Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


21 September 2019

Penerbangan Internasional Bandara Kulon Progo Mulai April 2020 - detikFinance


Kulon Progo - PT Angkasa Pura I (Persero) mengumumkan jadwal penerbangan internasional di Yogyakarta International Airport (YIA) dimulai April 2020. Operator bandara tersebut tengah menunggu konfirmasi maskapai asing.
"April (2020) kita akan operasikan untuk internasional," kata Direktur Utama AP I Faik Fahmi saat ditemui di Bandara YIA, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Kamis (18/9/2019).
Terkait maskapai mana saja yang akan mendarat di YIA, Faik mengaku belum bisa mengungkapkannya secara gamblang karena masih menunggu konfirmasi. Namun, ia menyebut bahwa penerbangan internasional dimulai pada April.
"Yang jelas eksisting, kan ada Air Asia terus Garuda rencana seperti itu, Citilink saya dengar juga gitu. Kalau yang (maskapai) internasional saya masih menunggu konfirmasi," ucapnya.
Faik menambahkan, hingga Agustus 2018 terdapat 14 penerbangan di YIA setiap harinya. Bahkan, akhir bulan ini ia menyebut dari 14 jadwal penerbangan itu bertambah menjadi 34 penerbangan dari YIA.
"Bulan ini naik jadi sekitar 34 penerbangan per hari, semua penerbangan domestik dan bukan pengalihan dari Adi Sutjipto tapi tambahan baru," katanya.
Sebagai informasi, beroperasinya YIA belum dibarengi dengan jadwal penerbangan internasional. Terkait hal itu, AP I mengaku telah berdiskusi dengan beberapa maskapai, sehingga penerbangan internasional dapat tersedia tahun depan.
Faik juga pernah menjelaskan, bahwa AP I telah melakukan komunikasi dengan beberapa maskapai penerbangan internasional. Bahkan, ia menyebut AP I telah mempersiapkan jadwal penerbangan internasional di YIA.
"Tergantung dengan airlines-nya juga, yang penting kita dari airport di bulan Desember sudah kita siapkan," ujarnya saat ditemui di Yogyakarta International Airport (YIA), Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Jumat (23/8/2019).
"Kalau yang sudah diskusi dengan kita ada dari Garuda, terus ada beberapa (pesawat) chartered juga," imbuh Faik.

Faik juga menyebut, jika sudah terealisasi, maka jadwal penerbangan internasional dari maupun ke YIA lebih didominasi rute Asia.
"Kemungkinan yang paling ini dulu dari Cina, dari Timur Tengah juga, terus kemudian dari Jepang, Korea dan sebagainya," kata Faik.
Terkait kapan jadwal penerbangan internasional di YIA terealisasi, Faik mengaku belum bisa memastikannya. Namun, ia mengatakan bahwa penerbangan itu akan terealisasi di tahun 2020.
"Iya bisa (tahun depan sudah ada penerbangan internasional di YIA)," katanya.

(ara/ara)

Sumber Berita :
Share:

Bandara Baru di Kulon Progo Dilengkapi New Beringharjo dan Koridor Malioboro

  

TRIBUNJOGJA.COM -- Proses pembangunan Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) saat ini sudah mencapai 76 persen.

Artinya pembangunan konstruksi sebentar lagi selesai, tinggal menyisakan 24 persen lagi.

Bandara yang terletak di Kabupaten Kulon Progo itu digadang menjadi bandara terluas dan termegah saat ini yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I.


Nantinya--saat semua sudah beroperasi-- salah satu sudut Bandara, akan dilengkapi dengan New Beringharjo dan Koridor Malioboro.

General Manager PT Angkasa Pura I, Agus Pandu Purnama mengatakan New Beringharjo menempati lahan seluas 1.900 meter persegi.

Di lahan seluas itu didedikasikan khusus untuk ditempati oleh UMKM asli dari Kabupaten/Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta, aneka kerajinan, oleh-oleh, makanan dan ritel.


"New Beringharjo ini ditempat komersial space. Menjadi daya tarik bagi wisatawan," katanya, saat ditemui di Ros In Hotel, Bantul, Senin (2/9/2019)

Dijelaskan Pandu, semua unit usaha bisa masuk disana.

Namun harus melalui kurasi yang dilakukan oleh Dinas Koperasi UKM Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ada standar yang telah ditentapkan supaya produknya bisa dijual di New Beringharjo.

Share:

Rencana Pemindahan Ibu Kota Kulonprogo terus Digodok



Jalu Rahman Dewantara - Bisnis.com14 September 2019 | 03:00 WIB



 
Bisnis.com, KULONPROGO—Rencana pemindahan ibu kota Kulonprogo dari Kota Wates ke wilayah baru masih digodok.

Sekretaris Daerah Kabupaten Kulonprogo Astungkara mengatakan belum ada pembahasan lebih lanjut mengenai rencana ini. Kendati demikian, bukan berarti rencana mencari ibu kota pengganti di luar Wates ditinggalkan.
“Saat ini belum ada pembahasan lagi, tetapi yang pasti sambil jalan, soalnya masih banyak infrastruktur yang harus dipikirkan,” kata Astungkara, Jumat (13/9/2019).

Sebelum Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) mulai dibangun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo sudah berencana menyiapkan infrastruktur yang lebih representatif bagi ibu kota baru. Kawasan perkotaan, perkantoran, permukiman hingga perdagangan akan ditata ulang agar bisa mengimbangi dampak bandara yang kemungkinan bisa membuat Kota Wates jauh lebih padat daripada sekarang.

Area parkantoran di lingkungan Pemkab Kulonprogo terbilang padat. Sementara kawasan sekitar Jalan Sugiman yang merupakan area perkantoran instansi di luar kompleks Pemkab sulit berkembang lantaran lahannya sempit. Kemudian, muncul wacana memindahkan kantor kepala daerah, kompleks pemerintahan, hingga DPRD di kawasan baru.

Pemkab punya dua pilihan, yakni memindahkan perkantoran ke wilayah utara berdasarkan struktur ruang atai menenmpatkan perkantoran di wilayah selatan berdasarkan sejarah berdirinya Kabupaten Kulonprogo, yang merupakan gabungan antara Kabupaten Kulonprogo dan Kadipaten Adikarto.

“Kabupatennya menggunakan Kulonprogo, tapi ibu kotanya di Adikarto. Pemikirannya yang berkembang bisa seperti itu, mudah-mudahan nanti bisa terealisasi,” ujar Astungkara.

Sumber Berita :
Share:

31 August 2019

Menhub: Kolaborasi Dengan TP4P Percepat Pembangunan Bandara YIA Kulon Progo J

ilustrasi bandara


TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Mendapat apresiasi Presiden Jokowi tentang kecepatan pembangunan, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa cepatnya pembangunan Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) karena terjalinnya kerjasama yang baik antar lembaga.

Lembaga yang dilibatkan adalah Tim Pengawalan, Pengamanan, Pemerintahan dan Pembangunan Pusat (TP4P) dan TP4D. "Bandara YIA bisa cepat karena kita menggandeng TP4P dan TP4D," Kata Menhub, di Yogyakarta, Jumat (30/8/2019).

Demi transparasi maka Kemenhub kata Budi Karya menggandeng TP4P dan TP4D dalam hal penyelesaian tanah dan proses lainnya. "Termasuk proses tender maupun kontrak, olehkarenanya Bandara YIA bisa cepat selesai," Ujar Menhub.

Diketahui TP4P dan TP4D ini adalah satgas yang dibentuk oleh Kejaksaan Agung untuk melakukan pendampingan bagi pemerintah pusat maupun di daerah dalam melakukan program-program pembangunan. Sehingga korupsi bisa dihindari.

TP4P dan TP4D ini bertugas memberikan pengawalan dan pengamanan kepada pejabat pemerintah terkait akselerasi pembangunan dan program-program strategis pembangunan nasional.

Sebelumnya Menhub mengatakan Presiden Jokowi sangat apresiasi sekali dengan cepatnya pembangunan Bandara YIA yang terletak di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

"Presiden gembira, kita bisa membuat bandara yang memiliki kualifikasi bagus dengan kecepatan yang luar biasa, ini bisa menjadi contoh bagi kita untuk membuat bandara-bandara yang lain," ujar mantan Dirut AP II dan Dirut PT Ancol ini.

Bandara Kulonprogo kata Menhub, bisa menjadi canter distribusi turis ke seluruh Jawa Tengah, khususnya ke Borobudur. Dan Presiden Jokowi ingin tahu angkutan-angkutan apa yang bisa menghubungkan dari bandara itu ke tempat yang lain. "Kita coba rumuskan, ada jalan tol, ada jalan kereta api, itu akan di matchingkan dengan suatu koneksitas ke tempat ke tempat yang lain," Ujarnya.

Diketahui, Budi Karya melakukan lawatan kerjanya ke Yogyakarta dalam rangka menemani Kunjungan Kerja Presiden Jokowi. Hari pertama Menhub menemani Presiden melakukan pembagian 3.800 sertifikat bagi warga Kabupaten Purworejo dan menonton pagelaran wayang kulit di Alun-alun Kabupaten Purworejo.

Dihari kedua, Menhub juga menemani Presiden bersepada santai di kawasan wisata Candi Borobudur. Dilanjutkan dengan Rapat Terbatas (Ratas). Sebelum kembali ke Jakarta via Bandara Adisucipto, Menhub menyempatkan Sholat Jumat di Masjid Baitulsalam Yogyakarta.

Sumber Berita :
Share:

Manunggal Fair Kulon Progo Tahun Ini Digelar di 2 Lokasi - TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO



TRIBUNJOGJA COM  KULON PROGO - Hal berbeda akan mengiringi agenda tahunan Manunggal Fair di Kulon Progo pada 2019 

Gelaran tersebut akan dilaksanakan dalam dua tempat berbeda sekaligus.

Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kulon Progo, Heri Darmawan mengatakan bahwa Manunggal Fair tahun ini akan sedikit berbeda dibanding sebelumnya.
 

Lokasinya tahun ini ada dua titik yakni di Taman Budaya Kulon Progo (TBK) dan Lapangan Pengasih dan digelar pada Oktober. 

Gerai pamer dari organisasi perangkat daerah (OPD) dan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM ) akan ditempatkan di TBK sedangkan area permainan ditempatkan di Lapangan Pengasih.

"Langkah ini untuk menjaga kebersihan Taman Budaya Kulon Progo tetap terawat," kata Heri pada Tribunjogja.com, Jumat (30/8/2019).

TBK dalam hal ini menjadi area pameran utama yang menampilkan potensi daerah.
 
Lokasinya memang cukup luas dan nyaman untuk menggelar pameran.

Hanya saja, sambung Heri, pihaknya tak berharap Taman Budaya Kulon Progo itu menjadi kotor dengan banyak sampah dari gelaran Manunggal Fair sehingga diputuskan untuk kelompok permainan nantinya ditempatkan di lapangan. 

"Kita sama-sama bertanggungjawab menjaganya agar pelaksanaan Manunggal Fair tetap sesuai rencana,"imbuhnya. 

Manunggal Fair menjadi bagian dari rangkaian acara menyambut peringatan HUT ke-68 Kabupaten Kulon Progo.

Selain pamerian potensi daerah, terdapat juga agenda ziarah ke makam para mantan Bupati Kulon Progo.

Hal ini sebagai bentuk apresiasi atas jasa para Bupati itu dalam memimpin kabupaten ini.

"Kegiatan lainnya, Dinas Kebudayaan akan menampilkan kegiatan budaya untuk menyemarakkan gelaran Hari Jadi Kabupaten Kulon Progo ini,” kata Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan, Sekretariat Daerah Kulon Progo, Nur Wahyudi. (*)

Share:

Temukan Tsunami Purba, Peneliti: Bandara Kulon Progo Ironis




TEMPO.CO, Bandung - Riset paleotsunami Eko Yulianto menemukan jejak tsunami masa lampau di sekitar lokasi Bandara Kulon Progo, Yogyakarta. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia di Bandung itu mengatakan telah membuka datanya dan memaparkan temuannya ke pembangun bandara.

“Sudah dari dulu dibuka, tapi nggak ada efeknya. Kasus Kulon Progo ironis, sudah ada datanya tapi terus dibangun,” katanya baru-baru ini.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi Kamis 29 Agustus 2019 meninjau perkembangan pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo. "Terminalnya (seluas) 219.000 meter persegi yang bisa menampung 20 juta penumpang per tahun," katanya dikutip dari Siaran Pers Sekretariat Presiden.

Riset paleotsunami atau tsunami purba yang dilakukan Eko menyasar di sepanjang selatan Jawa. Mulai dari Lebak di Banten hingga Bali, ia dan tim serta mahasiswa menyusuri jejak tsunami masa lalu berbasis ilmu Geologi.

Caranya dengan membuat paritan untuk menyingkap lapisan tanah. “Kami mencari bukti apakah benar material yang didapatkan berasal dari laut yang kemungkinan adalah tsunami,” kata Eko.

Sekitar dua kilometer sebelah timur lokasi bandara Kulon Progo, mereka mendapatkan bukti tsunami purba dari dua titik galian. Temuannya di posisi 1,5 kilometer dari garis pantai yang sekarang. “Ada dua lapisan pasir tsunami,” ujarnya 22 Agustus 2019.

Lapisan yang bawah di kedalaman sekitar 120 sentimeter dan sudah ditentukan umurnya dengan karbon-14. “Terjadi (tsunami) sekitar 1.800 tahun lalu,” ujarnya. Lapisan tanah bukti tsunami itu mengandung sisa makhluk laut berukuran mikro yang sangat melimpah, yaitu foraminifera, radiolaria dan ostrakoda.

Sementara lapisan kedua lebih dangkal pada kedalaman kurang dari satu meter. Kandungannya sisa-sisa makhluk laut berukuran mikro juga namun belum dianalisis umurnya. “Kami menduga ini endapan tsunami yang 400 tahun lalu,” kata Eko.

Temuan bukti tsunami sekitar 1800 tahun silam di Kulon Progo, menurutnya, sama dengan temuan lapisan tsunami di Lebak, Banten, dan seumur.

Jika diasumsikan dua lapis tsunami itu dari kejadian yang sama, kata Eko, maka setidaknya panjang rupture (sobekan patahan) sekitar 500 kilometer. “Rupture sepanjang itu bisa menghasilkan gempa mendekati skala Mw. 9,” katanya.


Perkiraan itu mengacu pada gempa dan tsunami Tohoku Jepang pada 2011 dengan skala Mw 9 yang disebabkan rupture sepanjang sekitar 500 kilometer.

Sementara dari temuan lapisan tsunami yang lebih dangkal dengan perkiraan kejadian 400 tahun silam, ada kemungkinan adalah kejadian serentak yang mengendapkan pasir tsunami di Lebak, Ciletuh, Pangandaran, Cilacap, Pacitan dan Lumajang.


Tsunami itu diperkirakan melanda pantai sepanjang lebih dari 700 kilometer. Kemungkinan tsunami itu dipicu oleh gempa dengan rupture sekitar 700 km atau lebih. “Yang berarti berhubungan dengan gempa berskala Mw 9 atau lebih,” ujarnya. Gempa Aceh 2004 yang berskala Mw 9.3 dipicu oleh rupture sepanjang 1.300 kilometer.

ANWAR SISWADI

Sumber : 
Share:

Konstruksi Underpass Bandara Kulon Progo Capai 74 Persen -Liputan6. com,





Liputan6com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat penyelesaian pembangunan underpass Bandara Kulon Progo atau New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kabupaten Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Hingga pertengahan Agustus 2019, progres konstruksi underpass sepanjang 1,3 km yang dibangun di bawah bandara tersebut mencapai 74,3 persen atau lebih cepat dari target yang direncanakan sebesar 63,9 persen. 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan underpass ini bertujuan agar akses Jalan Nasional Pantai Selatan (Pansela) Jawa yang menghubungkan Purwokerto dan Yogyakarta tetap terbuka, lantaran pembangunan Bandara Kulonprogo memotong jalan Pansela yang lama.

"Underpass ini merupakan underpass terpanjang, bagian dari Jalan Nasional Pansela Jawa. Dalam pembangunannya, faktor keamanan harus betul-betul diperhatikan," imbuh Menteri Basuki dalam sebuah keterangan tertulis, Rabu (21/8/2019).
Pembangunan underpass Bandara Kulon Progo ini dikerjakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya dan PT MCM sejak 2018 dan ditargetkan selesai pada 2019 ini.
Pengerjaan konstruksi utama melingkupi pembangunan struktur underpass, penggalian tanah, dan pembuatan drainase. Biaya pembangunannya bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) senilai Rp 293,18 miliar.

Panjang 1,3 Km


Underpass ini memiliki panjang keseluruhan 1,3 km yang terdiri dari konstruksi terowongan (slab tertutup) sepanjang 1.095 meter serta jalan pendekat arah timur dan barat masing-masing sepanjang 110 meter dan 100 meter. Underpass memiliki lebar 7,85 meter, clearence atas 5,2 meter dan samping 18,4 meter.
Konstruksi underpass dilengkapi dengan fasilitas rumah pompa untuk mengantisipasi terjadinya genangan air saat turun hujan. Dinding underpass akan dihiasi ornamen dengan tema kearifan lokal seperti motif batik khas Yogyakarta untuk menambah nilai estetika.


Dalam mendukung penyediaan air baku, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) juga membangun Bendung Kamijoro yang terletak di antara perbatasan Kabupaten Kulon Progo dengan Kabupaten Bantul.
Bendung dengan nilai konstruksi sebesar Rp 229 miliar ini telah rampung pada 2018 dan menjadi sumber air baku ke Kawasan Perekonomian Terpadu Kabupaten Kulon Progo sebesar 500 liter per detik, termasuk untuk penyediaan air minum ke Bandara NYIA sebesar 200 liter per detik

Pengendalian Banjir


Pemasangan jaringan pipa tranmisi telah mulai dikerjakan Kementerian PUPR pada 2018 sepanjang 534 meter di Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo.
Kemudian dilanjutkan pekerjaan untuk 2019 yang mencakup pengadaan dan pemasangan pompa beserta asesorisnya, serta pengadaan dan pemasangan genset. Anggaran pembangunannya sebesar Rp 20 miliar.
Selain itu juga disiapkan pembangunan infrastruktur pengendalian banjir untuk Bandara NYIA. BBWS Serayu Opak Ditjen SDA tengah menyiapkan detail desain pengaman air rob dari Pantai Glagah. Kemudian pembangunan drainase di sekitar Bandara NYIA.
Infarastruktur lainnya yakni pembangunan pengendalian banjir dari luapan Daerah Aliran Sungai Bogowonto dan Sungai Serang. Anggaran pembangunannya sebesar Rp 256,5 miliar dengan masing-masing sebesar Rp 205 miliar untuk Sungai Bogowonto dan sebesar Rp 51,5 miliar untuk Sungai Serang. Seluruh pembangunan fisik rencananya akan mulai dikerjakan pada 2020.
 Baca Halaman sumber.....
Share:

Kulon Progo Terima Anugerah Budhipraja 2019




TRIBUNJOGJA COM, KULON PROGO - Kementerian RIset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) mendapuk Kabupaten Kulon Progo sebagai juara ketiga dalam Anugerah Budhipraja 2019.

Kabupaten terbarat di DIY ini mausk dalam tiga besar Anugerah Iptek Inovasi 2019 kategori Budhipraja-Kabupaten.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek DIkti Muhammad Dimyati kepada Wakil Bupati Kulon Progo, Sutedjo dalam malam apresiasi peringatan hari kebangkitan teknologi nasional (Hateknas) ke-24, Selasa (28/8/2019) di Denpasar, Bali.

Seleksi awal penghargaan ini telah dilakukan menggunakan alat ukur Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) yang diisi Bappeda/Balitbangda setempat dan kemudian ditentukan nominator, presentasi, hingga penjurian.

Dalam keterangannya, Rabu (28/8/2019), Sutedjo bersyukur atas penghargaan ini dan menjadi pemacu semangat jajaran Pemkab Kulon Progountuk terus berinovasi.

Disebutnya, berbagai inovasi yang dilakukan bertujuan agar Kulon Progo memiliki daya saing daerah di tengah keterbatasan yang ada.

Di antaranya dengan membangun spirit kemandirian seperti Bela Beli Kulon Progo dan inovasi lainnya.

"Kami membangun Kulon progo dengan kterbatasan. Dulu angka kemiskinan di Kulon Progo tertinggi dan APBD terendah. Tapi, keterbatasan itu justru membangkitkan spirit untuk lebih bekerja keras dan memunculkan inovasi,"kata Sutedjo.

Spirit Bela Beli Kulon Progo yang digelorakan Pemkab Kulon Progo tak lain untuk menumbuhkan semangat kemandirian ekonomi.

Sutedjo menyebut, goal (tujuan akhir) dari program itu adalah menciptakan Kulon Progo sebagai daerah yang bersaya saing, tidak tergantung kepada daerah lain.

"Kalau kita tidak punya daya saing, kita ketinggalan,"kata Sutedjo.(TRIBUNJOGJA COM)
 Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Kulon Progo Terima Anugerah Budhipraja 2019, https://jogja.tribunnews com/2019/08/28/kulon-progo-terima-anugerah-budhipraja-2019.
Penulis: ing
Editor: Ari Nugroho
Share:

Kini Warga Kulon Progo Bisa Laporkan Kejadian Bahaya Via Aplikasi Alwa




 Laporan Reporter Tribun Jogja, Singgih Wahyu N

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Kepolisian Resor Kulon Progo meluncurkan aplikasi Alarm Warga (Alwa), Kamis (29/8). Ini adalah sebuah aplikasi yang memudahkan masyarakat dalam melaporkan kejadian berbahaya kepada polisi.

Kapolres Kulon Progo, AKBP Anggara Nasution mengatakan aplikasi ini memuat berbagai fitur seperti panic button, silent alarm, dan lapor dengan masing-masing bisa digunakan sesuai fungsinya dalam kondisi tertentu yang dihadapi masyarakat.


Apabila terjadi kejahatan, pengguna bisa menekan fitur panic button untuk membunyikan alarm di pusat pantau kepolisian sehingga anggota yang paling dekat akan meluncur ke lokasi untuk memberi bantuan. Sedangkan fitur silent alarm digunakan apabila pengguna ingin menghindari munculnya suara yang bisa membuat pelaku kejahatan semakin panik dan membahayakan.

"Pernah ada tindak pidana, pelaku menyandera karyawan bank dan alarm bank berbunyi keras sehingga pelaku panik dan menyebabkan pegawai bank terluka. Fitur Silent Alarm di Alwa ini menghindari munculnya kejadian seperti itu," kata Anggara seusai peluncuran Alwa di Mapolres Kulon Progo.

Alwa juga dilengkapi fitur lapor sebagai ruang bagi warga dalam melaporkan berbagai kejadian. Seperti kemacetan lalu lintas maupun kecelakaan di jalan. Di dalam aplikasi ini juga ada informasi seputar kepolisian dan kotak saran.

Berita selengkapnya, simak di edisi cetak Tribun Jogja hari ini. (*)



Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Kini Warga Kulon Progo Bisa Laporkan Kejadian Bahaya Via Aplikasi Alwa, https://jogja.tribunnews.com/2019/08/30/kini-warga-kulon-progo-bisa-laporkan-kejadian-bahaya-via-aplikasi-alwa.
Penulis: ing
Editor: wid
Share:

18 August 2019

HUT ke-74 di Pasar, Pedagang Tinggalkan Barang Jualan - Tagar News

 


TRIBUNJOGJA.COM - Pada hari Sabtu, 17 Agustus 2019 dimulai pukul 08.00 WIB Paguyuban Pedagang Pasar Wates Kulon Progo mengadakan upacara bendera memperingati HUT ke-74 Kemerdekaan RI.

Menurut Y Bambang Sunarko, SH, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar, upacara ini diikuti oleh sekitar 1.000 orang peserta, yang berasal dari seluruh elemen pasar (pedagang pasar, kuli gendong, petugas parkir, satpam, pedagang pasar pagi, tukang becak, pedagang kaki lima) di depan Pasar Wates, Kulon Progo.

Upacara ini sebagai sarana bagi seluruh elemen pedagang pasar Wates untuk turut serta mengenang jasa para pahlawan kusuma bangsa dan menggelorakan semangat nasionalisme/kebangsaan dalam bingkai NKRI, Pancasila, UUD45 & Bhineka Tunggal Ika.

Selain melaksanakan upacara bendera, paguyuban ini juga mengikuti lomba kebersihan antar pasar se Kabupaten Kulon Progo dan pentas senam massal, kata Bambang. (*)
 
Sumber: Tribun Jogja
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP