Solopos.com, KULONPROGO-Dinas Perdagangan Kulonprogo mengadakan Operasi Pasar Murni (OPM) beras di empat kawasan kecamatan pada pekan lalu. Namun, masyarakat kurang lebih cenderung tak lebih antusias kepada kegiatan yang digelar bekerja sama dengan Bulog DIY itu.
Kepala Dinas Perdagangan Kulonprogo, Niken Probo Laras mengatakan, OPM dilaksanakan dalam tiga hari. Tim mendatangi dua lokasi pada hari pertama, Senin (20/7/2017) pekan lalu, yaitu di kawasan Kalibawang serta Samigaluh.
Petugas menyiapkan beras sebanyak lima kuintal untuk Kalibawang serta satu ton untuk Samigaluh. “Beras yang didistribusikan ke masyarakat kemarin jenisnya C4,” ucap Niken, Selasa (28/2/2017).
Niken memaparkan, OPM hari kedua dilaksanakan di Girimulyo dengan stok beras sebanyak satu ton. Sebanyak satu ton beras juga disiapkan untuk OPM terbaru yang berjalan di Kokap. Beras tersebut dipasarkan dalam kemasan plastik lima kilogram (kg) seharga Rp36.500.
Menurut Niken, OPM berfungsi menjaga kestabilan harga beras di Kulonprogo. Dirinya juga berharap masyarakat bisa mengonsumsi beras nilai bagus dengan harga terjangkau, yaitu cuma Rp7.300 per kg.
Niken lalu mengungkapkan, sebanyak lima kuintal beras yang didistribusikan ke Kalibawang habis terjual. Masyarakat antusias membeli beras terjangkau dari Bulog. “Selain dipasarkan dengan harga di bawah harga pasaran, nilai beras Bulog juga lumayan baik,” kata Niken.
Kondisi tak sama terjadi di Samigaluh, Girimulyo, serta Kokap. Beras yang disediakan tak ludes diserbu masyarakat bagai di Kalibawang. Beras yang laku di Samigaluh cuma sebanyak 3,5 kuintal, 3,4 kuintal di Girimulyo, serta 2,15 kuintal di Kokap.
“Wilayah-wilayah tersebut sedang memasuki masa panen jadi masyarakat tak lebih antusias membeli beras dari Bulog,” ungkap Niken.