Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


28 July 2015

Pegunungan Menoreh Menyimpan Potensi Batu Akik

Harianjogja.com, KULONPROGO—Kulonprogo ternyata menyimpan beragam
jenis batu akik yang berkualitas tinggi. Batu akik jenis pancawarna
gembor dan fire opal pun menjadi ikon batu mulia Bumi Menoreh.

Pengawas Pertambangan Bidang ESDM Dinas Perindustrian Pertambangan dan
Energi Sumber Daya Mineral Kulonprogo Aris Yamyuri mengungkapkan
potensi batu mulia di kabupaten ini tersebar di hampir semua
kecamatan.
Potensi yang cukup besar hanya ada di beberapa kecamatan, seperti
Girimulyo, Kokap, Samigaluh, dan sebagian Pengasih.

"Potensi tambang terbesar ada di Girimulyo. Belum lama ini telah
ditinjau potensi akik di Dusun Wadas, Desa Giripurwo, Kecamatan
Samigaluh. Potensi akik terbesar ada di Desa Purwoharjo dan Desa
Pagerharjo," ujarnya, Jumat (24/7/2015).

Aris mengatakan Pegunungan Menoreh menyimpan beragam tambang batu
mulia yang menarik. Sampai saat ini upaya menggali potensi tersebut
belum dapat dilakukan maksimal namun ke depannya diharapkan potensi
tambang tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal.

Pengurus Paguyuban Batu Mulia Giri Sela Aji, Patrika Yuniarta
Wicaksana, mengungkapkan sebelum batu akik naik pamor, Kulonprogo
lebih dulu memperkenalkan batu akik calsedon dan fosil koral sebagai
ikon kabupaten ini.

Perlahan seiring munculnya potensi akik yang ada, kini terdapat dua
jenis batu akik yang ditetapkan sebagai ikon baru batu mulia
Kulonprogo, yakni pancawarna gembor dari Curug Si Gembor, Girimulyo
dan fire opal.

Patrika mengungkapkan kedua jenis batuan tersebut tidak kalah mahal
dengan batuan akik yang tenar saat ini. Batu pancawarna gembor setiap
bongkah dapat bernilai Rp2 juta sampai Rp6 juta per kilogram.

"Kalau sudah dipotong, diasah dan jadi cincin biasanya sampai Rp10
jutaan mungkin," paparnya.

Patrika menegaskan potensi batu mulia Kulonprogo masih sangat besar.
Namun, penambangannya terbilang lamban bila dibandingkan daerah lain
yang lebih dulu dikenal sebagai sentra batu mulia, seperti Pacitan.

"Jika mau digali lagi, potensinya sangat banyak. Saat ini, paguyuban
sedang mengangkat jenis batu mulia baru yang ada di Kulonprogo, yakni
giok air. Warnanya cenderung kuning dan kuning kehijauan," tandasnya.

Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP

Archive