Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


07 February 2017

159 Warga Belum Pindah dari Proyek Bandara Kulon Progo



Yogyakarta - Setelah dilakukan groundbreaking, proyek pembangunan bandara baru Yogyakarta di kabupaten Kulonprogo DIY mulai berjalan. Namun masih ada seratusan warga pemilik lahan terdampak proyek belum keluar dari kawasan pembangunan, meski sudah menerima ganti rugi.

Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) DIY, Tony T. Spontana, mengatakan masih ada 159 bidang atau warga yang sudah menerima ganti rugi tetapi belum keluar dari lokasi. Kewajiban hukumnya, bagi yang sudah menerima ganti rugi adalah secara suka rela dengan kemauan sendiri haru keluar dari kawasan. Karena proyek pembangunan bandara terus dilakukan. Komunikasi dengan warga dikedepankan agar tidak ada konflik.

"Ada permohonan, bahwa mereka akan keluar setelah Pilkada selesai. Saya imbau setelah Pilkada segera dengan sukarela mengevakuasi diri keluar dari kawasan. Kita sudah memberikan toleransi waktu lebih dari cukup," kata Tony, saat jumpa pers di restoran Jl Tunjung, Yogyakarta, Senin(6/2/2017).

Direktur utama PT Angkasa Pura I, Danang S Baskoro, mengatakan bandara baru Yogyakarta di kabupaten Kulon Progo ditargetkan sudah bisa beroperasi pada 2019. Landasan dengan lebar 60 meter dan panjang 3.600 meter atau 3 kilometer lebih ini, mampu didarati pesawat berbadan besar.

Yang pertama dibangun adalah landasan bandara kemudian apron, dan kemudian terminal bandara. Apron akan mampu menampung sebanyak 28 pesawat. Pembangunan landasan membutuhkan waktu yang lama, karena cukup panjang dan persyaratan yang cukup banyak di antaranya masalah Amdal.

"Termasuk karena daerah tsunami, kita sudah mitigasi dari sisi alam maupun teknis yang di Kulon Progo. Dengan kapasitas yang besar ini, akan menjadi pintu masuk untuk meningkatkan pariwisata," kata Danang. (wdl/wdl : http://finance.detik.com/ekonomi-bisnis/3415130/159-warga-belum-pindah-dari-proyek-bandara-kulon-progo)

Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP

Archive