Harianjogja.com, KULONPROGO– Memasuki musim kemarau, tanaman pangan di
Kulonprogo aman dari bencana kekeringan. Awal Agustus nanti saluran
irigasi di Kalibawang dibuka dan musim tanam baru siap dilakukan.
Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kulonprogo Bambang Tri Budi
Harsono mengungkapkan, panen baru saja selesai, sehingga ancaman
kekeringan dapat diantisipasi. Dia mengatakan, saat ini memasuki musim
tanam ketiga (MT3), jenis tanaman yang ditanam petani adalah jenis
palawija.
"Kondisi di lapangan belum ada dampak kekeringan terhadap tanaman
pangan di Kulonprogo. kebanyakan petani saat ini memanfaatkan sumur
air tanah dangkal, sehingga kebutuhan hari masih mencukupi," ujar
Bambang, Kamis (30/7/2015).
Bambang mengatakan, meski musim kemarau tiba, namun masyarakat belum
melaporkan adanya kekeringan di lahan mereka. Dia memastikan,
kebutuhan air untuk tanaman pangan masih sangat cukup. Apalagi, tepat
tanggal 1 Agustus nanti, saluran irigasi di Kalibawang akan dibuka
kembali. Aliran air pada irigasi tersebut nantinya akan siap mengaliri
areal pertanian di tujuh kecamatan.
"Harapannya, dibukanya irigasi di Kalibawang tepat waktu. Agar
pengolahan tanah sesuai dengan rencana," jelas Bambang.
Lebih lanjut Bambang mengatakan, lahan yang akan dialiri irigasi dari
Kalibawang kurang lebih akan mengaliri sekitar 4.000 hektare sampai
4.500 hektare. Selain itu, di awal Agustus saluran irigasi di
Bendungan Sapon juga akan dibuka. Saluran irigasi tersebut nantinya
akan mengaliri areal persawahan di wilayah Galur, Lendah dan Panjatan.
Lahan yang akan teraliri air di wilayah tersebut kurang lebih mencapai
2.000 hektare.
"Kalau irigasi dibuka sesuai jadwal, maka tidak aka nada kekeringan.
Jadi lahan tanaman pangan akan aman dari kekeringan," tandas Bambang.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sidodadi Bingat Sudiyanto
menambahkan, saat ini kekeringan dipastikan tidak akan mengancam lahan
pertanian di Desa Sidomulyo, Pengasih. Pasalnya, desa tersebut
memiliki sumber air Bogaham yang dimanfaatkan untuk mengairi lahan
pertanian. Sumber air di desa tersebut dinilai sangat cukup untuk
mengairi tanaman pangan.
Bingat mengatakan, saat ini musim tanam ketiga, di mana petani mulai
menanam tanaman-tanaman palawija. Di antaranya seperti jagung, kedelai
dan kacang-kacangan. "Kalau palawija tidak terlalu membutuhkan banyak
air. Jadi, sumber air di desa kami sangat cukup untuk menyirami
tanaman di musim kemarau ini," imbuh Bingat
Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
31 July 2015
Home »
Arsip berita kulonprogo
» PERTANIAN KULONPROGO : Aman Dari Kekeringan