Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


19 February 2017

Pemkab Berharap Nelayan Naik Kelas Pakai Kalam di Atas 10 GT



Solopos.com, KULONPROGO – Pemerintah Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan nelayan setempat naik kelas, sehingga mampu mengoperasikan kapal-kapal di atas 10 grosston.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulonprogo Sudarna di Kulonprogo, mengatakan jumlah nelayan tradisional Kulonprogo sebanyak 648 orang.

“Kami berharap mereka naik kelas, meski nanti kewenangannya beralih ke provinsi. Tapi kami tetap mereka naik kelas dengan mengoperasikan kapal di atas 5 grosston,” kata Sudarna seperti dikutip Antara, Sabtu (18/2/2017).

Ia mengatakan nelayan tradisional itu hanya mampu mengoperasikan kapal perahu tempel. Mereka melaut juga masih mengandalkan kondisi cuaca.

“Kami sudah memberikan pelatihan kepada nelayan bagaimana mengoperasikan kapal ukuran besar. Mereka, kami ikut pelatihan di Cilacap dan Pacitan, tapi setelah kembali mereka tetap memilih mengoperasikan kapal motor tempel,” katanya.

Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKPP) Kulon Progo Prabowo Sugondo mengatakan profesi nelayan di Kulon Progo ini masih sambilan.

“Selama pertanian masih menguntungkan, nelayan akan bertani. Selain itu, sebagian nelayan juga beralih profesi menjadi pembudi daya udang,” kata Prabowo.

Ia mengatakan turunnya produksi perikanan tangkap laut juga dikarenakan produksi perikanan tangkap menggunakan perahu motor tempel sangat tergantung oleh cuaca, angin, gelombang, posisi bulan, dan pasang surut.

Selain itu, terjadinya kemarau panjang menyebabkan suplai dari sungai ke laut menurun sehingga kandungan nutrisi air lau di jalur satu yang menjadikan kelimpahan fitoplankton menurun.

“Kami optimistis, produksi perikanan tangkap akan kembali meningkat pada 2017,” katanya.
Baca Halaman sumber.....
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP

Archive