Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


26 January 2019

2 Ekor Elang Dilepasliarkan di Pengasih Kulon Progo - Tribun Jogja


TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dua ekor elang dilepasliarkan di lingkungan Wildlife Rescue Center (WRC) Yogyakarta di Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih,Kulon Progo, Jumat (25/1/2019).
Burung langka kategori dilindungi itu merupakan hasil sitaan dari tangan masyarakat.
Kedua elang itu sebelumnya telah menjalani proses rehabilitasi selama beberapa tahun di fasilitas konservasi satwa dilindungi tersebut.
Adapun jenisnya yakni Elang Ular Bido (Spilornis cheela) berkelamin jantan hasil sitaan dari petugas Polsek Kalibawang dan direhabilitasi sejak 2011 dan Elang Alap Jambu (Accipiter trivirgatus) berkelamin betina yang merupakan sitaan Polda Jawa Timur bersama Centre for Orangutan Protection (COP).
Elang alap ini direhabilitasi sejak 2017 lalu dan lebih dulu dilepasliarkan pada hari itu karena faktor cuaca.
Koordinator Bidang Konservasi, WRC Yogyakarta, drg Irhamna Putri mengatakan bahwa proses pelepasliaran kedua elang itu membutuhkan waktu yang panjang, terutama untuk rehabilitasinya secara bertahap. Satwa harus punya perilaku yang cukup layak untuk menghadapi kondisi habitat di alam liar setelah bertahun-tahun mereka jadi peliharaan warga.
Pasalnya, ada perubahan perilaku dari liar menjadi jinak ketika sudah lama dipelihara.
Waktu yang tidak sedikit dibutuhkan untuk menumbuhkan kembali naluri liar satwa jenis raptor (pemangsa) itu.
Di antaranya, kemampuan mengidentifikasi mangsa dan cara memangsa hingga kemampuan terbang dan manuvernya.
Share:

25 January 2019

DPR Cek Infrastruktur Penopang Bandara Kulon Progo - detikFinance



Purworejo - Komisi V DPR kunjungan kerja ke Purworejo, Jawa Tengah. Mereka mengecek infrastrukur pendukung Bandara New Yogyakarta International Airport atau Bandara Kulon Progo.

Mulai dari proyek flyover hinggs sterilisasi sungai untuk mencegah banjir.

"Jadi kunjungan komisi V ke Kabupaten Purworejo ini adalah untuk meninjau pembangunan infastrukur di Kabupaten Purworejo, diantaranya pembangunan bendungan Bener, proyek flyover di Kecamatan Butuh, dan sterilisasi dua sungai besar yakni Bogowonto dan Wawar untuk pengendalian banjir di purworejo. Pembangunan ini tentunya juga untuk menyambut adanya bandara NYIA," kata Anton ketika ditemui detikcom di Pendopo Kabupaten Purworejo, Rabu (23/1/2019).
Sebagai informasi proyek bendungan Bener ditargetkan selesai pada 2023 dengan biaya sebesar Rp 4 triliun. Bendungan Bener akan menjadi yang tertinggi di Indonesia dengan ketinggian sekitar 159 meter, panjang timbunan 543 meter dan lebar bawah sekitar 290 meter.

Sementara itu, Direktur Keselamatan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Edi Nursalam, menjelaskan rencana pembangunan flyover di Desa Tegal Gondo, Kecamatan Butuh. Proyek flyover ini menelan anggaran Rp 15 miliar.

"Pembangunannya akan dimulai Februari bulan depan dan targetnya selama 9 bulan selesai," paparnya.
Perlintasan sebidang Desa Tegalgondo selama ini menjadi akses mobilitas utama sehari-hari warga dari sejumlah desa. Beberapa di antaranya adalah Desa Tegalgondo, Polomarto, Tlogorejo, Kunirejo Kulon, Wonorejo Kulon, Kunirejo Wetan, Lubang Dukuh dan Desa Tunggalroso di Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen.

Kehadiran flyover menolong masyarakat bisa melewati rel ganda dengan aman dan tidak harus memutar sejauh 17 kilometer untuk menuju jalan raya.

"Soalnya kan kita bangun double track otomatis intensitas kereta api lewat itu kan semakin tinggi, nah itu yang berbahaya bagi pengguna jalan. Kalau kita bangun flyover atau overpass lebih aman bagi pengguna jalan sekaligus jadi jalan alternatif menuju daerah lain," lanjutnya.
Bupati Purworejo Agus Bastian, SE MM menyambut baik proyek pembangunan infrastruktur tersebut. Dengan pembangunan itu, dia berharap nantinya perekonomian warga masyarakat Purworejo bisa meningkat.

"Terimakasih atas kunjunganya ke Purworejo. Saya berharap dengan pembagunan ini nantinya dapat membantu perkembangan kemajuan ekonomi Purworejo sebagai pintu gerbang dari bandara NYIA Kulonprogo Yogyakarta," kata Agus. (hns/hns)
Share:

Musim Hujan, Kulon Progo Didera Tanah Longsor - Tribun Jogja



TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Sekitar 49 peristiwa tanah longsor terjadi di Kulon Progo sepanjang musim hujan yang berlangsung sejak November 2018 hingga awal 2019 ini.

Satu titik longsor hingga kini belum bisa tertangani tuntas.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo mencatat, peristiwa tanah longsor banyak terjadi di wilayah Kecamatan Kokap, Girimulyo, Samigaluh, dan Kalibawang.

Penanganan telah dilakukan bersama relawan, polisi, tentara, dan masyarakat.

Namun, titik longsor yang menutup jalan kabupaten di ruas Gedong-Gendu, Desa Purwosari, Girimulyo hinga saat ini belum bisa tuntas tertangani.

Badan jalan dipenuhi longsoran material tanah dan batu hasil longsoran tebing setinggi 15 meter di tepi jalan tersebut.

Jalan tidak bisa dilewati kendaraan sehingga warga yang hendak melintas harus memutar lewat jalur lain.

"Kondisi tanahnya masih labil dan berisiko terjadi potensi longsoran sehingga kami belum bisa membersihkan jalan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo, Ariadi, Rabu (23/1/2019).

Disebutkannya, kawasan itu memang rawan longsor dan sejak November tercatat sudah empat kali terjadi tanah longsor.

Longsoran awalnya terjadi di area bawah jalan dan bisa diperbaiki namun sekarang giliran bagian atas yang ambrol.
Share:

24 January 2019

Menhub Klaim Bandara Kulon Progo Tahan Gempa - detikFinance





Yogyakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengklaim bandara baru di Kulon Progo atau New Yogyakarta International Airport (NYIA) didesain tahan gempa. Bahkan NYIA diyakini aman dari guncangan gempa berkekuatan 8 SR.

"Ya (mitigasi bandara) Kulon Progo kita buat asumsi gempanya itu dalam delapan skala richter ya," ujar Budi kepada wartawan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa (22/1/2019).
Budi menjelaskan, persoalan mitigasi bencana dalam proses pembangunan NYIA di Kulon Progo telah lama dirumuskan dengan melibatkan akademisi sejumlah perguruan tinggi, seperti akademisi UGM dan ITB."Jadi mitigasi yang kita lakukan, hasil diskusi antara UGM, ITB, sama salah satu universitas dari Tokyo. Jadi mitigasi sudah dilakukan. Building pasti kuat dalam delapan skala richter," ungkapnya.
Selanjutnya, pihaknya juga telah menyiapkan semacam barikade. Jarak antara lantai satu dengan lantai II didesain delapan meter. Oleh karenanya, bila sewaktu-waktu tsunami menerjang mereka bisa menyelamatkan diri ke lantai II.

"Jadi dia itu (masyarakat di bandara) bisa melakukan mitigasi atau menyelamatkan diri ke lantai II. Jadi saya yakini bahwa ini sudah dipikirkan secara matang, Insya Allah tsunami atau gempa itu tidak terjadi juga," tutupnya. (hns/hns)
Share:

Gelombang Tinggi Karena Supermoon, Nelayan Kulon Progo Gagal Cari Ikan - Tribun Jogja

 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Fenomena supermoon yang terjadi belakangan ini menyebabkan gelombang laut meninggi.

Warga diminta lebih waspada ketika berada di kawasan pantai.

Koordinator Sarlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulon Progo, Aris Widiatmoko mengatakan bahwa efek supermoon berupa gelombang tinggi sempat terlihat di pesisir pantai wilayah Garongan, Kecamatan Panjatan, Selasa (22/1/2019) pagi.

Gelombang pasang merangsek ke daratan dan sempat terekam kamera warga lalu beredar di media sosial.

Dalam video, terdengar suara seorang pria yang mengatakan bahwa air laut masuk ke daratan sejarak 200 meter dari bibir pantai.

"Itu hoaks. Memang benar terjadi di Garongan namun tidak sejauh itu jaraknya. Kejadiannya hanya sebentar dan saat ini sudah normal kembali. Kawasan pantai sekarang ini relatif dalam kondisi aman," kata Aris pada Tribunjogja.com, Selasa (22/1/2019).

Berdasarkan data BMKG per 22 Januari 2019 pukul 08.15 WIB, tinggi gelombang di pesisir selatan DIY berkisar 2,5 hingga 3,5 meter dengan kecepatan angin dari arah Barat Daya dan Barat 6 - 25 km/jam.

Sementara kelembaban udara mencapai 97 persen.

Adapun potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang pada sore hari terjadi di Sleman, Kulonprogo, Bantul dan Gunungkidul.

Diakui Aris, cuaca saat ini memang sedang tidak bagus dan intensitas hujan cukup tinggi.
 
Share:

Timbulkan Polusi, Stone Crusher di Kulon Progo Dikeluhkan Warga - Tribun Jogja




TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Sebuah pabrik pemecah batu (stone crusher) di Pedukuhan Dukuh, Desa Donomulyo, Kecamatan Nanggulan dikeluhkan masyarakat telah menimbulkan polusi udara dan suara.

Pabrik tersebut juga diduga tidak berizin.

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo sudah menerima aduan dari dua perusahaan industri perlengkapan pakaian dari kulit yang berada di sebelah stone crusher tersebut.

Mereka mengeluhkan dampak yang ditimbulkan dari pabrik pemecah batu itu telah mengganggu aktivitas karyawan dan produksinya.

Atas laporan itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Arief Prastowo menyatakan pihaknya sudah menggelar rapat koordinasi dengan instansi terkait.
 

Rencananya, pada pekan ini pihaknya akan turun ke lapangan bersama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT), Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (PTR) serta Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) untuk mengeceknya.

'Rencananya, Kamis (24/1/2019) atau Jumat (25/1/2019) kami akan cek lapangan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan," jelas Arief pada Tribunjogja.com, Selasa (22/1/2019).

Dijelaskan, kedua perusahaan yang mengadu itu mengeluhkan Konsentrasi karyawan yang terganggu suara bising dan getaran stone crusher dan hal itu dikhawatirkan bisa berakibat kecelakaan kerja.

Debu hasil operasional penggilingan batu juga cukup menganggu aktivitas produksi karena membikin pernapasan sesak dan menempel di bahan produksi yang berujung pada turunnya kualitas.

Dugaan ilegalnya pabrik pemecah batu itu lalu muncul karena lokasi berdirinya berada di dalam kawasan peruntukan industri.

Kepala DPMPT Kulon Progo, Agung Kurniawan mengatakan adanya kegiatan usaha penambangan maupun pemecah batu di dalam kawasan industri jelas melanggar peraturan mengingat peruntukannya hanya bagi kegiata usaha ramah lingkungan dan bebas polutan.

"Maka itu harus dilakukan penindakan sesuai prosedur,"kata dia.(*)
Share:

22 January 2019

Pembangunan NYIA, Bupati Kulon Progo Harap Tali Asih Segera Cair - Tempo.co


  • TEMPO.COJakarta - Bupati Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Hasto Wardoyo mengupayakan talih asih bagi warga penggarap Paku Alam Ground yang digunakan untuk pembangunan Bandara New Yogyakarta International Airport Syauqi NYIA segera dicairkan.

    Seperti diketahui, Pura Pakualaman sebagai pemilik lahan itu memang menjanjikan dana kompensasi berupa tali asih bagi para warga bekas penggarapnya. Nilainya mencapai 25 miliar untuk 1.602.988 meter persegi lahan garapan yang terdampak pembangunan NYIA di Desa Glagah, Palihan, Sindutan, dan Jangkaran.
    Dana tersebut diambilkan dari hasil ganti rugi pembebasan lahan PAG seluas 160 hektare oleh PT Angkasa Pura I sebesar Rp701,512 miliar yang sebelumnya dikonsinyasikan di Pengadilan Negeri Wates.
    "Minggu ini, kami akan menghadap Paduka Paku Alam untuk memohon kepada beliau agar tali asih segera dibagi," kata Hasto di Kulon Progo, Senin, 21 Januari 2019.
    Menurut dia, dana tali asih sebesar Rp 25 miliar tersebut sudah ada, tapi memang belum dibagikan kepada warga penggarap tanah PAG.
    Hasto mengaku Pakualam sempat menawarkan Pemkab Kulon Progo untuk membawa dulu uang tersebut. Namun, pihaknya tidak berkenan dengan alasan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
    "Kalau legal formalnya, pemkab menerima itu harus masuk APBD, nanti ditakutkan malah jadi uang siluman, dan akan jadi pembicaraan kenapa bisa bupati mendapatkan uang tanpa disahkan DPRD. Itu bahaya," katanya.
    Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispetarung) Kulon Progo Heriyanto mengatakan Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo telah mengirim surat permohonan pencairan tali asih kepada Pura Pakualaman sejak Desember 2018. Surat permohonan tersebut melampirkan data jumlah penerima dan nominal yang diterima oleh penggarap PAG.
    Menurut dia, data dan besaran yang diterima oleh penggarap PAG diusulkan mereka sendiri, diketahui pemerintah desa. Selain diserahkan ke Bupati, Dinas Pertanahan dan Tata Ruang sudah melakukan sosialiasi selama tujuh hari kepada penggarap PAG.
    "Kami akan komunikasikan lagi kepada pihak Puro Pakualaman. Kita ketahui bersama, beberapa waktu lalu, Puro Pakualaman memiliki hajat mantu," katanya.
    Sementara itu, Kepala Seksi Inventarisasi dan Identifikasi Pertanahan, Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispetarung) Kulon Progo Elda Triwahyuni mengatakan total tali asih yang diperuntukkan bagi penggarap tanah milik Kadipaten Puro Pakualaman (PAG) sebesar Rp25 miliar dengan luas lahan 1.602.988 meter persegi yang tersebar di Desa Glagah, Palihan, Jangkaran, dan Sindutan.
    "Data penggarap yang berhak mendapatkan tali asih, data yang ada masih bersifat nominatif. Saat ini, kami masih melakukan validasi data penerima tali asih dan besarannya," kata Elda.
    Ia mengatakan berdasarkan data Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN), PAG terdampak pembangunan NYIA di Kecamatan Temon luasnya 1.602.988 meter persegi. Tersebar di empat desa, yaitu Desa Glagah, Palihan, Jangkaran, Sindutan.
    "Selanjutnya, mekanisme penghitungan pembagian, dari total dana sebesar Rp25 miliar akan dibagi dengan total luas yang ditetapkan oleh BPN. Hasilnya Rp15.596 per meter," katanya.
Share:

21 January 2019

Menhub Targetkan Bandara Kulon Progo April Bisa Beroperasi - detikFinance


Sleman - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menggelar rapat terbatas membahas progres pembangunan Bandara Kulon Progo. Rapat berlangsung di Concordia Lounge Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta.

Rapat berlangsung sekitar satu jam. Usai rapat, Budi menyebut Bandara Kulon Progo akan beroeperasi dalam waktu dekat.

"Target April beroperasi jadi wacana alternatif, kita upayakan mudah-mudahan berhasil, tapi ini bukan yang utama," kata Budi, Minggu (20/1/2019).Namun saat dimintai penegasan ulang oleh wartawan apa maksud dari wacana alternatif itu, Budi tidak menjawabnya dengan lugas.
"Saya nggak ngomong pesimis ya, pokoknya itu apa namanya, second alternatif," sebutnya.

"Secara menyeluruh progres 30%, April kira-kira 60%. April bukan satu-satunya tujuan kita, tapi kita upayakan ada yang April (minimum operasi) InsyaAllah," lanjutnya.

Diketahui, pengerjaan proyek Bandara Kulon Progo dikebut untuk mengejar target operasi minimum pada bulan April 2019.

Sejumlah menteri seperti Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, hingga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meninjau langsung pelaksanaan proyek yang berlokasi di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo.

Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X juga telah meninjau lokasi proyek. Bahkan Sultan berkomentar bahwa pengerjaan Bandara Kulon Progo seperti kisah Bandung Bondowoso.

Saat mengecek proyek, Sultan HB X mengingatkan agar proses pembangunan dikerjakan secara profesional.

"Di bulan April harus diresmikan sesuai ketentuan yang ada, jadi bagi PP (PT PP Persero, kontraktor Bandara Kulon Progo) sebetulnya berat pembangunan ini biarpun bisa dilakukan dengan baik, crane ada 14. Jadi memang Bandung Bondowoso pagi siang sore malam dikerjakan 24 jam," kata Sultan, Selasa (8/1/2019).

Sebagai informasi, Bandung Bondowoso adalah kisah tentang seorang pemuda sakti bernama Joko Bandung, putra mahkota Kerajaan Pengging. Dia menerima tantangan membangun 1.000 candi dalam semalam demi mempersunting Roro Jonggrang, gadis cantik putri Prabu Boko.

(zlf/zlf)
Share:

19 January 2019

Bandara NYIA Kulon Progo Diyakini Tingkatkan Ekonomi





JawaPos.com - Kehadiran Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) diyakini akan mengembangkan ekonomi di Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) secara pesat. Baik itu dari sisi pariwisatanya, dunia industri kerajinan lokal.

Hal tersebut, diungkapkan oleh Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, saat mengunjungi bandara tersebut, Sabtu (19/1) sore. "Kalau perkembangan ekonomi khususnya Jogja. Tentu ada imbas ke Jateng. Yang namanya pariwisata akan jauh perkembangan. Selain itu, tentu saja kerajinan hasil industri akan berkembang," katanya.

Ia berharap, agar vokasi atau pelatihan kepada penduduk di sekitar pembangunan Bandara NYIA ini dilakukan. Jangan sampai mereka hanya menjadi penonton saja. "Jangan jadi penonton saja dari perkembangan ini," ucapnya.



Menurutnya, ini akan menjadi kesempatan yang sangat besar bagi perkembangan ekonomi. ia mencontohkan, peluang itu datang dari kedatangan turis asing yang nantinya akan semakin meningkat.

Jogjakarta yang tadinya kedatangan pesawat hanya dari Malaysia dan Singapura, ke depan akan semakin bertambah. Baik itu penerbangan dari Tiongkok, maupun India.

"Tadinya (kedatangan turis) hanya dari Bali dan Jakarta. Tapi sekarang ke tengah (Jogja) akan lebih berkembang. Karena pesawat berbadan lebar datang ke sini. Dari China, India, macam-macam," jelasnya.

Turis-turis yang datang itu, pastinya akan meningkatkan perputaran ekonomi. Ketika berkunjung, mereka membeli kerajinan-kerajinan hasil industri lokal.

Editor : Budi Warsito
Reporter : Ridho Hidayat

Share:

Darmin Harap Warga Bisa Bekerja di Bandara Kulon Progo - detikFinance


Kulon Progo - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution berharap warga KulonProgo tidak hanya menjadi penonton seiring dengan pembangunan Bandara KulonProgo/New YogyakartaInternationalAirport (NYIA).Darmin ingin agar warga lokal menjadi bagian dalam perkembangan wilayah kabupaten paling barat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu.
"Tadi juga dibilang disiapkan juga pelatihan buat penduduk sekitar sini, sehingga jangan nanti penduduk sekitar sini hanya menonton saja hasil dari semua ini. Tapi mereka bagian dari perkembangan itu sendiri," kata Darmin, Sabtu (19/1/2019).

Hal itu disampaikan Darmin di sela-sela meninjau lokasi proyek pembangunan Bandara Kulon Progo. Sebelumnya, Darmin lebih dulu mendengarkan pemaparan progres pembangunan dari pelaksana proyek dan kesiapan Pemkab Kulon Progo menyambut operasional Bandara Kulon Progo.
Darmin optimistis setelah Bandara Kulon Progo beroperasional penuh, bakal membawa dampak positif bagi perkembangan masyarakat Kulon Progo dan DIY.
"Perkembangan ekonomi, apapun juga, khususnya Yogyakarta, tentu ada juga imbasnya ke Jawa Tengah. Tapi khususnya Yogyakarta pariwisatanya akan cepat berkembang jauh lebih cepat dari apa yang kita alami sekarang. Selain pariwisata tentu saja kerajinan, hasil industri, macem-macem, itu juga karena turis itu pasti belanja, jasa, tourism, berjualan, kerajinan, industri akan berkembang," paparnya.
Darmin memperkirakan turis asing akan lebih banyak yang berkunjung ke DIY melalui Bandara Kulon Progo. Hal itu karena penerbangan luar negeri dengan pesawat berbadan besar bisa langsung mendarat di Bandara Kulon Progo.
"Ini akan dengan cepat mengubah apa, kalau tadinya dari luar negeri pesawat ke Jakarta dulu atau Bali dulu, ke depan ada di tengah, di Yogya juga daerah tourism juga. Tourism di Yogya berkembang jauh lebih cepat karena pesawat berbadan lebar langsung ke Yogya, beda dengan dulu ke Jakarta berbadan lebarnya baru ke sini pesawat yang kecil-kecil," ujar Darmin.

"Ini perkembangan baik, baik untuk dilihat dari konektivitas angkutan udara dan masyarakat sekitar sini. Sehingga kita senanglah melihatnya," sambungnya.
Darmin juga optimistis Bandara Kulon Progo bisa beroperasio dengan minimum operasi sesuai target pada April 2019.
"Mereka (Angkasa Pura I) sudah menyampaikan untuk internasional siap. Selama ini internasional ke Yogya cuma ada dua, Malaysia dan Singapura. Ke depan tentu berharap lebih karena bisa gunakan pesawat berbadan lebar ke sini, bisa dari Cina, India, macem-macem," imbuhnya.
(ara/ara)
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP