet juga tidak luput dari perhatian Menhub Budi. Menurutnya tingkat pelayanan di Stasiun Tugu sudah baik akan tetapi ia meminta kepada jajaran KAI Stasiun Tugu untuk terus meningkatkan pelayanan kepada penumpang.
(ven)