Kulon Progo (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memprediksi 118
dusun di tujuh kecamatan akan mengalami kekeringan dan kesulitan air
bersih selama kemarau 2015.
Kepala BPBD Kulon Progo Untung Waluyo di Kulon Progo, Senin,
mengatakan enam kecamatan tersebut yakni Kokap, Girimulyo, Samigaluh,
Kalibawang, sebagian Sentolo, sebagian Pengasih dan sebagian
Nanggulan.
"Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMGK) Yogyakarta kekeringan diperkirakan sampai November. Pada
Agustus, September dam Oktober merupakan puncak kekeringan di Kulon
Progo," kata Untung.
Untuk mengantisipasi kekeringan, kata Untung, pihaknya telah
mengumpulkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) seperti PMI,
pemerintah kecamatan, Dinsosnakertrans, dan PDAM. Hasil pertemuan,
mereka siap mendistribusikan air bersih di daerah-daerah yang
membutuhkan air bersih.
"Kami telah menyiapkan lima tangki yang siap mendistribusikan air
bersih," kata dia.
Meski demikian, ia mengatakan, hingga saat ini belum banyak proposal
permintaan air bersih dari masyarakat. Sejauh ini baru 10 titik yang
meminta air bersih sebelum lebaran yakni dari warga Kecamatan Kokap,
Girimulyo, Sentolo satu titik dan Nanggulan satu titik.
"Kami memperkirakan, permintaan air bersih akan naik diperkirakan
terjadi pada Agustus," katanya.
Namun pihaknya belum bisa menetapkan Kulon Progo siaga bencana sebelum
ada surat resmi BMKG Yogyakarta yang menyatakan kemarau panjang.
Ia juga mengatakan bahwa untuk meminimalisir jumlah kekeringan di
Kulon Progo, BPBD DIY telah membangunkan tempat penampungan air dan
pipanisasi di tiga titik yakni Jatimulyo (Girimulyo), Gerbosari
(Samigaluh) dan Sentolo.
Meski demikian, dalam pengoptimalan sumber mata air ini seringkali
juga menghadapi kendala yakni debit air yang masih kecil hingga sumber
mata air di desa tertentu yang dimanfaatkan untuk desa lain.
"Dengan adanya pipanisasi, dropping air ke daerah kekeringan jauh
berkurang, dan daerah kekeringan juga berkurang. Kami berharap, ada
bantuan dari BPBD DIY ataupun BNPB, minimal satu atau dua titik
pipanisasi," katanya.
Dia mengatakan apabila setiap tahun Kabupaten Kulon Progo mendapat
satu atau dua titik pipanisasi, persoalan kekeringan di wilayah ini
akan cepat teratasi.
"Pada 2015, baru satu kecamatan yang telah mengajukan bantuan
pemanfaatan sumber air bersih yakni Kecamatan Kalibawang," katanya.
Editor:Suryanto
COPYRIGHT ©ANTARA2015
Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com
28 July 2015
Home »
Arsip berita kulonprogo
» Tujuh kecamatan di Kulon Progo terancam kekeringan