Seorang pegawai memperhatikan mebeler ruang kelas di SDN Trisik, menggunakan ’dingklik’ angkringan. (Foto : Agussutata) |
Kepala SDN Trisik, Purwanto mengakui kelengkapan sarana serta prasarana di sekolahnya, tergolong belum bisa memenuhi persyaratan SPM pendidikan. Khususnya untuk mebeler kursi tempat duduk untuk siswa, tetap menggunakan_dengan belahan satu potong kayu. ”Masih tersedia kurang lebih 30 persen, di kelas menggunakan_dengan kursi panjang,” jelas Purwanto.
Sebagian tempat duduk telah menggunakan_dengan satu kursi satu siswa tetapi ukuran kursi untuk orang dewasa. Kursi tersebut dipasangkan dengan meja tempat belajar untuk ukuran siswa. Siswa yang duduk di kursi lebih tinggi dengan siswa kurang lebih yang duduk di kursi panjang.
Menurutnya, penyelenggara sekolah sedang menganjurkan ada meja serta kursi yang memenuhi persyaratan SPM ke Dinas Pendidikan Pemuda serta Olahraga (Dikpora) Kulonprogo. Sekolah juga belum mempunyai ruang UKS itu dikarenakan sekolah tak mempunyai ruangan kosong.
Kepala Bidang Pembinaan SD, Dikpora Kulonprogo, Suharyono serta Kepala Seksi Kelembagaan serta Sarana Prasarana, Yulianto yang dikonfirmasi mengakui belum semua sarana prasarana pendidikan sekolah SD, memenuhi syarat SPM. Yulianto membahas pemerintah melewati Dikpora bakal berupaya sarana prasarana bisa memenuhi SPM pendidikan. Penyelenggara sekolah bisa membikin usulan untuk kelengkapan sarana prasarana pendidikan. (Ras)