Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


03 February 2017

Kulon Progo Vaksin Hewan Ternak di Kawasan Terkena Antraks


Dokter dan Survailans Yogyakarta Antisipasi AntraksREPUBLIKA.CO.ID, Kulon Progo - Department of Agriculture and Foodstuffs of Kulon Progo, Yogyakarta, began vaccinating livestock in the areas affected by the spread of anthrax virus. The area in question is in the village of Purwosari since Monday (30/1) and is scheduled to continue until the next three months. Head of Department of Agriculture and Food (DPP) Kulon Progo Bambang Tri Budi in Kulon Progo, Friday (3/2) says hamlet that vaccination in Purwosari Village, District Girimulyo, is Ngaglik, Penggung, Ngroto and Hamlet Wonosari, as well as in the region radius of the region. "Until now, the condition of anthrax location is good and not rediscovered their livestock die. Yet, according to standards of operational execution, officers continue to vaccinate in the radius," said Bambang. He said the vaccine will be conducted twice a year. This is to ensure that the region is free of anthrax. Moreover, Bambang said the officers had to work hard and walk to the location of livestock owned by residents. Purwosari field in the village is very steep and away from the road. In fact, there was one officer veterinarian stricken timber stables owned by citizens when carrying out tasks. "We got not bear to see officers in the field who are working hard. We hope people petrified officer carrying out the vaccination," he said. Earlier, Secretary of Kulon Progo Astungkara said district government assistance as much as 17,600 doses of vaccine from the Ministry of Agriculture to address the anthrax in the village Purwosari, District Girimulyo. "We estimate the needs of 17,500 doses of vaccine, but got a shipment of 17,600 doses. We do not yet know whether the vaccine is still lacking or not," said Astungkara. In addition, he said he asked the Department of Agriculture and Livestock (DPP) investigation of the entry pass to Girimulyo anthrax virus. So far, the villagers were never found a case of anthrax. "We asked the team menginvestagasi Ngatijo, owner cows exposed Antrak cow. The cow was obtained from? It needs to be investigated so that anthrax is not widespread," he said.
REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak di kawasan yang terkena penyebaran virus antraks. Kawasan yang dimaksud adalah di Desa Purwosari sejak Senin (30/1) dan rencananya akan berlanjut hingga tiga bulan ke depan.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulon Progo Bambang Tri Budi di Kulon Progo, Jumat (3/2) mengatakan dusun-dusun yang dilakukan vaksinasi di Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, adalah Ngaglik, Penggung, Ngroto dan Dusun Wonosari, serta kawasan di radius wilayah itu.

"Sampai saat ini, kondisi lokasi antraks sudah bagus dan tidak ditemukan kembali adanya hewan ternak mati. Meski demikian, sesuai standar operasional pelaksanaan, petugas terus melakukan vaksinasi di kawasan radius," kata Bambang.

Ia mengatakan vaksin akan dilakukan dua kali dalam satu tahun. Hal ini untuk memastikan bahwa wilayah tersebut sudah bebas antraks. Selain itu, Bambang mengatakan petugas harus bekerja keras dan berjalan kaki menuju lokasi ternak milik warga. Medan di Desa Purwosari sangat terjal dan jauh dari jalan. Bahkan, ada salah satu petugas dokter hewan yang tertimpa kayu kandang milik warga saat melaksanakan tugas.

"Kami sampai tidak tega melihat petugas di lapangan yang bekerja keras. Kami mengharap masyarakat membatu petugas yang melakukan vaksinasi," katanya.

Sebelumnya, Sekda Kulon Progo Astungkara mengatakan pemkab mendapat bantuan vaksin sebanyak 17.600 dosis dari Kementerian Pertanian untuk mengatasi antraks di Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo. "Kami memperkirakan kebutuhan vaksin 17.500 dosis, tapi mendapat kiriman 17.600 dosis. Kami belum mengetahui, apakah vaksin tersebut masih kurang atau tidak," kata Astungkara.

Selain itu, ia mengatakan dirinya meminta Dinas Pertanian dan Peternakan (DPP) melalukan investigasi masuknya virus antraks ke Girimulyo. Sejauh ini, desa itu tidak pernah ditemukan kasus antraks. "Kami minta tim menginvestagasi Ngatijo, pemilik sapi yang sapinya terkena antrak. Sapi tersebut didapat dari mana? Ini perlu diinvestigasi supaya antraks tidak meluas," katanya.
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP

Archive