Growol merupakan satu dari sederet makanan tradisional khas Kulonprogo yang patut diicipi. Growol bahkan sudah memiliki versi trendi yang cukup mudah ditemukan di sejumlah toko modern di Kulonprogo.
Growol terbuat dari singkong. Sebelum digiling dan dikukus hingga matang, singkong yang telah dikupas harus direndam dalam air selama sekitar tiga hari. Pada zaman dahulu, growol yang rasanya hambar ini sering dijadikan pengganti nasi.
Namun, bentuk makanan khas Kulonprogo ini dianggap cenderung tidak menarik sehingga tidak cocok dijadikan oleh-oleh. Selain itu, tidak semua orang mampu menerima cita rasa yang ditawarkan growol.
“Growol itu baunya dianggap tidak enak jadi tidak semua kalangan bisa menikmati growol. Sekarang orang Kulonprogo sendiri saja belum tentu doyan,” kata Desti, beberapa waktu lalu.
Sejak April 2016, Desti dan ibunya, Sri Puji Astuti merintis usaha stik growol di rumah mereka, Dusun Karangwuluh Lor, Desa Karangwuluh, Kecamatan Temon, Kulonprogo. Keduanya mencoba berinovasi agar growol dapat dinikmati semuanya kalangan.
Pembuatan stik growol dimulai dari mengukus growol selama beberapa menit. Growol kemudian dicampur dengan berbagai bahan seperti tepung terigu, maizena, mentega, serta bumbu pendukung sesuai rasa yang diinginkan. Ada enam rasa yang ditawarkan, yaitu original, bawang, pedas, stroberi, keju, dan barbeque.
Adonan lalu dicetak dengan mesin penggiling hingga berbentuk seperti mie dengan panjang sekitar 10 sentimeter. Goreng hingga kering dan jadilah stik growol yang siap santap.
Sri sendiri merupakan salah satu anggota aktif Koperasi HJKP Manunggal. Setelah melalui serangkaian proses, stik growol mendapatkan akses untuk dijual di Toko Milik Rakyat (Tomira) yang dikelola koperasi.
Namun, stik growol saat juga sudah masuk beberapa toko moderen lain sehingga semakin memudahkan konsumen. Mereka juga menggunakan sistem penjualan online sehingga konsumen stik growol juga berdatangan dari wilayah Jogja, Jawa Tengah, Kalimantan, bahkan Papua.
Sri menambahkan, growol aman dikonsumsi penderita diabetes karena mempunyai kandungan gula yang rendah. “Harganya Rp10.000 per kemasan. Cocok untuk oleh-oleh,” ucap dia.