Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


07 April 2020

Imbas Covid-19 di Kulonprogo, Dampak Sosial dan Ekonomi Perlu Jadi Perhatian

Jalannya rapat terbatas penanganan Covid-19 di DPRD Kulonprogo, Kamis (2/4/2020).-Harian Jogja - Ist

alu Rahman Dewantara 

Harianjogja.com, KULONPROGO—Selain berdampak terhadap kesehatan, pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) juga berpotensi mempengaruhi kehidupan sosial dan perekonomian masyarakat. Karena itu, perlu ada langkah konkret dari pemerintah agar efek domino akibat pagebluk ini bisa diminimalkan.

Hal tersebut menjadi catatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kulonprogo yang disampaikan dalam rapat terbatas penanggulangan Covid-19 bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Kulonprogo di gedung DPRD Kulonprogo, Kapanewon Pengasih, Kamis (2/4/2020).


Ketua DPRD Kulonprogo Akhid Nuryati mengatakan catatan itu begitu penting karena didasari atas realita di lapangan. Dari pengamatannya, Covid-19 secara tidak langsung telah mengganggu roda perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat.

“Dari laporan yang saya terima, seluruh pemangku kepentingan pariwisata termasuk pelaku wisata, penjaja kuliner, suvernir dan sebagainya telah lumpuh. Berhenti beroperasi karena pandemi Covid-19,” kata Akhid, Senin (6/4/2020).

Selain pariwisata, pandemi ini juga berdampak terhadap para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Banyak dari mereka kini kesulitan memperoleh penghasilan lantaran sepinya permintaan. Untuk dampak sosial, yakni munculnya kepanikan berlebih dengan maraknya aksi penutupan akses jalan di sejumlah wilayah di Kulonprogo.

Dewan telah meminta Pemkab untuk segera menindaklanjuti catatan tersebut. Beberapa di antaranya sudah direspons oleh instansi daerah. Semisal Dinas Koperasi dan UMKM yang sudah menyampaikan informasi terbaru tentang perubahan sistem jualan UMKM, yang semula fokus ke jual beli secara langsung kini mulai merambah ranah daring.

Bupati Kulonprogo juga sudah menerbitkan surat edaran tentang penanganan Covid-19 di wilayah kalurahan. SE ini berisi aturan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan pemerintah kalurahan dalam menghadapi pandemi Covid-19 termasuk di antaranya mengondisikan masyarakat agar tidak panik tapi tetap harus waspada.


Ketua Komisi IV DPRD Kulonprogo Istana mengatakan dalam kondisi saat ini yang harus dilakukan masyarakat adalah menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Cara ini juga selalu dikampanyekan kepada masyarakat agar upaya mengantisipasi penularan Covid-19 bisa berjalan optimal.

Sumber Berita : Imbas Covid-19 di Kulonprogo, Dampak Sosial dan Ekonomi Perlu Jadi Perhatian
https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2020/04/06/514/1036196/imbas-covid-19-di-kulonprogo-dampak-sosial-dan-ekonomi-perlu-jadi-perhatian
Share:

Pemkab Kulon Progo Siapkan 20 Ruangan Isolasi di RSUD Bagi Pasien Covid-19 - Tribun Jogja


  • Laporan Reporter Tribunjogja.com, Andreas Desca Budi Gunawan
    TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo saat ini terus menfokuskan kesiapan dalam rangka penanggulangan COVID-19 khususnya di wilayah Kulon Progo.
    Bupati Kulon Progo, Sutedjo, Senin (6/4/2020) menyampaikan bahwa salah satu langkah konkrit yang dilaksanakan yakni memaksimalkan fasilitas kesehatan untuk penanggulangan COVID-19.
    Disebutkan olehnya, saat ini Kulon Progo sudah memiliki 20 Ruangan isolasi khusus bagi pasien Covid-19.
    "20 ruangan itu terbagi di RSUD Wates dan RSUD Nyi Ageng Serang," katanya.

    Lanjutnya, awalnya pihaknya memang baru memiliki enam ruangan khusus untuk isolasi, namun sebagai langkah antisipasi, saat ini sudah ditambah menjadi 20 ruang.
    "Harapannya ya tidak perlu digunakan, tapi kita siapkan itu untuk berjaga-jaga," jelasnya.
    Terkait dengan masih adanya potensi peningkatan pasien Covid-19 di Kulon Progo karena banyaknya catatan pendatang yang saat ini sudah lebih dari 3500 orang, Sutedjo juga menyampaikan bahwa kedepannya masih banyak ruangan khususnya di RSUD Wates yang bisa digunakan sebagai ruang isolasi.

    Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, Sri Budi Utami yang dihubungi secara terpisah juga menyampaikan hal serupa.
    Menurutnya, 20 Ruangan isolasi tersebut terbagi atas 16 Ruangan yang terletak di RSUD Wates dan 4 lainnya di RSUD Nyi Ageng Serang. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber Berita : Pemkab Kulon Progo Siapkan 20 Ruangan Isolasi di RSUD Bagi Pasien Covid-19 - Tribun Jogja
Share:

Nilai Tugas Jadi Barometer Kenaikan Kelas di Kulon Progo - Tribun Jogja


Laporan Reporter Tribunjogja.com, Andreas Desca Budi Gunawan
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dinas Pendidikan Kulon Progo, Senin (6/4/2020) sampaikan bahwa tidak ada ujian akhir semester maupun ujian sekolah bagi siswa-siswi SD dan SMP se-Kulon Progo.
Kepala Dinas Pendidikan Kulon Progo, Sumarsana, menyampaikan bahwa kebijakan tersebut didasari oleh Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19).
"Ada Lima poin utama dalam Surat Edaran tersebut yakni pembatalan Ujian Nasional (UN), Proses Belajar dari Rumah, Ujian Sekolah untuk kelulusan, Kenaikan Kelas dan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)," katanya.
Berdasarkan SE tersebut, skema ujian kenaikan kelas dilakukan dalam bentuk portofolio nilai rapor dan prestasi yang diperoleh sebelumnya, penugasan, tes daring, dan atau bentuk asesmen jarak jauh lainnya. 
"Jadi tugas-tugas yang diberikan selama proses belajar dirumah menjadi salah satu tolak ukur yang digunakan untuk penilaian kenaikan kelas. Itu disesuaikan dengan kebijakan masing-masing sekolah," katanya.
Sementara itu, Sumarsana juga menyampaikan bahwa dari hasil evaluasi yang dilakukan terhadap proses belajar dirumah, dinilai baik dan efektif.
Jumlah pengawasan tugas-tugas mencapai lebih dari 80 persen.
"Jadi dari laporan yang diterima dari pengawas-pengawas, pelaksanaan tugas oleh siswa mencapai lebih dari 80 persen. Misal ada 100 siswa, ada 80 lebih siswa yang mengerjakan tugas," katanya.
Sedangkan bagi Ujian Sekolah untuk kelulusan, Sumarsana menyampaikan bahwa SMP di Kulon Progo sudah melaksanakan ujian sekolah sebelum ditentukan adanya proses belajar dirumah.

Sumber Berita : Nilai Tugas Jadi Barometer Kenaikan Kelas di Kulon Progo - Tribun Jogja
Share:

Pasien Positif Corona Sembuh, Bupati Kulon Progo Sampaikan Apresiasi dan Terima Kasih ke Tim Medis - Tribun Jogja


  • Laporan Reporter Tribunjogja.com, Irvan Riyadi
    TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Bupati Kulon Progo, Sutedjo, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada segenap petugas medis yang bertugas di wilayah Kulon Progo, Senin (6/4/2020).
    Hal tersebut disampaikan langsung kepada tim medis, melalui sambungan teleconference, yang menghubungkan Kantor Bupati Kulon Progo, dengan RSUD Wates.
    “Terima kasih atas kerja keras tim medis sekalian, dan semoga bencana covid ini segera berakhir,” sapa Bupati, sesaat setelah membuka percakapan melalui teleconference.
    Ucapan terima kasih, disampaikan secara khusus, mengingat kondisi terbaru pasien positif Corona, di RSUD Wates, telah dinyatakan sembuh.
    Selain menyampaikan apresiasi dan terima kasih, Bupati Sutedjo, juga menanyakan kesiapan dan perkembangan lain terkait penanganan covid-19.
    Sementara, dari seberang, Direktur RSUD Wates, Lies Indriati, menanggapi, jika sampai saat ini, ketersediaan APD masih menjadi kekhawatiran tersendiri. Khususnya untuk masker bedah dan masker N-95.
    Lies, berharap, ada prioritas terhadap ketersediaan APD tersebut.
    “Kami berharap, semoga nanti ada prioritas untuk APD. Mengingat saat ini, bahkan di rekanan kami, pun stoknya sangat terbatas,” sambung Direktur RSUD Wates.
    Terkait kondisi terkini pasien yang dinyatakan sembuh, dr. Albertus Sunuwarta Triprasetya, Humas Tim Penanganan Covid-19, RSUD Wates, menyampaikan, sampai hari ini kondisi pasien semakin membaik.
Sumber Berita : Pasien Positif Corona Sembuh, Bupati Kulon Progo Sampaikan Apresiasi dan Terima Kasih ke Tim Medis - Tribun Jogja
Share:

05 April 2020

Kena Tilang di Kulonprogo, Barang Bukti Akan Dikirim ke Rumah - HARIANJOGJA.COM




Harianjogja com, KULONPROGO - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kulonprogo membuat skema baru penyerahan barang bukti tilang melalui jasa ekspedisi tanpa harus datang ke Loket Tilang Kantor Kejari Kulonprogo. Strategi ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19, karena pengambilan barang bukti tilang dikhawatirkan dapat menimbulkan antrean dan kerumunan.

Kepala Kejaksaan Negeri Kulonprogo Kulonprogo, Widagdo Mulyono Petrus menjelaskan skema pengiriman barang bukti tilang melalui pos mulai diujicobakan mulai Senin (23/3/2020).

"Setelah massa uji coba tiga hari, pelayanan pengambilan tilang secara daring tersebut resmi kami terapkan pada Kamis 26 Maret 2020," terang Widagdo saat ditemui di Kantor Kejari Kulonprogo.

Widagdo menerangkan mekanisme pengambilan barang bukti tilang yakni pelanggar mengirimkan foto surat tilang melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp ke nomor petugas tilang Kejari Kulonprogo. Setelah itu petugas tilang akan memberikan jumlah denda yang harus dibayarkan bersama informasi biaya pengiriman.

Pelanggar wajib mengirimkan foto bukti pembayaran melalui nomor yang tertera sebelumnya. "Petugas selanjutnya akan mengirimkan barang bukti tilang sesuai alamat yang dikirim pelanggar," jelas Widagdo.

Bekerjasama dengan PT. Pos Indonesia, BB Tilang dapat dikirim langsung ke rumah pelanggar. Widagdo mengatakan skema ini dirasa sangat tepat untuk mencegah pelanggar dari luar daerah khususnya zona merah Covid-19 karena pelanggar dari wilayah tersebut tidak perlu jauh-jauh ke Kulonprogo.

"Selain menjaga masyarakat tetap di rumah di tengah pendemi Covid - 19, skema ini menghemat waktu dan tenaga, karena tidak perlu repot datang jauh-jauh ke Kejari Kulonprogo," ucapnya.

Kepala Seksi Intel Kejaksaan Negeri Kulonprogo, Yogi Andiawan Sagita mengatakan skema ini tetap bisa diterapkan bagi masyarakat yang tidak memiliki telepon sekalipun. Menurutnya, untuk mengirimkan foto tilang dan bukti transfer pembayaran bisa dilakukan dengan meminjam telepon genggam kerabat atau tetangga barang waktu sebentar.

Yogi mengatakan dalam sekali sidang tilang ada ratusan berkas, yang diputus. Namun kebanyakan pelanggar tidak secara langsung membayar denda dan mengambil barang bukti tilang saat putusan ditetapkan. Hal tersebut juga terjadi saat penerapan skema baru ini, dalam sekali pengiriman Kejari Kulonprogo hanya mengirim 30 sampai 50 bukti tilang dari ratusan berkas yang diputus.

"Kami akan segera mengirimkan barang bukti tilang setelah dibayarkan dendanya, jumlah pengiriman tiap hari tidak sama tergantung dari jumlah pelanggar yang membayar denda," jelas Yogi.Sumber Berita :
Share:

Inspiratif, Sekelompok Pemuda di Kulonprogo Bikin Tempat Cuci Tangan dari Kaleng Bekas - Harianjogja.com




Harianjogja.com, KULONPROGO-- Sekelompok pemuda asal Kulonprogo mendistribusikan puluhan tempat cuci tangan portabel ke sejumlah pasar tradisional, Sabtu (4/4/2020). Kegiatan sosial ini merupakan bagian dari upaya memutus rantai penyebaran Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di lingkungan pasar.

Aksi yang dilakukan oleh Nosa Pramana, Septian Aryo Cahyo Seto dan sejumlah pemuda yang berasal dari berbagai wilayah di Kulonprogo itu dilandasi minimnya sarana prasarana untuk cuci tangan di pasar tradisional di Kulonprogo.


Kalaupun ada, jumlahnya dapat dihitung dengan jari. Tak sebanding dengan jumlah pengunjung pasar yang dalam sehari bisa mencapai ratusan orang.

"Di tengah wabah corona, pasar-pasar di Kulonprogo tetap beroperasi, sehingga potensi penyebaran virus cukup besar, namun di sisi lain antisipasi dengan penyediaan tempat cuci tangan masih sangat minim, ini yang mendasari kami membuat tempat cuci tangan portable," ujar Nosa Pramana, Sabtu.


Nosa dan kawan-kawannya membuat tempat cuci tangan portabel dari ember bekas cat yang telah dicuci bersih kemudian dipasang kran. Adapun biaya pembuatannya menggunakan kocek pribadi dan bantuan para donatur.

"Uang yang terkumpul itu juga kami belikan perlengkapan lain seperti sabun cuci tangan, botol sabun serta kursi plastik untuk meletakkan ember berisi air bersih," ucapnya.

Sejauh ini Nosa dan kelompoknya sudah mendistribusan 50 tempat cuci tangan portable di Pasar Wates dan Pasar Bendungan, Kapanewon Wates. Tidak menutup kemungkinan distribusi bisa disalurkan ke pasar-pasar lain di Kulonprogo yang masih beroperasi.

Sementara itu salah satu petugas keamanan Pasar Wates, Wahyu mengapresiasi kegiatan ini. Pihaknya juga merasa terbantu karena pasar Wates yang menjadi salah satu tempat yang dikunjungi banyak orang dan memerlukan perhatian khusus terkait dengan kebersihan, justru mengalami keterbatasan soal ketersedian tempat cuci tangan.

"Dengan bantuan tempat cuci tangan portable ini kami sangat terbantu," katanya.


Sumber Berita : https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2020/04/05/514/1036088/inspiratif-sekelompok-pemuda-di-kulonprogo-bikin-tempat-cuci-tangan-dari-kaleng-bekas
Share:

Ada Wonder Woman di Lokasi TMMD Kulon Progo - suaramerdeka.com - Suara Merdeka CyberNews



YOGYAKARTA, suaramerdeka.com - Siapa yang tak kenal dengan Wonder Woman. Salah satu tokoh komik besutan Marvel ini digambarkan sebagai sesosok wanita yang dibekali kekuatan super namun baik hati. Nah, di Kalurahan Purwosari, Kapanewon Girimulyo, Kulon Progo yang merupakan lokasi program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-107, ada 'Wonder Woman' yang turut ambil bagian. Tak hanya satu, namun cukup banyak Wonder Woman yang turun ke lokasi.

Namun, Wonder Woman di lokasi TMMD yang diiniasi Kodim 0731/Kulon Progo ini tentu bukanlah Wonder Woman sesungguhnya. Mereka hanya kaum wanita, mayoritas ibu-ibu yang ikut membantu pengerjaan sejumlah sasaran fisik. Entah itu pembangunan talud hingga pengecoran jalan antardusun. Maka tak heran, di beberapa titik sasaran banyak dijumpai ibu-ibu yang tengah memanggul kayu atau bahkan membawa karung-karung pasir.

"Ini semua atas kesadaran dan keinginan warga sendiri termasuk para ibu-ibu ini yang ingin membantu Satgas TMMD," kata Kepala Dukuh Prangkokan, Parmono, Minggu (5/4).

Menurutnya, warga setempat termasuk para ibu-ibunya sudah merasa dekat dengan Satgas TMMD. Keterlibatan kaum hawa ini sebagai bentuk keguyuban dengan personel-personel TNI tersebut.

"Kegiatan TMMD di tempat kami tidak lama lagi akan berakhir, tepatnya 14 April nanti. Keterlibatan warga juga sebagai bentuk percepatan pembangunan agar seluruh sasaran fisik dapat diselesaikan tepat waktu," paparnya.

Cuaca yang tidak menentu bahkan cenderung turun hujan di siang dan sore hari, tidak mengendorkan semangat mereka dalam bekerja. Seolah tak kenal lelah warga Purwosari sejak dimulainya pembangunan 16 Maret lalu, hampir setiap hari meninggalkan rumah dan keluarga, mengesampingkan pekerjaan sehari-hari, untuk mendukung pelaksanakan pembangunan.

"Bahkan warga kami jauh hari sebelum pembukaan secara resmi TMMD sudah mulai bergotong royong dibantu anggota Koramil Girimulyo. Lalu mengadakan gugur gunung melebarkan badan jalan yang belum sesuai ukurannya, dengan mengepras tebing dan meratakannya secara manual dengan menggunakan peralatan seadanya," jelas dia.

Terpisah, Dansatgas TMMD Reguler ke-107 Letkol Inf Dodit Susanto mengucapkan terima kasih sebesarnya atas keterlibatan masyarakat di lokasi TMMD yang sudah mau ikut bergabung dalam menyelesaikan beberapa sasaran fisik.

"Saya lihat sendiri bagaimana kaum pria dan wanita, tua-muda ikut membantu para personel Satgas. Karena kami yakin bersama rakyat, TNI kuat," sambung Dodit.

Pria yang juga Dandim 0731/Kulon Progo itu menambahkan, kini pembangunan infrastruktur di lokasi TMMD tinggal menyisakan beberapa titik sasaran yang harus dimaksimalkan pengerjaannya salah satunya corblok jalan di Pedukuhan Prangkokan.

"Kami melihat warga justru semakin bersemangat, bekerja keras bersama Satgas TMMD untuk menyelesaikan pembangunan. Warga setempat tak lama lagi akan memiliki sarana dan prasarana umum yang bagus dan berkualitas, yang dapat dipergunakan dalam aktifitas sehari-hari dan insyaallah berguna dan dapat dinikmati sampai anak cucu mereka," pungkas Dandim.




Sumber Berita : Ada Wonder Woman di Lokasi TMMD Kulon Progo - suaramerdeka.com - Suara Merdeka CyberNews
Share:

Petani Asal Kulon Progo Temukan Inovasi Penanaman Padi Tanpa Olah Tanah - Tribun Jogja


Laporan Reporter Tribunjogja.com, Andreas Desca Budi Gunawan
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Seorang petani tradisional asal Desa Bendungan, Wates bernama Ngadirin berhasil menemukan satu inovasi penanaman padi tanpa pengolahan tanah.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Aris Nugraha , yang meninjau lokasi tersebut beberapa waktu yang lalu menyampaikan bahwa penanaman padi tersebut memanfaatkan lahan bekas penanaman cabai di musim tanam ke-3.
"Sekarang ini musim tanam ke-1 dan petani biasanya menanam padi di musim ini," katanya.
  Lanjutnya, di saat itulah Ngadirin mencoba menanam Padi tanpa melepas mulsa atau plastik penutup yang pada musim tanam ke-3 digunakan untuk menanam cabai dan tanpa pengolahan tanah.
"Jadi padi disemai di tempat terpisah, setelah umur 14 hari, padi lalu ditanam di lubang-lubang penanaman cabai. Setiap lubang satu batang padi," katanya.
Padi yang ditanam tersebut merupakan padi hibrida mapan.
Dari penanaman padi dengan metode tersebut, hasilnya cukup memuaskan.
Dari satu batang padi, bisa berkembang menjadi 40 hingga 60 batang per lubang di mulsa.
"Jarak penanamannya sekitar 40 centimeter dengan legowo empat," tambahnya.

Sumber Berita : Petani Asal Kulon Progo Temukan Inovasi Penanaman Padi Tanpa Olah Tanah - Tribun Jogja
Share:

Capai Separuh Target Sensus Penduduk Online, BPS Kulon Progo Sampaikan Perpanjangan Waktu Sensus - Tribun Jogja

  • Laporan Reporter Tribunjogja.com, Andreas Desca Budi Gunawan
    TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Hingga Sabtu (4/4/2020), presentase warga Kulon Progo yang sudah mengisi Sensus Penduduk Online (SP Online) mencapai sekitar 9 persen.
    Presentase tersebut menurut Kepala BPS Kulonprogo, Sugeng Utomo, masih cukup jauh dari target yang ditetapkan BPS Kulon Progo, yakni sebesar 19 persen dari total jumlah penduduk di Kulon Progo.
    "Jika diangkakan, 9 persen itu sekitar 14.113 keluarga atau 45.000 lebih orang," katanya.
     Sugeng mengatakan belum tercapainya target SP Online tersebut diakibatkan oleh banyak faktor di lapangan.
    Disebutkan olehnya, tidak semua warga Kulon Progo memiliki atau bisa menggunakan gadget untuk mengakses SP Online yang rencananya berakhir pada 31 Maret 2020.
    Selain itu, Sugeng juga menyampaikan bahwasanya SP Online di Kulon Progo juga akan diperpanjang ditengah merebaknya Covid-19.
    "Saat ini, dari pusat sudah mengeluarkan instruksi bahwa SP Online diperpanjang hingga 29 Mei 2020. Sedangkan pelaksanaan wawancara yang semula 1-31 Juli diundur menjadi 1-30 September 2020," ujarnya.
     Dia pun mengungkapkan bahwa hal tersebut dapat memberikan ruang bagi warga kulon Progo yang masih belum sempat mengikuti SP Online.
    "Dari data yang kita peroleh, mayoritas warga Kulon Progo mengikuti SP Online di akhir-akhir periode kemarin. Dengan diperpanjangnya SP Online harapannya target 19 persen bisa tercapai," ungkapnya.
    Di sisi lain, Pandemi COVID-19 ternyata juga menjadi kendala tersendiri bagi pelaksanaan SP Online.
    Sebelum merebaknya Covid-19 BPS Kulon Progo telah menggencarkan kegiatan bertajuk mengisi SP Online bareng yang dilaksanakan di sekolah, kalurahan, kapanewon dan instansi pemerintahan.
    Namun, Lanjutnya, setelah mewabahnya virus tersebut dan disusul dengan berbagai protokol pencegahan Corona yang salah satunya menghentikan kegiatan yang mengumpulkan banyak massa, maka program ngisi bareng tersebut pun ikut ditiadakan.
    "Program ngisi bareng SPO ini sebenarnya cukup mendongkrak jumlah warga yang terdata. Mereka mengisi sendiri tapi tetap dalam pendampingan kami, nah setelah adanya Corona, kegiatan itu terpaksa dihentikan," ujarnya. (TRIBUNJOGJA.COM)
Sumber Berita :
Capai Separuh Target Sensus Penduduk Online, BPS Kulon Progo Sampaikan Perpanjangan Waktu Sensus - Tribun Jogja

Share:

Kabar Gembira Bagi Warga Kulon Progo, Bayi 4 Bulan di RSUD Wates Dinyatakan Sudah Negatif Corona - Tribun Jogja


  • Laporan Reporter Tribunjogja.com, Andreas Desca Budi Gunawan
    TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Bayi berusia empat bulan yang sebelumnya dinyatakan positif terjangkit Covid-19 di Kulon Progo, saat ini statusnya sudah dinyatakan negatif.
    Kabar gembira ini disampaikan oleh PLT Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, Sri Budi Utami, Sabtu (4/4/2020) melalui sambungan telepon.
    Menurut keterangannya, dari Laporan Hasil Uji dari BBTKL, bayi empat bulan tersebut sudah dinyatakan negatif.
    "Dari hasil uji laporan dari BBTKL hasilnya negatif dua Kali," katanya.
    Ditambahkan oleh Budi, bayi tersebut saat ini masih menjalani observasi kondisi secara keseluruhan.
    "Mungkin masih menunggu 1-2 Hari sampai diperbolehkan untuk pulang," katanya.
    Bayi tersebut, diketahui telah dirawat di RSUD Wates sejak pertengahan Maret 2020 setelah mengalami gejala yang merjuk kepada Covid-19.
    Sebelumnya, bayi tersebut mengalami gejala mirip Covid-19 Setelah berpergian bersama orangtuanya ke salah satu wilayah terdampak di Jawa Tengah. (TRIBUNJOGJA.COM)
Sumber Berita :Kabar Gembira Bagi Warga Kulon Progo, Bayi 4 Bulan di RSUD Wates Dinyatakan Sudah Negatif Corona - Tribun Jogja
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP