Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


05 August 2015

SELEBARAN GELAP : Berisi Foto HB IX, Berisi tentang Sultan Ground dan Pakualam Ground

Harianjogja.com, KULONPROGO– Ratusan lembar selebaran gelap yang
dipasang di sepanjang jalan Daendels berisi tulisan provokatif.
Selebaran dengan foto-foto Sri Sultan Hamengku Buwono IX itu memuat
tentang tanah Sultan Ground (SG) dan Pakualam Ground (PAG).

Ratusan selebaran tersebut dipasang di sejumlah tempat, ada yang di
pepohonan, pagar-pagar di tepi jalan di wilayah Dusun Macanan, hingga
kawasan wisata Pantai Glagah yakni di area-area parkir. "Selebaran itu
sudah terpasang sejak beberapa hari lalu. Persoalan tersebut sudah
ditindaklanjuti pihak berwajib," ujar Kepala Desa Glagah Agus Parmono,
Selasa (4/8/2015).

Kapolres Kulonprogo AKBP Yuliyanto mengaku telah mendapatkan laporan
dari anggotanya terkait persoalan tersebut. Usai mendapatkan laporan,
penyelidikan langsung dilakukan. Yuliyanto memaparkan, penyelidikan
dimulai dengan menanyakan hal itu kepada pihak warga penolak
pembangunan bandara.

"Sudah disampaikan ke WTT, menurut keterangan yang diterima anggota
kami, warga tidak mengetahui siapa yang memasang. Berpotensi rawan
menimbulkan konflik pasti ada. Namun, beberapa hari [setelah
pemasangan] ini tidak ada konflik yang muncul," jelas Yuliyanto.

Salah satu isi kalimat dalam selebaran tersebut berbunyi SG & PAG
adalah tanah penjajah jadi tanah NKRI, dasarnya UUPA. Kini kau
hidupkan SG & PAG, apa kau mau MAKAR?

Yuliyanto menambahkan, sampai saat ini masih melakukan penyelidikan
lebih mendalam untuk mengetahui pelaku pemasangan selebaran tersebut.
Upaya tersebut dilakukan untuk mengantisipasi agar tidak ada keresahan
yang terjadi di wilayah tersebut.

Yuliyanto menandaskan, hingga kemarin belum ada laporan dari warga
yang mungkin saja keberatan dengan isi selebaran yang terpasang di
lingkungannya. Lebih lanjut dia mengatakan, indikasi kecurigaan
terhadap pihak ketiga yang melakukan pemasangan selebaran itu
kemungkinan dapat saja terjadi. Namun, sampai saat ini pihaknya belum
dapat menyampaikan motif dari pelaku memasang selebaran tersebut.

"Kalau dilihat dari segi ilmu konflik, mungkin saja [selebaran gelap]
dipasang oleh pihak ketiga. Tujuannya, untuk mengacaukan situasi dan
bisa saja itu orang luar WTT, orang WTT sendiri atau bahkan, orang
yang tidak setuju dengan kondisi Kraton Jogja saat ini. Kemungkinan
dugaannya banyak, tapi kami tetap berusaha mencari tahu siapa yang
memasang," jelas Yuliyanto.

Sementara itu, Ketua WTT Martono menegaskan, adanya pemasangan
selebaran tersebut bukan berdasarkan instruksi organisasi tersebut.
Pihaknya juga tidak dapat memastikan, apakah pelaku pemasangan
dilakukan oleh oknum anggota WTT atau tidak.

Martono menandaskan, apabila memang selebaran tersebut dipasang oleh
anggota WTT, hal itu tidak merugikan bagi paguyuban penolak bandara
ini.

"Karena bukan instruksi dari organisasi, kalau itu yang memasang oknum
WTT, kami akan minta dilepas. Setiap kegiatan yang kami lakukan selalu
terorganisir dan melalui rapat lebih dulu," jelas Martono.


Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP

Archive