Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


09 June 2015

Telur Satu Kilogram Dijual Rp 2.500 di Pasar Murah

Untuk membantu keluarga prasejahtera (miskin) dan menyambut Ramadan,
Dinas Perindagkop dan UKM DIY bekerjasama dengan perwakilan Bank
Indonesia (BI) Yogyakarta akan menggelar pasar murah di kantor
Kecamatan Wates dan Sentolo.
Pasar murah di Kecamatan Wates digelar pada 9 Juni, sedangkan di
kantor kecamatan Sentolo pada 11-12 Juni 2015. Targetnya, di setiap
kecamatan itu dapat terlayani keluarga pra sejahtera sebanyak 200
keluarga.
Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindagkop dan UKM DIY, Eko Witoyo,
mengatakan komoditi yang akan dijual terutama kebutuhan bahan pokok
masyarakat yang biasanya fluktuatif mengalami kenaikan menjelang hari
raya.
Disebutkan antara lain beras, gula pasir, minyak goreng, telor ayam,
dan daging ayam.
"Penjualan dilaksanakan dengan menggunakan kupon dan jumlah pembelian
dibatasi," katanya, Senin (8/6/2015).
Disebutkan, beras premium yang harga pasarannya mencapai Rp 9.000 per
kilogram dijual dalam kemasan tiga kilogram seharga Rp 6.000, gula
pasir Rp 5.200 per kilogram, minyak goreng Rp 5.000 per liter.Kemudian
telur ayam Rp 2.500 per kilogram, dan daging ayam kemasan dijual Rp
2.500 setiap setengah kilogram.
Setiap keluarga prasejahtera (miskin) berhak membeli lima komoditi
tersebut. Menurutnya, pasar murah digelar mulai pukul 08.00 - 14.30.
Dalam kegiatan itu juga diperkenalkan produk Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM) dan koperasi setempat agar menggugah rasa kebanggaan
masyarakat menggunakan produk dalam negeri.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Yogyakarta, Arif Budi Santoso,
mengatakan kegiatan itu untuk membantu masyarakat kurang beruntung.
Sekaligus sebagai upaya pengendalian harga.
"Dengan kegiatan seperti ini BI juga bisa melihat harga bahan pangan
pokok di pasar," katanya.( tribunjogja.com)
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP

Archive